Pertemuan 2

Shalsa meninggalkan Andra begitu saja diruangannya, ruangan Shalsa bukanlah ruangan yang tertutup atau penuh rahasia, teman-temannya bebas masuk, karena dia yakin tidak ada yang mau berniat jahat dengannya.

"Permisi pak, terima kasih bersedia menunggu, maaf apabila lama" ucap Shalsa belum sadar dengan tamunya yang masih memakai masker

"Tidak apa-apa, tempatnya nyaman" jawab laki-laki itu dan membuka maskernya

"Kamu? bukannya kamu itu unclenya dari bocah laki-laki waktu itu ya, aku lupa nama anak itu" ucap Shalsa terkejut dan masih mengingat wajah laki-laki itu walau hanya sekali bertemu

"Ah iya, itu keponakan ku, namanya Marvel, kamu juga perempuan pertama yang digoda Marvel" jawab laki-laki tersebut tersenyum

Senyumannya manis sekali. batin Shalsa

"Ada keperluan apa, sehingga bapak menyempatkan waktu untuk datang kemari?" tanya Shalsa tenang dan berusaha profesional, karena ini masih dibagian area kantor

"Aku kesini karena awalnya ingin bertemu dengan ibu Adera selaku pimpinan dan pemilik perusahaan ini, beliau menawarkan program wisata kepada kakak aku, dan setelah dipelajari ternyata ada yang perlu dibahas untuk kelanjutannya" tutur laki-laki itu

"Sebelumnya mohon maaf, pimpinan kami sedang ada keperluan lain yang mendesaknya untuk meninggalkan kantor secepat mungkin, jadi apa tidak masalah apabila di gantikan oleh saya?" tanya Shalsa mencoba santai dan tenang

"Tidak masalah, beliau juga sudah info jika hari ini akan keluar kantor, tapi saya yang meminta untuk dicarikan penggantinya, karena hanya ingin membahas program saja" jawab laki-laki tersebut

Perusahaan tempat Shalsa bekerja selama ini adalah tempat Perjalanan Wisata Domestik dan Internasional, Mereka berdua mulai membahas program-program wisata yang sudah di ajukan oleh ibu bos.

Hingga pembahasan selesai, Shalsa baru sadar bahwa mereka sama sekali belum berkenalan, bagi Shalsa ini adalah kesalahan dalam bekerja, tidak saling memperkenalkan diri terlebih dahulu.

"Maaf sekali, saya sampai lupa memperkenalkan diri saya, perkenalkan nama saya Shalsa, saya disini hanya sebagai staff biasa" ucap Shalsa

"Tidak masalah, aku juga sampai lupa, aku Cakra Martius, panggil saja Cakra" jawab Cakra tersenyum

"Senang bisa berkenalan dan menjalin kerjasama dengan pak Cakra, semoga apa yang kita bahas mengenai program wisata, keluarga pak Cakra tertarik dengan Itinerary yang baru saja di revisi" ucap Shalsa ikut tersenyum

"Panggil Cakra saja" sahut Cakra

"Maaf pak Cakra, ini masih di area kantor, jadi alangkah baiknya saya tetap memanggil dengan sebutan pak Cakra" ucap Shalsa

"Berarti apabila diluar kita saling bertemu, boleh dong aku memanggil nama saja?" tanya Cakra

Shalsa hanya tersenyum kikuk dan dia juga bingung harus bilang apa lagi.

"Apa ada yang mau ditanyakan lagi pak Cakra" tanya Shalsa mengalihkan ucapan Cakra yang tadi

"Boleh aku minta kartu namamu, jika sudah fix semua, aku bisa langsung menghubungi mu" jawab Cakra

"Ah iya, itu pasti saya kasih pak Cakra, maksud saya pertanyaan, tentang program yang saya berikan, masih ada yang mau ditanyakan?" ucap Shalsa jadi salah tingkah

"Untuk program aku sudah pas, bagus dan lebih oke dari pada yang awal, dan aku juga akan menjelaskan dengan keluarga ku, apabila ada sedikit revisi dan perubahan kunjungan-kunjungan wisatanya" jawab Cakra

"Ini kartu nama saya, jika pak Cakra ingin merubah atau pihak keluarga ada yang belum oke, dan minta perbaikan itinerary, hubungi saya dan akan saya revisi segera mungkin" ucap Shalsa

Cakra melihat kartu nama yang baru saja di berikan padanya.

