Selamat! Membaca 🤗
Meskipun kakinya sudah terluka akibat tembakan dari Jason, Sintia tetep mempertahankan pintu Mobil agar tidak di buka mereka.
"Keras kepala sekali dia, apa yang harus kita lakukan Tuan?"
Jason yang masih memegang senjata api mendekati Sintia dan ia berjongkok sambil menodongkan pistol tepat di kepala Sintia.
"Apa kau bosan hidup? Aku ingin sedikit berbaik hati, untuk tidak membunuhmu jika kau membiarkan kami membawa Putri Kaisar."
Sintia tersenyum sinis.
"Saya tidak akan membiarkan kalian membawa Putri Kaisar."
"Hahaha...!" Jason tertawa,"Nona, sekalipun kau menghalangi kami dengan cara apapun, kami tetep bisa membawa anak itu. Jadi tidak usah membuang-buang waktu dan nyawamu dengan sia-sia."
"Setidaknya aku masih bisa menahan mereka sampai Kaisar atau Mas Farel datang, sekalipun nyawaku yang harus menjadi taruhannya."
🕊️🕊️
Sementara itu di tempat lain.
Kaisar yang baru beberapa saat lalu mendapat telpon dari putrinya segera mengerahkan pasukan untuk menuju Lokasi di mana Clara berada.
Dengan cepat Kaisar menemukan Lokasi lewat GPS dari ponsel yang di gunakan Clara.
Selama di perjalanan Kaisar tidak henti-hentinya mengumpat dan mengutuk siapa yang berani mengganggu anaknya.
Ia juga segera menghubungi Jhon dan Farel tentunya karena Clara menghubunginya menggunakan ponsel Sintia.
Farel yang kalang kabut setelah mendapat telepon dari Kaisar, meninggalkan pertemuan pentingnya begitu saja.
Dengan kaki yang bergetar hebat lelaki itu menuju Lokasi di antar oleh Rizal Sekretarisnya.
*******
Piter berhasil membuka paksa pintu mobil Sintia.
Dan mereka juga menyeret kedua anak itu untuk keluar.
"Tuan, bagaimana kalau kita bawa saja kedua anak ini, sepertinya permainan kita akan lebih dramatis jika dua anak ini kita bawa,"kata Piter, yang kedua tangannya sudah mencekal lengan Clara dan Farelin.
Jason tersenyum senang mendengar usulan dari Asistennya itu.
"Masukkan mereka kedalam Mobil!"titahnya.
"Tidak! Jangan! Jangan bawa mereka!"
Sintia masih terus berusaha, menghalangi Piter membawa kedua putrinya.
"Mamih!"
"Tolong aku!"
"Aku takut mam!'
Begitupun dengan Farelin dan Clara, mereka tentu histeris dan ketakutan.
Sintia segera meraih kaki Piter, untuk menghentikan langkahnya.
"Jangan bawa anakku."
Piter segera menghempaskan kakinya sampai membuat Sintia terjungkal.
Tapi hal itu tidak membuat Sintia menyerah, ia masih berusaha bangkit dan kembali meraih kaki Piter.
DOR!....
Jason kembali melesatkan tembakan di kaki kanan Sintia, setelah sebelumnya kaki kiri wanita itu sudah di lumpuhkan terlebih dahulu.
"Mamiiiih"
Farelin histeris melihat Mamihnya yang tidak berdaya dengan darah yang mengalir di kakinya.
Ketika Jason kembali mengarahkan senjatanya, karena Sintia masih tidak mau menyerah meskipun kakinya sudah terluka dan tidak dapat di gerakan.
"Jangan! Tolong jangan siksa Mamih,"Clara segera memohon pada Jason, dengan mengatupkan kedua tangannya,"bawa saja aku tapi tolong lepaskan Mamih dan Saudariku."
"Hahaha..,"Jason kembali tertawa terbahak-bahak, sepertinya ia mendapatkan kesenangan berkali-kali lipat hari ini.
"Kau lihat Piter! Bahkan Putri si brengsek Kaisar ini memohon padaku. Hahaha...!"
Haha...
Hahaha..
Dan semua anak buah Jason tertawa terbahak-bahak mengikuti Tuannya.
Sintia yang masih menahan rasa sakit tentu akan terus berjuang untuk mempertahankan anaknya.
"Sebentar lagi, bertahanlah Sintia," sintia menguatkan hatinya untuk tetap bertahan, meskipun sesungguhnya ia sudah tidak sanggup dengan rasa sakit di kedua kakinya.
🕊️🕊️
"Apa kau tidak tidak bisa menjalankan mobil ini lebih cepat!" Maki Kaisar pada sopir yang mengantarkannya.
"Maaf tuan, tapi ini sudah sangat cepat!"
"Banyak alasan."
Kaisar yang sudah di kuasai emosi dan kekhawatiran yang luar biasa, segera mengambil alih kemudi.
Ia melajukan mobil itu dengan kecepatan Full, tidak memperdulikan apa yang ada di hadapannya, bahkan ia juga sudah tidak memperdulikan keselamatannya.
Yang ada di pikiran Kaisar saat ini hanya Putrinya, ia harus cepat sampai ke Lokasi untuk menjemput putrinya.
🕊️🕊️
Sintia benar-benar bertahan sampai akhir.
Ia sama sekali tidak melepaskan cengkraman tangannya dari kaki Pitir meskipun darah sudah membanjiri kedua kakinya.
Sahutan, tangisan dari Farelin dan Clara yang membuat Sintia tetap bertahan setidaknya sampai Kaisar atau Farel datang untuk menyelamatkan kedua anak itu.
"Tuan, bukankah wanita ini hanya mengulur waktu kita saja bagaimana kalau kita singkirkan segera agar kita bisa lekas membawa kedua anak ini."
"Kau benar!"
Jason melangkah mendekati Sintia.
Dan secara bersamaan.
Terlihat dari kejauhan mobil berwarna putih mulai mendekati mereka dan itu adalah mobil yang dikendarai Kaisar.
"Tuan! Ada mobil yang mendekat Sepertinya itu adalah musuh."
"Sial!"umpat Jason dan ia segera meminta Piter untuk membawa Farelin dan Clara masuk ke dalam mobilnya.
Sintia yang memiliki harapan dengan kedatangan mobil yang sudah pasti mobil Kaisar kembali menahan kaki Piter.
Kaisar segera turun dari mobilnya begitupun dengan sopirnya.
Mobil Kaisar datang terlebih dahulu dibanding mobil anggotanya yang lain begitupun dengan Jhon dan Farel.
"JASON!"
Teriak Kaisar setelah melihat siapa orang itu dan tentu ia sangat mengenali Pria yang tak lain tak bukan adalah kakak dari mantan kekasihnya dulu.
Jason yang sudah kepalang tanggung kepergok Kaisar, menghentikan pergerakannya.
Dan ia berniat untuk menghadapi musuh bebuyutannya itu.
"Satu kali kau melangkah, peluru ini akan bersarang di kepala anakmu."Ancam Jason seraya menodongkan Pistolnya di kepala Clara.
Dan tentu hal itu membuat Kaisar tidak bisa melakukan perlawanan apapun selain diam di tempat.
Bersambung....
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
Terimakasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏
Dan minta dukungannya, agar Ntor bisa terus Update 🤗
Love banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Jang Nara
terus semangat ntor, ceritanya semakin seru.
2023-02-03
1