Bab 2

Xiro dan kawan - kawannya duduk dimeja yang mereka tuju tadi dan bersebelahan dengan meja Queen dan Izza. Tak lama dimeja Queen, Izza sudah membawa pesanannya dan berkata

" Queen ini pesenan loe". katanya sambil menyodorkan makanannya

" Hmm makasih" jawab dinginnya.

Dan tak lama kemudian!!!!

Byurrrr...bunyi tumpahan minuman yang dilayangkan seorang kearah Queen, seketika suasana kantin sunyi

Xiro dan kawan - kawannya beserta siswa lain menatap kearah meja Queen. Queen pun menatap kearah orang itu,

Dan kalian tahu siapa dia??? Ya dia Monica bersama antek - anteknya sang adik tiri sekaligus queen bullying semasa disekolahnya.

"Heh loe ini apa - apaan sihh, main nyiram segala? " bentakan dari Izza.

Queen hanya menatap dingin kearahnya, sambil melihat seberapa kelewatannya dia kepadanya kali ini.

"Diem loe, gue nggak ada urusannya sama loe" tuding Monica

"Lah..Queen itu sahabat gue, ya sepatutnya lah gue ada urusannya sama Queen, dan loe itu bisanya ngebully orang - orang yang lemah. Kalo emang loe berani ya lawan sini satu - satu" lanjut Izza.

"Gue gak peduli, gue mau ini jal**ng dan miskin ini menderita hahahaha, dan gue gak butuh ocehan loe" ucap Monica

"Loe itu yang ********, yang suka seenaknya sendiri sok berkuasa, sok paling kaya ingat ya diatas langit masih ada langit" Izza lagi.

Plakkk... suara tamparan dilayangkan mengarah ke Izzana dengan raut muka merah padam terlihat lagi menahan amarahnya

Seketika Queen berdiri menghampiri mendorong Monica hingga terhuyung jatuh dan balik membalas tamparan lebih keras.

Plakkk "Berani beraninya loe nampar sahabat gue"

Plakkk "Loee sudah menghina gue jal**ng". Tamparan 2 kali seketika sudut bibirnya berdarah.

"Arrgggg...brengsek sialan, kalian berdua lawan anak sialan ini" teriakan nyaring Monica

Dan antek - anteknya seketika menghajar Queen, sebelum dirinya kena Queen menghajarnya lebih dulu.

Bugh...bugh... plakk...plakkk...bughh seketika antek - anteknya pingsan. Queen menatap dan berjalan menghampiri Monica yang terlihat mundur ketakutan

"Gue selama ini sudah menahan diri untuk tidak membunuh loe dan keluarga brengsek loe itu, dan loe sudah berani menyakiti sahabat gue, gue gak bakalan nerima itu semua" suara Queen dengan nada rendah namun mematikan ditambah tatapan tajamnya itu.

" Dan jika loe berani mengganggu gue dan sahabat gue, gua gak akan segan - segan lagi untuk membunuh loe dan keluarga brengsek loe itu" tambahnya dengan berlalu meninggalkan kantin.

Dan dimeja sebelah Queen tadi Xiro dan kawannya melihat semua yang terjadi

"Gilaa itu cewekk kejam amat" gumam Dito

"Itu bukannya Queen anak kelas sebelah ya? Kenapa gue sakit melihat Queen diperlakukan seperti tadi" kata Endro.

"Kenapa gue juga merasakan sakit apa yang dirasakannya dan kenapa seolah - olah dekat" batin Edward.

"Gue harus mencari tahu" katanya lagi.

"Hmmm gak muda ditindas.. menarik" batin Xiro bersmirk

Lalu Xiro dan kawan - kawannya juga pergi meninggalkan kantin

Monica dan antek - anteknya dibawa ke Uks oleh siswa lain

...****************...

Bell berbunyi tanda semua siswa memasuki kelas berikutnya, dan guru fisika memasuki kelas

"Baik anak - anak kita mulai pembelajaran hari ini, tolong dibuka halaman 30 saya terangkan bla bla bla" Pak Gunawan berbicara. Dan bell berbunyi tanda pulang sekolah.

Queen dan Izza keluar kelas dan menuju ketempat parkir.

" Gue duluan" kata Queen pada Izza. Izza mengangguk dengan mengacungkan jempol.

