Ayam berkokok lantang di desa Zhoa jia. Matahari mulai menampakkan dirinya memancarkan sinarnya dengan bangga. Keluarga Zhao sedang makan sarapan pagi. Karena kejadian pagi membuat keluarga Zhao sudah siap untuk melakukan pekerjaan.
Setelah sarapan mereka langsung menuju tempat pembagian alat-alat pertanian. Hari ini penduduk desa akan panen ubi jalar.
Zhao Zhi dan Zhao Hui pergi bersama menuju ladang. Para penduduk desa Zhoa jia dan pemuda pelajar yang datang ke desa sudah berkumpul di gudang alat-alat pertanian.
"Huihui, bagaimana keadaan Weiwei? Semalam Bibi Lei dengar teriakan dari rumahmu." Tanya Bibi Lei tetangga keluarga Zhao.
"Weiwei waktu pagi bangun. Bibi Wang terlalu gembira dan berteriak. Kata dokter Bai Weiwei sudah mendingan dan harus istirahat. Supaya cepat sembuh." Terang Zhao Hui ramah
Zhao Zhi menyelinap menuju gudang mengambil peralatan pertanian dari saudari Rui yang ditugaskan membagikan alat-alat.
"Saudari Rui, pagi." Sapa Zhao Zhi
"A Zhi pagi. Ini karungnya." Saudari Rui menyerahkan karung kepada Zhao Zhi.
Zhao Zhi menerima karungnya dan saat berbalik dia melihat rombongan pemuda pelajar. Tanpa sengaja dia bertatapan dengan Shen Yan. Pemuda pelajar yang di sukai oleh Zhao Wei dalam mimpinya.
Zhao Zhi bergegas menuju ladang ubi jalar tanpa menyapa mereka. Biasanya dia akan menyapa Xu Mo yang bersikap antusias. Dia lumayan dekat dengan Xu Mo, mereka akan mengobrol sebentar saat bertemu entah menyapa atau saling bertukar informasi.
Zhao Zhi juga akan melihat Shen Yan bersama Xu Mo tapi Shen Yan lebih banyak diam dan mendengarkan sesekali berbicara. Tapi setelah melihat mimpi tersebut dia tidak ingin terlalu dekat lagi.
"Kakak Yan, Zhao Zhi kenapa?" Tanya Xu Mo kepada Shen Yan dengan heran. Padahal Xu Mo memiliki hubungan yang lumayan baik dengan Zhao Zhi.
"Mungkin dia takut padamu, Xu Mo." Canda Jiang Yi, perempuan pemuda pelajar yang datang ke desa bersama mereka.
"Hei, mana mungkin aku menakutkan? Aku itu tidak menakutkan. Mungkin saja dia takut dengan kakak Yan." Kata Xu Mo tidak terima. Shen Yan yang dibicarakan menatap Xu Mo dengan tajam.
"Cepat nanti kita terlambat." Xu Mo yang di tatap tajam mengalihkan pembicaraan dan bergegas menuju saudari Rui.
"Pelajar Shen, Xu Mo bercanda. Jangan di ambil hati." Jelas Jiang Yi kepada pemuda tampan di sampingnya.
Shen Yan hanya menjawab dengan gumaman dan mengikuti Xu Mo.
Jiang Yi yang ditinggal oleh Shen Yan hanya menghela nafas. Karena dia tau dengan sikap Shen Yan. Pasalnya dia berpindah ke buku yang ditulis sahabatnya. Dia tahu alurnya karena sahabatnya sering meminta saran novelnya. Nama dirinya bukan Jiang Yi, tapi Qin Fubao, biasanya dalam novel yang dia baca karakter yang berpindah akan memiliki nama yang sama atau mirip dengan nama sebelum dia berpindah. Tapi tidak berlaku dengan dirinya. Dia juga tidak berkomentar jahat mengenai novel sahabatnya.
Ingin bertanya apa kesalahan yang dia lakukan?
Shen Yan ini adalah cinta pertama dari protagonis wanita kelahiran kembali. Protagonis wanita memiliki kehidupan menyedihkan di kehidupan sebelumnya karena pengabaian suaminya, yaitu Shen Yan yang tadi bersama dirinya serta protagonis wanita melakukan tindakan tercela kepada suami sepupunya karena iri dan di ketahui oleh keluarga protagonis kecewa dengannya. Protagonis wanita diusir dari rumah keluarganya sendiri dan diceraikan suaminya yang tidak tahan dengan tindakannya.
Setelah diusir dia menjadi gelandangan dan meninggal di usia muda. Dan protagonis wanita kembali saat dia usia muda, protagonis wanita yang kembali ingin merubah nasibnya. Dia merencanakan untuk itu, awal pertama yang dilakukan tidak menyukai Shen Yan dan memiliki hubungan yang baik dengan tunangannya. Rencana tersebut berjalan dengan baik menuju happy ending.
Jiang Yi berpindah pada tubuh ini 2 hari yang lalu. Awalnya dia mengira dia hanya kembali ke masa lalu. Tapi saat gosip bunga desa yaitu Zhao Wei sakit di bicarakan oleh pemuda pelajar dan nama karakter yang dia namai saat berkomentar novel sahabatnya, Jiang Yi jadi teringat akan novel tersebut.
Jika Jiang Yi tau bahwa dia akan berpindah ke buku yang ditulis sahabatnya, dia tidak akan mengizinkan sahabatnya untuk melanjutkan membuat novel tersebut.
Dan gadis yang tadi lewat, Jiang Yi tahu bahwa perempuan tersebut sepupu protagonis wanita. Karena dia yang membuat alur mengenai nasib karakter tersebut.
Namanya Zhao Zhi, masa depannya dia sarankan untuk meninggal karena tenggelam saat tak sengaja melihat kekasih masa kecilnya mengungkapkan perasaan kepada Protagonis wanita
Dia pikir protagonis wanita membutuhkan pasangan pria yang dapat membantunya dan lebih mengutamakan protagonis wanita.
Memikirkan hal tersebut hati Jiang Yi merasa bersalah. Tapi nasib tubuh yang dia kenakan juga tragis.
(╥﹏╥)
Nasib Jiang Yi dalam buku karena menyukai protagonis laki-laki berakhir di penjara. 'Jiang Yi' tidak sengaja ditolong protagonis laki-laki saat hendak pulang mengunjungi kerabat. Menyukai sikap heroik protagonis laki-laki, rasa suka yang besar membuat 'Jiang Yi' obsesi dan melakukan trik licik dengan membius protagonis laki-laki.
Protagonis laki-laki yang dibius memberontak, dan protagonis wanita menyelamatkan Protagonis laki-laki sebelum rencana 'Jiang Yi' berhasil. Setelah itu Protagonis laki-laki menjebloskan 'Jiang Yi' ke penjara dengan tuduhan membahayakan tubuh tentara.
Jiang Yi tidak ingin bernasib sama dengan 'Jiang Yi' dalam buku. Dia akan merubah masa depan karakter ini.
Nasib cahaya bulan putih protagonis wanita, Shen Yan. Hanya digambarkan bahwa dia kembali ke ibukota dan tidak dituliskan oleh sahabatnya.
Shen Yan masih memikirkan kelakuan Zhao Zhi. Biasanya Zhao Zhi akan menyapa Xu Mo dan dia yang bersama Xu Mo pasti disapa juga.
Tidak ada yang tahu bahwa Shen Yan yang dingin akan menyukai perempuan dalam diam.
Shen Yan menyukai Zhao Zhi yang dua tahun lebih muda dari. Umur Zhao Zhi sekarang 17 tahun sedangkan dirinya 19 tahun.
Saat pertama kali bertemu Zhao Zhi, tiga Minggu yang lalu. Shen Yan ingin memancing ikan tidak sengaja melihat Zhao Zhi mencuci baju di sungai. Shen Yan tidak mengetahui namanya saat itu karena dia baru saja tiba di desa seminggu yang lalu dan tidak terlalu mengenal penduduk asli.
Padahal Shen Yan sudah menjauh dari tempat yang biasa para wanita desa untuk mencuci. Tapi kenapa ada yang mencuci di sini?
Zhao Zhi mencuci baju ditempat yang bukan biasa para wanita mencuci karena tempatnya sudah penuh jadi dia mencari tempat lain di sungai.
Shen Yan bingung dan saat hendak pergi dia melihat Zhao Zhi mengambil baju yang akan di cucinya hanyut.
Shen Yan melihat Zhao Zhi yang masuk kedalam sungai dia takut Zhao Zhi tenggelam jadi dia melihat situasi.
Zhao Zhi bergegas mengambil bajunya sebelum jauh dari jangkauannya, dia tidak terlalu bisa berenang jadi dia berhati-hati saat masuk sungai.
Mengambil baju dia langsung ke darat dan tubuhnya basah.
