Kekecewaan Nandini

Tidak terasa pagi telah datang menyapa, membangun kan seorang wanita yang tertidur tanpa selimut di tubuh nya..

Nandini mulai membuka mata secara perlahan karena merasa kedinginan, ternyata sedari tadi malam dia tidak menggunakan selimut dan hanya mengenakan baju lingerie yang membalut tubuh nya...

Pantas saja jika Nandini merasa sangat kedinginan, di tambah lagi dengan suhu AC yang lumayan tinggi...

"Ya Tuhan.... aku ketiduran dari tadi malam... tapi... dimana mas Akas, kenapa dia tidak membangunkan ku untuk melakukan malam pertama kami"

Gumam Nandini merutuki diri nya sendiri...

Setelah itu, Nandini mulai menyusuri kamar tersebut dengan kedua mata nya, terlihat jika kamar nya ternyata sangat lah sepi,

Bahkan tanda tanda kepulangan dari suami nya sedikit pun tidak tampak terlihat,

Karena taburan kelopak mawar yang menghiasi kamar itu, tidak rusak sedikit pun selain di atas ranjang yang menjadi tempat nya tidur...

"Apakah mas Akas tidak kembali ke kamar ini? tapi..... kemana dia pergi? apakah pekerjaan nya sangat lah penting, sehingga dia lebih memilih meninggal kan aku yang baru resmi menjadi istri sah nya? ya Tuhan..... dada ku terasa nyeri saat ini"

Gumam Nandini mencoba menahan air mata nya yang sudah berkumpul di pelupuk mata...

Tidak... Nandini tidak boleh berfikir jelek untuk suami nya, karena Akas bukan lah pria biasa, dia adalah seorang pengusaha yang super sibuk, mungkin saja Akas mempunyai pekerjaan yang tidak dapat dia tinggal kan...

Tapi.... pekerjaan apa yang di lakukan pada malam hari bahkan sampai pagi hari...

Tiba-tiba saja dada Nandini semakin terasa sesak, dan air mata yang sudah di bendung itu kini mulai tumpah dengan deras...

Sungguh tidak pernah terbayang kan jika malam pertama yang Nandini khayal kan dengan sangat indah, kini berbuah sungguh menyakitkan...

"Hiks... hiks... apa yang sebenarnya terjadi? kenapa suami ku meninggal kan aku di saat malam pertama kami, apakah cinta nya mulai memudar setelah kami resmi menikah... tapi.... itu tidak mungkin..., mas Akas selalu memperlakukan ku dengan sangat baik, ya Tuhan... aku mohon kuat kan lah aku, jangan biarkan aku memiliki pemikiran negatif untuk suami ku sendiri "

Ucap Nandini meluapkan rasa kecewa nya, hingga beberapa menit menumpahkan kesedihan yang dia rasakan, akhirnya Nandini memutuskan untuk masuk ke kamar mandi..

Dia akan membersihkan diri agar otak nya bisa kembali berfikir dengan jernih...

****

Sedangkan di kamar hotel lain nya, yang hanya berbeda satu lantai dari kamar Nandini,

kini Laura sedang berusaha membangun kan suami nya tersebut...

Laura sadar jika apa yang mereka lakukan tadi malam adalah kesalahan besar,

Karena sebagai sesama wanita, Laura bisa merasakan bagaimana kecewa nya Nandini dengan kepergian suami nya yang tak kembali lagi..

Dan saat ini Laura sedang berusaha untuk membangun kan suami nya tersebut, agar mau kembali ke kamar istri kedua nya ...

"Mas.... mas Akas, bangun lah segera, kau harus kembali ke kamar Nandini mas"

Panggil Laura sambil menarik tubuh Akas agar mau bangun dari tidur nya..

Hingga tak lama kemudian, Akas mulai bangkit akibat merasa terganggu dengan perlakuan Laura untuk dirinya..

"Sayang.... kenapa kau membangunkan ku, aku masih sangat mengantuk Laura"

Ucap Akas sedikit kesal..

Membuat Laura langsung tersenyum lucu, dan dia mulai duduk di paha suami nya sambil membisikkan sesuatu yang membuat Akas merasa sangat terkejut..

"Apakah kau telah melupakan pengantin mu mas, dari semalam kau sudah meninggal kan Nandini, dan aku yakin, saat ini pasti wanita itu sudah bangun dan merasa sangat marah dengan mu.. "

Deghhh.....

Akas langsung tersadar dari rasa ngantuk yang mendera di mata nya,..

Ya... seperti nya Akas telah melupakan Nandini, istri kedua yang secara sah dia miliki, bagaimana jika wanita itu sampai menaruh curiga kepada dirinya, dan mulai tidak percaya lagi akan cinta Akas kepada Nandini...

Tidak.. itu tidak boleh sampai terjadi, dan Akas harus segera kembali untuk menemui istri kedua nya tersebut..

"Laura kenapa kau tidak membangun kan ku sedari tadi ! ,lihat lah sekarang sudah pukul enam pagi,bagaimana jika Nandini dan juga keluarga nya mencurigai kepergian ku ini, bisa hancur semua rencana ku Laura"

"Salah mu sendiri mas, aku sudah membangun kan mu sedari tadi malam, tapi... kau malah memeluk ku dengan sangat erat"

"Sial... ya sudah aku akan mandi sekarang juga"

Ucap Akas merasa kesal sambil berjalan masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamar tersebut..

Laura hanya menatap punggung suami nya saja, sejujurnya Laura tidak rela jika harus berbagi suami kepada wanita lain, apalagi dengan umur pernikahan mereka yang sudah menginjak tiga tahun lama nya, tentu saja hubungan Laura dan Akas sudah menjadi sangat kuat..

Di tambah lagi Laura mengetahui semua masa lalu dari suami nya tersebut, sampai rencana balas dendam yang sudah Akas layangkan untuk keluarga Bagas Sanjaya,

Bagaimana mungkin Laura tidak mendukung suami nya, Bahkan Laura rela jika selama ini hanya di jadikan istri sirih oleh Akas, agar Akas bisa membuat keluarga Sanjaya percaya jika dia masih seorang pria lajang yang belum pernah menikah...

Laura sudah lama mengenal Akas, bisa di bilang mereka tumbuh bersama dalam satu nasib yang menyedihkan, dan hal tersebut lah yang membuat Akas memilih untuk menjadikan Laura sebagai istri nya, yang mendampingi dirinya di saat susah maupun senang...

Hingga akhirnya keberhasilan dan kesuksesan membawa Akas pada saat umur 19 tahun, dan itu semua berkat dukungan dari Laura, yang mampu membangunkan rasa percaya diri Akas yang sempat down dan hilang karena rasa trauma...

"Sayang... aku harus segera kembali ke kamar Nandini, jangan sampai dia curiga dengan ku karena aku tidak menginap di kamar nya tadi malam"

Ucap Akas yang sudah keluar dari kamar mandi,

Pria itu kembali memakai pakaian yang dia kenakan tadi malam, Laura sudah merapikan kembali pakaian suami nya agar tidak terlihat kusut di mata Nandini..

Sungguh... hati Laura sedikit linu, ketika harus merelakan suami nya berada dalam satu kamar dengan wanita lain..

Tapi... lagi lagi Laura mencoba menepis perasaan tersebut, karena walaupun hanya balas dendam, tetap saja hubungan Nandini dan Akas, sangat sah di mata hukum dan agama..

"Iya... pergilah mas, jangan lupa kau harus menyiapkan alasan yang tepat untuk kau jelaskan kepada Nandini, jangan sampai dia menaruh curiga kepada mu mas"

"Baiklah sayang, terimakasih ya karena kau selalu mendukung ku, sekarang aku akan pergi, dan kau bersiap siap lah segera,nanti sore kita akan segera kembali ke negara B"

"Iya, aku akan menunggu jemputan dari anak buah mu, sekarang bersandiwara lah di depan Nandini dan juga keluarga nya"

"Pasti sayang, aku pergi dulu"

Ucap Akas sambil mencium bibir Laura dan juga kedua pipinya...

Setelah kepergian Akas, Laura langsung memegang dadanya yang terasa sesak,..

Entah sampai kapan mereka harus menjalankan sandiwara ini, semoga saja rencana yang Akas susun bisa berjalan dengan cepat, agar dia dapat terbebas dari dendam yang menjerat nya sejak lama...

"Kau harus kuat Laura, ini adalah keputusan mu dan juga Akas, dan untuk mu,semoga kau segera tumbuh di rahim mama nak, agar mama tidak merasa kesepian lagi"

Ucap Laura menetes kan air mata, sambil menyentuh perut nya yang belum juga hamil hingga saat ini..

Terpopuler

Comments

Ika Purbaningsih

Ika Purbaningsih

apapun alasannya, TDK benar qm Laura SDH mendukung dendam suami mu, sama aja qm SDH bermain api, KLO malah sui jatuh cinta SM nandini gmn?

2023-02-12

0

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

mendukung suami yang salah Laura 👎

2023-01-07

1

Nur Nuy

Nur Nuy

kasian nandini kalau kaya gini jangan sampai tuh suami iblis Nyentuh dia, walaupun mungkin ada dendam masa lalu

2023-01-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!