Di dalam mobil mewah, seorang pria sedang mengemudikan sendiri mobilnya, Pria itu ada Raka Putra yang merupakan kekasih dari Sela Amelia.
Di tengah hujan yang sangat lebat, Raka melihat seorang wanita yang sedang terbaring di pinggir jalan, karena rasa kemanusiaan membuat nya menghentikan mobilnya dan segera turun dengan memakai payung yang tersedia di mobilnya.
Raka berjalan mendekati wanita itu dan betapa kaget nya Raka setelah melihat wanita yang pingsan itu adalah kekasihnya.
Raka menjatuhkan payung nya dan segera menggendong Ela masuk kedalam mobilnya, kemudian melajukan mobilnya pulang ke apartemen nya.
Beberapa saat kemudian, Raka sudah sampai di apartemennya dan membaringkan Ela di ranjang nya dengan tubuh yang masih basa.
"Ela, apa yang terjadi kenapa kamu bisa pingsan di jalan?" ucap Raka dengan menatap tubuh Ela yang belum sadarkan diri.
Mata Raka kemudian tertuju pada buah dada Ela yang lumayan besar dan baju Ela yang basah membuat tubuhnya transparan, sebagai pria yang sudah berumur 18 tahun membuat Raka langsung menegang saat melihat pemandangan tubuh kekasihnya di balik baju yang transparan.
Ela mulai tersadar dan perlahan membuka matanya, kemudian samar-samar melihat wajah Raka.
Raka segera duduk di samping Ela, "Sayang kamu kenapa?" tanya Raka khawatir.
Ela langsung teringat percakapan bibi dan pamannya yang ingin menjual nya, membuat matanya langsung berkaca-kaca.
Ela kemudian bangun memeluk Raka agar bisa lebih tenang, membuat tubuh Raka semakin menegang di tambah buah dada Ela yang kenyal menempel di tubuhnya.
Raka kemudian melepas pelukan Ela dan memegang kedua pipi Ela, "Sayang tenanglah, ada aku disini" ucap Raka dengan lembut.
Ela belum bisa cerita, hanya nafasnya yang naik turun untuk mengontrol emosinya, membuat Raka tidak bisa menahan diri nya.
Raka langsung mencium bibir kekasih nya itu, agar bisa lebih tenang dan melupakan sejenak masalah.
Ternyata aksi Raka berhasil, sekarang Ela terlihat sudah tenang dan mulai membalas ciuman Raka, yang membuat aksi mereka semakin panas.
Tangan Raka sudah bermain di bagian dada Ela yang dari tadi membuat nya menegang dan perlahan ingin melepas baju Ela.
"Sayang, lepaskan seluruh pakaianmu kalau di biarkan kamu bisa masuk angin" ucap Raka dengan nada yang berat.
"Sayang apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Ela di sela aksi Raka.
"Aku akan memberikan kehangatan sayang" jawab Raka sambil menarik baju Ela ke atas.
Ela menang tahan Raka, "Tapi sayang..." ucapan Ela terputus karena Raka kembali mencium bibir nya, sementara Raka tetap melanjutkan aksi nya.
Raka melepas ciumannya, "Sayang kamu jangan khawatir, aku tidak akan meninggalkan mu dan kita akan selalu bersama sampai kita menikah nanti nya" janji manis Raka, membuat Ela tersentuh dan pasrah apa yang di akan lakukan Raka selanjutnya.
Pada akhirnya hubungan yang mereka jalani selama tiga tahun, dengan tidak melewati batasan, pada akhirnya malam ini kedua pasangan kekasih itu, melewati batasnya.
****
Di tempat yang berbeda Ayah angkat Raka yang bernama Revan Winata, sedang berada di rumah utama dan berada di ruang kerja nya, bersama asisten pribadinya yang bernama Dion Nugroho.
"Dion di mana Raka sekarang" tanya Revan.
Dion kemudian memperlihatkan video Raka yang menggendong Ela masuk apartemen, lewat ponselnya.
Revan mengamati video itu, "Sekarang waktu nya. Dion urus keberangkatan Raka malam ini ke luar negri dan bawa paksa kalau dia melawan" perintah Revan dengan tegas.
