sinar mentari mulai menyingsing dari ufuk timur tak menghentikan acara bobo cantiknya putri kedua keluarga ananta.
hingga suara gesekan tirai terdengar jelas di telinga seorang gadis, saat sang mommy mulai membuka tirai jendela kamar anak gadisnya. sinar mentari pun mulai menyelinap masuk ke dalam kamarnya.
mommy hanya menggeleng saja ketika anak gadisnya malah menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala menggunakan selimut, demi menghalau cahaya mentari yang sudah mulai memasuki sebagian kamarnya.
" Rissa, wake up sayang... ini sudah pagi". tak ada sahutan dari sang gadis membuat sang mommy mengeluarkan ancamannya pada sang putri.
" Rissa kalo kamu gak mau bangun, mama akan bilang Daddy supaya masa jadi pengangguran kamu di persingkat !!" ancamnya pada anak gadisnya, pasalnya tadi malam rissa bernego pada daddynya, sebelum masuk ke perusahaan dia ingin menjadi pengangguran dulu sebelum disibukkan dengan berkas-berkas perusahaan yang tidak akan pernah ada habisnya dan daddynya setuju dengan catatan dia harus semaksimal mungkin dalam mengurus perusahaan nantinya.
" no mommy, ini tidak adil. I'm still very sleepy, let me sleep in an hour first. okay!". protesnya pada sang mommy.
mommy langsung menthesah, dia tidak habis pikir dengan kelakuan anak gadis jaman sekarang. bisa-bisanya tidur sampai sesiang ini. jika dirinya dulu sewaktu muda seperti ini mungkin akan mendapatkan siraman rohani dari ibunya panjang kali lebar. karena orang tua mommy selalu menuntut anak gadisnya untuk bisa bangun pagi dan mengerjakan pekerjaan rumah. semua itu demi bekalnya kelak saat berumah tangga nanti.
beruntung mommy di nikahi pria tampan, kaya raya dan sayang keluarganya, tidak menuntut sang mommy untuk melakukan pekerjaan seperti itu. mungkin ini akibat dirinya dulu sering bangun pagi, kata orang jika kita rajin bangun pagi rejekinya tidak akan di patok ayam. mommy membenarkan pepatah itu, sekarang dia mendapat suami yang menjadi idaman para wanita. pikir mommy rejeki anak Soleh, hehehe.
" kamu tuh harus belajar bangun pagi sayang, supaya kamu terbiasa jika nanti sudah punya suami." Clarissa langsung membuka selimutnya dengan kencang begitu mendengar perkataan mommynya yang tak masuk akal. bagaimana bisa sang mommy membicarakan soal suami saat ini. topik ini terlalu jauh pikirnya.
" mom...ini masih terlalu jauh untuk di bicarakan, aku masih muda mom. tidak mau menikah dulu" protes Clarissa.
" mommy gak maksa kamu buat nikah cepet-cepet, mommy hanya ingin kamu terbiasa dengan semua itu sayang." jelasnya pada sang anak. Clarissa merasa kesal pagi ini, karena tidur paginya merasa terganggu.
" mommy please, aku cuma mau tidur sebentar lagi saja, please." mohonnya pada mommy.
" no...tidak ada tawar menawar, kamu harus terbiasa bangun pagi. tidak ada bantahan cepat!!. Mommy will wait at the dining table for another 10 minutes, jika tidak mommy akan langsung menelpon daddy kamu buat batalin perjanjian kalian." Clarissa mendengus sebal saat mommy mulai mengancamnya lagi. dengan enggan dia beranjak dari ranjangnya masuk ke kamar mandi.
mommy langsung keluar dari kamar anak gadisnya setelah membangunkannya. dia menunggunya di meja makan untuk sarapan bersama. sedangkan Clarissa masih saja tidak rela tidurnya di ganggu sang mommy, dia masih saja bersungut-sungut di dalam kamar mandi.
gemericik air hangat mulai membasahi tubuh gadis itu dari atas shower. aroma sabun mulai menguar saat sang gadis mulai menuangkannya di telapak tangannya. gadis itu mulai menikmati kegiatan mandinya saat busa sabun mulai mengenai kulitnya. rasanya begitu rileks.
