Chapter 5: Pertempuran Desa vs Bangsawan

Setelah hitungan tanda pertandingan telah dimulai, Bryan langsung mengeluarkan pedang nya yang bernama “Kakufuku” dan berkata......

“Kau ini banyak omong ya!" Bryan mengatakan itu kepada Zora.

“Ap-?” Zora belum sempat berkata – kata.

*Wuusshhh...... 

Dengan kecepatan yang sangat tinggi, Bryan tiba – tiba berada di belakang Zora. Bahkan sebelum Zora mengatakan 1 kata pun. 

“Kau ini sebenarnya berniat bertarung atau menjatuhkan harga dirimu sendiri hah?”

*Sliingg...

Dengan pedangnya yang masih bersarung, hantaman pedang kakufuku milik Bryan membuat Zora terpental jauh hingga badan Zora terbentur ke dinding arena. Sehingga membuat kerusakan yang cukup parah dari dinding arena, maupun tubuh Zora. 

“Uhuukk.... uhuukkk... ba-bagaimana kau bisa bergerak secepat itu?” tanya Zora sambil batuk.

“Kau kebanyakan bertanya. Sudah kubilang kan bahwa kau akan kalah melawanku. Sekarangku kasih kesempatan padamu untuk menyerang diriku ini!”

“Rasakan sihirku ini! Flame Wall,” teriak Zora sambil mengeluarkan sihirnya.

Terbentuk lapisan dinding api menyelimuti Bryan dan membuat Bryan terkurung di dalam dinding api tersebut.

“Huh, api ya.”

“Explode!!!” ucap Zora.

Sihir api yang mengurung Bryan di dalam nya pun langsung meledak.

“HAHAHAHAHAHAHA....... rasakan itu dasar sampah! Sampai kapanpun kau tidak akan dapat mengalahkanku!” dengan sombongnya Zora mengatakan hal seperti itu.

“Tidak dapat mengalahkan mu, huh? Fufufufu lucu sekali!”  

Di dalam kobaran api itu terlihat sebuah bayangan,Itu adalah Bryan, dia berhasil lolos dari sihir api Zora itu.

“Ti-tidak mungkin, bagaimana kau bisa bertahan dari seranganku?"

“Bagaimana aku bisa bertahan? Hmmmm.... yaa serangan api tidak akan mempan terhadapku karena aku memiliki kekebalan terhadap api.”

“A-apa?” kaget Zora.

“Sekarang biar kutunjukkan padamu bagaimana sihir api itu bekerja” Bryan akan menunjukan kekuatan api nya.

“Gravity.” 

“Hoh, gravitasi ya? Menarik! Tapi, dengan tekanan seperti ini aku harus membuat perlindungan pada setiap orang yang ada di arena ini! Aerial Shield,” Venuz mengeluarkan sihir perlindungan pada setiap orang.

Gravitasi yang dikeluarkan oleh Bryan telah menekan semua orang yang ada di arena, hingga Venuz membuat perlindungan untuk mengamankan semua orang. 

“Zora, khusus untukmu aku membuat gravitasi dengan memusatkan pada bagian atas dan bagian bawahmu, sehingga tubuhmu masih tetap berdiri dengan tegak.”

Setelah itu pedang Kakufuku milik Bryan langsung terbakar dan di selimuti oleh api yang berwarna hitam pekat dengan garis api berwarna biru tua. Dan juga pedangnya masih tetap bersarung.  

“FLAME BLADE!!!” 

Seketika tebasan api hitam diluncurkan dengan sangat cepat! Saat tebasan itu mengenai Zora, muncul tornado yang terbuat dari api hitam, dan langsung membakar seluruh arena pertandingan.

Tidak hanya itu, kerusakan juga terjadi di seluruh garis lintasan tebasan tersebut. Bahkan salah satu gedung Akademi Iroas yang berjarak 10km dan memiliki tinggi 500m lebih pun hancur lebur.  

“Jadi, seperti ini kekuatan anak yang mampu membuat Kak Venuz sampai tertarik," Verda juga terkejut.

“Pe-pertandingan berakhir, pemenangnya adalah Bryan.”

Teriak siswa yang ada di arena. Mereka meneriaki Bryan! Karena seseorang dari Desa mampu mengalahkan seorang bangsawan, bahkan dia memenangkan pertandingan nya dengan sangat mudah dan tanpa terluka sedikit pun. 

Bryan meniupkan angin dari mulutnya, dan itu membuat tornado api hitam itu langsung menghilang dan menyisakan sebuah debu. Kemudian sisa – sisa  debu itu berkumpul di satu titik sampai membentuk kembali tubuh dari Zora.

“Oi Zora, aku telah memenangkan duel 1 vs 1 melawanmu, apakah kau masih ingin merendahkanku yang seorang dari Desa ini?”

“Ma-maafkan aku, aku tidak menyangka kalau ada orang yang sangat kuat sepertimu di Desa. Aku sungguh menyesal telah merendahkanmu!” Zora mengatkan itu dengan wajah ketakutan.

"Hufftt.... lain kali sadarilah batasanmu sendiri sebelum mengatakan hal – hal yang merendahkan orang lain, yang nanti nya malah jadi boomerang untuk menjatuhkan dirimu sendiri!”

“Ba-baik.... maafkan aku!” tubuh Zora masih tetap gemetar.

Setelah mereka melakukan perbincangan, mereka pun langsung kembali menuju ke tempat duduk dari pihak masing – masing.

“Baiklah, pertandingan kedua! Masing – masing perwakilan dari kedua belah pihak maju ke dalam arena!”

Yukina dari pihak Bryan.

Dan juga Rodeo dari pihak Zora.

Keduanya memasuki arena pertandingan.

“Perkenalkan namaku Rodeo, dan siapakah namamu?” tanya dari Rodeo.

“Tidak perlu basa – basi! Aku tidak ingin mengenalmu dan aku juga tidak akan mengenalkan diriku pada orang yang menjadikan aku sebagai musuh nya!” Yukina tidak ingin memperkenalkan dirinya kepada lawan yang dibencinya.

“Si-sialan kau! Bagaimana seorang gadis desa bisa bersikap sangat angkuh padaku yang seorang keturunan bangsawan vampir ini?!” Rodeo marah.

“Langsung pada intinya saja, aku tidak suka dengan orang lemah yang suka menindas orang lain!” Yukina mengatakan hal itu kepada dengan dengan perasaan kesal.

“Gadis sialan, akan kubunuh kau!”

“Woah..... gadis ini sangat pemberani dan percaya diri. Apa dia sudah sangat yakin dapat memenangkan pertandingan ini?” ucap Venuz.

“Baiklah, kedua belah pihak bersiap – siaplah, dalam hitungan ke 3, pertandingan akan di mulai."

“1.......... 2.........3...... pertandingan di mulai!"

“Keluarlah Gunner," Rodeo mengeluarkan sebuah tembak.

“The Gunner.” 

Tembakan peluru dari Gunner Rodeo telah dikerahkan, namun tidak ada satu pun peluru dari The Gunner milik Rodeo yang dapat mengenai tubuh Yukina.

Yukina dengan santainya menghindari semua peluru tersebut tanpa memajukan maupun memundurkan langkah nya.

“Apa hanya segini kemampuanmu Tuan Bangsawan?” tanya Yukina yang seakan – akan meremehkan Rodeo.

“Dasar b*jingan!!!! Akan kubunuh kau!"

“FIRE GUNNER.” 

Seketika ujung pistol dari Rodeo mengeluarkan sebuah kobaran api.  

“Nah, itu sepertinya lebih baik daripada yang tadi, kalau begitu ****Ice Field****.”

Dalam sekejap seluruh Arena telah membeku dan terdapat crystal – crystal es yang melayang di udara. Skill dari Yukina yaitu Ice Field.

“Woooaaahhh..... tekhnik yang sangat indah!" Venuz merasakan keindahan dari skill milik Yukina.

“Aku tidak peduli dengan teknik mu ini! Akan kulelehkan semua es mu ini!"

“Hah? Siapa juga yang menyuruhmu untuk peduli dengan skillku? Dan juga kau bilang kalau kau ingin melelehkan es ku ini kan? Coba saja kalau bisa! Tapi ini sedikit lucu karena kau mau melelehkan esku dengan apimu yang bahkan tidak layak untuk anak – anak yang sedang bermain masak – masakan!”

“Pffffttt.... gadis ini memang benar – benar menarik!” tahan tawa Venuz.

“APA?! MATI KAU DASAR RENDAHAN!!!” 

“FIRE GATLING GUN.” 

Tembakan api secara beruntun yang diluncurkan oleh Rodeo langsung menuju tepat ke Yukina. Namun, serangan itu bahkan tidak dapat mencapai Yukina.  

Karena sebelum serangan itu dapat mengenai Yukina, api – api itu langsung membeku akibat efek dari “Ice Field” dari Yukina.

“A-apa? bagaimana mungkin?” Rodeo kaget melihat skillnya yang langsung membeku.

“Sudah kubilang bukan, api yang bahkan tidak pantas untuk digunakan sebagai mainan masak – masakan mana bisa melelehkan esku ini! Dan kau tadi juga menyebutku “rendahan” kan? Sepertinya kau perlu diajarkan sopan santun wahai bangsawan!” ujar Yukina.

“Crystal Of Aurora.” 

Crystal es yang melayang di udara langsung menuju dan memutari posisi dari Rodeo. 

“Memang benar, sihir gadis ini sungguh indah!” Rodeo terpesona melihat keindahan skill dari Yukina.

(Sebenarnya aku bisa langsung mengaktifkan sihirku ini. Tapi, sepertinya kalau membuat dia yang mengaktifkan sihirku itu akan menjadi lebih bagus!) gumam dalam hati Yukina.

Lalu Rodeo menyentuh crystal tersebut, dan.. 

Crystal es tersebut tiba – tiba berubah menjadi gumpalan es yang memadat dan tajam sekaligus. Dalam sekejap langsung menembus perut dari Rodeo.  

“KHAK-AH, kenapa serangan ini datang secara tiba – tiba?”

“A-aku menarik perkataanku yang menyebut kalau sihir ini indah, ini menyeramkan!" gumam Venuz.

“Hmmm...” Yukina melihat luka di perut Rodeo.

“Tapi..... meskipun kau berhasil menembus perut ku, aku dapat beregenerasi! HAHAHAHA,” Rodeo tertawa karena dia dapat beregenerasi.

“Hoh regenerasi dari keturunan bangsawan vampir ya? Yah aku bisa menembus regenerasi nya sih!” Yukina mampu menghancurkan regenerasinya.

“Kau hanya berkata omong kosong!!!”

“Keluarlah ****Ice Sword****!”  

Langsung muncul sebuah pedang es ditangan Yukina, pedang berwarna silver dengan garis berwarna biru muda. Bahkan pedangnya pun juga memiliki suhu yang sangat dingin dan dapat mempengaruhi suhu disekitar nya.

“Suhunya menjadi semakin dingin, apa itu pengaruh dari pedang nya?” Venuz merasakan bahwa pedang dari Yukina membuat suhu menjadi semakin dingin.

“APA – APAAN ITU? Ya meskipun itu tidak berguna! Aku bisa beregenerasi HAHAHAHA kemenangan milikku. Sekarang rasakanlah kekuatan dari bangsawan vampir” teriak Rodeo.

“Ice Sword."

“Ma-“ Rodeo belum menyelesaikan 1 kata nya.

“Cold Slash.” 

Seperti Bryan sebelumnya. Yukina mampu menyerang musuhnya bahkan sebelum musuhnya mengatakan 1 kata pun. Yukina mengeluarkan tebasan dari pedangnya dan seketika langsung membuat tangan kiri dari Rodeo terputus.

“A-apa?” kaget Rodeo.

“Kau tadi sangat menyombongkan regenerasimu kan? sekarang coba lagi, apa kau masih bisa menyombongkan itu di hadapanku?” Yukina mengatakan hal ini setelah menebas tangan kirk dari Rodeo.

“APA?”

Kemudian Rodeo melihat tangan kiri nya yang telah terputus.

“AAARRRRGGGHHHHHH....... Sejak kapan kau menebas tangan ku ? dan kenapa aku tidak bisa beregenerasi?” tanya Rodeo sambil teriak.

“Aku telah membekukan sel – sel yang ada di tubuhmu, sehingga itu membuat mu tidak dapat beregenerasi!” jawab dari Yukina

“B*JINGAN KAU !!!! BLOOD TECHNIQUE : BLOOD THREAD,” teriak Rodeo sambil mengeluarkan sihir darah nya.

Seketika sihir darah dilancarkan Rodeo kepada Yukina dengan niat membunuh yang sangat pekat. Namun, Yukina terus menghindari serangan sihir darah dari Rodeo.

“Sebenarnya sihir darah itu kuat, tapi kenapa ketika kau pakai sihir ini jadi sangat lemah? Kau ini aib bangsa vampir ya? Kau selalu menindas dan mengatakan orang dari desa itu menjijikkan. Tapi bahkan keberadaanmu lebih menjijikkan daripada orang – orang desa yang selama ini kau tindas!” Yukina mengatakan hal itu sambil menghindari serangan dari Rodeo.

“BERANI NYA ORANG – ORANG DESA BICARA SEPERTI ITU!!!”

“Hah ? kenapa kau marah – marah?” tanya Yukina.

“Freeze!” 

Seketika Blood Thread dari Rodeo yang menyerang Yukina pun langsung membeku dan hancur.

“Bukankah ini adalah fakta bahwa dirimu benar – benar sangat lemah? Sadarilah kekuatanmu sendiri dan terimalah fakta nya!” Yukina menatap Rodeo dengan tatapan sinis seperti melihat sampah yang menjijikkan.

“Oiii Yukina, bisakah kamu menutup bekas seranganku yang tadi?” teriak Bryan dari bangku penonton.

“Apa kamu meragukan diriku? Apa kamu lupa aku bisa membekukan pulau dan langsung menghancurkan nya."

“Hahaha iya aku lupa, kalau begitu sekalian hancurkan gedung setinggi 500m yang disebelah gedung yang telah kuhancurkan di pertarungan sebelumnya," Bryan meminta Yukina untuk menutup bekas tebasan nya menggunakan es miliknya.

“Tapi kalau untuk menghancurkan gedung itu, memang boleh?” tanya Yukina.

“Tenang saja, akan aku urus itu semua!” Venuz mengatakam bahwa dia yang akan mengurus semuanya.

“Baiklah kalau begitu."

(Hmm Bryan, kamu menyuruhku menghancurkan gedung itu untuk menunjukkan bahwa orang desa tidaklah selemah yang mereka pikirkan ya,) gumam Yukina dalam hati nya 

“Freeze!”

Seketika seluruh area telah dibekukan oleh Yukina dan menjadi sebuah wilayah es.

“A-apa ini? bagaimana kau bisa membekukan area sejauh itu?” Rodeo kaget melihat Yukina membekukan semua area yang sangat luas itu.

“Hah? Ini adalah hal yang kecil, bahkan aku bisa membekukan seluruh pulau” jawab Yukina.

“Apakah kekuatan seperti itu dari orang desa masuk akal?"

“Kalau untuk seukuran aib bangsawan sepertimu itu akan terlihat tidak masuk akal.”

“B*JINGAN!!!!!”

