Seorang pria bermanik hitam pekat dan berambut gondrong baru saja keluar dari penjara, matanya di penuhi dengan awan gelap, seolah - olah ingin mengeluarkan kilatan petir dari sorot matanya yang tajam. Tidak lama kemudian ia berjalan menuju mobil yang sudah menunggunya di depan lapas, mobil jemputan yang akan membawanya pulang.
“Selamat siang Bos”
“Ya.”
“Semuanya sudah siap,” ucapnya menunjukkan tas berisi uang dan beberapa senjata.
“Baik siapkan semuanya, malam ini kita akan dapatkan wilayah itu,” ujarnya datar, “sang ketua tidak ingin menunggu lama.”
“Baik Bos,” jawab dua pria yang menjemputnya hampir bersamaan.
Hari kebebasan harusnya ia nikmati dengan bersenang-senang, tetapi tidak untuk sang pria itu, ia mendatangi sebuah organisasi yang biasa mengendalikan sebuah wilayah di pelabuhan.
“Aku ingin kamu meninggalkan tempat ini,” ucap Stanley , saat ia tiba di satu bagunan yang terbuat dari triplek, dan di sana ada logo organisasi kesatuan mereka, organisasi yang selalu meminta pungutan pada perusahaan yang mengirim barang di pelabuhan.
“Ini wilayah kami,’ ucap pria itu dengan marah.
“Saya ingin bicara dengan Bosmu, katakan padanya sang ketua tidak ingin kalian menganggu pengriman barang miliknya, besok saya melihat bagunan ini saya akan bakar.”
Mendengar nama ketua, pria berpakain ala ormas itu menelepon bosnya, tidak lama kemudian lelaki itu menganguk setuju. Sang ketua yang mereka takuti itu seorang bos yang ditakuti para preman.
Berhasil menyelesaikan satu misi dari sang ketua, Stanley ingin mengerjakan misi kedua, misi yang paling penting baginya. Ia ingin mencari keberadaan sang kakak yang menghilang, ia ingin melakukan sendiri.
“Kalian tidak usah ikut, biarkan saya yang melakukannya, berjagalah di luar dan beri saya kabar.”
“Baik Bos.”
Stanley menyelipkan dua pistol di pingganngnya dan masuk ke sebuah bar.
Dalam ruangan private room, tampak seorang pria dengan rambut di kucir sedang bersenang-senang, ia memangku dua gadis seksi yang menemaninya, tiba-tiba terdengar suara.
Door …!
Door…!
Dua orang pria berkepala plontos yang bertugas menjaga pintu terkapar bersimbah darah, lalu Stanley masuk.
“Halo Jhon apa kabar,” ucapnya sembari duduk di depan pria yang bernama Jhon.
“Oh … Asta Stanley, kamu sudah bebas dari penjaraha rupanya Bung, aku pikir kamu akan membusuk di sana selamanya. Ha, Ha.” Ia tertawa terbahak-bahak.
“Tertawalah Bro, selagi kamu masih bisa tertawa.”
“Apa yang kamu inginkan?” tanya Jhon kemudian, melihat anak buahnya terkapar, mental pria itu seketika menciut, ia masih sayang dengan nyawa sendiri, berbeda dengan lelaki di depannya, pria dingin yang tidak mengenal rasa takut dan tidak punya hati.
Kerasnya hidup penjara telah mengubah hidup Stanley, nyawa tidak ada arti baginya, entah berapa nyawa yang sudah sudah ia lenyapkan di penjara untuk bertahan hidup.
“Aku harap kamu tidak lupa dengan janji kita Bung, kamu menghianatiku dan menjebak Bung, aku ingin menangih janjimu, berikan aku informasi tentang ini.”
Stanley memberikan kertas itu ke hadapannya, melihat hal itu, wajah Jhon langsung berubah, terlihat jelas ada ketakutan di wajahnya, “itu di bawah wilayah saya, saya tidak mengetahuinya.”
“Come on Bung, kita sudah sepakat, gue sudah membayar harga yang mahal untuk mendapatkan itu,” ucap Stanley.
“Aku tidak bisa Bung,”bantah Jhon.
“Aku akan membongkar semuanya pada polisi,” ancam Stanley.
Tiba-tiba Jhon mendorong wanitanya ke hadapan Stanley, lalu ia melarikan diri dari pintu belakang, sementara Stanley terjatuh ke belakang dan ditiban dua wanita, kedua wanita tersebut sengaja menahan tubuh Stanley agar tidak mengejar Jhon.
