BAB 4

putri pun berpamitan dengan lintang dan putri langsung masuk kedalam cafe.

langsung berganti pakaian dan bergabung dengan yang lainnya.

"apa kau sudah sarapan? tanya Reni

putri hanya menggelengkan kepalanya dan mengambil makanan yang ada di dalam tas nya.

"aku membawa ini."jawab putri dengan cepat dia memakan makanan yang di berikan mbok Ningsih.

"kau harus banyak makan karena tenaga mu sangat di butuhkan, baik di cafe atau di rumah."ledek Reni

putri hanya tersenyum saja karena benar ucapan reni, tenaga nya baik di rumah atau di cafe sangat di butuhkan.

setelah sarapan Reni dan Putri sudah bersiap di depan untuk melayani tamu yang memesan sarapan.

putri agak terhenyak karena melihat sosok Adams dan lintang yang ternyata belum pulang.

"Put tolong table 4 ya? seru senior nya

"baik kak."ujar putri

putri menghampiri meja no 4 yang ternyata itu adalah Tante lintang dan Adams.

"selamat pagi tuan dan nyonya? apa ada yang mau di tambahkan lagi? tanya putri dengan sopan.

"boleh saya pesan roti daging dan kopi susu."pinta lintang

"baik nyonya..apa ada lagi yang mau di tambahkan? tanya putri

"oh sementara ini saja cukup."lintang tersenyum dan mengedipkan mata nya.

"kalau begitu saya undur diri dulu dan mohon di tunggu paling lambat 15 menit."ucap putri.

putri pun meninggalkan meja nomor 4 tersebut dia menuju pantry.

"apa kau tau kalau dia putri? hmmm."selidik lintang ke anaknya.

"iya aku baru tahu kalau gadis yang mama jodohkan adalah seorang pelayan cafe."protes Adams

"tapi dia pintar dan sopan!! bahkan pekerja keras.. dia bukan gadis manja yang menghamburkan uang keluarga."sindir lintang.

"yaaah terserah mama saja lah!!! kesal Adams

"putri adalah anak sahabat mama dan mama tidak yakin kalau harta mama nya sudah habis, karena setahu mama Linda sangat kaya keluarganya."terang lintang.

"jadi ibu putri yang waktu itu siapa? tanya Adams

"itu adik tiri nya Linda tapi sepertinya dwi sudah tidak mengenali mama lagi."terang lintang.

"jadi mama mau mencari tahu begitu? ujar Adams

"bukan nanti kau juga akan tahu."ucap lintang karena dia melihat putri sudah membawakan pesanannya.

dan sedang berjalan menuju meja yang Adams dan lintang duduki.

selama menuju meja lintang,terlihat sekali putri sangat ramah bahkan banyak pelanggan yang sedang makan menyapa putri.

"maaf nyonya tuan,,ini pesanan nya sudah lengkap ya!! apa ada yang mau di tambahkan lagi? tanya putri.

"sementara ini sudah cukup dulu ya!! sahut lintang dengan lembut

"baik kalau begitu selamat menikmati."pamit putri dan meninggalkan meja lintang.

Adams sempat melirik putri tapi dia kembali acuh bahkan sangat dingin.

putri tidak pernah mempermasalahkan itu bahkan dia tidak seperti gadis-gadis Lain yang akan bergelayut manja.

Adams sempat heran tapi dia yakin putri hanya seorang gadis yang tidak tahu apa-apa dan tidak pernah bergaul.

pernikahan nya nanti dia akan membuat kontrak perjanjian dengan putri.

karena sampai sekarang Adams masih sangat mencintai Alexa.

entah ini cinta atau sebuah obsesi yang jelas masih ada nama Alexa di hati Adams.

"sebaiknya kau coba mendekati dulu jangan langsung bilang tidak suka, karena mama yakin suatu saat nanti kau akan menyukai putri."terang lintang mama nya Adams.

"mah jika aku tidak bisa menyukainya maka jangan salahkan aku jika aku akan meninggal nya."tegas Adams.

"kau akan menyesal jika kau meninggalkan dia."terang lintang.

"kita lihat saja nanti mah.. apa yang akan terjadi."ancam Adams

"yaah terserah kau saja."kesal lintang sambil menyantap sarapan pagi nya.

karena tanpa sengaja dia bertemu Adams di cafe tempat putri bekerja.

sedangkan putri agak sedikit diam karena dia baru ingat kalau pria itu adalah calon suami nya.

berkali-kali dia menghela nafas panjang dan ada rasa sesak di hatinya.

semua sudah terjadi dan hanya tinggal menjalani nya saja.

mau menolak seperti apa pun tidak akan pernah bisa karena orang tua nya akan semakin membenci putri.

"hai kok bengong."tanya Reni

"ngga apa-apa kok!! hanya kurang sehat aja nih."bohong putri.

"apa mau pulang lebih cepat? tanya Reni

"ngga usah percuma di rumah juga tidak akan bisa istirahat."terang putri.

"ya sudah kau istirahat saja di dekat pantry dan pekerja mu biar aku yang ambil alih."terang Reni

"tidak usah biar aku lanjutkan saja, nanti juga akan baik lagi. mungkin hanya lelah."tutur putri.

Reni hanya tersenyum saja dan membiarkan putri melanjutkan pekerjaan nya lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!