Dipertengahan jalan Queen menghentikan laju motor dan melihat para geng motor saling menghajar, saling mencaci maki kearah geng motor lain

Bugh bugh bugh krakk krakk suara saling membogem, menendang. Siapakah itu? Seragamnya sama dengan Queen,

Yaa itu Xiro dan kawannya saling menghajar pihak musuh yang terlihat hampir kalah,dan tanpa lama ada satu orang dari pihak musuh melayangkan pukulan dari belakang Edward,

Queen yang melihat langsung saja memukul orang itu hingga pingsan karena dia tahu titik vital lawannya. Seketika Edward terkejut menoleh kearah Queen.

Lawan sudah tumbang semua, "Terimakasih sudah menolongku" kata Edward,

"Hmmm" balas Queen berhmmria sambil pergi meninggalkan mereka.

"Tunggu" ucap Xiro dingin

Queen kembali menoleh

" Kenapa??" balasnya dingin juga

"Bolehkah kita berkenalan, kelihatannya kita satu sekolahan" ucap Dito dalam hati, padahal sudah tau namannya. Basa basi dikit gapapa lah yaaa

Queen mengangguk pelan

"Gue Dito" dengan senyum cerianya

"Endro" senyum tipisnya

"Edward" dengan raut datarnya

"Xiro" dingin

"Gue Queen" balas dingin, rada acuh.

" Loe mau kemana?" kata Xiro,

Seketika kawan - kawannya melongo karena selama ini Xiro tidak pernah mau berinteraksi dengan wanita, dia selalu dingin dengan wanita.

"Gue mau pulang, kalo gitu gue pergi dulu" ucap Queen dengan raut datarnya.

Dan mereka mengangguk sambil berkata serempak

"Hati - hati dijalan" ucapnya

Queen melajukan motornya sambil mengklakson.

"Wei boss, loe tumbenan gak dingin sama wanita tadi" kata Endro.

"Apaan sih, perasaan kalian aja itu" Xiro datar dengan meninggalkan mereka.

"Nanti ke markas bahas masalah penyerangan tadi" tambahnya dingin.

"Siap bos" ujar mereka bertiga.

...****************...

Sampainya Queen dirumah sederhananya, dia memarkiran motor sport itu ke dalam garasi, dan berjalan masuk ke rumah menuju kamarnya,

Setelah masuk kamar Queen menghempaskan dirinya ke kasur empuk miliknya karena merasa capek tanpa sadar terlelap dalam tidurnya.

Kembali tahun kemarin

Cetass cetass cetasss bugh bugh bugh plaakk plakk suara cambukan dan pukulan yang menggema diruangan gelap itu

"Tidak tidak ampunnn, maafkan aku yah hiks hiks hiks" isak tangis Queen kecil yang menyayat hati itu membuat siapa yang melihatnya akan iba padanya.

"Dasar anak tak berguna, pembawa sial, lemahhh, bodoh, mati saja kau. Aku malu memiliki anak sepertimu hahaha rasakan ini" bugh bugh cetas cetas, pukulan cambukan yang dilayangkan ayah biadabnya itu

" Tidakk aaaaaa ampun" teriakan minta tolong

Sungguh disana tanpa ada yang berniat membantu, bahkan pembantu dirumahnya juga ikut menghina, mengucilkannya. Sungguh malang nasibnya.

Kembali masa sekarang

"Argggg tidakkk" teriak Queen seketika dia bangun dari tidurnya keringat terlihat membasahi sekujur tubuhnya.

"Brengsekk gue mimpi buruk lagi, huhhh lihat saja apa yang akan aku lakukan kepada mereka" umpatan demi umpatan yang terucap dari Queen,

Dia melihat jam yang ternyata sudah jam 17.00 , sudah sore dia beranjak dari tidurnya dan mandi untuk mendinginkan pikirannya.

Setelah mandi dia kedapur untuk memasak makan malam, dia ingin memasak oseng ayam kecap dan sayur bayam, masakannya sudah matang tanpa berlama - lama dia menyatap makan dengan tenang.

Setelah makan dia kembali ke kamar untuk melakukan sesuatu yang perlu dikerjakan.

Queen langsung menuju meja belajarnya dan membuka laptopnya dan mengecek email yang masuk. Setelah 2 jam dirinya mengecek berkas - berkasnya.

Ya dia termasuk pebisnis muda. Dan sudah merima pendidikan S3 nya, dan dia kembali mengulang SMA nya.

Ya selama ini dia membohongi keluarganya, dia tidak bodoh. Dia bekerja sama dengan kepala sekolah untuk menyembunyikan nilai aslinya

Dan juga mendapatkan beasiswa. Selalu mengikuti berbagai olimpiade lainnya. Dia jenius diantara para jenius, dia pandai memanipusi,

Pandai membaca karakter orang dalam sekilas, bisa baca batinan, bisa menguasai berbagai macam beladiri dan beberapa senjata. Dan masih banyak lagi rahasia yang dimilikinya.

...****************...

"Gue harus membuat rencana untuk membalas kejahatan mereka kali ini" batinnya.

Tak lama terlihat senyum smirknya, dia mencari ponselnya untuk menghubungi seseorang

"Hallo... aku minta tolong tarik perlahan saham milik perusahaan keluarga biadab itu sekarang, dan aku minta suruh anak buahmu untuk mengawasi keluarga itu", perintahnya tegas

"Baik bos, akan saya kerjakan sekarang" jawab seseorang dari sebrang sana, dan tut sambungan telfon dimatikan.

Queen kini sedang mencari informasi tentang keluarga biadab itu, tak tak tak suara bunyi ketukan dikeyboardnya dalam 10 menit sudah dia menemukan rahasia mereka.

Dibacanya semua informasi disana, dan mengejutkan ternyata dirinya memang bukan anak kandungnya, pantas saja mereka tega menyiksa lahir batin sang Queen itu.

Dan masih banyak rahasia mereka lain yang sudah merebut dirinya dari orang tua kandungannya dulu waktu Queen masih bayi merah.

"Sungguh biadabnya mereka ini, lihat saja suatu saat nanti gue akan menyiksa mereka tanpa ampun" gumam Queen dengan sorot mata datar nan tajam bagai elang yang sedang mancari mangsa.

...****************...

Dimalam tempat lain sekumpulan laki - laki yang sedang membahas penyerangan tadi siang saat mereka pulang sekolah. Benar!! Mereka adalah Xiro dan kawan"nya.

"Apa yang kalian dapat" ujar Xiro.

"Ternyata benar bos mereka dari White Tiger, musuh bebuyutanmu" Endro.

"Gue sudah menduga bila ini akan terjadi cepat atau lambat banyak pemberontakan disini" Xiro dingin.

"Kita harus membuat rencana dari sekarang" Edward datar.

Xiro merasakan ada bayangan seorang yang sedang menguping pembicaraan mereka dibalik pintu masuk.

"Tunggu dulu, kalian tangkap seseorang yang dibalik pintu itu dan bawa keruang penyiksaan" Xiro berbisik.

Edward yang memang duduk dekat pintu langsung saja beranjak diam - diam menghampiri si penghianat itu dan brukkk suara orang jatuh dan pingsan,

Edward menggunakan tembak bius tanpa suara untuk menyergap musuhnya. Sesudah pingsan Edward memanggil salah satu anak buahnya untuk dibawa keruangan penyiksaan. Edward kembali lagi keruangan tadi.

"Mari kita lanjut bahas yang tadi" Edward.

"Kita akan menyerang markasnya besok malam, sekarang kalian cari kelemahan dari geng itu secara lengkap" Xiro.

20 menit sudah mereka mendapatkan informasi mengenai geng White Tiger bla bla bla bla.

" Baiklah kita selesai dulu disini, besok setelah pulang sekolah kita rencanakan" Xiro dingin.

"Kalian penasaran gak sih sama geng yang namanya Los Antraxz, namanya tersohor diseluruh dunia anak buahnya juga kuat laki - laki maupun perempuan" Dito dengan hebohnya.

" Sebenarnya gue juga penasaran, gue juga mendengar kalau ketuanya adalah wanita" Endro sambil berfikir.

" Wanita kejam, bengis, tanpa pandang bulu. Jika balapan dia menggunakan topeng untuk menutup identitasnya" ucap Xiro acuh

" Kita jangan sampai berbuat masalah dengannya, kalau tidak habis kita ditangannya" Edward memberi petuah

"Dan sekarang aku masih penasaran dengan Queen Ro, seakan - akan aku merasa memiliki ikatan batin dengannya, gue juga sedih soal yang tadi waktu dikantin" tambah Edward

"Gue mau loe cari sesuatu yang berhubungan dengan Queen sekarang" perintah Xiro

.

.

.

Mohon maaf jika banyak yang salah atau gak nyambung. Soalnya baru pertama kali buat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!