“Khaira Nayara!” Suara seorang pria memanggil Rara.
“Maaf, apa kita saling mengenal?” tanya Rara pada pria asing itu.
“Tentu saja tidak. Aku hanya ingin mengembalikan ini kepadamu!”
Pria itu memberikan sebuah kalung yang berleontinkan kelopak bunga. Kalung pemberian mamanya.
“Ah iya, terima kasih ....”
Belum sempat Rara bertanya pada pria itu, tetapi pria itu sudah pergi.
Dari mana orang itu bisa tahu namaku? Dan dari mana dia tahu kalung ini milikku? Tapi orang itu baik juga. Dia juga ganteng. Aku harus membiasakan mataku untuk melihat pria-pria tampan di negara ini, betapa beruntungnya aku. Karina dan Tia pasti heboh kalau setiap hari mata mereka selalu disuguhkan pemandangan yang indah. Rara tertawa pelan dengan pikirannya itu, dia jadi sangat merindukan mereka.
Rara segera menuju apartemennya. Sepanjang perjalanan, tanpa sadar Rara kembali senyum-senyum sendiri.
Sesampainya di apartemen, Rara langsung menghubungi mama dan para sahabatnya untuk melepaskan kerinduan. Dua jam waktu yang dia habiskan untuk menelepon. Rara memutuskan untuk segera memasak saat perutnya mulai terasa lapar.
Selesai makan, Rara langsung mengerjakan tugas-tugas kuliahnya dan beberapa laporan yang harus dia kirimkan kepada Jasmine.
Seperti biasa, Rara menikmati malam kota London melalui jendela kamar apartemennya, seorang diri.
...🌼🌼🌼
...
“Rara, jam sembilan nanti kamu ikut rapat bersamaku.” Jasmine memberikan informasi itu sesaat setelah Rara tiba di hotel.
“Apa? Kenapa dadakan sekali. Aku juga tidak memiliki persiapan apa-apa.”
“Kamu tenang saja, kamu tinggal mendengarkan dengan baik dan memberikan masukan-masukan jika diperlukan. Kamu juga harus mencatat poin-poin penting!”
“Baiklah.”
Rara langsung menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Tangannya mulai berkeringat dingin, jantungnya berdetak keras. Ini adalah pengalaman pertamanya mengikuti meeting bersama beberapa direktur dan manager. Sebagai karyawan magang, dia merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan ini.
Kamu bisa Rara, kamu bisa Rara ... itulah yang terus dia gumamkan dalam hatinya.
...🌼🌼🌼
...
Rapat berjalan dengan lancar, dan Rara menghembuskan nafasnya penuh kelegaan.
Memasuki jam makan siang, Rara memutuskan untuk makan di cafe terdekat. Biasanya dia akan makan bersama Jasmine. Tapi Jasmine sekarang harus mengikuti rapat lain.
Saat memasuki cafe, Rara tanpa sengaja melihat pria yang mengembalikan kalung miliknya. Pria itu pun melihatnya sekilas. Sebenarnya Rara ingin menghampirinya untuk mengucapkan terima kasih sekali lagi dan menanyakan beberapa hal kepadanya, tetapi pria itu sedang bersama dengan seorang wanita cantik.
Nanti dikira aku modus, lagi. Pura-pura ngucapin terima kasih. Terus ngajakin kenalan. Dih, enggak bangat deh. Gila, itu cewek seksi bangat.
Rara segera mencari meja kosong dan memesan makanannya. Dia sesekali melirik pria itu.
Dih ini mata, yang anteng dong. Jangan jelalatan begitu saat melihat pria tampan.
Makanan pesanannya datang, Rara langsung menikmati makanan itu dan tidak menyadari pria yang dia lirik-lirik telah pergi meninggalkan cafe tersebut. Setelah menghabiskan makanannya, Rara baru menyadari kalau pria tersebut sudah tidak ada.
Dua kali bertemu. Kalau jodoh pasti enggak akan ke mana. Hahaha, dasar kebanyakan mengkhayal!
Siang ini Rara tidak kembali ke perusahaan, tapi dia akan ke kampus. Jadwal pekerjaan dan kuliah sudah diatur dengan baik oleh Jasmine. Teori disertai praktek memang lebih baik. Apalagi dia bekerja di perusahaan besar yang tersebar di berbagai negara dan bergerak di berbagai bidang.
Meskipun Rara telah lama bekerja di hotel, tapi dia belum pernah bertemu dengan CEO utamanya itu. Mencari informasi di internet juga tidak ada. Jasmine bilang kalau CEO-nya itu memang tertutup. Tidak ingin di ekspos. Hanya sedikit saja orang-orang yang pernah bertemu dengannya. Bahkan karyawan-karyawan yang bekerja di AZ group tidak semuanya tahu wajah CEO mereka. Jasmine termasuk salah satu orang yang beruntung pernah melihat CEO mereka.
Orang seperti itu mungkin ingin duduk-duduk santai dan menyerahkan semua urusan pekerjaan kepada anak-anaknya dan orang kepercayaannya. Menikmati hari tua dan bermain bersama cucu-cucunya. Hidup memang indah untuk orang-orang kaya seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments