Bab 5 Batu Akik Merah Delima
Setelah Nina membayar uang rp50.000 Yang dia temukan di pinggir jalan akhirnya kembali lagi ke tempat rumahnya.
Awalnya dirinya merasakan kelaparan Tapi semenjak memakan roti satu potong rasa lapar itu sedikit berkurang.
“Ahh.. entah kenapa Hari ini adalah hari yang melepuh sangat senang hiyaa!" Nina berkata kepada diri sendiri sambil merentangkan tangannya kedua itu ke atas langit.
Ketika dirinya sedang dalam keadaan yang sangat menyenangkan tiba-tiba ada tetangga di sebelahnya yang sedang di depan teras berteriak: “Nak Nina... apakah kamu sudah lumayan baik aku tadi ketika mengais pasir melihatmu sedang pingsan..”
“Sudah bu.. sekarang sudah lebih baik daripada tadi.” Nina menjawab sambil tersenyum lembut.
“Ya ampun Kenapa kamu tiba-tiba pingsan segala Ini membuat khawatir semua orang yang berada di situ Jika kamu merasa tidak enak badan lebih baik kamu tidak mencari pasir. akan lebih bahaya jika kamu pingsan dan kepala itu terbentuk ke batu entar, menjadi repot.” Ibu-ibu yang sedang duduk di depan teras rumah berkata dengan khawatir.
“Hehehe..” Nina tersenyum malu sambil mengeruk hidungnya dia langsung mengangguk kepalanya dengan sopan berkata lagi kepada ibu-ibu yang sedang duduk di teras. “Mungkin aku terlalu dipaksakan karena belum sarapan sehingga pingsan hehehe baiklah ibu aku berpami duluan dadah..”
Nina akhirnya berjalan lagi penuh semangat sehingga tanpa sadar sudah tiba di hadapan rumahnya yang berbentuk joglo.
Nina pergi ke dapur untuk menemui Maryati.
Nina berkata: “Nanak aku tadi melihat uang rp50.000 di pinggir jalan sekarang aku beli 5 mie instan sama roti..”
Maryati berkata sambil: “Hahaha Ini adalah rezeki anak baik baiklah sisanya uang di tabungkan untuk keperluan Jika kamu membutuhkan sesuatu.”
karena sisa uang yang tadi untuk membeli roti dan mie instan hanya tinggal 28.000 yang rp14.000 diambil rp14.000 nya dikasihkan ke Maryati.
Nina menggalangkan kepalanya: “Tidak nenek aku hanya mengambil setengahnya dan yang rp14.000 nya buat nenek jika ada sesuatu seperti bumbu dapur habis uang itu akan digunakan.”
Maryati menghela nafas: “Hmmm baiklah terima kasih nak uang ini aku akan simpan untuk keperluan jika bumbu dapur habis.”
Maryati saat ini memandang ke arah Nina dengan Tatapan yang luar biasa dengan dirinya yang hidup sebatang kara, kedua orang tua Nina sudah meninggalkan sejak dari dulu hanya menyusahkan mereka berdua.
Dia bahkan merasa kasihan terhadap Nina merelakan masa-masa sekolah untuk membantu dirinya walaupun begitu dia berharap bahwa suatu saat nanti Nina menjadi orang yang sukses dan meninggikan derajat martabatnya.
Nina yang sedang ditatap oleh Maryati terus-menerus akhirnya merasa tidak enak kemudian berkata: “Nenek.. Kenapa kamu memandangku terus menerus aku tidak nyaman ketika ditatap nenek..”
Maryati menggelengkan kepalanya kemudian berkata lagi: “Kamu adalah wanita satu-satunya di desa ini yang menurutku tidak gengsi untuk mengambil atau membantu nenek mencari pasir di sungai.”
Nina berkata sambil berpura-pura keren: “Huh nenek aku tidak akan malu seperti teman-teman yang lainnya jika gengsi itu bisa dimakan maka sejak dulu aku akan gengsi.”