Shen Yan yang memiliki mata yang baik dia bisa melihat lekuk tubuh Zhao Zhi Karena baju yang Zhao Zhi kenakan telah tipis dan Zhao Zhi yang tidak tidak mengenakan bra jadi dada yang masih berkembang itu tercetak semakin jelas.
Zhao Zhi yang melihat keadaan tubuhnya melihat sekeliling berharap tidak ada orang yang melihat keadaan tubuhnya. Zhao Zhi tidak melihat siapa-siapa membuatnya lega menutup tubuh basahnya dengan baju yang masih kering belum dia rendam. Tidak melihat Shen Yan yang berdiri di antara ilalang.
Shen Yan menjadi tidak nyaman di daerah bawahnya melihat hal tersebut, dia menjadi membayangkan yang tidak-tidak. Karena hormon remaja yang gampang terprovokasi membuatnya menjadi terangsang.
Shen Yan berjalan setelah tau Zhao Zhi tidak tenggelam menuju hutan berburu kelinci atau hewan kecil lainnya yang bisa dimakan serta meredakan lonjakan libido. Meninggalkan Zhao Zhi yang melanjutkan mencuci.
Di hutan Shen Yan mendapatkan telur liar serta kelinci. Xu Mo yang melihat buruan Shen Yan dengan heran.
"Kakak Yan, bukannya kamu pergi memancing?" Tanya Xu Mo
"Aku tidak mendapatkan ikan jadi aku pergi ke hutan." Terang Shen Yan
"Begitu. Kakak Yan kamu memancing dimana? Kamu tidak ke daerah sungai dekat ladang soalnya di sana tempat buat wanita mencuci baju."
"Aku tidak ke daerah itu, lebih jauh dari sana."jawab Shen Yan dengan telinga memerah. Dia malu mengingat kejadian bertemu dengan Zhao Zhi.
Malamnya Shen Yan mengalami mimpi basah dengan tokoh utamanya gadis yang dia lihat di sungai. Biasanya saat dia mengalami mimpi basah muka pasangan wanita blur pada muka jadi tak terlihat atau hanya bagian yang tertentu yang membangkitkan libidonya.
Ketika Shen Yan bangun selimutnya basah dan dia cepat-cepat merapikan kamarnya sebelum diketahui Xu Mo yang tidur bersama dirinya.
Saat bekerja Shen Yan melihat kembali gadis yang dia mimpikan semalam. Dan dia baru tahu bahwa gadis tersebut keponakan kapten tim.
Shen Yan melihat penampilan Zhao Zhi dari dekat membuatnya teringat mimpi semalam. Dia malu sendiri dengan pemikirannya.
Xu Mo yang ceria menyapa Zhao Zhi dan berkenalan serta menanyakan mengenai desa. Shen Yan akhirnya tau nama gadis tersebut Zhao Zhi.
Xu Mo dan Zhao Zhi mengobrol dengan asik. Sedangkan Shen Yan hanya mendengarkan serta menanggapi dengan ringan.
Senyum di wajah Zhao Zhi, serta kulitnya yang sedikit berwarna gandum bersinar cahaya lembut dibawah sinar matahari yang muncul sedikit. Shen Yan terpesona dengan itu.
Rambut Zhao Zhi hampir sebahu, menambah kesan manis. Telinga Shen Yan memerah tanpa ada yang tau.
Setelah sampai di ladang Zhao Zhi pergi pamit pada mereka dan menuju tempat kenalannya.
"Kakak Yan, kawan Zhao Zhi gadis yang manis bukan?" Tanya Xu Mo sambil menatap punggung Zhao Zhi.
Ada minat yang tidak diragukan dalam kata-katanya, alis Shen Yan melonjak, dan suasana hatinya tiba-tiba menjadi sangat buruk. Ada dorongan yang tidak masuk akal dan tidak realistis dalam benaknya, dan dia ingin menampar wajah Xu Mo teman masa kecilnya dengan keras.
"Jangan bicara omong kosong. Kita disini bukan mencari wanita." Terang Shen Yan dengan tajam.
Xu Mo hanya tertawa kering mendengar nada tajam Shen Yan. Xu Mo memanggil Shen Yan dengan sebutan kakak karena perilaku Shen Yan yang dewasa serta saat mereka berada di komplek perumahan mereka Shen Yan adalah bos dari perkumpulan anak-anak komplek.
"Aku hanya memuji."
"Ayo cepat pergi" titah Shen Yan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments