Suapan Papa Berbeda dengan Mama

Usai persidangan, Zaid memilih untuk pulang ke rumahnya dengan membawa serta Raka. Di dalam mobil, walau sudah banyak mengobrol dengan Raka, tetapi Zaid tahu bahwa sorot mata dan raut wajah anaknya tampak begitu berbeda. Ada duka dan juga banyak pertanyaan yang tidak bisa Raka tanyakan sekarang kepadanya.

"Mama tidak pulang satu mobil dengan kita ya Pa?" tanya Raka kepada Papanya sekarang. Akhirnya, bocah berusia 4 tahun itu berani untuk bertanya kepada Papanya.

"Mama sedang ada urusan, Nak ... nanti yah, semoga Mama nanti buruan pulang ke rumah," jawab Zaid.

Mungkin ini adalah jawaban yang tidak jujur. Zaid sendiri belum bisa memberitahukan bahwa rumah tangganya dengan Erina sudah berakhir hari ini. Akan tetapi, untuk hal yang pahit, orang tua perlu berpikir dan mengomunikasikan dengan baik kepada anak-anak. Sebab, tidak ada anak-anak yang menginginkan kedua orang tuanya berpisah.

Tampak Raka mengangguk lesu dan menundukkan wajahnya di sana. Anak laki-laki berusia 4 tahun itu, seolah kehilangan semangat dan juga tidak ingin melihat perpisahan kedua orang tuanya. Namun, karena masih anak-anak, terkadang suara hati anak itu tidak bisa tersampaikan. Kendala usia dan juga bahagia membuat Raka harus bersedih seorang diri.

"Sudah sampai di rumah ... makan yuk? Papa akan menyuapi kamu," ajak Zaid kepada putranya itu.

Raka menganggukkan kepalanya lagi, "Hmm, iya Pa ... Raka ganti baju dan cuci tangan dulu yah," balasnya dengan menaiki anak tangga menuju ke dalam kamarnya.

Zaid sendiri yang memilih ke dalam kamarnya. Pria itu merebahkan dirinya dengan kaki yang masih menjuntai di lantai, hanya kepala hingga punggung saja yang berada di ranjang. Kemudian, Zaid mengusapi wajahnya secara kasar. Pria itu kembali merenung, apa yang terjadi dengan rumah tangganya. Terbayang manisnya ketika Zaid yang berhasil move on dari cinta pertamanya, dan kemudian menikah dengan Erina.

Kala itu, semuanya terasa indah. Pengusaha yang memiliki ratusan kafe itu dengan mantap bersanding dengan Erina, gadis cantik yang semula adalah pekerja di salah satu bank swasta. Kehidupan rumah tangganya kian sempurna, ketika bayi kecil Raka melengkapi kebahagiaan rumah tangganya.

Namun, satu tahun belakangan, Zaid merasakan hubungan dan cinta keduanya yang mulai memudar. Pekerjaan dan soft launching kafe di beberapa kota yang membuat Zaid harus mengunjungi satu kota ke kota yang lain. Sementara di rumah Erina terbenam dengan pekerjaan rumah tangga dan anaknya, Raka.

Mungkinkah dalam satu tahun terakhir ada hal-hal yang Zaid lewatkan. Pria itu kembali melakukan instrospeksi diri. Walau di luar kota, sebisa mungkin Zaid tetap mengabari keluarga di rumah, turut memantau tumbuh kembang Raka, dan juga untuk nafkah lahir juga selalu dia berikan setiap bulannya. Sementara untuk hubungan suami istri, memang terasa hambar. Kegiatan bercinta hanya sebatas penghubung dirinya dan Erina masih suami dan istri.

Zaid pun masih ingat, bahwa dalam satu tahun belakangan, waktu yang mereka habiskan untuk bercinta hanya berdurasi singkat dan juga intensitasnya hanya dilakukan beberapa minggu sekali. Hingga akhirnya, dua bulan yang lalu Erina melayangkan gugatan kepada Zaid dengan dalih bahwa keduanya sudah tidak memiliki prinsip yang sama.

