Huuffftt..
Freya kembali menarik napas panjang. Ia lakukan itu berulang kali. Hingga ia tak sadar, entah bagaimana jadinya, ia malah berhasil mengetuk pintu kama hotel itu, dan seorang membuka pintu kamar itu, yang diyakini Freya adalah pria yang membokingnya.
"Preety...!" Ujar pria itu tersenyum puas menatap Freya yang menurutnya sangat cantik.
"I, iya pak." Sahut Freya tergagap. Sungguh wanita itu sangat ketakutan saat ini. Ia sebenarnya tak siap mental untuk melakukan pekerjaan haram Ini.
Kedua sudut bibir pria di hadapan Freya saat ini, masih menyungging sempurna menatap Freya yang terlihat kikuk. Freya memperhatikan sekilas pria di hadapannya. Pria itu berjanggut Prancis dan perutnya buncit.
"Ayo masuk!" ujar pria paruh baya itu ramah.
"I, iya pak." Sahut Freya masih tergagap. Freya menyeret kakinya yang terasa sangat berat untuk masuk ke dalam kamar mewah itu.
Ceklek.
"Ooouuwwhh..."saking ketakutannya Freya, ia tak sadar berteriak, terkejut disaat mendengar pintu kamar itu ditutup oleh pria tua yang membokingnya. Freya sampai terperanjat dan memegangi dadanya yang berdebar sangat kuat itu. Dan rasanya jantungnya sudah copot dari tempatnya. Begitu juga dengan darahnya tumpah ruah rasanya di rongga dadanya.
" Rileks saja sayang." Ujar pria paruh baya itu.
Bulu kuduknya Freya meremang sudah mendengar kata sayang itu. Dia tak biasa dengan ucapan lebay itu. Freya yang tegang, tak menanggapi ucapan pria tua itu.
"Silahkan duduk!" pria itu menunjuk ke arah sofa. "Eemm... Preety..!" Ujar pria itu ramah, menilik tajam ke arah Freya. Dari cara bicara pria itu, jelas ia meragukan nama samaran Freya.
"Eemm. Iya pak." Sahut Freya gugup.
"Rilek saja sayang. Kamu terlihat gemesin kalau tegang begitu. Aku jadi tak sabar menggagahimu." Ujar pria paruh baya itu dengan muka pengennya.
Freya menunduk, ia takut melihat tatapan buas pria tua di hadapannya.
"Aku suja sekali denganmu Preety. Kamu cantik, mulus, putih bersih dan dadamu juga menantang. Kamu aslinya lebih cakep, dibanding fotomu di mechat." Ujar pria tua itu sambil menjilat jilat bibirnya sendiri.
Freya yang ketakutan, sesekali melirik pria yang kini duduk di sofa yang sama dengannya. Tepatnya pria Tua Genit itu duduk di sebelah kirinya.
Freya kini melhat pria itu membuka tas kerja yang ada di atas meja di hadapan mereka. Kemudian pria tua itu memberi Freya sejumlah uang yang disepakati, yaitu 40 juta selama 2 jam permainan.
"Bapak bisa bayar saya setelah tugas saya selesai pak!" Freya menolak juluran tangan pria tua itu. Di tangan pria tua itu sudah ada uang senilai 35 juta. Karena 5 juta sudah ditransfer ke Dana nya Freya sebagai DP.
"Bener kamu masih pwrawan dan baru pertama kali nya seperti ini?" tanya pria tua itu dengan penasarannya. Ia sangat excited sekali mendapat gadis cantik dan perawan.
"Iya Pak." Sabut Freya tertunduk ketakutan dia langsung bertanya apakah ini pertama kalinya. "Tapi, bagaimana bapak tahu." Tanya Freya dengan bingung nya menatap pria tua, yang sedari tadi terus saja menatapnya.
"Eemmm... Biasanya wanita yang kerjanya seperti kamu ini, hal pertama yang dilakukan gadis, begitu mereka memasuki ruangan adalah meminta uang. Dan kamu tak lakukan itu." Ujar pria itu serius. Freya menatap lekat pria di hadapan nya. Sepertinya pria tua ini sangat bijak.
"Oouuwww begitu. Maaf pak, saya memang baru pertama kali terjun ke dunia hitam ini." Sahut Freya sedih.
"Eemmm.. Sekali kamu terjun, maka kamu akan susah terangkat ke permukaan lagi. Kamu akan terjerembab dan susah untuk keluar." Jelas pria tua itu, masih menatap lekat Freya.
"Lihat nantilah pak!" Sahut Freya sungkan
"Apakah kamu sudah siapkan kon. Dom?"
TBc
Like komentar dong guys. Dukung novel ini ya say
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Erwin Arini Erwin Arini
lanjut terus
2023-01-28
0