Realita Terburuk untuk Anak

Erina diam dan tidak bisa memberikan jawaban untuk apa yang disampaikan oleh Raka. Selama ini, dirinya lah yang mengasuh Raka setiap hari di rumah. Namun, ketika dirinya memilih keluar dari rumah, siapa yang akan mengasuh Raka. Ini pun menjadi pertanyaan yang begitu sulit untuk Erina.

"Nanti Papa yang akan mengasuh kamu, Raka," sahut Zaid dengan tiba-tiba.

"Kalau Papa keluar kota bagaimana?" tanya Raka lagi dengan menoleh, menatap Papanya.

"Sekarang Papa tidak akan keluar kota. Kalau pun harus ke luar kota, Papa akan mengambil waktu di akhir pekan supaya kamu bisa ikut," balas Zaid.

Ya, memang ada kalanya dia harus mengurusi untuk pembukaan kafe baru di satu kota. Mengecek seluruh kelengkapan kafenya, dan juga mengadakan soft launching. Akan tetapi, sekarang keadaan telah berubah. Oleh karena itu, Zaid berpikir bahwa kalaupun harus ke luar kota, dia akan memilih hari di akhir pekan. Di mana dia bisa mengajak Raka ikut serta.

Erina hanya diam, dan kemudian menatap kepada mantan suami dan anaknya itu. Rasanya sebenarnya juga begitu sedih. Akan tetapi, semuanya sudah diputuskan. Kemudian Erina berdiri dan memeluk Raka untuk sebentar, lantas berpamitan dengan putranya itu.

"Raka ... Mama pamit dulu yah ... Mama janji akan sering mengunjungi kamu," pamit Erina.

Seakan tak bisa beranjak ... Raka menatap Mamanya. Dia benar-benar bingung, itu apakah Mamanya akan pergi? Lalu, apakah benar pada kenyataannya apakah Mamanya nanti akan sering mengunjunginya.

"Tidak bisakah Mama tinggal di sini?" tanya Raka.

Bahkan untuk mempertahankan Mamanya saja, Raka seakan harus mengiba kepada Mamanya sendiri. Menahan supaya Mamanya itu tidak akan pergi darinya.

"Tidak bisa Raka ... sekarang Mama dan Papa tidak bisa bersama lagi," balas Erina.

Kedua mata Raka sudah berselimut air mata yang perlahan-lahan menitik dan membasahi wajahnya. Mendengar bahwa Mama dan Papanya sudah tidak bisa lagi bersama membuat Raka menjadi sangat sedih.

Erina kembali menunduk dan menyeka air mata di wajah Raka, dan kembali memeluk putranya itu. "Jangan menangis Sayang ... Mama nanti akan kembali ke rumah ini dan menemani kamu bermain dan belajar. Selalu menjadi Raka yang pinter dan hebat yah," balas Erina.

Bocah kecil itu menangis, terisak, bahkan tersedu-sedu dalam tangisannya. Kenyataan yang sangat pahit bagi anak berusia 4 tahun. Tanpa kedua orang tuanya sadari bahwa perpisahan kedua orang menjadi akar yang sangat pahit untuk Raka.

Erina menguatkan hatinya, dan kemudian dia menarik kopernya, dan kemudian keluar dari kamar itu. Meneguhkan hatinya untuk keluar dari rumah dan meninggalkan putra semata wayangnya di sana.

"Mama ... jangan pergi Ma," teriak Raka dengan meraung sedih dan juga berusaha mengejar Mamanya.

Zaid yang melihat putranya itu merasa begitu sedih, hingga dia turut menitikkan air matanya. Dia berjalan di belakang Raka, dan juga siap untuk menopang Raka. Namun, Erina tidak mempedulikan raungan dari Raka, dan teriakan Raka yang meminta Mamanya untuk tidak pergi.

"Ma, Mama ... Mama jangan pergi, Ma!"