“Hahah kamu sungguh sangat bermain kata-kata.. tapi apa yang dikatakanmu memang benar yang orang lain bahkan kita sendiri hanya membutuhkan makan uang dan hidup yang terjamin.”
“Iya walaupun kita masih mengandalkan pasir itu ketika di musim hujan, tapi setidaknya kita bisa makan seadanya dan tidak pernah kita meminjam ke tetangga lain.” Kata Maryati sambil mengangguk lembut ke arah Nina.
“Itu benar nenek kita tidak pernah meminjam kepada tetangga karena kita takut jika tidak bisa membayarnya maka akan dimusuhi oleh tetangga-tetangga.” Kata Nina.
“Hmmm itu benar oh ya sekarang nasi goreng dan sayuran yang aku masak sudah matang ayo kita makan bersama-sama.” Maryati mengajak Nina untuk makan bersama-sama.
Kurang lebih 10 menit berlalu marah kabar 2 makan bersama sangat lahap dengan nasi goreng dicampur sayur sop mungkin bagi orang lain itu tidaklah pas Tapi bagi Nina dan Maryati itu lebih dari cukup daripada tidak ada makanan.
Setelah mereka berdua sudah makan enak mengambil piring Maryati dan dirinya untuk dibasuh dicuci di belakang.
ketika dirinya sedang mencuci piring tiba-tiba di halaman depan Maryati berteriak lagi: “Nak.. nenek minta tolong Jika kamu sudah mencuci piring kebetulan jerigen yang dua itu kosong karena tidak ada airnya, aku minta tolong kepadamu ambil air.. tepatnya di samping sungai besar itu kebetulan ada mata air yang bersih.!”
“Baik.. nek..!”
Nina mencuci piring sudah selesai kemudian mengambil jerigen yang berwarna kuning langsung pergi untuk menimba air di pinggiran sungai yang ada mata air bersih.
5 menit kemudian akhirnya dia sudah tiba di sungai kecil yang sedang ada air yang sangat deras untuk diambil ke dalam jerigen.
Karena mata air itu sangat deras tidak hanya membutuhkan 2 menit kedua jerigen itu sudah penuh akhirnya dia pergi pulang sambil membawa jerigen itu sangat semangat.
Tapi sebelum itu tiba-tiba dia menatap dari sungai yang sedang diambil airnya di bawah mata air itu seperti ada warna merah batu yang sedikit besar sehingga dirinya ingin tahu langsung mengambil.
Otomatis ketika Nina mengambil batu merah itu langsung panel informasi muncul di matanya.
[Batu akik merah delima: Batu akik ini banyak dijumpai di sungai-sungai tapi susah untuk didapatkan.]
[Efek sihir: Batu akik merah delima berguna untuk perlindungan dari batin spiritual dari serangan musuh. Orang yang memakai batu akik merah delima akan memancarkan aura positif dan percaya diri sebesar 10%.]
[Harga jual: batu akik merah delima memiliki harga jual rp300.000 sampai rp2.000.000. Lebih baik Anda menjualnya karena anda tidak memilih uang dan sangat miskin. Jika batu akik marah itu dijual, maka anda akan mempunyai uang untuk keperluan lainnya.]
Nina masih bingung dia apakah ingin menjual batu akik ini atau dia simpan untuk alasan sihir tapi yang lebih terpenting adalah dia hanya ingin mencoba Apakah batu k akik ini memiliki efek sihir yang disebutkan di tulisan misterius.
“Baik walaupun aku tidak memiliki uang tapi sebabnya aku bisa makan dengan mengambil pasir di sungai. aku percayakan takdir di masa depan mungkin saja dengan bantuan tulisan misterius ini aku akan sedikit demi sedikit mencapai puncak kesuksesan tunggu saja.” Kata Nina dia mengagumkan kepalanya diam-diam. Setelah itu, dia meletakkan batu akik merah delima ke dalam sakunya, langsung mengambil 2 trigen itu untuk pergi ke rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
good
2023-01-11
1
🥑⃟Serina
👍🏻👍🏻👍🏻
2023-01-08
1