" cup, pagi mom..." mommy menoleh saat ada yang mencium pipinya dari arah belakang.
" Rumi, kau pulang nak?" ucapnya seraya memeluk anak gadisnya yang pertama.
" yes mom, aku dengar adikku sudah pulang, maka dari itu aku pulang kerumah." jelasnya saat pelukan mulai terlepas.
Arumi menggeser kursi yang ada disamping mommy nya. dia akan ikut sarapan pagi bersama sang adik dan mommynya.
mommy senang anak gadisnya masih mau pulang, walaupun itu cuma sebentar untuk menengok sang adik yang sudah lama ia tidak temui.
" mommy senang kamu pulang nak, sering-sering lah pulang, mommy sangat kesepian rum kalau Daddy kamu sedang keluar kota." Arumi tersenyum saat sang mommy mulai mengeluarkan jurus sedihnya, dia selalu saja seperti itu saat di kunjungi anaknya.
" kan ada rissa sekarang mom, jadi mommy tidak akan kesepian." jawabnya membuat sang mommy mencebik.
" selalu saja seperti itu, yasudah kamu menikah lagi saja dan beri mommy cucu buat teman mommy di rumah. mommy sangat kesepian di rumah, sebentar lagi juga adikmu akan membantu daddy di perusahaan." Arumi tertawa terbahak saat sang mommy menyuruhnya menikah lagi.
"Mommy Kidding? ini masih pagi mom untuk bercanda seperti itu." jawabnya masih terkekeh.
tap... tap...tap...
suara langkah kaki mulai terdengar dari arah tangga, mengalihkan percakapan mereka, sang adik tersenyum seraya menuruni tangga saat melihat kakaknya ada di ruangan. dia langsung bergegas menuruni anak tangga untuk cepat sampai dimeja makan.
" i Miss you sister." ucapnya saat memeluk sang kakak.
mommy menatap haru kearah mereka. dia bersyukur, meski meraka terlahir bukan dari rahim yang sama namun saling menyayangi satu sama lain.
" apa yang membuatmu tertawa seperti tadi kak? apa ada yang selucu itu?." tanyanya saat pelukan mulai terlepas. Arumi langsung melirik ke arah mommy membuat mommy mencebik. sedangkan Arumi langsung terkekeh.
" what's wrong? jangan membuatku bingung ".sergahnya.
" mommy minta cucu buat nemenin mommy kalau rumah lagi sepi." jawabnya di sertai kekehan kecil.
" what..!!! mommy benar-benar bercanda pagi ini. kau tau kak? tadi pagi dia juga mengajari ku buat jadi istri yang baik. dia marah-marah saat aku bangun siang." Arumi langsung tertawa lagi mendengar keluhan adiknya.
mommynya memang selalu seperti itu terhadap anak gadisnya, dia ingin mereka menjadi ibu rumah tangga yang baik nantinya. dia tidak mau anaknya sampai mengecewakan suaminya kelak saat berumahtangga. terlebih Arumi yang sudah pernah menikah. dia tidak ingin kejadian dulu terulang lagi, dimana dia mengabaikan suaminya demi karir modelnya.
" mommy cuma ingin yang terbaik untuk kalian. itu saja!." tukasnya.
" tapi kalian tidak mau mengerti ketakutan mommy, mommy cuma takut anak-anak mommy tidak bisa mengurus dengan baik keluarganya nanti." mereka menthesah dan saling melirik. mereka mengerti semua ketakutan sang mommy.
" oke sorry mom, aku bisa mengerti ketakutan mommy, tapi kejadian dulu mungkin sudah takdir, aku tidak sedih menjadi janda. i am very happy mom. aku dan Andra mungkin memang tidak berjodoh lama sekalipun aku tidak menjadi model." ucapnya menenangkan sang mommy.
" so... mari kita mulai sarapan, aku sudah lapar. masalah jodoh sudah ada yang mengatur, kita hanya bisa menjalankannya saja mom. jadi mommy tidak usah berpikir yang tidak-tidak pada kami." lanjutnya lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments