Bab 4

Saat ini Amora tengah menyantap bakso di depan nya dengan tenang tanpa peduli pada mereka yang menatap nya,bagi nya selagi mereka tak mengganggu nya ia hanya menganggap mereka angin lalu saja namun jika mereka berani mengganggu nya maka ia tak akan segan untuk bertindak.

Suasana kantin kini terngar riuh membuat Amora melirik sekilas kemudian fokus pada makanan nya kembali.

"Nah itu murid baru yang aku katakan tadi bukan kah dia sangat cantik"ucap Rio menunjuk Amora dengan dagu nya membuat mereka mengalihkan pandangan mereka pada objek yang di tunjuk kan oleh Rio.

Memang Amora sangat cantik dengan rambut sepunggung nya dengan sedikit warna abu-abu,wajah cantik nya mulus dan putih bersih juga mata nya yang abu-abu semakin membuat nya terlihat cantik.

"Kau lihat sendiri bukan jika anak baru itu jauh lebih cantik dari mu,maka nya wajah pas-pas an gak usah sok berlagak cantik begitu jangan kan dengan anak baru itu Amara saja kalah cantik dari mu"ucap Arkan dengan nada pedas nya yang kadang membuat orang sakit hati mendengar nya.

"Elvan lihat teman lo itu mulut nya pedas banget"ucap Sindi mengadu pada Elvan.

"Ck sudah lah lebih baik kita pesan makanan aku sudah lapar"ucap Elvan duduk di kursi nya begitu juga dengan yang lain.

"Ehhh lo ke sini"ucap Sindi menatap Amara yang baru saja masuk ke kantin bersama Selly.

"Kenapa Sindi"tanya Amara dengan suara lembut nya.

"Sana pesan kan kami makanan"suruh Sindi.

"Kalian pesan apa"tanya Amara.

"Gua nasi goreng sama jus mangga"ucap Sindi.

"Kami bakso sama es teh"ucap Rio.

"Samain saja biar gak banyak"tambah Rio lagi di angguki Amara segera memesan makanan untuk mereka.

Hal seperti itu sudah sering terlihat bahkan sudah biasa jika mereka menyuruh Amara juga Sindi yang membully Amara.

"Pesan kan sama ku Sel"ucap Amara pada Selly.

"Ck iya"ucap Selly kesal sendiri pada sahabat nya tersebut yang mau saja di suruh oleh mereka namun ia juga tak bisa berbuat apapun karna takut pada Elvan.

"Dasar bodoh"gumam Amora yang sedari tadi mendengar ucapan mereka,setelah selesai menghabiskan bakso milik nya ia duduk santai sambil memperhatikan sekitar nya terutama pada Amara sang kembaran yang tidak mengenali nya sama sekali.

Setelah mendapatkan pesanan mereka Amara menaruh nya di atas meja mereka dan akan melangkah pergi namun tak sengaja tangan nya menyenggol mangkuk bakso tersebut membuat kuah panas di dalam nya tumpah mengenai tangan Sindi.

"Aaa panas"ucap Sindi sedikit berteriak sambil mengibaskan tangan nya.

"Lo sengaja haa"bentak nya pada Amara.

"Gua gak sengaja"ucap Amara.

"Gak sengaja bagaimana lo gak lihat tangan gua jadi merah gini"ucap Sindy melayangkan tangan nya ke arah pipi Amara hingga terdengar begitu nyaring.

Plakk

"Itu balasan untuk lo yang berani membuat tangan gua terbakar"ucap Sindi.

"Pergi lo sana jauh-jauh dasar gak berguna"tambah nya mendorong kuat tubuh Amara hingga membuat Amara terjatuh ke lantai.

Yang lain hanya menonton saja tak ada yang berniat membantu Amara kecuali Selly baru saja datang dan membantu Amara berdiri.

"Lo bisa gak sih jangan kasar pada teman gua dia juga gak sengaja"ucap Selly kuat.

