Pertemuan

Hari weekend yang ditunggu-tunggu semua orang kembali hadir, Shalsa seperti biasa melakukan rutinitas jogging dan olahraga lainnya di salah satu tempat seperti lapangan umum, disana banyak orang yang menyempatkan diri refreshing bersama keluarga, membawa anak dan istrinya.

Selesai berolahraga Shalsa kembali mencari pedagang kaki lima untuk membeli air mineral, sesampainya di tempat pedagang langganannya, dia melihat seorang laki-laki berpakaian sangat rapih sambil mengenggam tangan anak kecil yang berusia kurang lebih 4 sampai 5 tahun, berjalan ke arahnya.

"Bu, minuman hangat ya" ucap Shalsa duduk di trotoar

"Kakak cedang apa?" tanya anak tersebut

"Astaghfirullah, Heh ini lagi istirahat dek" jawab Shalsa kaget dan canggung

Ini bocah bikin kaget aja, pake segala tanya sedang apa pula. batin Shalsa

"Habis dali mana?" tanya anak itu lagi

"Olahraga, kamu sendiri rapih banget mau kemana?" ucap Shalsa penasaran

"Aku habis beldoa pada Tuhan di cini" jawab anak itu menunjuk ke tempat ibadah

Jadi mereka habis dari Gereja. batin Shalsa

"Marvel, sedang apa kamu?" tanya laki-laki dewasa yang tadi menggandeng tangan anak laki-laki tersebut

Anak laki-laki itu bernama Marvel.

"Maaf pak, saya tidak ada maksud ganggu anaknya" jawab Shalsa panik, takut di sangka dia ingin menculik anak kecil

"Aku hanya temani kakak ini saja uncle" sahut Marvel

"Mari, segera kita pulang lebih dulu, papa dan mama mu masih ada urusan lain yang harus diselesaikan" ucap laki-laki tersebut

"Cebental uncle, kasihan kakak ini cendilian dicini" jawab Marvel memelas, laki-laki tersebut menatap Shalsa

"Eh, saya tidak apa-apa sendiri, sudah biasa disini, adik kecil tenang saja ya, adik mau pulang silahkan" sahut Shalsa takut

Laki-laki dewasa itu ikut duduk di samping Marvel, menemani keponakannya.

"Kamu sedang apa disini? menunggu seseorang?" tanya laki-laki itu pada Shalsa

"Tidak nunggu siapa-siapa, hanya istirahat habis olahraga dan selalu jajan disini" jawab Shalsa semakin canggung

Tampan juga, suaranya lembut juga. batin Shalsa

"Uncle, onty ini cantik ya, tapi kenapa pakai penutup kepala" ucap Marvel polos

"Yang saya pakai ini wajib bagi saya, namanya kerudung, saya kan orang muslim dan ibadahnya pun disana" jawab Shalsa menunjuk ke arah masjid yang berada disebrang

"Oh, itu lumah Tuhan onty ya" sahut Marvel angguk-anggukan kepalanya

Sementara unclenya Marvel hanya memandang Shalsa, antara terpesona, kagum serta tertarik.

Setelah pertemuan itu, mereka tidak lagi bertemu hingga sekarang, Shalsa juga tidak mengingat pertemuan diantara mereka, Shalsa hanya fokus bekerja dan tak kenal waktu, dia sedang memperlajari ilmu-ilmu yang di dapat selama ini untuk membuka usaha baru dan mandiri.

Apa aku coba buka usaha kecil-kecilan ya? minta tolong bu bos aja deh, sekalian masukan dari beliau. batin Shalsa

"Woy, melamun terus, mikirin apa hayo" ledek Aldo memang jahil dari awal kenal dengan Shalsa

"Aih, aku hanya mikirin bagaimana caranya buka usaha baru tanpa modal besar" ucap Shalsa lemas

"Gampang itu, minta saran sana dengan ibu bos, dijamin kualitas oke" sahut Aldo tertawa ngakak

"Teman satu ini semakin lama semakin menyebalkan" ucap Shalsa kesal melihat Aldo malah bercanda

"Santuy my sister, tarik nafas, lalu buang dari belakang" jawab Aldo kembali tertawa

"Denger ya, minta saran itu pasti sama siapa pun aku akan minta masukan, dan selama ini yang membantu aku, mengajarkan dari A sampai Z itu ibu bos. ucap Shalsa memukul pelan kepala Aldo dengan pulpen

