Arka dan Susi duduk di kursi makan menunggu Gerald yang masih berada di kamar mandi. Lima menit berikutnya, pria itu datang ke ruang makan lantaran Arka sebelumnya sudah memberi tahu dia untuk datang ke ruang makan usai bersih-bersih.
Kaus putih milik suaminya itu kekecilan di tubuh Gerald, sehingga tubuh Gerald kembali tercetak memperlihatkan otot-otot nya yang kekar dan gagah.
"Kekecilan ya, Rald? Mau ganti baju yang lain? Takutnya tidak nyaman," tawar Arka.
"Tidak, tidak usah. Terima kasih sudah di beri pinjaman baju," tolak dan ucap pria itu.
"Iya, kalau mau ganti bilang saja, ya."
"Iya," jawab Gerald di sertai anggukan kecil.
"Ah ya, kalau begitu kita mulai saja makan malamnya. Gerald, silahkan duduk!" Susi mempersilahkan pria itu untuk duduk di sebrang meja persegi di hadapannya.
Gerald kembali menganggukan kepalanya. "Terima kasih, maaf jadi merepotkan," ucapnya kemudian.
"Tidak apa-apa, santai saja," sahut Arka.
Susi mengambilkan piring. Ia menyidukan nasi dan juga lauk pauk untuk suaminya dan meletakan di atas meja depan pria itu.
"Terima kasih, sayang," ucap Arka.
"Iya, sama-sama," jawab Susi dengan lembut.
Setelah itu Susi mengambil satu piring lagi dan menyidukan nasi beserta lauk pauk dan di berikan pada Gerald. Ia sedikit membungkukan badannya ketika meletakan piring tersebut ke hadapan Gerald. Pria itu segera mengalihkan pandangannya begitu melihat belahan gunung kembar Susi yang menyembul dan terlihat sangat jelas.
"Terima kasih," ucap Gerald sedikit menundukan kepalanya.
"Iya, sama-sama. Selamat makan."
"Selamat makan kembali, sayang," sahut Arka.
Ketiganya pun memulai makan malam bersama. Entah kenapa Gerald merasa canggung berada di tengah-tengah antara mereka. Apalagi ia merasa jika istri temannya itu kerap kali mencuri pandang padanya. Ia merasa semakin tidak enak dan tidak nyaman.
Setelah makan malam selesai, Arka mengajak Gerald untuk menonton acara bola televisi di ruang keluarga. Meski Gerald sebenarnya tidak suka dengan acara bola, ia berusaha menghargai tuan rumah.
"Sudah gol berapa, sayang?" tanya Susi yang tiba-tiba datang membawakan tiga cangkir teh manis.
"Masih nol nol, sayang," jawab Arka tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.
Wanita itu menaruh cangkir tersebut di atas meja. Satu untuk suaminya, satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Gerald.
"Silahkan di minum," ucap Susi begitu meletakan cangkir di hadapan Gerald.
"Terima kasih," ucap Gerald.
Sementara Gerald duduk di sofa single, Arka dan Susi duduk di sofa panjang. Susi duduk di samping suaminya juga di samping dekat Gerald.
Sedari tadi, suaminya fokus pada layar televisi. Namun berbeda dengan Gerald yang terlihat tidak begitu menyukai acara bola.
"Kau tidak suka acara bola, ya?" tanya Susi penasaran.
"Tidak terlalu," jawab Gerald.
"Oh, pantas saja. Kau tidak terlihat gembira seperti Arka."
Gerald menanggapinya dengan senyum kecil. Ia lihat Arka memang sama sekali tidak melepaskan pandangannya dari layar televisi. Bahkan saat minum teh manisnya, pria itu masih fokus pada televisi.
Ia hendak beralih kembali pada layar televisi meski ia tidak suka. Tapi perhatiannya malah jatuh pada Susi. Wanita itu tengah minum teh manis milik dia dan minumannya sedikit tumpah ke bagian dadanya. Mengalir ke bagian belahan gunung kembar.
"Ah ya ampun," ucap wanita itu menyadari jika minumannya sampai tumpah.
Dengan cepat Susi menarik selembar tisu yang tersedia di meja dan membersihkan minuman di bagian belagan dadanya. Entah kenapa melihat hal itu Gerald merasa tubuhnya sedikit memanas.
Gluk!
Ia bahkan sampai meneguk salivanya sendiri. Akan tetapi ia sadar dan segera mengendalikan diri.
_Bersambung_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
🦆 Wega kwek kwek 🦆
apakah arka kurang hot ,,,bisa jadi Susi cari yg Gedhe 2🤭🤣
2024-09-10
0
Juan Sastra
iiss kok kayak ja***g jadinya, pakai umpan segala,, mending laki deh genit jgn bininya jadi mual aku,,😂
biasanya tuh pria yg kegatelan jelalatan eehh kok ini malah si wanitanya
2023-10-09
1
Bagja
setelah aku liat dr bbrp novel nya author. reaksi reader beda bgt ya kalau yg nakal itu laki2 sama perempuan. kalau laki2 udah pada kebakaran kepalanya mencak2. nah kalau perempuan yg nakal masih pada bisa becanda. heran. wkwkwkwk
2023-02-20
3