"Udah Sel"ucap Amara sambil memegang pipi nya yang terasa panas.

"Teman lo aja yang berguna cuma di suruh begitu saja gak becus"ucap teman Sindi menatap sinis pada Amara dan Selly.

Amora yang melihat tersebut segera berdiri dari duduk nya dan berjalan ke arah mereka dengan ekspresi dingin,tanpa berkata apapun tangan nya mengambil salah satu mangkok bakso yang masih panas tersebut dan..

Byuurrr

Plakk

Aaaa

Jerit Sindi merasa panas di tubuh nya juga panas di pipi nya karna tamparan yang Amora buat tidak main-main membuat mereka semua terbelalak kaget melihat nya, sedangkan Amora sang pelaku berjalan santai keluar dari dalam kantin tanpa mengatakan apapun.

"Sialann"teriak Sindi menggema di kantin tersebut.

"Lebih baik lo pergi ganti baju trus ke uks itu badan lo nanti melepuh semua"ucap Rio pada Sindi yang berteriak tak jelas.

Sindi pun pergi dari kantin tersebut karna memang tubuh nya terasa sakit juga tamparan yang ia terima di pipi nya di ikuti teman-teman nya dari belakang.

Kini suasan kantin terdiam setelah apa yang terjadi karna selama ini tidak ada yang berani pada Sindi tapi hari ini murid baru yang bahkan baru beberapa jam masuk sudah membuat keributan dengan menantang Sindi yang membuat gosip kini beredar di sekolah yang mana Amora sebagai bintang nya.

"Gua puas banget ada yang berani menantang nenek sihir itu"ucap Selly tersenyum puas pada Amara.

"Seperti nya dia anak baru gua baru melihat nya"ucap Amara.

"Siapa pun dia yang penting gua senang banget,,haha lo gak lihat wajah memerah nenek lampir itu pipi nya bengkak banget karna tamparan yang ia dapat gak main-nain,gua yang dengar aja merasa ngilu"ucap Selly.

"Lebih baik kita ke kelas bel udah berbunyi"ucap Amara.

"Pipi lo masih sakit"tanya Selly.

"Lumayan sih tapi gua baik-baik aja"ucap Amara di angguki Selly.

Kedua nya keluar dari toilet untuk kembali ke kelas mereka bertepatan dengan Amora yang juga akan ke kelas nya, Amora hanya melirik kedua nya sekilas karna mereka berhenti melangkah ia terus melangkah dengan wajah datar dan dingin nya hingga tak terlihat oleh kedua nya.

"Dia sangat cantik tapi dingin seperti es"celetuk Selly memperhatikan Amora yang lewat.

"Kok gua merasa mengenal nya tapi gua lupa siapa"gumam Amara pelan.

"Lo bicara apa"tanya Selly.

"Bukan apa-apa"ucap Amara di angguki Selly.

Kedua nya pun kembali melangkah menuju kelas mereka,sementara di kelas Amora ia berjalan santai ke tempat duduk nya tanpa peduli diri nya yang menjadi bahan pembicaraan mereka.

"Apa"sentak Amora kuat tak lupa dengan tatapan tajam nya karna mereka menatap nya membuat ia risih.

"Santai saja nona"ucap Rio di balas tatapan datar oleh Amora.

"Lo gak memberinya pelajaran karna udah berani menyiram Sindi"tanya Daniel pada Elvan.

"Ck dia cuma murid baru yang gak tahu apapun besok-besok juga dia akan tahu"ucap Elvan santai.

"Lagi pula Sindi memang pantas mendapatkan nya agar dia jera membully orang"ucap Daniel sinis karna memang tidak suka melihat Sindi jika saja tak mengingat kalau Sindi sahabat kecil Elvan sudah pasti ia akan bertindak saat Sindi membully Amara yang notabe nya saudara tiri nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!