Adzan dzuhur berkumandang Alesa yang baru selesai makan siang seperti biasa belum bisa langsung sholat jadi harus menjaga warung sembako milik suaminya terlebih dahulu, karena suaminya yang akan pergi ke masjid seperti kebiasaannya sebelum-sebelum selalu sholat berjamaah di masjid.
"Aku berangkat dulu, Assamualaikum" kata Mas Ilham sembari memasang peci dan kemudian melangkahkan kaki keluar rumah
"Walaikumsalam" jawab Alesa sembari menatap kepergian suaminya
Alesa sedikit termenung memandangi jalan raya di depan tempat tinggal mereka yang sangat sepi di tambah terik matahari yang begitu panas mungkin membuat orang-orang malas untuk keluar rumah, hingga sudah hampir lima menit tak kunjung ada pembeli yang datang untuk membeli ke warung mereka.
Sampai akhirnya suaminya pun pulang dari masjid, Alesa menyambut suaminya dengan raut wajah yang senang sembari menghampiri suaminya dan mencium punggung tangan suaminya dengan takzim kemudian Alesa pamit ke belakang ingin sholat dzuhur juga.
Setelah mengambil air wudhu Alesa kembali ke kamar tidur dan mulai mengerjakan sholat dengan khusyuk, selesai sholat Alesa menyempatkan diri untuk membaca al-quran agar anak dalam kandungannya menjadi anak yang soleh atau soleha seperti keturunan para nabi.
"Alesa, masakin aku mie rebus" ujar Mas Ilham saat melihat Alesa keluar dari kamar tidur
"Iya Mas, tunggu aja di depan entar aku antarkan kalo udah mateng" jawab Alesa kemudian melangkahkan kaki ke arah dapur
Alesa mulai menghidupkan kompor dan merebus air untuk memasak mie, suaminya itu memang sangat doyan makan mie padahal dalam seminggu itu minimal cukup sekali karena mie mengandung banyak pengawet jadi tidak bagus untuk tubuh kita jika terlalu sering makan mie.
Namun Alesa tak lupa memasukkan sayur caycin dan telur agar mie rebus itu menjadi lebih sehat jika ada tambahan protein serta sayur, setelah mie rebus itu mateng dan di racik oleh Alesa segera di antarkannya ke depan dimana suaminya berada.
"ini Mas mie rebusnya" kata Alesa meletakkan mie rebus di atas meja kasir
"Terima kasih" jawab Mas Ilham kemudian langsung mengambil mie rebus tersebut
Alesa memilih kembali ke belakang dan duduk santai di depan TV menonton film sebelum rasa kantuk menyerangnya atau sebelum suaminya meminta ia menjaga warung, belum sampai setengah jam Alesa menonton suaminya lagi-lagi memanggilnya mau tak mau Alesa kembali ke depan ingin tau mengapa suaminya memanggil lagi.
"Ini sisa mie rebus sedikit, kamu mau gak?" tanya Mas Ilham sembari menyerahkan mangkok yang masih berisi mie rebus yang lumayan masih banyakbu
"Beneran buat aku, memang Mas Ilham sudah kenyang" kata Alesa masih melihat mangkok mie yang ada di tangan suaminya
"Iya, aku udah kenyang. Ini ambil" kata Mas Ilham kemudian meletakkan mangkok yang berisi mie rebus itu di tangan Alesa
Alesa pun menerimanya meski sedikit heran dengan kelakuan suaminya seharian ini, Alesa membawa mangkok yang berisi mie rebus itu ke depan TV yang masih menyala dan segera di santap Alesa dengan lahap mie rebus tersebut meski tadi sebelum adzan ia sudah makan tapi sekarang makan lagi.
Beruntung juga seharian ini Alesa tidak merasakan mual atau pun muntah mungkin efek minum obat yang di beri oleh Dokter Kandungan yang memeriksanya waktu itu, selesai makan mie rebus tadi Alesa langsung mencuci mangkok kotor itu lalu setelah bersih Alesa meletakkan mangkok tersebut ke rak piring.
