BAB 3

Putri sudah menyelesaikan pekerjaan nya dan aman bersiap-siap kekampusnya.

"apa kau kuliah hari ini? tanya Reni

"iya Ren, ada apa? ujar putri

"tadinya mau ajak kau main ke suatu tempat tapi ya sudahlah lain waktu saja."terang Reni

"maaf ya karena aku harus kuliah dan lain waktu pasti aku akan ikut dengan mu."tutur putri.

"baiklah..baiklah cepat selesaikan kuliah mu!! biar kau mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi."seru Reni.

"aku ngga yakin itu,Ren!! karena aku akan di nikahkan."wajah putri pun tertunduk sedih.

"maksudnya kau mau di jodohkan? gitu."tanya Reni.

"iya ayah aku yang meminta nya semalam dan aku bisa apa? ungkap putri

"yang sabar ya? siapa tahu pria tersebut nanti bisa menerima mu."ujar Reni.

"aku ngga yakin itu karena pria tersebut sepenuhnya tidak menyukai ku sama sekali."jawab putri.

"aku harus bagaimana untuk bisa membantu mu!! hmmmm."ucap Reni

putri hanya bisa menggelengkan kepalanya saja lalu dia sudah siap dengan tas ranselnya.

"aku berangkat dulu ya dan kau hati-hati jika membawa motor !! ngga perlu ngebut,"pinta putri

"iya kuliahlah yang rajin dan semoga kau bisa lulus dengan cepat."seru Reni.

putri hanya mengacung jempol tangan nya saja.

putri pun langsung naik angkutan umum menuju kampusnya.

jarak dari cafe ke kampusnya lumayan makan waktu 30 menit.

kadang jika waktu masih panjang putri lebih senang berjalan kaki karena akan mengirit pengeluaran nya.

sesampai di kampus putri langsung masuk kekelas untuk belajar karena hanya itu yang dia lakukan setiap hari.

bahkan putri tidak begitu suka bermain karena waktu untuk bermain nya sudah habis untuk bekerja dan belajar.

kadang dia suka iri ingin seperti teman-teman yang lain bisa bermain dan menghabiskan waktu nya di luar.

selesai jam kuliah habis putri bergegas untuk pulang kerumahnya karena hari sudah hampir gelap.

jam menunjukkan pukul 6 sore, dia harus sampai dirumah sebelum jam 7.

"sepertinya aku harus naik ojeg biar cepat sampai, kalau tidak pasti ibu akan marah besar."lirih putri.

dia pun menaiki ojeg online untuk cepat sampai di rumahnya.

sampai dirumah putri langsung menuju dapur untuk memasak makan malam.

"sudah non biar mbok saja."pinta mbok Ningsih

"sudah mbok diam dan duduk saja kalau ibu tahu pasti akan marahin mbok juga kan..aku ngga apa-apa karena sudah biasa kok."ungkap putri dengan tersenyum manis.

masakan dengan cepat di selesaikan oleh putri dengan cepat dan jam 7 lewat 40 menit sudah tersedia di meja makan.

seperti biasa mbok Ningsih selalu memisahkan sedikit untuk putri karena dia tidak akan mungkin makan di meja makan dengan ayah dan ibu tirinya.

"ini masukkan kedalam tas Nona..untuk makan di kamar saja dan jangan lupa bawa air minum ya."pinta mbok ningsih.

"mbok sangat baik dengan ku, dan mungkin dua Minggu kedepan aku sudah tidak di sini lagi.mbok jaga diri ya jangan terlalu letih."terang putri.

mereka berdua saling berpelukan dan mbok ningsih sangat sedih teringat pesan nyonya Linda untuk mbok ningsih menjaga putri.

"aku berdoa semoga nona bahagia dan menemukan orang yang akan menjaga nona dengan baik."ucap mbok Ningsih dengan meneteskan air mata.

"aku akan bahagia dan mbok ningsih jangan sedih ya."ujar putri.

putri pun langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya.

entah mengapa putri merasa kalau Bu Dwi bukan ibu kandungnya karena terlihat dari caranya membedakan dirinya.

tapi sayang nya putri tidak mengingat sama sekali kenangan dia bersama mama nya.

hanya ada sebuah kalung yang selalu putri simpan dengan rapih.

sampai dikamarnya yang tidak begitu luas, putri membersihkan diri dan menyimpan tasnya.

makanan yang diberikan mbok ningsih di simpan didalam laci akan dimakan Kalau mereka sudah pada tidur.

jika ketahuan putri akan kena marah habis-habisan oleh Bu Dwi.

putri menghabiskan waktunya dengan belajar ,matanya mulai mengantuk dan perutnya mulai Terasa lapar.

putri memakan makanan nya dengan cepat bahkan tidak sampai 10 menit makanan tersebut sudah habis.

"baru kali ini aku merasa lelah sekali apa karena tadi pagi cafe ramai sekali."lirih putri

setelah membersihkan bekas makanan nya, putri langsung merebahkan tubuhnya dan langsung tertidur pulas sekali.

jam setengah lima pagi putri sudah terbangun lagi dan membuat sarapan untuk orang rumah nya.

setelah itu dia mandi dan jam enam pagi putri sudah siap untuk berangkat kerja.

tidak lupa mbok ningsih memberikan sedikit bekal sarapan untuk putri di jalan.

kadang putri hanya meminum air putih atau teh manis jika ketahuan oleh Bu Dwi.

karena gaji nya hanya cukup untuk ongkos dan membayar kuliahnya.

"mbok aku berangkat dulu ya? seru putri

"hati-hati ya non."ujar mbok ningsih.

putri berjalan keluar komplek untuk mendapatkan angkot

putri setengah berlari karena takut seperti kemarin angkot nya agak susah.

ada suara klakson mobil dan putri pun berhenti berjalan dan melihat siapa di dalam mobil.

pintu kaca mobil terbuka dan terlihat Bu lintang yang ada di dalam mobil.

"masuklah,, ayo ikut Tante."ajak Tante lintang

"maaf Tante aku hampir telat karena aku harus bekerja dan masuk jam 7."ujar putri sambil melirik jam tangannya.

"biar Tante antar sampai tempat kerja,,ayo."ajak lintang

putri pun akhirnya naik kedalam mobil tersebut dengan hati-hati.

"jalan pak? hmmm kemana put? tanya lintang

"oh ke cafe xx pak yang ada dijalan XL."terang putri

"kau sudah lama bekerja disana? tanya lintang

"sudah Tante dari kelas satu SMU tadi nya aku hanya sebagai pencuci piring tapi pas aku lulus SMU aku di naikkan jadi waiters."ungkap putri.

"memang ayah mu tidak melarang kau untuk bekerja? selidik lintang.

"aku bekerja untuk membantu ayah agar dia tidak membiayai sekolah ku,, jika aku meminta uang yang ada aku akan membuat ibu sedih jadi jika aku ingin sekolah dan jajan aku harus bekerja."ungkap putri.

lintang yang mendengarkan penuturan putri merasa kesal sekali.

apa Linda tahu anaknya diperlakukan seperti ini,padahal dulu Rahman sangat mencintai Linda.

"apa Bu Dwi ibu mu? tanya lintang

"iya dia ibu ku,memang aku ngga mirip dan katanya aku lebih mirip dengan kakak nya ibu nama nya Tante Linda."terang putri.

lintang hanya tersenyum dan sudah tahu apa tujuan Dwi menyingkirkan Linda.

putri pun terdiam sesaat dan sampai akhirnya dia sudah ada di parkiran cafe.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!