Bahkan menuruni anak tangga pun Raka berjalan dan berusaha mengejar Mamanya. Sayangnya, Erina sudah menggapai pintu keluar dan wanita itu benar-benar keluar dari rumah mewah Zaid Syahputra. Bahkan Raka masih mengejar hingga ke depan pintu, dan menangis begitu kencang.

"Mama ... jangan tinggalkan Raka!"

Namun, Mamanya memilih abai dan memasukkan koper-koper ke dalam mobil, dan kemudian dia memasuki mobil berwarna hitam itu, dan menoleh ke belakang dari kaca jendela yang terbuka.

"Bye Raka ... I Love U!"

Dengan cepat, Erina mengemudikan mobil itu dan tidak lagi berhenti. Dari kaca spionnya dia bisa melihat bahwa Raka menangis di sana. Bahkan putranya itu sampai keluar rumah tanpa mengenakan alas kaki. Sembari mengendalikan stir mobilnya, Erina pun meneteskan air matanya.

"Maafkan Mama, Raka ... mungkin usai ini kamu merasa bahwa Mama tidak sayang kepadamu dan memilih untuk keluar dari rumah. Namun, inilah kenyataannya bahwa Mama dan Papa sudah tidak bisa lagi bersama. Mama dan Papa kamu sudah berpisah, kami harus mengambil jalan untuk kami sendiri-sendiri," gumam Erina begitu lirih di dalam hatinya.

Sementara itu di depan rumah, Zaid berusaha menenangkan Raka. Pria muda itu menggendong putranya dan memberikan usapan di punggungnya dengan gerakan tangan yang naik turun, supaya Raka yang sedang menangis sedih bisa menjadi lebih tenang.

"Ada Papa di sini, Nak," ucap Zaid.

Jangan dikira Zaid dalam posisi yang baik-baik. Dia juga merasakan kesedihan yang mendalam. Namun, sebagai Papa, dia harus menolong Raka terlebih dahulu. Walau hatinya hancur, pikirannya begitu buntu, tapi buah hatinya adalah korban terberat dari perpisahan ini.

"Hanya ada Papa, dan tidak ada Mama," balas Raka dengan terisak-isak.

Zaid menghela nafasnya yang terasa benar-benar sesak. Hingga di batas, Zaid memberikan pengertian kepada Raka, "Kami memang berpisah, Raka ... tapi Mama dan Papa selamanya adalah orang tuamu. Mama dan Papa kamu untuk selamanya," balasnya.

Raka menangis dan dia menyandarkan wajahnya yang basah dan sembab di bahu Papanya. Tangis sesegukan masih terdengar oleh Zaid. Tangisan yang begitu pilu.

"Kita masuk ke dalam ya Raka," ajak Zaid kemudian kepada putranya itu.

"Lalu, Mama tinggal di mana Pa?" tanya Raka lagi.

Zaid menggelengkan kepalanya, "Papa tidak tahu ... besok kita bertanya kepada Mama yah."

Dengan menghela nafas yang benar-benar begitu berat di dada, Zaid berjalan memasuki rumahnya dengan menggendong Raka. Perceraian mengubah semuanya. Hubungan suami dan istri yang terputus, anak yang kehilangan orang tua yang lengkap, bahwa keseharian di rumah pun akan berubah. Perceraian bukan sekadar jalan pintas, tetapi perceraian mau tidak mau membuat anak melihat realita terburuk dari perpisahan kedua orang tua yang harusnya melindunginya dan menjadi teladan untuknya.

Terpopuler

Comments

Dewa Dewi

Dewa Dewi

😭😭😭😭😭

2023-08-01

0

Lina ciello

Lina ciello

opo jgn2 zaid. blm move on tenan seko first love e dekben ... makae pilih cerei

2023-05-31

0

Defi

Defi

Anak adalah korban penderitaan yang sebenarnya bukan Papa atau Mama 😭

2023-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Putusan Perceraian
2 Suapan Papa Berbeda dengan Mama
3 Pisah Rumah
4 Realita Terburuk untuk Anak
5 Menguatkan Hati
6 Raka Kecelakaan
7 Amnesia Retrograde
8 Bukan Waktunya Saling Menyalahkan
9 Penurunan Fungsi Lobus Frontal
10 Empat Hari dalam Kecemasan
11 Kepingan Ingatan yang Tersisa
12 Diperbolehkan Pulang
13 Ada Anak Bertanya pada Mamanya
14 Co-Parenting
15 Ingin Mama Menginap
16 Berpisah Lagi
17 Kerusakan Sistem Limbik
18 Tawaran Rujuk
19 Mempertimbangkan
20 Pengajuan Syarat
21 Rujuk Bersyarat
22 Disambut Raka
23 Satu Kamar Dua Ranjang
24 Sebatas Menatap Punggung
25 Pagi yang Lebih Baik
26 Erina yang Kembali Bekerja
27 Istri yang Pulang Nyaris Tengah Malam
28 Perdebatan Tengah Malam
29 Jalan-Jalan ke Taman Kota
30 Ada Cinta yang Lain?
31 Sedikit Permintaan Zaid
32 Dampak Buruk Menakut-nakuti Anak
33 Raka Kembali ke Sekolah
34 Ingin Diantar Mama ke Sekolah
35 Keinginan Raka Terpenuhi
36 Kebahagiaan Seorang Papa
37 Ketika Ada yang Lain
38 Menekankan Posisi
39 Awal Mula Kisah Keduanya
40 Keseriusan Zaid
41 Erick Tidak Menyerah
42 Bukan Pria yang Selalu Ada Buatmu
43 Dijemput Suami dan Anak
44 Isi Hati Raka
45 Acara Sekolah Raka
46 Ungkapan Sayang
47 Makna Kerja Sama
48 Kesempatan Memperbaiki
49 Selalu Ada Kesempatan Kedua
50 Mengungkapkan Perasaan
51 Mulai Dilema
52 Ingin Pulang ke Lembang
53 Kesejukan di Lembang
54 Menyusul ke Lembang
55 Rekonsiliasi Suami dan Istri
56 Memulai Semua dari Awal
57 Tanpa Jarak
58 Memori Malam Itu
59 Arti Kehangatan
60 Tidak Ada Lagi Dua Ranjang
61 Menemani ke Butik
62 Sekadar Alibi
63 Membiarkan Terjadi
64 Ada yang Terbakar
65 Mama dan Papa Saling Sayang
66 Raka Mau Adik
67 Mau Momongan Atau Tidak?
68 Memberi Penegasan
69 Selalu Mengatasnamakan Raka
70 Support System
71 Berbagi Cerita
72 Rencana Khusus Zaid untuk Erina
73 Bertemu Teman Zaid
74 Pertanyaan Erina
75 Grand Opening Zarina Butik
76 Mendadak Masuk Angin
77 Dirawat Suami
78 Terjaga Semalam
79 Kecurigaan Ngidam
80 Satu atau Dua Garis?
81 Membagi Kabar Baik
82 Ngidam yang Unik
83 Erick yang Geram
84 Happy 10 Weeks!
85 Kode dari Erina
86 Main Kode
87 Bentuk Hubungan yang Baru
88 Perubahan Hormonal
89 Sisa Ingatan Raka
90 Konsultasi dengan Dokter Sony
91 Mendapatkan Kepercayaan Raka
92 Mempersiapkan Raka Menjadi Kakak
93 Bumil Ngidam
94 Berpapasan dengan Erick
95 Tidak Senang Melihat Orang Lain Bahagia
96 Fokus Pada Kehamilan
97 Bounding dengan Raka
98 Kecamasan Menuju Persalinan
99 Sinyal Si Baby Tak Tepat Waktu
100 Baby R Junior
101 Rumah Tangga Sejatinya Tanpa Syarat
102 Promosi Novel: Gadis Tanpa Nasab & Putra Ningrat