"Shalsabila, nama yang cantik, secantik orangnya" sahut Cakra menggoda Shalsa

Shalsa hanya merona malu di goda seperti itu dengan laki-laki yang baru saja dia kenal.

"Ada lagi pak Cakra" ucap Shalsa berusaha menghilangkan rasa yang berbeda

"Sudah cukup, kalau begitu aku pamit, terima kasih untuk hari ini" jawab Cakra berdiri dan meninggalkan ruang tamu, Shalsa mengantarkan Cakra sampai pintu keluar kantor, lalu dia kembali ke dalam ruangannya.

Di dalam mobil Cakra terus saja tersenyum mengingat pertemuan yang kedua kalinya dengan Shalsa, dan kali ini dia bisa tau nama lengkapnya, serta nomor ponselnya.

Menarik juga tuh perempuan, boleh tidak ya deketin dia, tetapi kita berbeda, semakin di larang perasaan ini semakin penasaran, aku jadi tertarik padanya. batin Cakra

Rumah Keluarga Cakra

"Halo semua, keluarga ku tercinta" ucap Cakra bersinar membuat keluarganya bingung, karena tadi dia harus di paksa mengunjungi travel tersebut

"Bagaimana? apa hasil yang kamu dapat dari pertemuan kali ini tentang wisata, lalu kira-kira bisa dinego tidak?" tanya Regina berentet, Regina kakak perempuan Cakra

"Itinerary nya sudah direvisi dan kali ini jauh lebih baik, tempat yang dikunjunginya, hingga transportasi yang digunakan nanti saat disana" jawab Cakra santai

"Coba mana sini, kakak mau lihat, terus bisa nego tidak, kita kan banyakan loh, acara keluarga" ucap Regina

"Ya elah, pakai segala di nego, ini tuh destinasinya oke-oke, karena ada perubahan dari yang baik ke lebih baik" jawab Cakra menyeruput minuman abangnya

"Lah kok dirubah, maksud aku jangan dirubah Cakra, tetap seperti itinerary awal" ucap Regina kesal

"Maksudnya dirubah tuh begini, ada beberapa destinasi yang kurang baik di ganti ke yang lebih baik, itu satu ya, lalu wisata yang tidak menarik dihilangkan, dan ini dijamin kalian semua puas, makanya dibaca dulu sampai habis, jangan kebanyakan komplain" tutur Cakra ikutan kesal

"Coba sini aku lihat itinerary yang baru direvisi" ucap Bram abangnya Cakra orangtua Marvel

Cakra memberikan copyan lainnya kepada keluarga satu persatu, supaya mereka semua bisa saling berkomentar.

"Tidak terlalu buruk, ini masih oke menurut abang" ucap Bram dengan santai

"Apa aku bilang, ini itu masih oke dan masih banyak wisata yang kita kunjungi" sahut Cakra meninggalkan keluarga diruang tamu untuk ke lantai atas menuju kamarnya

"Uncle" teriak Marvel yang baru saja pulang dari sekolah berlari ke arah Cakra

"Marvel, jangan lari nanti jatuh" teriak Marsya panik dan dia istri Bram berarti ibunya Marvel

"Oke mam" sahut Marvel berganti jalan pelan mendekati uncle nya

"Ada apa Marvel gembul" ucap Cakra mencubit pelan pipi Marvel yang bulat

"Uncle, kita ketempat ibadah yang kemalin yuk" ajak Marvel semangat

"Yang mana ya, uncle lupa deh, lalu untuk apa kesana?" ucap Cakra bingung pada bocah satu ini

"Ketempat waktu itu kita ibadah, telus kita ketemu cama onty cantik" ucap Marvel semangat

Apa yang dimaksud Marvel, Shalsa ya?. batin Cakra

"Uncle ayo dong kita ke cana" ucap Marvel lagi

"Sayang, uncle bukannya tidak mau kesana, sebab belum tentu onty yang kamu cari ada disana" jawab Cakra lembut

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

wahhh terpesona😍😍😍😍

2023-08-06

1

pєkαᴰᴼᴺᴳ

pєkαᴰᴼᴺᴳ

tau aja kalau cantik dasar bocah 😂😂😂

2023-08-05

2

🟢⏤͟͟͞R🔰π¹¹™𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆❤

🟢⏤͟͟͞R🔰π¹¹™𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆❤

cie, Cakra.. dah mulai serangan pertama nich rupanya 🤣🤣🤣

2023-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!