SILAKAN MASUK BEBY

Ela benar-benar merasa hancur setelah di tinggal Raka begitu saja tanpa pesan satu pun.

Ela kemudian berjalan lemah meninggalkan Apartemen Raka, "Aku harus kemana, aku tidak mungkin pulang ke rumah, pasti Bibi dan Paman tidak akan berubah pikiran dengan rencana nya" pikir Ela.

Sementara itu, tidak jauh dari tempat Ela berada, dua orang pria yang berbadan kekar telah mengintainya dan ternyata pria itu ada suruhan Mami Kalista.

Mami Kalista adalah wanita, dimana Bibi dan Paman Ela yang menjual Ela, jadi saat ini dua pria itu berencana membawa paksa Ela ke tempat Mami Kalista.

Setelah Ela berada di tempat sepi, salah satu pria itu mendekati Ela dari belakang dan membekap mulut, kemudian menyeretnya masuk kedalam mobil.

Ela berusaha melawan, tapi kekuatan Ela tidak seberapa di banding kekuatan pria kekar yang membawa nya, pada akhirnya mobil melaju pergi.

Di dalam mobil Ela masi memberontak, jadi pria itu terpaksa membius Ela agar tugasnya bisa lebih muda.

***

Saat ini Ela sedang berada di dalam kamar mewah, Ela perlahan mulai tersadar dan membuka matanya.

Ela melihat sekeliling, "Di mana aku sekarang" ucap Ela dan segera bangun.

Pintu kamar di buka seseorang, muncullah wanita yang kira-kira berumur 50 tahun, tapi terlihat sangat modis, wanita itu adalah Mami Kalista.

"Halo sayang selamat datang di tempat Mami" ucap Kalista.

"Maksud anda apa?" tanya Ela ketakutan.

"Duduk lah dulu sayang, biar Mami jelas kan" ujar Kalista sambil mengarahkan Ela kembali duduk di atas kasur.

Kalista mengusap punggung Ela, "Sayang mulai hari ini kamu akan bekerja di tempat ini, karena Bibi dan Paman kamu telah mengambil upah dari Mami, jadi kamu yang harus membayar nya" jelas Kalista dengan lembut, tapi tatapannya penuh ancaman.

Ela bagai tersambar petir mendengar penyataan Kalista, dia semakin terpukul. Pamannya benar-benar tengah menjual dirinya.

Dada Ele terasa sesak, bibirnya beku dan tidak bisa berkata apa-apa, hidup nya terasah hancur.

"Sayang nama kamu Nela Amelia yah, jadi Mami panggil Amel saja yah" ucap Kalista masi dengan nada lembut.

Tapi Ela tidak menjawab, dia hanya menatap kosong ke depan tampa ekspresi, membuat Kalista merubah ekspresi wajahnya, yang awalnya sangat ramah berubah menjadi dingin.

"Jangan pernah melawan ku, karena kamu tidak akan pernah lari dari tempat ini" ancam Kalista sambil mengusap rambut Ela dan sedikit menariknya.

"Ahhh..." rintihan Ela dengan air mata yang mengalir di pipih nya.

"Ba baik Mami" jawab Ela dengan ketakutan.

"Bagus, istirahat lah Mami keluar dulu" ucap Kalista sambil berdiri dan berjalan keluar.

*****

Tiga hari telah berlalu, malam ini Revan Winata ingin ketempat Kalista, seperti biasa Revan sering data ketempat itu jika membutuhkan hiburan dan kehangatan wanita.

Revan menyuruh sopirnya untuk ketempat Kalista, kemudian Mobil nya melaju pergi.

Beberapa saat kemudian, mobil Revan sudah sampai di tempat Kalista dan di sambut oleh Kalista, karena Revan termasuk pelanggan VVIP.

"Selamat datang tuan Revan" ucap Kalista menyambut kedatangan Revan.

Revan hanya tersenyum tipis dan tidak berkata apa-apa, sambil berjalan masuk dan dan di ikuti oleh Kalista.

Seperti biasa Revan langsung masuk di ruangan VIP, supaya tidak terganggu dengan wanita-wanita yang ada di tempat Kalista.