Dengan marah ia mendorong kedua wanita itu dengan kekuatan tangannya, dan tubuh mereka berdua terhempas ke sisi meja, lalu Stanley berlari mengejar Jhon.
Saat ingin turun, dua orang berbadan besar anak buah jhon memukulnya dengan tinju kuat, tepat mengenai wajahnya, Stanley yang ahli dalam bela diri melawan mereka dengan tangan kosong, lalu mematahkan tangan salah seorang dari mereka, perkelahian di satu club malam sudah hal biasa, saat mereka saling baku hantam , orang-orang dalam bar, hanya mengindar lalu kembali berjoget mengikuti alunan musik.
Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan dari pintu masuk.
“Semuanya diam, ini polisi!” teriak seorang pria berbadan tegap memakai jaket kulit, pria itu mengarahkan mocong pistol keatas.
Dor! Dor!
Terdengar suara tembakan membuat musikd alam ruangan itu seketika berhenti, semua orang di minta duduk berjongkok.
Polisi sudah mengepung tempat tersebut, tidak ingin masuk penjara lagi, Stanley mencari akal untuk lepas dari penangkapan polisi, ia melompat dari jendela kaca dan terjatuh kebawah, beruntung ia terlempar ke depan mobil seorang gadis cantik, ia membantu Stanle masuk ke mobilnya lalu melarikan diri dari bar. Mobil melaju membelah jalanan ibu kota, saat sedang berkendara wanita yang berpakaian minim itu meyondorkan tangan .
“Hai, gue Shopia,” ucap wanita seksi itu menyodorkan tangan.
“Hai.. jack,” ucapnya dengan wajah datar, ia sengaja menyamarkan namanya
“Apa kamu juga menghindari polisi seperti aku?”
“Ya, saya tidak ingin berurusan dengan polisi,” ucap Stanley, awalnya ia tidak perduli dengan sosok wanita yang menyelamatkannya, tetapi sat wanita itu menyebut mengenal Jhon , Stanley jadi tertarik.
Wanita itu terus memulai obrolan dan Stanley hanya jadi pendengar, tatapan matanya yang misterius, membuat sang wanita semakin penasaran.
“Apa kita pernah bertemu, aku merasa wajahmu tidak asing,” ucap Shopia.
“Ini pertama kalinya saya bertemu wanita cantik seperti kamu, saya ingin mengudangmu untuk minum anggur di pentahouseku.”
‘Oh laki - laki ini, sepertinya orang kaya’ ucap Shopia menggulum bibirnya dengan manja.
“Boleh, bagaimana kalau sekarang saja,” ujarnya menggoda manja.
‘Wow wanita yang berani ucap Stanley mengedipkan alisnya sebelah. Kode panas di mulai.
“Senang senang hai cantik,” ucap Stanley mengulum senyuman nakal, ia melepaskan satu kancing kemejanya memperlihatkan lukisan yang diukir didadanya, melihat dada bidang Stanley, Shopia menahan napas.
“Wow … You seksi Man,” gumamnya manja, suara ******* manja itu di dengar oleh Stanley, lelaki bertato itu semakin menggodanya. Melihat Shopia wanita yang gampang dirayu, Stanley semakin berani, ia ingin wanita itu masuk ke prangkapnya lalu ia menelepon anak buahnya.
“Neil, malam ini saya gak pulang ke rumah, saya ingin ke apartemen, tolong bersihkan sebelum saya datang, saya akan kesana dengan wanita cantik,” ucap Stanly sembari tersenyum manis pada wanita seksi di sampingnya.
Menyadari Stanley seorang bos besar, Shopie semakin menggoda.
“You beautiful baby,” ucap lelaki itu sembari mendesis di daun teliga wanita itu.
Tiba-tiba Shopie menghentikan mobilnya di pinggir jalan tol, dengan sikap berani ia meraih dagu Stanley dan mengecap bibir tebal itu dengan sikap tergesa-gesa
‘Wanita murahan’ masa seorang Bos Mafia melakukannya di jalanan, itu terlalu rendah’ bisik Stanley dalam hati.
“Wow … sabar cantik, bagaimana kalau kita melakukannya di apartemenku,” ucap Stanley menarik diri.
“Ba-baik,” ucapnya mengusap bibir Stanley dengan jemari lentiknya.
Lalu mobil melaju menuju apartemen
Siapakah Shopia sebenarnya? kenapa Stanley tiba-tiba tertarik padanya,? ikuti kisah serunnya di bab selanjunya ya …
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Anizza Nuur
masih nyimak
2023-01-12
2