Orang tua tidak tahu malu

Kini Nandini sudah menyelesaikan ritual mandi nya, dan dia juga sudah memakai gaun sebatas dengkul untuk menyempurnakan penampilan nya di pagi hari..

Di depan cermin yang memantulkan wajah nya, Nandini mencoba untuk tetap sabar dan juga tegar, jangan sampai pikiran negatif dia biarkan masuk kedalam otak nya..

Karena hal itu bisa membuat hubungan nya dengan sang suami menjadi tidak harmonis,

Dan saat sedang memoles blush on di pipi kanan dan kiri nya, Tiba-tiba saja Nandini di kejutkan dengan sebuah tangan yang telah memeluk tubuh Nandini dari arah belakang..

Dari pantulan cermin tersebut, Nandini bisa mengetahui siapa pria yang sudah memeluk nya , dan hal itu membuat Nandini sedikit merasa lega..

"Maaf... maaf karena aku tidak kembali tadi malam"

Ucap Akas dengan memasang wajah penuh penyesalan..

Dengan cepat Nandini langsung memutar tubuhnya untuk membalas tatapan wajah suami nya tersebut..

"Mas... kamu pergi kemana tadi malam? apakah kamu tidak tahu jika aku menunggu kedatangan mu, aku..... aku benar-benar merasa sedih saat mengetahui kau tidak kembali sampai pagi menyapa mas"

Jelas Nandini dengan mata berkaca kaca, Akas yang melihat itu pun langsung mengarahkan sebelah tangan nya untuk mengusap pipi lembut Nandini...

"Maaf, jika sudah membuat kamu kecewa, tapi kau tahu bukan, jika aku baru saja tiba di negara ini, dan banyak para klien yang mengajak ku untuk bertemu, aku sungguh tidak bisa menolak nya Nandini, karena mereka memaksa ku tadi malam"

"Oh.. jadi seperti itu yang terjadi dengan kamu tadi malam Mas, seharusnya kamu langsung menghubungi aku, aku pasti bisa mengerti mas"

"Iya... Untuk lain kali aku akan melakukan nya"

Jawab Akas mencoba tersenyum manis...

Nandini kini merasa kembali lebih tenang dan dengan cepat Nandini memeluk tubuh suami nya dengan sangat erat...

"Kali ini, aku akan bersikap lebih manis kepada mu Nandini, agar kau bisa percaya sepenuhnya kepada ku"

Gumam Akas di dalam hati...

****

Beberapa jam kemudian, kini Akas bersama Nandini sudah tiba di rumah mewah milik keluarga Sanjaya..

Mereka kedua orang tua Nandini langsung menyambut kedatangan mereka berdua dengan hati yang penuh bahagia...

Papa Bagas berencana, jika hari ini juga sebelum kepergian anak dan menantu nya dari negara ini, maka dia harus sudah berhasil meminta suntikan dana untuk perusahaan milik nya...

"Ayo masuk sayang, akhirnya pengantin baru kita tiba juga, "

Ucap mama Anjani, kepada putri dan juga menantu nya..

Papa Bagas tak kalah ramah menyambut masuk kedua mempelai tersebut, begitu juga dengan adik Nandini yang bernama Gio..

"Selamat datang kak, akhirnya kakak ku yang pendiam laku juga"

Ucap Gio menggoda Nandini, membuat semua orang menjadi tertawa, tapi tidak dengan Akas,

Pria itu diam diam mulai memasang wajah bak dewa kematian, dia memperhatikan satu persatu wajah ke empat orang yang ada di depan nya saat ini...

"Bagus..... tersenyumlah kalian semua, karena sebentar lagi, akan datang dimana kesialan dan kematian menyambut kalian satu persatu"

Gumam Akas di dalam hati nya...

Hingga tak lama kemudian, Akas di kejutkan dengan suara papa mertua nya yang mulai memanggil nama diri nya..

"Nak Akas... apakah kau akan segera kembali kenegara B bersama putri ku? "

Tanya Papa Bagas membuat Akas langsung tersadar dari lamunan nya..

"Iya... malam ini juga, saya dan Nandini akan pulang ke negara B papa"

"Oh.... kenapa sangat terburu buru sekali nak, padahal papa berharap agar kalian berdua bisa menginap di rumah ini satu atau dua hari"

"Iya, itu benar menantu, apakah kau tidak bisa menginap satu atau dua hari disini dulu nak? "

Tanya mama Anjani menimpali pertanyaan suami nya..

"Maaf, saya sungguh tidak bisa mengundur waktu untuk segera kembali, karena saya sangat banyak pekerjaan yang harus segera saya selesaikan"

Jawab Akas dengan tegas, membuat kedua orang tua itu langsung memasang wajah kecewa, termasuk Nandini, yang ikut merasa kecewa dengan Jawaban dari suami nya tersebut...

"Oh... baiklah jika tidak bisa tapi.... apakah papa boleh meminta permintaan dengan kamu nak Akas? "

Tanya papa Bagas membuat Nandini memasang wajah penasaran, apakah papa nya akan mulai menampakan sifat matre mereka, sungguh Nandini merasa malu jika sampai papa nya akan melakukan hal tersebut..

"Permintaan apa pa? katakan lah"

"Begini, sekarang nak Akas kan sudah resmi menjadi menantu kami dan itu artinya nak Akas telah menjadi anggota keluarga Sanjaya, dan papa berniat ingin meminta suntikan daan dari nak Akas untuk perusahaan papa, papa yakin jika hal itu sangat mudah nak Akas lakukan bukan, karena uang yang nak Akas miliki sangat lah banyak "

"Oh... jadi ini soal suntikan dana, berapa yang papa ingin kan? "

Tanya Akas dengan wajah santai membuat kedua orang tua Nandini langsung saling menatap dan tersenyum tipis..

"Satu milyar"

Ucap papa Bagas membuat Nandini merasa sangat terkejut dan menatap papa nya dengan mata membulat sempurna...

"Papa....! "

Panggil Nandini, dengan cepat mama Anjani langsung meremas tangan Nandini yang berada di samping duduk nya, membuat Nandini terdiam dan tidak melanjutkan perkataan nya kembali...

"Baiklah, aku akan memberikan sebuah cek sebesar satu milyar, untuk perusahaan papa"

Jawab Akas dengan nada santai, dan dia langsung mengeluarkan selembar kertas cek dan menuliskan angka di dalam nya,

Akas memang selalu membawa kertas cek tersebut, karena dia sering menggunakan nya untuk kebutuhan pekerjaan...

Setelah selesai menulis nominal yang papa Bagas minta, Akas langsung menyerahkan nya kepada papa Bagas, membuat kedua orang tua tersebut langsung menyunggingkan senyuman kebahagiaan...

Mereka saling tersenyum dengan bangga, tanpa tahu malu dengan Akas yang sedang menatap ke arah mereka berdua..

Sedangkan Nandini, dia benar-benar tidak dapat menegakkan kepala nya lagi, sungguh hati nya sangat kecewa dengan kedua orang tua nya, yang tidak pernah berubah sedikit pun..

Mereka selalu memikirkan harta dan harta saja, bahkan tanpa tahu malu mereka meminta suntikan dana kepada menantu yang baru beberapa jam mereka miliki...

"Papa dan mama... kalian berdua benar-benar sudah membuat harga diri keluarga kita jatuh di hadapan mas Akas, bagaimana mungkin kalian melakukan hal seperti ini, apakah ini tujuan kalian berdua yang sebenarnya, sehingga kalian selalu menginginkan jika aku bersanding dengan pria yang kaya raya, sekarang apa yang harus aku katakan kepada mas Akas, , sungguh aku sangat malu saat ini"

Gumam Nandini di dalam hati, nya sambil terus menundukkan Kepala...

Sedangkan Akas, masih betah menatap senyum bahagia dari bibir kedua manusia tidak tahu diri yang ada di depan mata nya

Dia ikut tersenyum di di dalam hati, karena sudah berhasil membuat kedua orang tua Nandini, mempercayai dia seutuhnya...

"Bagus... tertawa lah sebelum kehancuran datang menyerang kalian berdua, bagi ku uang satu milyar tidak ada apa apa nya di banding kan dengan apa yang akan aku dapat kan kedepan nya"

Gumam Akas tersenyum menyeringai....

Terpopuler

Comments

Ika Purbaningsih

Ika Purbaningsih

aku yakin Akas pasti akhirnya bucin SM nandini

2023-02-12

0

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

orangtua yang berbuat, anak yang jadi korbannya.

2023-01-07

1

Erni Handayani

Erni Handayani

Aku gak ngerti kenapa aksa dan laura ada dendam apa sih

2023-01-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!