“Lihatlah ini! Bahkan aku bisa menghancurkan gedung setinggi 500m dalam sekali jentikan jari."

Dalam sekali jentikan jari dari Yukina, gedung yang telah dia bekukan langsung hancur lebur menjadi kepingan reruntuhan es.

“Sekarang kau sudah paham jarak kekuatan antara kita kan?” tanya Yukina.

“Aku benci mengakui nya, tapi itu benar kau kuat!”

“Hmm...” gumam Yukina.

“Tapi jangan pikir aku selemah itu, blood technique “Blood Bom,” akan ku ledakkan kau bersamaan dengan arena ini HAHAHAHAHA” Rodeo mengeluarkan skillnya.

Bulir – bulir darah muncul di berbagai titik pada tempat Yukina berpijak yang siap untuk meledak.   

“Memangnya kau bisa?” tanya Yukina.

“Tentu saja aku bi-” kalimat dari Rodeo belum selesai diucapkan.

Namun....... 

“Freeze” 

Yukina langsung membekukan tekhnik darah Rodeo dan langsung menghancurkan sihirnya.

“A-apa?” kaget Rodeo 

“Mari kita akhiri pertarungan ini."

“Icycle Blast.” 

Sebuah serangan dahsyat diluncurkan oleh Yukina, serangan itu langsung menembus seluruh tubuh dari Rodeo, sihir es Yukina langsung memadat membentuk crystal es dan membuat Rodeo ikut membeku di dalamnya.

Tidak..... 

Bukan hanya Rodeo yang membeku.

Bahkan seluruh arena ikut membeku karena terkena dampak serangan dari Yukina.

“Pertarungan berakhir, pemenang nya Yukina!"

“WOOOAAAAHHHHH,” teriak penonton.

“Tadi Bryan mengagumkan, sekarang Yukina, ternyata ada monster diantara orang – orang desa." penonton bersorak kepada kemenangan Bryan dan juga Yukina.

“Hahaha gadis itu gila, dia luar biasa!” ucap Venuz.

“Pantas saja kamu tertarik pada mereka berdua kak!"

“Entah bagaimana kekuatan mereka di masa depan nanti nya."

“Sudah pasti di masa depan nanti mereka berdua akan masuk top 10 di Negara kita, tidak mustahil juga salah satu di antara mereka akan menggantikan posisi ku sebagai nomor 1 di sini.”

“Itu juga jika mereka masih tetap bertahan hidup dan menggapai posisi yang aku bicarakan ini!” ucap Venuz

“Kalau kak Venuz  bilang begitu, aku tidak bisa menyangkal nya."

“Iya, kak Venuz bisa melihat semua masa depan, semua ucapan nya tentang masa depan selalu benar!” ucap Veron

“Hahahaha....”

(Tapi entah kenapa aku tidak bisa melihat masa depanku sendiri! Itu pasti dikarenakan, keberadaanku tidak ada dalam masa depan.)

Tanpa berkata apapun, Yukina langsung meninggalkan Rodeo dan kembali ke tempat teman – teman nya berada.  

Terpopuler

Comments

Nuhume

Nuhume

ini berapa kata se-bab kak? 😭😭

2023-06-24

2

Nuhume

Nuhume

Bryan jgn jdi cowok jahat napa.. bryan temen aku anknya baik pdahal🤦‍♀️

2023-06-24

1

Briyan Devano

Briyan Devano

Iya, aku tahu bab ini terlalu panjang! mau kujadikan banyak bab, tapi udah terlanjur. Nanti, bab nya malah ga berurutan😭

