Chapter 4: Venuz Noble

“Bryaaaaaaaaannn..... sudah lama kita tidak bertemu, sekitar 4 tahun ya, sekarang bagaimana kabarmu? dan juga kalian, bagaimana kabarnya?” Mistar sangat rindu kepada mereka semua.

“Aku baik – baik saja,” kata Bryan.

“Kamu tanya bagaimana kabarku? Bukankah sudah jelas kalau aku akan baik – baik saja kan?” jawab Yukina.

“Hahahaha..... kamu masih saja dingin ya Yukina,” ucap Mistar.

(Aku lupa bahwa sihirnya Yukina juga bersifat dingin hahaha.)

“Aku baik – baik juga kok,” jawab Leon, Baron, dan juga Alexa.

“Baguslah kalau kalian semua baik – baik saja, aku juga tidak bisa berlama – lama di sini. Oh iya berhati – hatilah, anak yang berdebat dengan kalian tadi pasti tidak akan terima dengan perlakuan ini dan akan melakukan pembalasan dan mengajak kalian bertarung secara resmi dan menginjak harga diri kalian. Pastinya mereka tidak akan membuat kalian lolos begitu saja,” peringatan dari Mistar.

“Hmmm, tapi bagaimana ya Mistar. Malah itu yang aku tunggu, aku juga muak dengan omongan nya yang seakan – akan dia lah yang paling kuat, menjijikkan,” Bryan merasa sangat kesal dengan Zora.

“Ya, kamu juga tahu sendiri kan dengan kekuatan kita,” Yukina berkata.

“Kamu tidak perlu mencemaskan kita"

“Iya, kami tidak selemah itu"

“Kami pasti menang dan akan membuat mereka sadar diri"

Mereka percaya diri akan kemengan pertempuran yang akan dilakukan.

“Ya, sepertinya aku tidak perlu mengkhawatirkan kalian, kalian itu kuat dan aku tahu itu, kalau begitu sekarang kembalilah ke rumah dan bersiap – siap untuk besok!" Mistar menyuruh mereka segera pulang.

“Ya, sampai jumpa, sudah lama juga kita tidak berbicara seperti ini Mistar!" Bryan senang akhirnya bisa berbicara lagi dengan Mistar.

“Hahahah, aku sangat merindukan bocah yang dulu sering kali menangis ketika di latih oleh Ayah nya,” ucap Mistar.

“Di-diam lah Mistar!” Bryan merasa malu.

“HAHAHAHA, baiklah kalau begitu aku kembali dulu ya, sampai jumpa lagi!"

“Ya, sampai jumpa lagi!" balas Bryan.

 

“Utututututu........ anak Ayah sering menangis yaaa? Apa karena latihan dari Ayah ini sangat menyakitkan? Higga bayi kecil Ayah ini menangis kesakitan! HAHAHAHAHAHA,” ledekan dari Alexa dan Baron kepada Bryan.

“Pffffttt.” tahan tawa Yukina dan Leon.

Bryan pun tidak dapat berkata apa – apa lagi, dan hanya bisa diam dengan pipi berwarna merah tanda bahwa dia sedang menahan rasa malu nya.

“A-anu..... te-terima kasih telah membantu ku lolos dari mereka berlima! Namaku Elen, kita sama – sama dari kelas D kan? Salam kenal ya,” Elen berterima kasih kepada mereka.

“Tidak masalah, salam kenal namaku Bryan.”

“Aku Yukina.”

“Aku Leon.”

“Aku Baron.”

“Aku Alexa.”

“Hehehehe sekali lagi makasih yaaa!"

Setelah perbincangan mereka selesai, mereka pun kembali ke asrama dan beristirahat untuk beraktifitas pada esok hari. Karena besok akan ada orang nomor 1 di Negara Zenastasia. 

Keesokan harinya. Di lapangan Akademi Iroas, telah berkumpul semua murid dan Guru Akademi yang berbaris rapi menurut kelas nya masing – masing.

Tampak seorang pria dengan tubuh tinggi, berjalan dengan tegak dan gagah, mengenakan jubah dengan adanya lambang angka “1” dia adalah peringkat pertama di Negara Zenastasia, Sang “Light Of Hope” Venuz Noble telah datang ke Akademi Iroas.

*lambang angka “1” pada jubah Venuz Noble melambangkan bahwa dia adalah penyandang peringkat nomor “1” di Negara Zenastasia.

“Hoooohhhh banyak sekali ya siswanya. Perkenalkan aku Venuz Noble! Atau biasanya dikenal sebagai Light Of Hope! Peringkat nomor “1” di Negara Zenastasia! Ya mungkin sudah banyak yang tahu.”

“Sebelumnya ku ucapkan selamat atas keberhasilan kalian karena telah menjadi murid baru di Akademi Iroas ini. Dan sepertinya angkatan kali ini lebih banyak daripada angkatan yang kemarin ya, karena aku kurang suka banyak bicara, mungkin ada yang ingin bertanya tentang sesuatu?” ujar Venuz.

Bryan pun langsung mengangkat tangan nga dan bertanya kepada Sang Light Of Hope tersebut.

“Maaf sebelumnya! Saya Bryan dari kelas tingkat D mau bertanya tentang sesuatu,” Bryan ingin menanyakan tentang sesuatu.

“Hoh ada satu anak yang berani bertanya ya, bagus bagus, mau bertanya tentang apa anak muda?”

“Bagaimana caranya Anda dapat menduduki posisi puncak peringkat pertama, padahal saingannya adalah 1 Negara yang berisikan banyak orang yang kuat? Mungkin Anda bisa berbagi pengalaman? Karena saya mempunyai impian untuk menjadi yang terkuat dari yang paling kuat”

“HAHAHAHAHAHA......... Kau hanya lah orang yang berasal dari desa dan berani bermimpi seperti itu? Buanglah mimpimu itu! Sepertinya semua orang desa gemar bermimpi tentang sesuatu yang mustahil!" ujar Zora yang merendahkan Bryan.

“Aku tidak bicara padamu! Dan juga meskipun kelasmu berada di atasku. Namun, faktanya aku dapat mengalahkanmu dengan sangat mudah!" Bryan membungkam ucapan dari Zora.

“APA KATAMU DASAR B*JINGAN?!!!!” teriak dari Zora.

“Aku menerima tantangan mu yang kemarin. Tidak, lebih tepat nya kami menerima tantangan mu yang kemarin!”

“HAHAHAHAHA bagus – bagus  anak desa, kami akan menunjukkan pada kalian bahwa kalian orang dari desa itu sangat lah lemah dan tidak layak berada di Akademi ini bersama bangsawan seperti kami."

“Wah wah wah sepertinya akan ada pertarungan, namamu Bryan kan? Dan kamu bilang kamu dari kelas tingkat “D” ya? Oke aku akan menjawabnya. Aku bisa mencapai posisi puncak peringkat nomor 1 karena aku memiliki tekad yang sangat kuat, dengan tekadku itu dapat membuatku menjadi seperti aku yang sekarang ini.

"Apakah tekad saja membuat kita menjadi kuat, tuan Venuz?" Bryan bertanya.

"Namun, tidak hanya bermodalkan tekad saja. Tekad hanya untuk mendorong semangatku untuk menggapai sebuah impian. Selanjutnya adalah dengan sebuah latihan yang sangat keras, latihan yang sangat gigih, latihan rutin terus - menerus setiap hari nya, dan menjalankan misi untuk terus mendapatkan pengalaman. Dan juga aku ingin memberitahumu bahwa dalam suatu Negara, diantara orang - orang yang kuat itu pasti ada yang terkuat, dan diantara orang - orang yang kuat itu pasti ada yang terlemah.

Maka dari itu terus berlatih! Memahami kekuatanmu dan juga memahami kekuatan musuhmu! Dengan itu, kamu pasti dapat bertarung dengan baik. Dengan mengalahkan orang - orang kuat itu, maka kamu bisa diakui oleh orang - orang bahwa kamu lah yang terkuat. Dan ingatlah orang kuat itu diakui bukan mengakui dirinya sendiri,” ucap Venuz.

“Jadi kalau aku mempunyai tekad yang kuat, dan selalu berlatih, maka aku bisa menggapai impianku Tuan Venuz?” tanya Bryan.

“Ya, tepat sekali.” 

“Kalau begitu kita sudahi saja pembicaraan ini. Aku ingin melihat pertarungan kalian! Dan juga untuk kalian semua sekali lagi, aku Venuz Noble, mengucapkan selamat datang di Akademi Iroas. Berlatihlah, bertanding, belajar, dan kejarlah impian kalian sampai menuju ke puncak!” kata Venuz.

“YEEEEEEAAAAAAHHHHHHHH,” teriak semua siswa.

Setelah mengakhiri penyambutan dari Venuz Noble, mereka semua langsung pergi menuju ke tempat untuk berlatih tanding dan menyaksikan pertarungan antara pihak Bryan dan juga dari pihak Zora.

“Baiklah kedua belah pihak silahkan menentukan nomor urut bertarung masing – masing,” ucap wasit tersebut.

“Woi Bryan, bagaimana kalau kita sebagai petarung pertama?” minta Zora.

“Tidak masalah, lagi pula hasil nya akan tetap sama, kau tetap kalah dariku!" ucap Bryan.

(Tchhhh..... Dasar anak dari desa yang sombong!)

“Baiklah kalau begitu pertandingan pertama adalah Bryan melawan Zora, yang tidak bertanding silahkan kembali menuju ke tempat kursi penonton,” ucap wasit tersebut.

“Veron, Verda, sepertinya aku menemukan 2 anak yang menarik,” Venuz mengatakan bahwa dirinya merasakan ada 2 anak yang menarik perhatian nya.

“HAH?” Veron kaget. 

“Siapa anak yang bisa menarik perhatianmu kak?” tanya Verda.

*Veron : Peringkat nomor “5” di Negara Zenastasia dan juga Adik laki – laki pertama dari Venuz Noble.

*Verda : Peringkat nomor “10” di Negara Zenastasia dan juga adik perempuan dari Venuz dan Veron.

“Yang pertama adalah anak yang bertanya kepadaku tadi."

“Kalau tidak salah namanya Bryan kan?”

“Iya."

“Lalu siapa anak kedua yang membuat mu tertarik kak?”

“Anak kedua yang membuatku tertarik adalah seorang gadis yang berambut putih teman dari Bryan."

“Kalau Kak Venuz sampai tertarik kepada mereka, itu berarti mereka berdua mempunyai kemampuan!"

“Iya betul itu!"

“Baiklah untuk kedua belah pihak yang akan bertarung silahkan bersiap – siap ditempat kalian yang telah ditentukan!"

“Dan juga kalian tidak perlu cemas tentang kematian. Karena arena ini telah dipasang suatu pelindung agar tidak ada yang mati ketika kalian bertarung!" wasit mengatakan bahwa tidak akan ada yang mati ketika mereka di dalam pelindung.

“kalau begitu, sampai hitungan ketiga maka pertandingan akan dimulai.”

“1....... 2........3....... pertandingan di mulai!!!”

Terpopuler

Comments

Alexander Nova

Alexander Nova

Mistar ketar ketir nggak tuh 🤣

2023-07-08

4

Zahra Aulia

Zahra Aulia

Ninggalin jejak dulu tor nanti lanjut baca lagi

2023-07-07

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Trauma
2 Chapter 2: Akademi
3 Chapter 3: Konflik!
4 Chapter 4: Venuz Noble
5 Chapter 5: Pertempuran Desa vs Bangsawan
6 Chapter 6: Thunderman
7 Chapter 7: Gadis Alam vs Gadis Bumi
8 Chapter 8: Murid Sang Light of Hope
9 Chapter 9: Gladys
10 Chapter 10: Perubahan
11 Chapter 11: Hero
12 Chapter 12: Dimensi Iblis
13 Chapter 13: Misi Pertama "D" Class
14 Chapter 14: Menyelamatkan!
15 Chapter 15: The Battle of "D" Class (Bryan & Ria vs Ghost Shade)
16 Chapter 16: Kalahkan Dia, Bryan!
17 Chapter 17: The Battle of "D" Class (Yukina & Fang vs Magma Pyre)
18 Chapter 18: Selamatkan Pulau Magma!
19 Chapter 19: Pulau Es
20 Chapter 20: Sihir Pembekuan
21 Chapter 21: The Battle of "D" Class (Leon & Elen vs King Lizardman)
22 Chapter 22: Roh Angin
23 Chapter 23: Misi Darurat!
24 Chapter 24: Soul Manipulation
25 Chapter 25: Matahari Keemasan
26 Chapter 26: The Battle of "D" Class (Baron & Rouge vs Mechanical Robot)
27 Chapter 27: Rage Magic
28 Chapter 28: Aku Datang!
29 Chapter 29: Mechanical Robot
30 Chapter 30: The Battle of "D" Class (Alexa & Cherry vs Roh Api - Salamander)
31 Chapter 31: Sang Penjaga Hutan - Dryad
32 Chapter 32: Dunia Roh
33 Chapter 33: Musuh Baru! Pengendali Para Monster!
34 Chapter 34: Dimensi Lantai 1.5
35 Chapter 35: Pertarungan Melawan Mr.5 Di Mulai!
36 Chapter 36: Serangan Balasan, Meteor
37 Chapter 37: Evolution, High Human
38 Chapter 38: The Power of High Human
Episodes

Updated 38 Episodes

1
Chapter 1: Trauma
2
Chapter 2: Akademi
3
Chapter 3: Konflik!
4
Chapter 4: Venuz Noble
5
Chapter 5: Pertempuran Desa vs Bangsawan
6
Chapter 6: Thunderman
7
Chapter 7: Gadis Alam vs Gadis Bumi
8
Chapter 8: Murid Sang Light of Hope
9
Chapter 9: Gladys
10
Chapter 10: Perubahan
11
Chapter 11: Hero
12
Chapter 12: Dimensi Iblis
13
Chapter 13: Misi Pertama "D" Class
14
Chapter 14: Menyelamatkan!
15
Chapter 15: The Battle of "D" Class (Bryan & Ria vs Ghost Shade)
16
Chapter 16: Kalahkan Dia, Bryan!
17
Chapter 17: The Battle of "D" Class (Yukina & Fang vs Magma Pyre)
18
Chapter 18: Selamatkan Pulau Magma!
19
Chapter 19: Pulau Es
20
Chapter 20: Sihir Pembekuan
21
Chapter 21: The Battle of "D" Class (Leon & Elen vs King Lizardman)
22
Chapter 22: Roh Angin
23
Chapter 23: Misi Darurat!
24
Chapter 24: Soul Manipulation
25
Chapter 25: Matahari Keemasan
26
Chapter 26: The Battle of "D" Class (Baron & Rouge vs Mechanical Robot)
27
Chapter 27: Rage Magic
28
Chapter 28: Aku Datang!
29
Chapter 29: Mechanical Robot
30
Chapter 30: The Battle of "D" Class (Alexa & Cherry vs Roh Api - Salamander)
31
Chapter 31: Sang Penjaga Hutan - Dryad
32
Chapter 32: Dunia Roh
33
Chapter 33: Musuh Baru! Pengendali Para Monster!
34
Chapter 34: Dimensi Lantai 1.5
35
Chapter 35: Pertarungan Melawan Mr.5 Di Mulai!
36
Chapter 36: Serangan Balasan, Meteor
37
Chapter 37: Evolution, High Human
38
Chapter 38: The Power of High Human

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!