Revan langsung duduk di sofi dan menyilangkan satu kakinya, kemudian mengambil sebatang rokok dan Kalista segera menyalakan korek api untuk Revan.

Revan memang tidak banyak bicara kalau datang ketempat itu, jadi Kalista langsung memberikan foto-foto wanita, yang merupakan barang baru.

Revan kemudian melihat beberapa foto wanita di depannya yang ada di atas meja dan betapa terkejutnya Revan saat melihat foto kekasih Raka, berada di antara foto wanita penghibur yang di berikan Kalista.

"Saya mau gadis ini" ucap Revan sambil menunjuk foto Ela.

"Namanya Amel tuan, dia akan segera bersiap-siap" ucap Kalista.

"Saya ingin gadis ini menjadi milik saya" jelas Revan.

"Tapi Tuan"

"Katakan berapa harga gadis itu?" tanya Revan masih menatap foto Ela.

"Karena gadis ini masih baru, jadi 2M sudah cukup Tuan" jawab Kalista.

"Saya ingin gadis itu malam ini juga, asisten saya akan menjemput nya dan akan mengurus pembayaran nya" ucap Revan sambil berdiri dan berjalan pergi.

Kalista kemudian masuk ke kamar Ela dan membawa perias yang akan merias Ela, "Selamat malam sayang" sapa Ela.

Ela tetap tidak menanggapi sikap rama kalista, karena dia tau jelas kalau itu semua hanya topeng.

"Amel sayang kamu termasuk wanita yang beruntung, karena ada seseorang tuan besar yang ingin menebus mu sangat mahal, jadi kamu tidak perlu bekerja lagi di tempat Mami" jelas Kalista.

Ucapan Kalista tetap tidak membuat Amel bergeming, dia tetap menatap kosong ke depan, karena Amel merasa dirinya bagai hewan yang diperjual belikan. *Panggil lan Ela, sekarang sudah menjadi Amel yah*

Kalista kemudian bejalan keluar dan tidak peduli dengan sikap diam Amel, karena yang penting sekarang dia akan segera mendapatkan uang yang banyak.

**

Beberapa saat kemudian, Amel sudah siap dan perias memakaikan baju yang sangat seksi sekali, membuat Amel risih.

Amel selalu menarik turun gaunnya kebawa yang setengah paha dan selalu mengangkat baju bagian depannya yang hampir melorot.

Sementara itu Dion asisten pribadi Revan sudah datang dan setelah menyelesaikan transaksi pembayaran, Dion kemudian membawa Amel pergi.

Sesekali Dion melirik Amel lewat spion depan, untuk memastikan kalau wanita itu adalah kekasih Raka dan Dion sangat terkejut setelah mengamati ternyata memang benar kalau gadis itu, adalah orang yang sama.

Dion kemudian membawa Amel ke hotel berbintang milik Winata Group, karena Revan sudah menunggu di sana.

Sementara itu Revan menunggu kedatangan Amel dan duduk di sofa dengan segelas wine di tangannya, sambil menatap foto Amel.

"Tidak ku sangka, ternyata kekasih Raka juga tidak ada bedanya dengan wanita di luar sana, jadi sangat mudah untuk menyingkirkan gadis itu di dalam hidup Raka" pikir Revan, salah sangka.

Pintu kamar pun di ketuk seseorang dan Revan segera membuka nya, terlihat Amel yang berdiri di depan pintu dengan wajah menunduk.

"Silakan masuk Beby" ucap Revan dengan penuh karisma, membuat Amel mengangkat wajahnya dan diam-diam Amel mengagumi ketampanan Revan meski usianya sudah kepada empat.

Amel juga tidak tau wajah ayah angkat Raka selama ini, karena mereka tidak pernah di pertemukan sebelum nya.

Amel langsung masuk dan Revan menggandeng pinggangnya berjalan ke arah sofa, kemudian duduk bersama.

"Mau minum Amel, namamu Amel kan?" tanya Revan dan satu tangannya berada di pundak Amel yang terbuka, membuat Amel benar-benar risih dan Amel hanya mengangguk tampa ekspresi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!