"Aya naon, Kang?" jawab si gadis dengan tatapan penasaran akan apa yang di lakukan oleh pria di depannya dengan penampilan yang aneh.
Gadis itu terlihat anggun dengan rambut hitam legam yang terurai, kebaya hijau bermotif bunga sangat cocok di pakai olehnya saat di perkebunan teh, seakan dia menyatu dengan alam.
"Kang?"
Sontak suara gadis itu membuyarkan lamunan Dimas.
"Eh iya maaf saya melamun."
Jawaban Dimas setekita membuat wanita tersebut melongo. wanita itu menunjukan wajah yang kebingungan, seakan akan dia tidak mengerti dengan apa yang di katakan Dimas.
Dimas kembali mengingat sejarah bahasa. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
"Hemmm ... benar juga, itu artinya saat ini di tahun 1520 bahasa melayu belum terlalu di kenal di sini."
Untungnya Dimas di awal sudah memiliki skil bahasa. Yang memungkinkan lawan bicaranya terdengar seperti berbicara bahasa yang Dimas pergunakan, dan sebaliknya lawan bicaranyapun terdengar bahwa Dimas berbicara dalam bahasa nya.
"Skil bahasa aktifkan!" Dimas memberi perintah kepada system untuk mengaktifkan skil bahasa.
"Ah, maaf saya tadi melamun, ngomong- ngomong saya tersesat di hutan, boleh saya tanya kepada adik arah kota kemana?"
Gadis itu terlihat sudah mengerti apa yang di katakan Dimas.
"Tersesat? apa kamu baik baik saja? kamu datang dari hutan itu kan?" tanya sang gadis sembari menunjukan jari nya ke arah Dimas datang.
"Ahhh, benar. Saya tersesat di dalam hutan itu selama beberapa hari, meskipun sudah 3 bulan sih aku di hutan," gumam Dimas dalam hatinya.
"Aku terkejut kamu masih baik-baik saja dan bisa bertahan hidup setelah tersesat di hutan itu."
Perkataannya itu terlihat seperti hutan ini sangat berbahaya, Dimas pun bertanya kepada gadis itu. "Memang ada apa dengan hutan itu?"
"Hutan itu sangat berbahaya, di sana banyak binatang buas, sangat jarang orang yang pergi ke sana kembali hidup hidup."
"Ahhh ... untungnya kamu tidak bertemu beruang ganas yang ada di hutan itu, kalau kamu bertemu dengan beruang itu mungkin kamu sudah di makan dan kita tidak akan pernah bertemu."
"Mungkinkah yang gadis itu maksud adalah beruang yang aku bunuh waktu akan keluar dari hutan? Pantas saja dia sangat tangguh dan agresif, aku berjuang keras untuk membunuh nya," dimas bergumam dalam hatinya.
"Ya untung saja aku sangat beruntung, ngomong-ngomong nama saya Dimas, kalo boleh tau siapa nama adik ini?"
"Majeti Keling Sri Manawangi, panggil aja, Sri. Kita sekarang berada di hutan yang bernama Pulo Majeti, hutan ini di kelilingi rawa, sangat banyak binatang buas seperti ular dan hewan lainnnya, sekarang kita harus bergegas sebelum matahari terbenam," ucapnya mengajak Dimas untuk bergegas.
Mereka pun mulai berjalan meninggalkan perkebunan tersebut.
"Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan di sini?" tanya Dimas penasaran.
"Aku di tugaskan oleh ayahku untuk memeriksa perkebunan yang baru saja di buka."
"Ah iya, ngomong-ngomong tempat seperti apa desa terdekat yang akan kita tuju?"
"Kota yang akan kita tuju itu namanya Pulo Majeti, kota itu baru di dirikan oleh ayahku atas perintah yang mulia Prabu Siliwangi, kota ini sudah berdiri lebih dari 10 tahun dan masuk ke dalam kerajaan Galuh. Ngomong-ngomong dari tadi hanya kamu yang bertanya, sekarang giliran aku yang bertanya."
"Hahaha benar juga ya." Sontak Dimas tertawa lepas seakan mereka sudah akrab.
"Dari mana asalmu? Bagaimana kamu bisa ada di hutan ini? Dan juga pakaianmu sangat aneh!" Sri penasaran sambil melirik ke penampilan Dimas.
"Aku berasal dari tempat yang jauh, aku berkelana dan berakhir tersesat di tempat ini," jawab Dimas sembari menolehkan wajahnya ke arah lain.
"Begitu ya, sepertinya kamu memiliki banyak rahasia." Dengan tatapan datar Sri sangat meragukan identitas Dimas, tapi Sri tau Dimas bukan orang jahat.
"Hei aku bukan orang yang mencurigakan tau, jangan tatap aku seperti itu," jawab Dimas panik.
"Mencurigakan, mungkinkah kamu itu bandit yang pura pura tersesat yang ingin menculiku dan menodaiku," jawab Sri dengan wajah datar.
"Hei kamu berbicara hal yang mengerikan dengan wajah datar loh!" jawab Dimas dengan nada tinggi.
Merekapun tertawa dan berbincang sepanjang jalan. hari pun mulai gelap, rindang nya hutan membuat keadaan semakin gelap.
"Sekarang jam berapa ya?" pertanyaan Dimas membuat Sri kebingungan.
"Jam? apa yang kamu maksud?" tanya Sri bingung.
Dimas pun bergumam dalam hatinya. "Ah benar juga di zaman ini jam mungkin belum sampai ke Indonesia, Penemu jam mekanik adalah Peter Henlein, asal Jerman. Awalnya ia membuat jam mekanik untuk membantu tokoh agama gereja dalam mengatur waktu doa. Hingga akhirnya jam ini dikenal masyarakat luas di seluruh dunia. Peter Henlein dilahirkan pada 1485 dan dibesarkan di wilayah Nuremberg, Jerman. *Y*ang artinya jam belum sampai ke wilayah ini."
"Hey, malah melamun!" Tegur Sri.
"Ah gapapa kok hehehe," jawab Dimas.
Merekapun akhirnya sampai di wilayah Pulo Majeti. Dengan pemandangan sawah yang membentang terlihat sebuah kota yang makmur, orang orang berjalan menuju kota di sore hari untuk pulang dan istirahat dari rutinitas nya di kebun dan sawah.
Setelah melewati pemukiman, terlihat di depan ada sebuah bangunan megah bak mension kerajaan.
"Apakah baik-baik saja kita ke sana?" tanya Dimas ragu.
"Apa yang kamu khawatirkan. Aku adalah seorang putri dari pemilik keraton ini," jawab Sri dengan nada sombong.
"Aku hanya tidak enak jika harus menumpang di rumahmu, apakah di sekitar sini ada penginapan?"
"Penginapan? apa itu? kamu dari tadi terus berbicara hal yang aneh."
Sejenak Dimas merenung dan mengingat sejarah hotel.
Sejarah industri perhotelan dimulai pada awal abad 15, Beberapa negara Eropa seperti Perancis dan Inggris mulai mewajibkan untuk mendaftarkan rumah penginapannya secara resmi.
Kemudian pada awal abad 17, tepatnya pada tahun 1760 daratan Eropa dan Amerika mulai dibangun konstruksi bangunan hotel yang sangat megah.
"Yah jadi wajar sih kalo di zaman ini belum ada penginapan," gumamnya dalam hati.
"Malah bengong, ayo masuk! lagian siapa yang bilang kamu akan menginap di keraton, besok akan ada penerimaan prajurit baru, kamu akan tinggal di barak untuk malam ini, jika beruntung kamu akan di terima sebagai prajurit baru."
Sri pun mengajak Dimas masuk ke dalam keraton. Tapi tentu tidak semudah itu.
Dimas di hadang oleh 2 prajurit kerajaan Pulo Majeti.
"Berhenti, ada keperluan apa kamu ke sini!" sebelum Dimas menjawabnya, Sri memotong pembicaraan mereka.
"Dia adalah orang yang tidak sengaja ku temui di jalan, katanya dia ingin menjadi seorang prajurit keraton ini," jawab Sri kepada para prajurit itu.
"Bawa dia ke barak dan urus semua keperluan nya, kita akan menguji daya tarungnya besok."
"Baik kanjeng putri, serahkan kepada kami!"
Dimas pun di bawa oleh salasatu prajurit yang sedang berjaga menuju barak. dia banyak di wawancarai oleh beberapa prajurit disana, tapi mungkin Dimas sudah terbiasa berbohong dan berhasil mengelabui mereka.
Setelah membersihkan diri, setelah lebih dari 3 bulan di hutan, Dimas akhirnya mendapatkan pakaian dari para pelayan yang di sediakan untuk prajurit baru. Malam pun berakhir dan pagi pun menyingsing.
Di tempat latihan prajurit, Bendara Wedana. Sebagai pemimpin pasukan, orang yang bertanggung jawab melatih para prajurit ingin melihat kemampuan Dimas sebagai prajurit baru.
"Hari ini kita kedatangan banyak prajurit baru, kita akan melakukan latih tanding untuk melihat kemampuan kalian masing masing. karena pendaftaran kali ini lebih dari 1000 orang maka pertarungan kali ini akan berbeda, kalian akan bertarung dan menyisakan 500 orang, sisanya akan gugur."
Pertarunganpun di mulai, semua peserta bertarung dan menyisakan 500 peserta, tapi ada yang membuat bendara wedana tertarik.
Ada satu peserta yang hanya menghindar tapi tidak menyerang, pergerakannya begitu cepat hingga puluhan orang yang mencoba menyerangnya tidak ada satupun yang mengenainya.
...BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Mafufu Rawr
Skill menghindar Activate!
2023-02-14
0
Mafufu Rawr
Buset ampe dia hapal sejarah XD
2023-02-14
0
Mafufu Rawr
Kebun dibuat di daerah berbahaya v: agak laen memang bapaknya si sri
2023-02-14
0