"Baik tuan" ucap Dion dengan menunduk hormat pergi.
Revan kemudian mengambil beberapa foto Raka dan Ela di laci meja kerja nya, yang masih memakai seragam sekolah.
"Raka kamu adalah putra dari Revan Winata, kamu adalah penerus dari Winata group, jadi bukan waktunya memikirkan tentang cinta dan perempuan yang hanya menginginkan harta saja" tutur Revan kemudian merobek foto Raka dan Ela, menjadi dua bagian dan menatap lurus ke depan penuh arti.
***
Di apartemen Raka, Ela sudah terlelap sementara Raka masih terjaga, entah kenapa dia sangat gelisah malam ini, membuat nya bangun dan duduk di pinggir ranjang.
Raka menatap Ela yang terbaring di balik selimut dan membayangkan pertarungannya barusan yang sangat panas sambil tersenyum.
Raka kemudian mengelus pipi Ela dan menatap wajah cantik nya, "Sayang terimakasih kamu sudah menyerahkan hal yang paling berharga dalam hidupmu dan aku janji akan membalas nya dengan kesetiaan" ucap Raka lalu mencium kening Ela dengan penuh kasih sayang.
Sementara di luar apartemen, beberapa bodyguard utusan Revan sedang memikirkan cara agar bisa membawa Raka pergi.
Mereka berfikir jika harus bertarung, pasti akan menimbulkan keributan, jadi mereka mengambil cara yang halus, yaitu berencana untuk membius Raka dan membawanya pergi secepatnya, seperti yang di perintahkan.
Bodyguard tersebut sudah bersiap dan memencet bel apartemen Raka, tidak lama kemudian pintu di buka oleh Raka tampa ada rasa curiga.
Bodyguard itu tidak berfikir panjang, dia kemudian membekap mulut Raka dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius dan secepatnya membawa Raka pergi dari situ.
****
Raka mulai sadarkan diri dan perlahan membuka matanya kemudian melihat sekeliling.
Betapa terkejut Raka, saat menyadari dirinya sudah berada di pesawat jet pribadi milik papah angkat nya.
Raka mencari ponsel di saku celananya, ternyata tidak ada, "Sial" umpat Raka.
"Apa yang harus aku lakukan, Ela pasti mencari ku karena menghilang secara tiba-tiba" pikir Raka dengan gelisah.
Seorang bodyguard menghampiri Raka, "Permisi tuan muda, tuan Revan ingin bicara" ucap bodyguard itu.
Raka langsung mengambil ipet di tangan bodyguard itu, yang sudah terlihat wajah Revan.
"Pah, kenapa melakukan ini padaku?" tanya Raka yang tidak berani melawan Revan.
"Kalau tidak seperti itu, kamu tidak akan mau kuliah keluar negri" balas Revan dengan santai.
"Tapi Pah... " ucapan Raka terputus.
"Belajar yang rajin Raka, buat papah bangga agar kamu bisa meneruskan kepemimpinan papah nanti nya" sambung Revan, kemudian mematikan panggilan video secara sepihak, layar ipet pun langsung gelap.
Raka kemudian mengalihkan pandangan nya keluar jendela pesawat, "Ela aku harap kamu tidak membenci ku, kalau kita jodoh pasti kita akan di pertemukan kembali di waktu yang tepat, karena saat ini aku tidak ada daya untuk melawan keinginan Papah ku" ucap Raka.
****
Keesokan paginya Ela sudah bangun dan mengingat apa yang terjadi semalam, membuat nya tersenyum.
"Raka ke mana yah" pikir Ela sambil melihat sekeliling.
Ela segera bagun dan mencari Raka di kamar mandi tapi tidak ada, kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Raka tapi panggilan tidak tersambung.
"Raka apa kamu meninggal kan aku" pikir Ela dengan mata berkaca-kaca.
"Ini tidak mungkin" timpal Ela kemudian meluapkan tangisannya.
"Hiks... hiks... hiks... " tangisan Ela pecah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments