Bab 3

Keesokan hari nya Amora telah bersiap di dalam kamar nya untuk pergi ke sekolah ia sengaja akan pergi lebih dulu ke sana untuk melihat keadaan di sana. Selesai bersiap ia segera turun ke lantai bawah dan melihat asisten ayah nya sudah di sana.

"Selamat pagi nona"sapa nya.

"Pagi"jawab Amora dengan nada datar.

"Apa kita akan berangkat sekarang nona"tanya nya.

"Hmm"dehem Amora melangkah kan kaki nya ke ruang makan lebih dulu untuk sarapan di sana.

Ia duduk dengan tenang sambil memakan sarapan yang telah di sajikan untuk nya di atas meja,setelah selesai ia melangkah keluar dari sana menuju keluar rumah di ikuti asisten sang ayah dari belakang.

"Silahkan nona"ucap seorang supir membuka pintu untuk Amora mempersilahkan Amora masuk ke dalam.

Amora sendiri mengangguk dan masuk ke dalam duduk dengan tenang,begitu juga dengan asisten ayah nya duduk di kursi depan.

"Kenapa ikut"tanya Amora dingin.

"Hari ini saya akan mengantarkan nona ke sekolah karna tuan yang meminta nya"ucap nya.

"Kau tidak membuat nama Wijaya di belakang nama ku bukan"tanya Amora.

"Sesuai dengan kemauan nona saya tidak membuat nya"ucap nya di angguki Amora.

Mobil tersebut segera melaju meninggalkan rumah menuju sekolah baru Amora di mana ia akan melanjutkan sekolah nya di sana kembali,tiga puluh menit akhir nya mereka tiba di sekolah tersebut yang sudah lumayan banyak siswa siswi yang berdatangan.

"Aku akan keluar sendiri kalian langsung saja pergi"ucap Amora datar segera keluar dari dalam mobil dan berjalan menjauh dari dana.

Ia berhenti tak jauh dari pos satpam untuk melihat apakah mobil yang tadi ia naiki sudah pergi dan ternyata sudah pergi,saat akan melajutkan langkah nya mata nya menatap seseorang yang begitu ia kenali keluar dari dalam mobil di susul dua orang yang juga keluar.

Terlihat sekali mereka keluarga yang harmonis dan bahagia membuat wajah Amora semakin mendingin, Ia masih memperhatikan mereka hingga akhir nya salah satu dari ketiga nya masuk ke dalam mobil kembali meninggalkan sekolah.

"Bahagia"gumam Amora melangkah kan kaki nya masuk ke dalam sekolah dengan suasa hati tak menentu.

Tok tok tok

"Masuk"ucap seseorang dari dalam membuat Amora membuka pintu tersebut dan masuk ke dalam.

"Kelas saya di mana"tanya Amora dengan nada dingin membuat kepala sekolah tersebut merinding mendengar nya.

"IPA 1"ucap kepala sekolah itu di angguki Amora langsung keluar dari dalam tanpa mengucapkan terimakasih.

Ia berjalan dengan aura yang dingin dan sedikit menyeramkan karna suasana hati nya berantakan hingga akhir nya ia menemukan kelas nya dan langsung masuk ke dalam.

Suasana kelas yang tadi nya riuh terdiam seketika saat Amora masuk ke dalam,mereka menatap Amora dengan pandangan bertanya-tanya namun sama sekali tidak di hiraukan oleh Amora yang terus melangkah kan kaki nya hingga ia duduk di sudut paling belakang.

Merasa di perhatikan oleh mereka membuat Amora menatap mereka dengan tatapan tajam juga dingin membuat mereka mengalihkan pandangan mereka dari Amora.

"Menggelikan"gumam Amora memilih melipat kedua tangan nya di meja dan menaruh kepala nya di atas nya untuk mengatur suasana hati nya karna jika tidak siapa pun yang mengganggu nya pasti akan menjadi sasaran emosi nya.