"Ajak-ajak aku ya apabila kamu buka usaha baru, jangan sukses sendirian aja" sahut Aldo tersenyum

"Kamu sudah kaya raya Do, masih satu darah dengan ibu bos, untuk apa mikirin yang lain lagi, tinggal melanjutkan usaha yang ada saja" ucap Shalsa

"Yang kaya itu orangtua bukan aku, aku sama seperti kalian sedang berjuang meniti karir agar bagus, dimulai dari karyawan atau jongos" jawab Aldo santai

"Terserah kamu lah Do, sana keluar, aku mau lanjut kerja lagi, ngobrol sama kamu bisa-bisa tanpa sadar waktu sudah berubah menjadi subuh" ucap Shalsa

"Siap ibu manager" jawab Aldo tertawa terbahak-bahak

Shalsa masih berpikir usaha apa yang cocok untuk dirinya, dia mencoba konsultasi dengan ibu bos, dan banyak sekali masukan-masukan yang pas dengan Shalsa.

Selesai berdiskusi dengan ibu bos, Shalsa kembali ke ruangannya, waktu Shalsa benar-benar habis di kantor dibandingkan dirumahnya sendiri.

Hampir 80% kehidupan Shalsa habis di dalam kantor, Shalsa juga jarang sekali pulang kerumah jika pekerjaan membuatnya terlalu lelah, tetapi Shalsa selalu memberikan kabar dengan mamanya, mereka rutin berkomunikasi dengan baik pada mamanya yang ada di rumah saat ini.

📲 Mama Shalsa

Assalamualaikum nak

📲 Shalsa

Wa'alaikumsalam mah, mamah lagi apa, sudah makan belum?

📲 Mama Shalsa

Mama baru saja selesai merapihkan rumah, ada beberapa tempat yang harus di perbaiki, Alhamdulillah mamah sudah makan, kamu sendiri tidak telat makan kan?

📲 Shalsa

Shalsa juga sudah makan mah, mamah baik-baik dirumah, tidak boleh kelelahan apalagi sampai sakit

📲 Mama Shalsa

Iya, seharusnya mamah yang bilang begitu, kamu yang sering sekali lupa makan apabila sudah sibuk dengan pekerjaan

📲 Shalsa

Siap mamah ku sayang, doakan Shalsa terus, supaya selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT

📲 Mama Shalsa

Aamiin, pergunakan waktu istirahat mu sebaik mungkin, mamah tutup dulu ya panggilannya, ada tamu

📲 Shalsa

Oke mah, I miss you, muachh

Shalsa teringat dengan mendiang ayahnya yang sudah dipanggil lebih dulu.

Papa, aku sangat rindu dengan papa, aku berjuang sendiri pah, kakak-kakak yang lain sudah sibuk dengan keluarganya masing-masing, dan sulit bagi mereka untuk membantuku, aku butuh papa untuk bersandar dan menceritakan keluh kesah ku saat ini. batin Shalsa menangis sedih

Tok... tok.... suara ketukan pintu

"Masuk" ucap Shalsa segera menghapus airmatanya yang sempat mengalir

"Shal, ada tamu tuh, ingin ketemu sama kamu, katanya sudah janjian sama ibu bos, berhubung ibu bos tadi keluar, dan sudah konfirmasi ke tamunya, lalu tamu itu disuruh menemui mu" ucap Andra

Walaupun Shalsa manager, jika hanya berdua dengan temannya dia hanya ingin di panggil nama tanpa embel-embel ibu atau apapun itu.

"Tamunya mau bahas apa? aku belum tau tujuan tuh tamu ke sini" jawab Shalsa bingung

"Makanya tanyain langsung sama yang bersangkutan, tujuan dia kemari apa? kenapa kamu tiba-tiba jadi bodoh" ucap Andra heran dengan Shalsa

"Eh, iya juga, ngapain tanya sama kamu" sahut Shalsa meninggalkan Andra

"Tuh anak kenapa? otaknya sudah miring mungkin ya kebanyakan bekerja" ucap Andra sendiri aneh melihat tingkah Shalsa

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐

🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐

wkwkwk,, udh biasa sendiri ya shalsa

2023-09-16

1

Ney Maniez

Ney Maniez

ohhh ini toh perbedaan ny😲😲

2023-08-06

1

pєkαᴰᴼᴺᴳ

pєkαᴰᴼᴺᴳ

semua orang juga mau sal🤣modal kecil untung besar

2023-07-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!