Dua minggu sudah Demas bekerja menjadi asisten pribadi Dedari, sejak kejadian dimana Ardi tiba - tiba datang ke kantor ADV Group baik Demas atau pun Dedari sama sekali tidak canggung. Selama dua minggu ini Demas banyak berubah, selalu bangun pagi dan pasang alarm ponsel sendiri. Bahkan Syarif Saputra, Ayah Demas yang juga bekerja di ADV Group sama sekali tidak pernah mendengar komplen mengenai kinerja anak bungsunya. Hal itu membuat Nirmala dan Syarif bangga dengan putranya.
Sedang Ardi yang tadinya menyesal saat ini menjadi kesal pada mantan kekasihnya itu, hal itu membuat Chika puas karna akhirnya bisa memiliki Ardi seutuhnya.
Dika****ntor ADV Group
"Permisi Nona, baru saja saya mendapat kabar dari asisten pribadi Tuan Lee. Beliau mengucapkan permohonan maafnya karna harus menunda pertemuan siang ini" ucap Demas lugas pada atasannya.
"Apa dia mengatakan alasannya ?" jawab Dedari yang masih sibuk dengan laptopnya.
"Beliau mengatakan Tuan Lee sedang tidak enak badan" jawab Demas.
"Oke baiklah" jawab Dedari sekenanya karna matanya tetap fokus pada laptopnya.
"Kalau begitu saya permisi Nona" ucap Demas dengan sedikit menundukan kepalanya.
"Tunggu" ucap Dedari seketika Demas pun menghentikan langkahnya.
"Suruh winda booking restaurant untuk jam makan siang nanti" ucap Dedari yang akhirnya menatap Demas.
"Baik Nona, di restaurant mana Nona ?" tanya Demas karna belum mengetahui restaurant favorit bosnya itu.
"Winda sudah tau" jawab Dedari singkat dan kembali berkutat dengan laptopnya.
"Baik Nona, saya permisi" jawab Demas menahan kesal pada bosnya itu.
"Di bilang sombong enggak juga, di bilang ketus enggak juga. Cocoknya si bos di bilang apa ya, au ah elap" ucap Demas dalam hati keluar dari ruangan bosnya itu.
"Kenapa sih tu muka di kusut aja, nanti gantengnya ilang lho" ledek Winda saat melihat Demas keluar dari ruangan bosnya.
"Lagi males becanda win, kamu di suruh si bos booking restaurant untuk makan siang ini" jawab Demas kembali duduk di kursinya.
"Oke" jawab Winda dengan segera melaksanakan tugas dari bosnya itu.
Demas pun kembali larut dengan pekerjaannya, namun entah kenapa tiba - tiba Demas teringat drama saat mantan kekasih bosnya itu datang ke kantor.
"Win, kamu tau Ardi mantan pacar bos ?" tanya Demas memecah keheningan diantara keduanya.
"Iya taulah, pacarannya juga lama trus sempet tunangan juga. Padahal mau nikah pertengahan tahun ini, eehh malah bubar" jawab Winda menatap Demas.
"Oh ya, hmmm kalau udah mau nikah berarti udah serius banget dong ya ?" tanya Demas penasaran.
"Ya gitu deh, sebenernya sekitar dua bulan yang lalu aku lihat Pak Ardi lagi makan berdua di restauran sama Nona Chika. Mereka kedua keliatannya kaya bukan temen, lebih dari temen deh pokoknya. Tapi aku diem aja pura - pura gak tau, bukan urusan ku juga sih" jawab Winda mengingat ngingat saat Ardi dan Chika terlihat mesra.
"Chika itu siapa ?" tanya Demas penasaran.
"Sahabat Non Dedari sejak SMA, biasanya dia sering kesini. Ini tumben udah lama gak kesini" jawab Winda merasa heran dengan sahabat bosnya itu.
