Leveling up

Setelah berdiskusi dengan prabu Selang Kuning aku dibawa oleh pelayan menuju kamarku yang telah disediakan.

Semua rencana yang telah aku atur mungkin kini berubah. pada awalnya aku ingin menjadi prajurit di Keraton ini, tapi setelah prabu tahu segalanya tentangku, dia memutuskan untuk menjadikanku tamu Kehormatan di Keraton ini, mungkin ini lebih baik.

...***************...

*Di kamar Dimas.

Dimas

"Sudah lama aku tidak melihat papan statusku, open system!"

Nama: Dimas putra sanjaya

Umur: 25th

Level: 7

Hp: 190

Mp: 200

Daya serang: 60

Pertahanan: 120

Skil: Ruang dan waktu

Julukan: penjelajah ruang dan waktu.

"Lumayan dalam beberapa hari ini aku sudah naik 2 level. Malam ini aku akan melatih teknikku kembali."

Dimas memulai kembali latihannya, dia terus memperdalam Skil ruang dan waktu miliknya. Dan dalam 2 hari kemudian.

"Luar biasa, setelah naik ke Lv 10, aku bisa mempermuda dan mempertua diriku sendiri, ini sangat hebat, tapi aku tak tahu akan seperti apa efeknya jika di gunakan kepada orang lain, sebelumnya aku hanya bisa menggunakan teknik ini kepada tumbuhan, mungkin sekarang aku bisa menggunakan teknik ini kepada binatang dan manusia."

Nama: Dimas putra sanjaya

Umur: 25th

Level: 10

Hp: 220

Mp: 150

Daya serang: 60

Pertahanan: 111

Skil: Ruang dan waktu

Julukan: penjelajah ruang dan waktu.

Menurut albert einstein hukum ruang dan waktu sangat erat hubungan nya dengan gerak, tpi setelah pemahamanku meningkat, hukum itu bisa lebih di sederhanakan, teori dari albert einstein memang tidak sepenuhnya salah, jika itu tanpa kekuatan Mana atau Magic power.

Meskipun di dunia ini tidak ada sumber Mana, tapi berkat system aku bisa mendapatkan pasokan mana yang cukup dari olahan oksigen ,Yin dan Yang, yang di olah melalui system.

Setelah mendapatkan pemahaman dari system aku jadi tau bahwa Yin adalah energi feminin yang diwakilkan warna hitam, kegelapan, air, tanah, bulan, dan dingin. Sementara Yang merujuk pada maskulinitas, terang, putih, api, matahari, dan kehangatan. Kedua hal ini terlihat berbeda, tapi yang satu tidak dapat hidup tanpa yang lainnya.

Tok tok tok.

Terdengar suara ketukan pintu.

"Juragan" seorang pelayan datang ke kamarku.

"Iya, Bi masuk" jawabku.

"Maaf Juragan, kanjeng prabu memanggi Jurangan, beliau menunggu di halaman keraton" ucapnya.

"Baik, Bi. saya ke sana sekarang" sahutku dan mengakhiri latihan, akupun bergegas bersiap menemui prabu Selang Kuning.

...****************...

...*Di halaman keraton....

"Hamba menghadap Gusti Prabu," aku memberi salam kepada prabu selang kuning waktu aku datang, beliau di temani putrinya Sri Manawangi.

"Ikuti aku!" ajak beliau, kami berduapun mengikutinya dari belakang, beliau membawa kami ke hutan di belakang keraton.

Prabu berhenti di depan dan berkata "Di sini tempat nya"

Aku memang merasakan aura yang kuat dari sini, penuh dengan kekuatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. bahka ada mana murni keluar dari tempat itu. Luar biasa aku akan segera memeriksa retakan ruang ini.

"Hamba mohon izin untuk memeriksa tempat ini paduka" izinku

"Lakukanlah anak muda!" jawabnya.

Setelah mendapatkan izin dari paduka prabu selang kuning aku mulai memeriksa ruang yang retak ini. Setelah menghabiskan waktu 2jam aku bangkit dan bertanya kepada prabu selang kuning.

"Paduka, apakah Paduka ingin membuka retakan ruang ini?"

"Ya, lakukan nak." beliau benar benar ingin membuka retakan ruang ini.

"Baik, Paduka. Maka mohon paduka dan nyimas Sri manawangi untuk sedikit menjauh"

Setelah meminta mereka sedikit menjauh, aku mulai membuka retakan ruang dan ruangpun berhasil di buka dengan stabil.

"Paduka! izinkan hamba pergi memeriksa dunia di seberang sana dulu, dan tinggalkan beberapa prajurit untuk menjada tempat ini dan jangan biarkan siapapun masuk, kita tidak tau bahaya apa yang ada di dunia sana "

"Baiklah, aku akan kembali dan menempatkan beberapa prajurit untuk menjaga tempat ini," begitu jawab beliau.

"Tunggu ayahanda!" Sri menyela pembicaraan kami, dengan wajah yang sedikit bimbang dan gelisah, seolah khawatir akan ada sesuatu.

"Ada apa Nyimas?" prabu heran dengan anaknya, tidak biasanya dia menyela pembicaraan ayahnya.

"Ampun, Ayahanda. Mohon izinkan Sri ikut dengan kakang Dimas!" permintaan Sri manawangi jelas membuat ayahnya terkejut.

"Tidak, Anaku. Kita tidak tau bahaya apa yang menunggu di sana." prabu selang kuning tidak memberikan izin kepada anaknya tapi.

"Saya mohon, Ayahanda. sekali ini saja Sri memohon kepada Ayahanda, mohon izinkan Sri ikut dengan kakang Dimas!" Sri tampak kekeh dengan keputusannya.

Ayahnya tampak terlihat cemas dengan permintaan anaknya, tapi beliau melihat anaknya yang tidak biasanya memohon seperti itu enggan untuk menolak permintaan nya.

"Baiklah, Dimas. aku titipkan Anaku kepadamu, tolong jaga dia dengan segenap kekuatanmu!" akhirnya Prabu Selang Kuning mengijinkan anaknya untuk ikut bersamaku.

"Baik, Paduka. hamba akan menjaga nyimas dengan nyawa hamba" kami berdua akhirnya memasuki retakan ruang itu.

...****************...

*Di Ruang hampa.

Setelah kami memasuki ruang hampa di dalam ruang itu terasa gelap dan melayang-layang, seakan-akan tidak ada gravitasi di dalamnya, kami memasuki cahaya yang begitu menyilaukan, kami akhirnya tiba di dunia yang belum kami ketahui, saat kami membuka mata, aku tertegun meliat keindahan di tempat itu.

*Dunia lain

Sabana membentang luas ada berbagai bunga yang tidak ada di bumi, pohon yang menjulang tinggi dan hutan yang begitu terlihat lebat, pemandangan ini bagaikan surga yang selama ini kita rindukan.

"Nyimas, apa kita sudah mati dan tiba di surga?" aku bertanya kepada Sri manawangi yang terlihat takjub dan terpukau akan keindahan yang ada di depan mata kita.

"Aku tidak tau Kakang, tempat ini begitu indah seakan-akan tidak terjamah oleh manusia."

Benar tpi bukan hanya itu, aku merasakan energi mana yang sangat luar biasa dari tempat ini, mungkin aku akan lebih cepat berkembang jika latihan di tempat ini.

Seketika kami terlarut dalam keheningan, memandang alam yang begitu indah, sesekali aku melirik gadis yang berdiri di sampingku , akupun tak sadar berguman sambil memandang wajahnya yang sesekali tertiup angin, menghempaskan rambut indah miliknya.

"Sangat indah" sembari memandang wajah gadis itu, bulu mata yang lentik sesekali ia pejamkan karna hembusan angin, bibir manisnya yang merah muda menghiasi senyum di pipinya, membuat cekungan lesung di pipinya.

Sesekali mata kami bertemu, aku tak bisa lagi memalingkan wajahku, lama ku pandang wajahnya menunduk malu, merah rona di pipinya semakin jelas, aku tak bisa lagi menunggu.

Ku genggam kedua tangan gadis di depanku, di dunia baru yang menjadi saksi. ku angkat dagu lancipnya yang begitu kecil, tatap saling temu, ku ungkapan.

"Aahhhhhh tolllooooong!" Seketika suara jeritan terdengar dari kejauhan membuyarkan momen krusialku.

"Suara apa itu,Kakang." Sri manawangi bertanya serentak menarik tangan dan memalingkan wajahnya ke arah suara itu berasal.

"Entah lah, Nyimas. mari kita periksa!" kami bergegas menuju suara itu berasal.

Sesampainya kami di sana, kami menemukan gerbong kereta kuda yang sedang di serang monster besar, monster itu mirip srigala, tapi itu sangat besar hampir sebesar kuda, bulunya begitu putih dan giginya sangat panjang dan tajam.

"Nyimas tunggulah di sini, sembunyi di belakang pohon ini, kakang akan menyelamatkan mereka!"

Aku berlari menuju serigala itu dan seketika ku hentikan waktu, ku ambi kujang di pinggangku dan ku gorok leher monster itu seketika. "Crattt" waktu mengalir bersama darah yang keluar.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

nandayue

nandayue

aseemmm...gagal...

2023-02-18

0

nandayue

nandayue

sederhananya yin sama yang itu cowok sama cwek gitu...

2023-02-18

0

nandayue

nandayue

huruf kapital...

2023-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!