2023-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Trauma
2 Chapter 2: Akademi
3 Chapter 3: Konflik!
4 Chapter 4: Venuz Noble
5 Chapter 5: Pertempuran Desa vs Bangsawan
6 Chapter 6: Thunderman
7 Chapter 7: Gadis Alam vs Gadis Bumi
8 Chapter 8: Murid Sang Light of Hope
9 Chapter 9: Gladys
10 Chapter 10: Perubahan
11 Chapter 11: Hero
12 Chapter 12: Dimensi Iblis
13 Chapter 13: Misi Pertama "D" Class
14 Chapter 14: Menyelamatkan!
15 Chapter 15: The Battle of "D" Class (Bryan & Ria vs Ghost Shade)
16 Chapter 16: Kalahkan Dia, Bryan!
17 Chapter 17: The Battle of "D" Class (Yukina & Fang vs Magma Pyre)
18 Chapter 18: Selamatkan Pulau Magma!
19 Chapter 19: Pulau Es
20 Chapter 20: Sihir Pembekuan
21 Chapter 21: The Battle of "D" Class (Leon & Elen vs King Lizardman)
22 Chapter 22: Roh Angin
23 Chapter 23: Misi Darurat!
24 Chapter 24: Soul Manipulation
25 Chapter 25: Matahari Keemasan
26 Chapter 26: The Battle of "D" Class (Baron & Rouge vs Mechanical Robot)
27 Chapter 27: Rage Magic
28 Chapter 28: Aku Datang!
29 Chapter 29: Mechanical Robot
30 Chapter 30: The Battle of "D" Class (Alexa & Cherry vs Roh Api - Salamander)
31 Chapter 31: Sang Penjaga Hutan - Dryad
32 Chapter 32: Dunia Roh
33 Chapter 33: Musuh Baru! Pengendali Para Monster!
34 Chapter 34: Dimensi Lantai 1.5
35 Chapter 35: Pertarungan Melawan Mr.5 Di Mulai!
36 Chapter 36: Serangan Balasan, Meteor
37 Chapter 37: Evolution, High Human
38 Chapter 38: The Power of High Human
Episodes

Updated 38 Episodes

1
Chapter 1: Trauma
2
Chapter 2: Akademi
3
Chapter 3: Konflik!
4
Chapter 4: Venuz Noble
5
Chapter 5: Pertempuran Desa vs Bangsawan
6
Chapter 6: Thunderman
7
Chapter 7: Gadis Alam vs Gadis Bumi
8
Chapter 8: Murid Sang Light of Hope
9
Chapter 9: Gladys
10
Chapter 10: Perubahan
11
Chapter 11: Hero
12
Chapter 12: Dimensi Iblis
13
Chapter 13: Misi Pertama "D" Class
14
Chapter 14: Menyelamatkan!
15
Chapter 15: The Battle of "D" Class (Bryan & Ria vs Ghost Shade)
16
Chapter 16: Kalahkan Dia, Bryan!
17
Chapter 17: The Battle of "D" Class (Yukina & Fang vs Magma Pyre)
18
Chapter 18: Selamatkan Pulau Magma!
19
Chapter 19: Pulau Es
20
Chapter 20: Sihir Pembekuan
21
Chapter 21: The Battle of "D" Class (Leon & Elen vs King Lizardman)
22
Chapter 22: Roh Angin
23
Chapter 23: Misi Darurat!
24
Chapter 24: Soul Manipulation
25
Chapter 25: Matahari Keemasan
26
Chapter 26: The Battle of "D" Class (Baron & Rouge vs Mechanical Robot)
27
Chapter 27: Rage Magic
28
Chapter 28: Aku Datang!
29
Chapter 29: Mechanical Robot
30
Chapter 30: The Battle of "D" Class (Alexa & Cherry vs Roh Api - Salamander)
31
Chapter 31: Sang Penjaga Hutan - Dryad
32
Chapter 32: Dunia Roh
33
Chapter 33: Musuh Baru! Pengendali Para Monster!
34
Chapter 34: Dimensi Lantai 1.5
35
Chapter 35: Pertarungan Melawan Mr.5 Di Mulai!
36
Chapter 36: Serangan Balasan, Meteor
37
Chapter 37: Evolution, High Human
38
Chapter 38: The Power of High Human

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!