"Pantesan aja si bos gak pake mikir waktu mantannya dateng, langsung main peluk peluk gue. Ternyata itu alesannya, pasti si bos sakit hati banget. Tapi kenapa keliatannya si bos santai banget ya, gak keliatan kaya orang lagi patah hati" ucap Demas dalam hati saat mendengar ucapan Winda.
"Woy, malah melamun" ucap Winda meninggi yang membuat Demas kaget.
"Apaan sih ngagetin aja, gw gak melamun cuma lagi mikir aja. Kok bisa si bos keliatan santai banget padahal lagi patah hati, padahal biasanya cewek tuh susah move on" sahut Demas.
"Ah sok tau kamu Dem" jawab Winda kesal.
"Bukan sok tau aku, aku emang beneran tau Win. Mantan ku banyak ratusan kali kalau di itung sampai lupa aku nama - namanya, jadi pahamlah gimana cewek kalau di selingkuhin apa lagi ini udah mau nikah mana selingkuh sama sahabatnya sendiri lagi" jawab Demas menatap winda.
"Keliatan sih dari muka lu Dem, playboy" sahut Winda menatap Demas kesal.
"Resiko jadi orang ganteng" jawab Demas asal.
"Bodo amat" sahut winda kesal.
"Kata siapa amat bodo, temen ku amat pinter orangnya, mana rajin ngaji lagi" jawab Demas dengan terkekeh.
"Diem, udah buruan kelarin kerjaan mu. Bentar lagi kamu makan siang sama si bos" jawab Winda.
"Iya, iya" jawab Demas.
Ditempat lain,,
Chika Anastasya, sahabat Dedari sejak SMA kini tengah bahagia karna akhirnya bisa mendapatkan Ardi seutuhnya.
"Maaffin aku dedari, dari dulu aku suka Ardi bahkan kita sangat dekat tapi semua berubah karna kamu" ucap Chika dalam hati mengingat dari dulu dia sudah menyukai Ardi, namun saat acara ulang tahun Chika. Dedari yang juga datang bertemu dengan Ardi, dan setelah itu mereka pun semakin dekat.
Chika memang selama ini diam saat Dedari menceritakan tentang Ardi yang selalu bersikap romantis pada Dedari, hal itupun membuat Chika makin lama membenci Dedari. Karna Dedari sikap Ardi yang dulu hangat pada Chika jadi berubah bahkan sangat cuek.
"Yang terpenting sekarang aku sama Ardi sudah resmi pacaran, dan Ardi juga berjanji akan segera melamar ku. Aku yakin kalau di perut ini sudah tumbuh buah cinta aku dan ardi pasti ardi akan segera melupakan Dedari. Dan aku akan jadi wanita satu - satunya di hati Ardi" gumam Chika dengan mengelus purutnya yang rata.
"Aku jadi kangen Ardi, telvon ah" gumam Chika meraih ponselnya.
📞"Halo sayang kamu lagi sibuk gak ?" tanya Chika menelvon Ardi.
📞"Gak terlalu sih, ada apa ?" jawab Ardi.
📞"Aku mau ngajakin kamu makan siang kalau kamu lagi gak sibuk" ucap Chika.
📞"Boleh, mau makan dimana ?" tanya Ardi.
📞"Di restaurant dekat kantor mu aja kali ya" jawab Chika.
📞"Iya boleh" jawab Ardi.
📞"Sayang kalau gitu aku siap siap dulu ya, bye sayang" ucap Chika.
📞"Bye" jawab Ardi dengan menutup telvonnya.
Ya, hubungan Chika dan Ardi memang sudah lewat batas. Bahkan mereka berdua sudah sering melakukan hubungan yang layaknya di lakukan sepasang suami istri, entah kenapa Ardi sangat menginginkan hal itu setiap dekat dengan Chika. Lain halnya saat dengan Dedari, Ardi selalu bersikap hangat dan romantis bahkan jauh dari kata mesum.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments