Hari ini adalah hari kedua Demas bekerja menjadi asisten CEO ADV Group, akan tetapi hari ini adalah hari pertama Demas mulai membiasakan diri bangun pagi. Karena ini adalah salah satu tugas asisten pribadi CEO, dimana Demas harus sampai di mansion CEO pukul tujuh pagi. Ya, ini adalah nlbagian dari tugas Demas setiap hari selama hari kerja berangkat dan pulang bersama bosnya itu.
"Demas, ini Mama siapin bekal sarapan untuk kamu Nak. Harus di makan ya" ucap Nirmala sembari memasukan makanan ke dalam kotak makan.
"Iya Ma, nanti aku makan. Yaudah kalau begitu Demas berangkat dulu ya, ini sudah jam setengah tujuh Ma. Demas kan harus sampai di mansion bos cantik jam tujuh, tidak boleh terlambat Ma" jawab Demas yang langsung menghabiskan segelas susu yang sudah di siapkan Nirmala"
"Sudah pamit Papa belum Nak ?" tanya Nirmala menatap putra bungsunya.
"Sudah Ma" jawab Demas.
"Iya sudah hati - hati ya Nak, semangat" jawab Nirmala yang begitu antusias dengan putra bungsunya itu.
"Oke Ma, bye Macan ku" ucap Demas dengan segera mengecup kening Mamanya.
"Kamu ini" jawab Nirmala dengan tertawa karna di panggil Macan, mama cantik.
Demas pun berangkat menuju mansion bosnya itu dengan menggunakan motor sport kesayangannya.
"Ehemmm, sepertinya ada yang lagi bahagia nih" ucap Syarif berjalan menghampiri istrinya saat melihat istrinya senyum - senyum sendiri.
"Morning suami ku" ucap Nirmala segara mengecup bibir suaminya sekilas.
"Morning to istri ku" jawab Syarif dengan menarik kursi makan dan langsung mendudukinya.
"Pa, Mama tuh bahagia banget lihat Demas semangat kerja ?" ucap Nirmala yang langsung membuatkan secangkir kopi untuk suaminya.
"Papa juga, ya semoga saja Demas bisa bertahan karna biar bagaimana pun sejauh ini tidak ada yang tahan dengan kedisiplinan Nona Dedari" jawab Syarif sembari mengoleskan roti tawar dengan selai cokelat.
"Tapi Pa, kira - kira gimana ya reaksi Nona Dedari saat tau Demas itu anak kita ?" tanya Nirmala penasaran sembari meletakan secangkir kopi di hadapan suaminya.
"Entahlah, tapi menurut Papa yang penting kinerja Demas bagus. Kalau memang Nona Dedari tidak cocok dengan kinerja Demas pasti langsung di pecat, seperti aspri aspri yang sebelumnya" jawab Syarif dengan menyeruput kopi buatan istrinya.
"Iya juga ya Pa, ngomong - ngomong Pa kok mama jadi takut ya kalau Demas jatuh cinta dengan Nona Dedari" ucap Nirmala yang tau betul betapa cantiknya Dedari itu.
"Papa rasa Demas pandai menjaga sikap dan memposisikan dirinya, mengingat Nona Dedari bosnya dan Nona Dedari juga sudah bertunagan" jawab Syarif menatap istrinya dengan sedikit menggoda.
"Apa sih Pa, inget umur nanti ada yang lihat malu tau" sahut Nirmala penuh penekanan.
Melihat istrinya kesal Syarif pun tertawa.
"Ketawa lagi, ih nyebelin" ucap Nirmala yang lansgung mencubit pinggang suaminya.
"Yaudah ayo ke kamar Ma biar gak ada yang lihat, sekalian mandi nanti Papa ada meeting pukul 10" ucap Syarif tersenyum menatap istrinya.
"Nyebelin ih, ya udah habisin dulu sarapan nya Pa" jawab Nirmala yang enggan menolak ajakan suaminya itu.
"I love you my wife" ucap Syarif bersemangat mendengar jawaban istrinya.
"Love you my husband" jawab Nirmala tersenyum manis pada suaminya.
Nirmala dan Syarif selalu tampak bahagia dalam pernikahannya selama 29 tahun ini, mereka selalu bersikap manis satu sama lain. Hal itupun membuat anak sulung mereka termotivasi, Aldi sudah berpacaran selama 6 tahun. Pacar aldi juga berprofesi sebagai dokter, mereka pun akan menggelar pernikahan pada bulan februari.
Ditempat lain,,
Demas sudah sampai di mansion sang CEO ADV Group, Demas sampai 10 menit lebih awal hal itupun membuat Demas menunggu 40 menit. Demas membuang rasa jenuhnya dengan memainkan game mobile legend, saat asyik bermain game Demas tidak sadar bahwa waktu sudah menunjukan pukul setengah 8 pagi.
"Demas" panggil Dedari yang baru keluar dari pintu utama mansionnya dan melihat Demas tengah asyik bermain game.
Demas yang terkejut pun segera mematikan gamenya dan langsung berdiri menghampiri bosnya tersebut.
"Selamat pagi nona" ucap Demas dengan sedikit menundukan kepalanya.
"Pagi, ayo berangkat" jawab Dedari.
"Baik Nona" ucap Demas segera membukan pintu mobil yang sudah terparkir di depan pintu mansion utama.
Dedari duduk di kursi belakang, sedang Demas duduk di kursi depan bersama sang sopir. Saat perjalan tak ada obrolan sama sekali di antara keduanya, sedang sopir fokus mengemudikan mobilnya.
Sesampainya di lobby utama gedung ADV Group, Demas dengan sigap segera turun dari mobil dan langsung membukakan pintu mobil bosnya itu. Tanpa Demas dan Dedari tau, sejak lima belas menit yang lalu Ardi sudah menunggu Dedari.
"Dedari, sayang" ucap Ardi menghampiri Dedari yang baru keluar dari mobil.
Mendengar itu Demas dan Dedari pun sama - sama terkejut.
"Untuk apa kamu kesini ?" tanya Dedari malas.
"Sayang, maafkan aku. Aku bisa jelasin kemarin itu hanya salah paham sayang" ucap Ardi yang langsung memeluk Dedari.
"Lepaskan" bentak Dedari.
"Sayang, kamu mau percaya aku kan" ucap Ardi berusaha meyakinkan Dedari.
"Sama seperti kamu yang selingkuh, sebenarnya aku pun juga selingkuh. Jadi karna kita sama - sama selingkuh, ku anggap impas dan aku juga lebih memilih selingkuhan ku dari pada kamu. Sorry" ucap Dedari asal karna tidak mau terlihat rapuh.
"Tidak mungkin, pasti kamu bohong ?" jawab Ardi terkejut mendengar apa yang di katakan Dedari.
"Ya sudah kalau kamu tidak percaya, intinya saat aku melihat mu selingkuh aku merasa tidak ada beban lagi di diriku. Jujur selama ini aku merasa bersalah karna sudah hampir setahun aku berselingkuh" ucap Dedari yang etnah dari mana asalnya bisa mengatakan hal itu.
"Tidak mungkin, aku tidak percaya. Aku tau kamu, dan kamu tidak mungkin seperti itu" jawab Ardi sedikit tersulut emosi.
"Ya terserah kalau tidak percaya, intinya kita sudah putus" sahut Dedari secara tiba - tiba menggandeng tangan Demas.
"Beb, maaf ya. Aku juga tidak tau kenapa dia datang kesini" ucap Dedari begitu manis memeluk Demas secara tiba - tiba.
Ardi yang melihat pun begitu terkejut karna selama ini yang dia tau Dedari adalah gadis baik - baik. Sedang Demas terpaku, karna bingung harus bersikap apa.
Dedari melihat Demas hanya terpaku pun sengaja mencubit pelan punggung Demas, agar Demas merespon actingnya.
"Emm iya sayang gak papa, ayo masuk ah di liatin kariawan kamu malu ah" jawab Demas gugup dan melihat sekelilingnya.
"Yaudah kita ke ruangan aku lanjutin yang tadi, pengen beb" ucap lirih Dedari yang masih dalam pelukan Demas.
"Oww, iya sama aku juga masih pengen" jawab Demas kaku.
Dedari pun tak menghiraukan keberadaan Ardi, Dedari merangkul tangan Demas dan mereka pun segera masuk. Tak ayal hal itupun berhasil membuat heboh seluruh kariawan ADV group yang melihat drama di lobby utama, mereka semua pun berbisik membicarakan bosnya dan asisten barunya itu.
Ardi yang terpaku seakan tak percaya bahwa Dedari sudah lebih dulu berselingkuh, Ardi pun menatap diam keperdian Demas dan dedari.
Sedang Dedari yang sudah berada di lift berdua dengan Demas segera melepaskan rangkulan tangannya.
"Maaf, hanya spontan" ucap Dedari tanpa rasa bersalah.
"Iya, saya mengerti Nona" jawab Demas dengan memaksa senyumnya.
Mereka berduapun sama - sama terdiam dan kalut dengan fikiran masing - masing.
"Gila ini gila kenapa tadi aku ngomong begitu sih" gumam Dedari dalam hati.
"Pasti cowok tadi mantan si bos, tapi kenapa harus gw sih. Ah sial, si bos pake segala bilang masih pengen. Pengen apa coba, apa iya si bos gawangnya udah di bobol sama cowok tadi. Parah kalau emang bener" ucap Demas dalam hati berusaha tetap stay cool di depan bosnya itu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Ingatkan Aqu
ampun
2023-01-17
0