"Alesa, sini" panggil Mas Ilham ketika Alesa hendak duduk kembali di depan TV
"Iya Mas" jawab Alesa mengurungkan niatnya yang hendak duduk dan segera melangkahkan kaki ke arah depan
Ternyata suaminya memanggilnya kali ini karena warung sembako suaminya sangat ramai sampai suaminya tak bisa lagi melayani semua para pembeli, Alesa pun ikut serta membantu melayani para pembeli dengan ramah dan teliti Alesa menghitung setiap belanjaan para pembeli.
Namun semakin Alesa dan suaminya sibuk melayani para pembeli, warung sembako milik suaminya bukan sedikit berkurang para pembeli tapi justru semakin ramai bahkan tak henti-henti para pembeli berdatangan.
Itu lah mengapa ada pepatah mengatakan bahwa rezeki suami itu akan lancar jika istrinya bahagia, ini lah yang terjadi karena hari ini suaminya Alesa membuat Alesa tersenyum serta memperlakukan Alesa dengan sangat baik hingga rezekinya tiba-tiba berdatangan melalui para pembeli yang tak kunjung berkurang.
"Uhh, Alhamdulilah ya Mas. Siang ini ramai banget" kata Alesa setelah para pembeli tak ada lagi
"Iya Alhamdulilah, terima kasih sudah mau bantu" kata Mas Ilham kemudian mencium punggung tangan Alesa dengan lembut
Alesa tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari suaminya, apalagi sudah lama ia tak mendapatkan perlakuan seperti itu tentu membuatnya sangat bahagia bahkan jika di ingat-ingat mungkin empat bulan yang lalu tentu lumayan lama bukan.
Karena para pembeli sudah berkurang suaminya Alesa memerintah Alesa untuk istirahat di kamar tidur mereka, apalagi Alesa barusan banyak bergerak takut mempengaruhi janin yang ada di dalam kandungannya dan tentu Alesa senang di izinkan untuk istirahat karena kedua kakinya memang terasa sedikit pegal.
Tiba di dalam kamar tidur Alesa segera berbaring di atas tempat tidur, kemudian seperti pengaruh obat tidur saat bertemu dengan bantal Alesa langsung memejamkan kedua kelopak matanya hingga ia benar-benar terlelap.
Adzan ashar berkumandang suaminya Alesa langsung beranjak dari warung miliknya dan melangkahkan kaki ke arah belakang masuk kamar mandi hendak mengambil air wudhu, setelah selesai mengambil air wudhu suaminya Alesa segera memakai baju koko dan sarung handalan miliknya untuk pergi ke masjid.
"Alesa, bangun. Udah ashar, aku mau ke masjid" kata Mas Ilham menggoyangkan tubuh Alesa dengan perlahan
Alesa pun terbangun dari tidurnya dan segera beranjak duduk.
"Iya Mas, berangkatlah kalo mau ke masjid" jawab Alesa kemudian melangkahkan kaki ke arah kamar mandi ingin mencuci wajahnya
Selepas kepergian suaminya kini Alesa duduk di depan menjaga warung milik suaminya, para pembeli juga mulai berdatangan lagi ingin membeli sembako meski hanya satu dua tiga orang namun tetap Alesa syukuri karena masih ada yang mau datang hendak membeli.
"Terima kasih" ucap Alesa dengan ramah setiap kali pembeli selesai membayar belanjaan mereka
Tak lama datang lagi yang lain dan Alesa dengan cekatan kembali melayani para pembeli, sampai akhirnya suaminya pun pulang dari masjid dan ikut membantunya melayani para pembeli yang berdatangan.
Setelah itu Alesa yang giliran pamit dengan suaminya ingin menunaikan kewajiban sebagai hamba ALLAH, selesai mengerjakan sholat Alesa kembali ke depan membantu suaminya lagi karena hari ini memang sangat ramai para pembeli berdatangan dari pagi sampai sore meski pun bergiliran tapi tetap saja membuat Alesa dan suaminya sedikit kewalahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments