BAB 2

Aku kira di sebelah rumahku ada seorang wanita yang biasa aku jadikan teman dan aku ingin sedikit berbincang-bincang dengan tetangga baruku tapi aku tak menyangka,, tubuh kekar dan berotot itu yang menyapa ku lebih dulu..

" Baiklah aku pulang dulu ya " Ucap ku sambil tak henti - hentinya melihat tubuh yang kekar itu

" Oke , sampai jumpa di lain waktu " Jawab Oliver dan dia pun membawa bingkisan yang telah ku berikan sambil menutup pintu rumahnya

Aku kembali mengetuk pintu setiap tetanggaku,, karena ingin memberikan bingkisan yang sudah aku siapkan sejak pagi tadi..

Beberapa dari rumah komplek yang elit itu ada yang menyambutku dengan senang ada juga yang menyambutku dengan sikap dingin nya,, dan tak jauh dari rumahku ibu - ibu yang tampil sangat modis walaupun sudah tua tapi masih saja terlihat sangat cantik dan elegan..

Ya itu adalah ibu Irma,, dia menyambutku dengan sangat hangat,, bahkan saat aku berada di depan pintu beliau dia menyuruh ku untuk masuk ke dalam rumahnya,, rumah yang sangat megah bernuasa kuning ke emasan dan furnitur yang terlihat sangat mewah..

Banyak setiap kata aku berbincang pada beliau aku sangat senang sekali akhirnya aku bisa menemukan teman untuk bercerita..

Beliau seperti menganggap ku seperti anak gadisnya.. Disana banyak sekali aku bertukar dengan beliau dan beliau yang mempertanyakan aku kenapa aku tidak bekerja saja dari pada aku hanya berdiam diri dan tak melakukan apapun sama sekali..

Ya dulu aku sempat ingin bekerja setelah lulus kuliah tapi lagi - lagi suamiku tak mengijinkan aku untuk bekerja di luar rumah,,

Memang saat dia bekerja aku tak pernah sekalipun kekurangan uang sedikitpun.. Tapi kebosanan yang selalu menghampiri ku membuat hidupku menjadi sangat bosan dan dia tak tahu apa yang aku alami selama ini..

Yang aku tahu suamiku adalah orang yang dingin tak banyak bercanda dan tak banyak berkata-kata dia adalam suami yang pendiam dan sangat tidak romantis,, tapi aku mencintanya dengan segenap hatiku yang terdalam,,

Kadang aku berfikir apakah aku tak begitu mengenal sifat asli suamiku,, dia tak pernah menujukan sisi buruknya selama kita menikah..

Apa yang aku masak, apa yang aku kerjakan dia tak pernah mengeluh sedikitpun,,

Aku ingat saat pertama kali aku menikah dengannya dan aku memasak makanan untuknya

Makanan itu begitu hambar tapi selalu saja saja dia makan masakanku dengan lahap dan bilang satu kata " ENAK " dan aku yang mendengar suara darinya rasanya hatiku seperti berbunga-bunga,,

Dan itu terjadi selama beberapa bulan kedepan hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk meminta izin pada suamiku untuk belajar memasak kala itu

Dan dia mengizinkan ku walaupun hanya bertahan satu bulan saja,,

Aku di kenal dengan anak yang pintar dan cepat tanggap dalam melakukan semua hal maka dari itu saat suamiku tahu makanan yang kini aku buat sudah lebih enak dari pada sebelumnya dia pun segera meminta aku untuk berhenti belajar memasak kala itu

Sebenernya aku tidak mau karena aku sangat senang saat aku menemukan teman disana, tapi aku juga tak berani membantahnya karena sifat dinginnya padaku jadi aku hanya menurut saja kala itu walaupun dengan berat hati..

Hari sudah semakin sore dan setelah dari rumah ibu Irma aku melanjutkan perjalanan ku untuk kembali pulang kerumahku..

Aku melihat mobil suamiku yang sudah terparkir di depan rumah kita..

Aku buru -buru dan mempercepat langkahku karena tak ingin membuat suamiku marah..

Saat aku sudah mendekati suamiku aku berjalan masuk ke dalam rumah aku melihat punggung suamiku yang telah membelakangi ku dan dia sedang menonton televisi seperti sedang menunggu ku..

" Mas " Ucapku dari belakang punggung suamiku

Dan dia pun menoleh ke arah ku

" Kamu dari mana saja " Sahut suamiku yang menoleh ke arahku

Dan aku berjalan menuju mendekatinya

Kini kita berdua telah duduk bersama di depan sofa televisi

Tak biasanya suamiku di jam segini sudah pulang, saat aku ingin duduk dan menaruh pantatku di sofa aku yang terkejut saat dia menarik tubuhku untuk jatuh ke pangkuan nya

Dia menarik tubuhku, menciumku dengan sangat ganas, ,,

Akkkhhhggg,, auuuhhhhhhhgghhh saat aku raskan jemarinya telah meremas kedua payudara milikku,, aku yang terbiasa dengan perlakuan kasar darinya,, kadang sentuhan kasar darinya membuatku lebih merasakan lebih dan lebih.. Aaaaakkkhh suara ******* ku saat dia mencium mesra leher jenjang ku dia menyusuri setiap leher ku dan kadang mengigit ku dengan sangat kasar,, dia kembali menghisap kedua bibirku hingga aku merasakan sedikit bengkak di bibiriku,,

Saat aku merasakan ingin sesuatu yang lebih suamiku justru menghentikan semua sentuhan nya padaku..

Aku terkejut melihatnya,, dia pergi begitu saja meninggal aku yang masih merasakan adanya getaran dalam tubuhku..

Lagi dan lagi aku merasakan seperti di permainan oleh suamiku sendiri

Kadang aku merasakan kenapa dia tak lagi mendambakan tubuhku ini..

Malam itu berlalu begitu saja,, dia yang mninggalkan ku sore itu tak juga kembali selama berhari-hari,, dan itulah pertemuan ku terakhir dengannya

Dia hanya mengirim sebuah pesan singkat kepadaku,,

" Aku akan pergi ke luar kota karena ada keadaan yang mendesak di kantor "

Itulah pesan yang di kirimkan suamiku malam itu,,

Saat pagi hari aku terbangun dari tidurku, aku berdiri dan berjalan mendekat ke arah cermin yang berada di meja rias ku..

Aku melihat tubuhku dari atas hingga ujung kakiku..

Aku menatap dengan dan aku perhatikan seperti nya tubuhku tak jauh berbeda saat aku masih perawan,,

Tubuhku tak begitu buruk, aku mempunyai dua payudara yang sangat besar , kulitku putih dan body ku juga berlekuk..

Tapi kenapa suamiku seperti tak menginginkan tubuhku ini..

Beberapa tahun lalu saat aku menikah dengan nya, hanya sekali dia mengauliku saat malam pertama saja

Hanya sekali dan terakhir aku merasakan pusaka miliknya yang masuk ke dalam milikku..

Lalu aku tidak pernah lagi merasakan seperti itu lagi hingga berada di detik ini..

Aku yang merindukan dia dengan sangat..

Merindukan belaian nya,, merindukan suamiku yang dulu.. Rindu akan hangat pelukannya setiap malam walaupun aku tidak pernah lagi dia sentuh tapi aku masih bisa merasakan senang saat berada di sisiNya setiap malam..

Hari ini adalah hari ke tujuh suamiku meninggalkan rumah baru kami..

Seperti biasa aku setiap pagi selalu melakukan olah raga pagi,, kali ini aku memutuskan untuk memutari komplek sekitar rumahku dengan berlari..

Saat sudah sampai di taman aku tak sengaja melihat tetangga sebelah rumahku sedang berolahraga juga pagi itu,

Dan aku menyapanya dengan sekilas,,

aku tak menyangka dia akan membuntuti ku dan berlari di belakangku..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!