"Selamat pagi anak-anak"sapa guru yang baru saja masuk ke dalam kelas di ikuti beberapa siswa lain dari belakang.

"Selamat pagi bu"ucap mereka serentak yang membuat Amora menegak kan tubuh nya dan bersender di kursi nya menatap datar.

"Kepala sekolah mengatakan ada murid baru di kelas ini silahkan maju ke depan untuk memperkenalkan diri"ucap guru tersebut.

Amora melangkahkan kaki nya menuju depan tepat di samping guru tersebut,ia menatap dingin seluruh siswa di dalam kelas nya.

"Nama ku Mora"ucap Amora singkat langsung kembali berjalan ke tempat duduk nya yang membuat sesisi kelas melongo mendengar nya namun Amora tak peduli setidak nya ia sudah mengatakan nama nya bukan.

"Baiklah karna Mora sudah memperkenalkan nama nya kita lanjut pelajaran minggu lalu yang belum selesai"ucap guru tersebut membuka buku milik nya begitu juga yang lain kecuali Amora yang hanya diam saja dengan tatapan dingin nya.

Bel istirahat berbunyi membuat yang lain berhamburan keluar namun ada juga yang masih tinggal di dalam kelas,Saat akan berdiri dari duduk nya telinga nya menangkap nama Amara datang membuat nya mengurungkan niat nya keluar.

"Amara kau datang"ucap Rio tersenyum tipis menatap Amara yang baru saja tiba dengan bekal di tangan nya seperti biasa.

"Hehe ini untuk Elvan"ucap Amara meletak kan bekal tersebut di atas meja Elvan yang diam saja.

"Jangan lupa di makan yah,kalau begitu aku pergi dulu"ucap Amara dengan senyum manis nya keluar dari dalam kelas tersebut.

"Untung Sindi dan teman-teman nya belum datang kalau tidak bisa berabe urusan nya jika tahu Amara ke sini"ucap Arkan.

"Untuk kami bos"tanya Rio pada Elvan.

"Ck masih tanya"ucap Elvan menatap Rio yang di balas kekehan oleh Rio segera membuka bekal tersebut dan memakan nya bersama Arkan.

Amora yang sedari tadi mendengar dan melihat kejadian di depan nya mengendus sebelum bangkit dari duduk nya berjalan keluar kelas melewati mereka begitu saja karna memang ia satu kelas dengan Elvan dan teman-teman nya.

"Murid baru itu sangat cantik bukan"ucap Arkan yang menatap Amora baru saja keluar.

"Cantik tapi dingin seperti es"celetuk Rio.

"Mata nya juga tajam seakan siap menerkam"ucap Arkan.

"Lo benar membuat orang merinding melihat nya"ucap Rio yang memang saat tadi memperhatikan Amora di depan saat memperkenalkan nama nya,ia merinding saat Amora menatap mereka satu persatu dengan pandangan dingin dan juga tajam.

"Tapi dia sangat cantik"ucap Arkan di angguki mereka.

"Ayo keluar"ucap Daniel pada mereka berdua yang sudah selesai menghabiskan makanan yang di bawa Amara tadi.

Keempat lelaki tampan tersebut keluar dari dalam lokal menuju ke kantin,saat di jalan mereka kembali bertemu dengan Sindi dan teman-teman nya.

"Gua dengar di lokal kalian ada murid baru"tanya Sindi.

"Hmm dia sangat cantik"ucap Rio.

"Benarkah"tanya Sindi.

"Untuk apa gua bohong dia sagat cantik nanti kalau ketemu gua yakin kalian iri melihat nya"ucap Rio.

"Hey kemana-mana juga gua yang paling cantik"ucap Sindi ketus.

"Itu sih perasaan mu saja yang cantik jika orang lain melihat mu biasa saja"ucap Daniel membuat mereka terdiam sedangkan Sindi mengendus kelas mendengar nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!