103 Promosi Novel: Staycation With Boss
104 Promosi Novel: Pembalasan Istri yang Tersakiti 2
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Putusan Perceraian
2
Suapan Papa Berbeda dengan Mama
3
Pisah Rumah
4
Realita Terburuk untuk Anak
5
Menguatkan Hati
6
Raka Kecelakaan
7
Amnesia Retrograde
8
Bukan Waktunya Saling Menyalahkan
9
Penurunan Fungsi Lobus Frontal
10
Empat Hari dalam Kecemasan
11
Kepingan Ingatan yang Tersisa
12
Diperbolehkan Pulang
13
Ada Anak Bertanya pada Mamanya
14
Co-Parenting
15
Ingin Mama Menginap
16
Berpisah Lagi
17
Kerusakan Sistem Limbik
18
Tawaran Rujuk
19
Mempertimbangkan
20
Pengajuan Syarat
21
Rujuk Bersyarat
22
Disambut Raka
23
Satu Kamar Dua Ranjang
24
Sebatas Menatap Punggung
25
Pagi yang Lebih Baik
26
Erina yang Kembali Bekerja
27
Istri yang Pulang Nyaris Tengah Malam
28
Perdebatan Tengah Malam
29
Jalan-Jalan ke Taman Kota
30
Ada Cinta yang Lain?
31
Sedikit Permintaan Zaid
32
Dampak Buruk Menakut-nakuti Anak
33
Raka Kembali ke Sekolah
34
Ingin Diantar Mama ke Sekolah
35
Keinginan Raka Terpenuhi
36
Kebahagiaan Seorang Papa
37
Ketika Ada yang Lain
38
Menekankan Posisi
39
Awal Mula Kisah Keduanya
40
Keseriusan Zaid
41
Erick Tidak Menyerah
42
Bukan Pria yang Selalu Ada Buatmu
43
Dijemput Suami dan Anak
44
Isi Hati Raka
45
Acara Sekolah Raka
46
Ungkapan Sayang
47
Makna Kerja Sama
48
Kesempatan Memperbaiki
49
Selalu Ada Kesempatan Kedua
50
Mengungkapkan Perasaan
51
Mulai Dilema
52
Ingin Pulang ke Lembang
53
Kesejukan di Lembang
54
Menyusul ke Lembang
55
Rekonsiliasi Suami dan Istri
56
Memulai Semua dari Awal
57
Tanpa Jarak
58
Memori Malam Itu
59
Arti Kehangatan
60
Tidak Ada Lagi Dua Ranjang
61
Menemani ke Butik
62
Sekadar Alibi
63
Membiarkan Terjadi
64
Ada yang Terbakar
65
Mama dan Papa Saling Sayang
66
Raka Mau Adik
67
Mau Momongan Atau Tidak?
68
Memberi Penegasan
69
Selalu Mengatasnamakan Raka
70
Support System
71
Berbagi Cerita
72
Rencana Khusus Zaid untuk Erina
73
Bertemu Teman Zaid
74
Pertanyaan Erina
75
Grand Opening Zarina Butik
76
Mendadak Masuk Angin
77
Dirawat Suami
78
Terjaga Semalam
79
Kecurigaan Ngidam
80
Satu atau Dua Garis?
81
Membagi Kabar Baik
82
Ngidam yang Unik
83
Erick yang Geram
84
Happy 10 Weeks!
85
Kode dari Erina
86
Main Kode
87
Bentuk Hubungan yang Baru
88
Perubahan Hormonal
89
Sisa Ingatan Raka
90
Konsultasi dengan Dokter Sony
91
Mendapatkan Kepercayaan Raka
92
Mempersiapkan Raka Menjadi Kakak
93
Bumil Ngidam
94
Berpapasan dengan Erick
95
Tidak Senang Melihat Orang Lain Bahagia
96
Fokus Pada Kehamilan
97
Bounding dengan Raka
98
Kecamasan Menuju Persalinan
99
Sinyal Si Baby Tak Tepat Waktu
100
Baby R Junior
101
Rumah Tangga Sejatinya Tanpa Syarat
102
Promosi Novel: Gadis Tanpa Nasab & Putra Ningrat
103
Promosi Novel: Staycation With Boss
104
Promosi Novel: Pembalasan Istri yang Tersakiti 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!