Empat

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pukul 7 Indah sudah berdandan di depan cermin. Tidak seperti biasa kali ini dia hanya berdandan biasa saja. Terlihat natural karena memang sudah cantik dari sananya. Hal itu disengaja, karena dia ingin tahu reaksi pelanggannya jika melihat penampilannya seperti itu. Toh kecantikan tidak tergantung dari apa yang tampak diluar.Dasarnya dirinya kotor mau dibungkus dengan pakaian semahal apapun akan tetap terlihat kotor. Padahal sebelumnya Indah selalu menjaga penampilanya. Seakan takut pelanggannya merasa kecewa.

Perempuan tersebut tersentak dari lamunannya ketika terdengar suara sepeda motor masuk ke halaman depan rumahnya.

Diapun mengintip lewat jendela dan terlihat arga melangkah menuju pintu depan rumahnya.

Tok tok tok. terdengar pintu diketuk. Bi Ani membuka pintu dan mempersilahkan Arga masuk ke ruang tamu. Terdengar bi Ani memanggil nonanya.

"Non, didepan ada tamu yang mencari non, dia bang namanya Arga non. "

"Ya tunggu bentar bi"

Tak lama kemudian Indah menemui Arga.

"Eh ga tumben kamu kesini ada apa? "

"Kamu mau keluar? "

"iya ini ada keperluan. Emang ada apa sih? "

"Aku mau ngajak kamu nonton ternyata kamu mau keluar ya sudah mending aku pulang aja. lain kali saja kalau begitu. "

"Maaf ya ga, aku ada kepentingan"

"Iya gak papa, ya udah aku pamit ya"

"Iya ga, Hati-hati"

Indah melambaikan tangan tangan mengantar Arga sampai depan pintu. Ada sesal di hatinya kenapa saat dia akan melakukan pekerjaan kotornya Arga mengajaknya keluar, kenapa tidak pas saat dia tak ada pekerjaan pikirnya.

Indah mengemudikan mobilnya dengan santai saja. Dia tak ingin terburu-buru. Tidak terasa dia sudah memasuki halaman hotel blue sky. Sesampai dilobi hotel ada seseorang yang menyambut kedatanganya. Dia bilang sih sekretaris orang yang menjadi langganannya.

Tiba dikamar nomer 102,indah melangkah masuk dan terlihat pria yang tampak paruh baya tapi terlihat masih gagah menanti kedatangannya.

"Silahkan masuk nona "

Dengan agak ragu Indah masuk kedalam. Kamar yang agak besar dan terlihat mewah. Ada satu stel meja dan kursi tamu. Disudut kamar ada televisi yang sedang menayangkan musik pop. Ranjang cukup besar juga terlihat disana. Indah duduk di kursi.

"Perkenalkan Radit. Anda boleh memanggil saya pak atau om terserah saja. Rasanya saya terlalu tua dipanggil mas. Tapi kalau anda ingin memanggil seperti itu juga tidak apa-apa. Senyamannya saja. "

Indah menyambut uluran tangan lelaki tersebut.

"Apa om Radit sebelumnya sudah mengenal saya? "

"Oh belum nona"

"Tapi kenapa om memilih saya? "

"Saya hanya melihat foto anda dari jeng Rose. Melihat foto tersebut saya merasa jatuh cinta dengan anda nona"

Sebagai perempuan yang sudah 3tahun berkecimpung didunia seperti ini kata-kata tersebut hanyalah angin lalu bagi Indah.

"Apa sih yang menarik dari foto itu om? "

"Ntahlah saya merasa anda berbeda dari semua wanita malam yang disodorkan oleh jeng Rose kepada saya. Apalagi jeng Rose bilang anda adalah anak kesayangan beliau. "

"om Radit. om Radit secantik -cantiknya saya, saya ini tetap kotor"

"Ya jangan se ekstrim itu juga nona, semua ada masanya. "

Tampaknya om Radit bukan orang yang grusa grusu. Banyak lelaki dalam situasi seperti ini langsung menyerang, mencium atau langsung menggumulinya. Tapi om Radit hanya biasa saja duduk didepannya.

"Kok om diam saja, om tidak ingin mencumbu atau langsung pada intinya saja? "

"Oh tidak nona, tujuan saya memanggil anda bukan untuk itu tapi saya hanya butuh teman untuk bercerita. "

"Kalau om hanya butuh teman kenapa tidak ke saudara ato teman terdekat saja om. kenapa harus memanggil perempuan seperti saya? '

" Karena saya lebih nyaman bercerita dengan orang luar dibanding teman dekat atau keluarga sendiri. "

"Sebenarnya apa yang terjadi om? "

"Dulu hidup om sangat bahagia mempunyai istri cantik juga buah hati yang lucu-lucu tapi 3 tahun yang lalu om mengalami kecelakaan dan dokter mengatakan bahwa om mengalami lemah syahwat. Berkali -kali om mencari dokter terbaik tapi hasilnya tetap sama hingga istri om meninggalkan om.. Bagi lelaki manapun ini adalah aib makanya om selalu meminta perempuan diluar sana untuk membantu membangunkannya tapi tetep saja dia tak mau bangun"

"Om mau aku mencobanya"

"Tak perlu nona, aku hanya butuh teman bercerita. teman yang bisa memahami dan menghiburku. itu saja"

Terpopuler

Comments

Nayla Pohan

Nayla Pohan

seruuu😘

2023-01-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!