"Ya Tuhan ... kupikir Erina akan menjadi satu-satunya wanita yang akan menemaniku sampai akhir usia, membesarkan Raka dan juga berencana untuk memiliki anak-anak lagi. Namun, sekarang aku sudah menduda, Rin ... dan kamu justru terlihat bahagia dengan perceraian kita ini. Sebenarnya dalam waktu satu tahun belakangan apa yang aku lewatkan," gumam Zaid dengan memejamkan matanya.

Hingga akhirnya, Zaid beranjak dari tidurnya, dan kemudian mengganti bajunya. Dia melepaskan kemeja panjang yang dia kenakan dan celana panjang berwarna hitam itu. Menggantinya dengan celana pendek dan kaos rumahan. Setelahnya, dia keluar dari kamarnya dan mengetuk kamar Raka yang ada di samping kamarnya.

"Raka ... ayo kita makan? Jadi makan enggak," tanya Zaid kepada putranya itu.

Tanpa suara, akhirnya Raka membukakan pintu kamar untuk Papanya dan menganggukkan kepalanya, "Iya Pa," balasnya.

Zaid lantas mengajak putranya itu untuk turun ke meja makan, dan kemudian Zaid mengambil nasi untuk putranya itu. Tanpa bertanya, Zaid pun mengisi dua centong nasi di piring Raka. Anak kecil itu mengamati tangan Papanya yang sedang berusaha untuk mengisi piringnya yang masih kosong.

"Papa, nasinya kebanyakan, Pa ... Mama biasanya kalau mengisi piringku hanya satu centong saja," ucap Raka dengan menatap wajah Papanya.

Zaid menghela nafasnya. Dia sadar, harusnya dia bertanya dulu kepada Raka, seberapa banyak porsi makannya. Jika sudah seperti ini, Zaid merasa bersalah kepada putranya itu.

"Ya sudah, Papa kurangi ya Nak ... seberapa? Segini?" tanya Zaid kemudian.

Raka menganggukkan kepalanya, "Iya, sudah Pa ... terima kasih," balasnya.

"Sama-sama Nak ... mau makan pakai apa?" tanya Zaid kemudian.

"Sup Ayam saja, Pa," balas Raka dengan menunjuk Sup Ayam yang ada di hadapannya.

"Oke, Papa ambilkan sup ayam untuk kamu yah," balasnya. "Kurang?" tanyanya lagi.

"Kuahnya tambah sedikit, Pa," jawab Raka.

Zaid menyadari, hanya sekadar porsi makan saja, ternyata dirinya memang tidak memperhatikan kebutuhan anaknya. Porsi makan Raka saja dia tidak tahu. Apa mungkin Zaid yang terlalu sibuk hingga tidak perhatian dengan hal-hal kecil seperti ini.

"Mau Papa suapin?" tanya Zaid kemudian.

"Suapan pertama saja, Pa," balas Raka kemudian.

Mengangguk, Zaid lantas mengambil sendok dan mengisinya dengan nasi, wortel, dan daging ayam di sana, kemudian menyuapkannya kepada Raka, "Yuk, Papa suapin ... hakkk ... pinter Nak," ucap Zaid yang tersenyum kala itu.

Walau wajahnya tersenyum, tetapi tidak dengan hatinya. Sebab, Zaid pun tahu dan sadar bahwa ada kesedihan di hatinya. Di dalam perceraian ini, dia masih cinta dengan Erina. Namun, apa daya semuanya sudah putus dan kandas begitu saja.

"Papa suapin lagi yah," ucap Zaid kemudian.

"Iya Pa, boleh ... walau suapan Papa beda dengan suapan Mama," balas Raka.

Deg!

Zaid menatap wajah Raka yang duduk di sampingnya, dan menerka berbeda dalam hal apa? Mungkinkah Raka merasa memang kasih sayang dan bentuk perhatian dari Papanya dan Mamanya itu berbeda?

Terpopuler

Comments

Lina ciello

Lina ciello

waikii mesti ada apa2 dari pihak ke3 yg ikut campur

2023-05-31

0

Defi

Defi

Papa sibuk bekerja beralibi memenuhi kebutuhan istri dan anak sehingga waktu di rumah sangatlah sedikit hingga abai akan hal2 yang dianggap kecil padahal sangat berarti

2023-03-11

1

Dede

Dede

nyesek rasa nya dada ku thor lht Raka 🥺🥺 anak usia 4 thn sdh mlht ortu nya berpisah

2023-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Putusan Perceraian
2 Suapan Papa Berbeda dengan Mama
3 Pisah Rumah
4 Realita Terburuk untuk Anak
5 Menguatkan Hati
6 Raka Kecelakaan
7 Amnesia Retrograde
8 Bukan Waktunya Saling Menyalahkan
9 Penurunan Fungsi Lobus Frontal
10 Empat Hari dalam Kecemasan
11 Kepingan Ingatan yang Tersisa
12 Diperbolehkan Pulang
13 Ada Anak Bertanya pada Mamanya
14 Co-Parenting
15 Ingin Mama Menginap
16 Berpisah Lagi
17 Kerusakan Sistem Limbik
18 Tawaran Rujuk
19 Mempertimbangkan
20 Pengajuan Syarat
21 Rujuk Bersyarat
22 Disambut Raka
23 Satu Kamar Dua Ranjang
24 Sebatas Menatap Punggung
25 Pagi yang Lebih Baik
26 Erina yang Kembali Bekerja
27 Istri yang Pulang Nyaris Tengah Malam
28 Perdebatan Tengah Malam
29 Jalan-Jalan ke Taman Kota
30 Ada Cinta yang Lain?
31 Sedikit Permintaan Zaid
32 Dampak Buruk Menakut-nakuti Anak
33 Raka Kembali ke Sekolah
34 Ingin Diantar Mama ke Sekolah
35 Keinginan Raka Terpenuhi
36 Kebahagiaan Seorang Papa
37 Ketika Ada yang Lain
38 Menekankan Posisi
39 Awal Mula Kisah Keduanya
40 Keseriusan Zaid
41 Erick Tidak Menyerah
42 Bukan Pria yang Selalu Ada Buatmu
43 Dijemput Suami dan Anak
44 Isi Hati Raka
45 Acara Sekolah Raka
46 Ungkapan Sayang
47 Makna Kerja Sama
48 Kesempatan Memperbaiki
49 Selalu Ada Kesempatan Kedua
50 Mengungkapkan Perasaan
51 Mulai Dilema
52 Ingin Pulang ke Lembang
53 Kesejukan di Lembang
54 Menyusul ke Lembang
55 Rekonsiliasi Suami dan Istri
56 Memulai Semua dari Awal
57 Tanpa Jarak
58 Memori Malam Itu
59 Arti Kehangatan
60 Tidak Ada Lagi Dua Ranjang
61 Menemani ke Butik
62 Sekadar Alibi
63 Membiarkan Terjadi
64 Ada yang Terbakar
65 Mama dan Papa Saling Sayang
66 Raka Mau Adik
67 Mau Momongan Atau Tidak?
68 Memberi Penegasan
69 Selalu Mengatasnamakan Raka
70 Support System
71 Berbagi Cerita
72 Rencana Khusus Zaid untuk Erina
73 Bertemu Teman Zaid
74 Pertanyaan Erina
75 Grand Opening Zarina Butik
76 Mendadak Masuk Angin
77 Dirawat Suami
78 Terjaga Semalam
79 Kecurigaan Ngidam
80 Satu atau Dua Garis?
81 Membagi Kabar Baik
82 Ngidam yang Unik
83 Erick yang Geram
84 Happy 10 Weeks!
85 Kode dari Erina
86 Main Kode
87 Bentuk Hubungan yang Baru
88 Perubahan Hormonal
89 Sisa Ingatan Raka
90 Konsultasi dengan Dokter Sony
91 Mendapatkan Kepercayaan Raka
92 Mempersiapkan Raka Menjadi Kakak
93 Bumil Ngidam
94 Berpapasan dengan Erick
95 Tidak Senang Melihat Orang Lain Bahagia
96 Fokus Pada Kehamilan
97 Bounding dengan Raka
98 Kecamasan Menuju Persalinan
99 Sinyal Si Baby Tak Tepat Waktu
100 Baby R Junior
101 Rumah Tangga Sejatinya Tanpa Syarat
102 Promosi Novel: Gadis Tanpa Nasab & Putra Ningrat
103 Promosi Novel: Staycation With Boss
104 Promosi Novel: Pembalasan Istri yang Tersakiti 2
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Putusan Perceraian
2
Suapan Papa Berbeda dengan Mama
3
Pisah Rumah
4
Realita Terburuk untuk Anak
5
Menguatkan Hati
6
Raka Kecelakaan
7
Amnesia Retrograde
8
Bukan Waktunya Saling Menyalahkan
9
Penurunan Fungsi Lobus Frontal
10
Empat Hari dalam Kecemasan
11
Kepingan Ingatan yang Tersisa
12
Diperbolehkan Pulang
13
Ada Anak Bertanya pada Mamanya
14
Co-Parenting
15
Ingin Mama Menginap
16
Berpisah Lagi
17
Kerusakan Sistem Limbik
18
Tawaran Rujuk
19
Mempertimbangkan
20
Pengajuan Syarat
21
Rujuk Bersyarat
22
Disambut Raka
23
Satu Kamar Dua Ranjang
24
Sebatas Menatap Punggung
25
Pagi yang Lebih Baik
26
Erina yang Kembali Bekerja
27
Istri yang Pulang Nyaris Tengah Malam
28
Perdebatan Tengah Malam
29
Jalan-Jalan ke Taman Kota
30
Ada Cinta yang Lain?
31
Sedikit Permintaan Zaid
32
Dampak Buruk Menakut-nakuti Anak
33
Raka Kembali ke Sekolah
34
Ingin Diantar Mama ke Sekolah
35
Keinginan Raka Terpenuhi
36
Kebahagiaan Seorang Papa
37
Ketika Ada yang Lain
38
Menekankan Posisi
39
Awal Mula Kisah Keduanya
40
Keseriusan Zaid
41
Erick Tidak Menyerah
42
Bukan Pria yang Selalu Ada Buatmu
43
Dijemput Suami dan Anak
44
Isi Hati Raka
45
Acara Sekolah Raka
46
Ungkapan Sayang
47
Makna Kerja Sama
48
Kesempatan Memperbaiki
49
Selalu Ada Kesempatan Kedua
50
Mengungkapkan Perasaan
51
Mulai Dilema
52
Ingin Pulang ke Lembang
53
Kesejukan di Lembang
54
Menyusul ke Lembang
55
Rekonsiliasi Suami dan Istri
56
Memulai Semua dari Awal
57
Tanpa Jarak
58
Memori Malam Itu
59
Arti Kehangatan
60
Tidak Ada Lagi Dua Ranjang
61
Menemani ke Butik
62
Sekadar Alibi
63
Membiarkan Terjadi
64
Ada yang Terbakar
65
Mama dan Papa Saling Sayang
66
Raka Mau Adik
67
Mau Momongan Atau Tidak?
68
Memberi Penegasan
69
Selalu Mengatasnamakan Raka
70
Support System
71
Berbagi Cerita
72
Rencana Khusus Zaid untuk Erina
73
Bertemu Teman Zaid
74
Pertanyaan Erina
75
Grand Opening Zarina Butik
76
Mendadak Masuk Angin
77
Dirawat Suami
78
Terjaga Semalam
79
Kecurigaan Ngidam
80
Satu atau Dua Garis?
81
Membagi Kabar Baik
82
Ngidam yang Unik
83
Erick yang Geram
84
Happy 10 Weeks!
85
Kode dari Erina
86
Main Kode
87
Bentuk Hubungan yang Baru
88
Perubahan Hormonal
89
Sisa Ingatan Raka
90
Konsultasi dengan Dokter Sony
91
Mendapatkan Kepercayaan Raka
92
Mempersiapkan Raka Menjadi Kakak
93
Bumil Ngidam
94
Berpapasan dengan Erick
95
Tidak Senang Melihat Orang Lain Bahagia
96
Fokus Pada Kehamilan
97
Bounding dengan Raka
98
Kecamasan Menuju Persalinan
99
Sinyal Si Baby Tak Tepat Waktu
100
Baby R Junior
101
Rumah Tangga Sejatinya Tanpa Syarat
102
Promosi Novel: Gadis Tanpa Nasab & Putra Ningrat
103
Promosi Novel: Staycation With Boss
104
Promosi Novel: Pembalasan Istri yang Tersakiti 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!