Mendengar hal tersebut sontak staff itu langsung tertawa dan menganggap Ace adalah anak yang lucu karena memiliki imajinasi yang tinggi serta sangat pandai membuat sebuah lelucon. Ekspresi wajahnya yang polos, tingkahnya yang menggemaskan serta bicaranya yang terkadang blak - blakan mampu membuat orang - orang disekitarnya tertawa karena menganggap bahwa Ace sangatlah menggemaskan layaknya seperti seorang anak kecil pada umumnya.
Ace kemudian memberikan botol kosong bekas susunya itu kepada Jane, dan setelah itu dia kembali berlarian di sekitar lokasi tersebut sembari menarik truck mainannya. Ace kemudian berhenti sebentar untuk memasukkan semua mainannya ke dalam bak truck dan dia kembali berjalan sembari menari truck mainannya, sedangkan Jane kembali melanjutkan pemotretannya sebuah brand merk kosmetik untuk promosi iklan.
Jane sudah tidak terlalu khawatir meninggalkan Ace bermain sendirian di studio karena ada Pak Kang yang selalu siap siaga mengawasi Ace kemanapun dia pergi saat Jane sedang melakukan pemotretan maupun syuting iklan. Malah terkadang Ace juga sering bermain bersama dengan Pak Kang, layaknya seorang bapak dan anak. Pak Kang merasa kasihan kepada Ace ditinggalkan oleh daddy nya tanpa penjelasan apapun saat usianya masih menginjak sekitar 3 bulanan.
Pada saat itu Jane yang tidak mengetahui apapun mengenai masalah Liam, tiba - tiba dirinya dan anaknya diminta untuk pulang ke Korea Selatan oleh suaminya. Karena berfikir bahwa suaminya memintanya untuk menengok kedua orang tuanya di negara asalnya dan nanti suaminya akan menyusul, Jane langsung mengiyakan permintaan suaminya tersebut dan mereka berdua langsung bergegas pergi ke Korea Selatan.
Namun setelah ditunggu - tunggu sekitar 9 bulanan suaminya itu tidak kunjung menemuinya di rumah kedua orang tuanya, bahkan sekarang dia tidak bisa menghubunginya karena suaminya itu memblokir semua media sosialnya. Beberapa jam kemudian selesai pemotretan sekaligus syuting iklan, Jane dan Ace lalu pergi makan siang bersama di sebuah restaurant.
"Eomma ayo jalan - jalan."
"Jalan - jalan kemana?" tanya Jane menatap wajah polos Ace.
"Mainan."
"Jalan - jalan membeli mainan atau pergi ke taman bermain?"
"Semuanya," ucap Ace dengan sangat antusias.
"Ya sudah nanti kita pergi taman bermain dan setelah itu kita pergi membeli mainan."
Ace langsung bersorak kegirangan.
"Yeayy!!"
Jane lalu mencium pucuk kening Ace.
"Habiskan dulu makanannya!"
Ace mengangguk.
"Nee. Eomma, dad....." Ace tidak jadi melanjutkan pembicaraannya setelah mengingat kejadian pada malam itu.
"Ya, kenapa sayang?" tanya Jane melihat ke arah Ace.
"Tidak jadi," ucap Ace menggelengkan kepalanya.
"Oh ya sudah."
Jane melanjutkan memakan hidangan tersebut, sedangkan Ace memilih untuk memainkan mobil mainannya karena dia sudah kenyang. Setelah itu mereka berdua pergi ke sebuah taman bermain yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sana. Sesampainya disana Ace langsung berlari untuk mencoba wahana permainan yang tersedia disana, mulai dari trampolin sampai bom - bom car. Ace melompat - lompat dengan sangat bahagia bersama Pak Kang, sedangkan Jane hanya menunggunya di tempat duduk samping trampolin itu.
"Eomma!" teriak Ace saat menghampiri Jane yang sedang duduk di kursi.
"Ada apa sayang?"
"Haus."
"Ini minum dulu," ucap Ace menyerahkan sebotol susu lainnya.
Ace lalu meminumnya dan setelah itu dia kembali bermain di trampolin itu. Karena Pak Kang sudah lelah, dia kemudian duduk di samping Jane sembari mengawasi Ace dari kejauhan.
"Tuan muda sangat bahagia sekali bermain di tempat ini nyonya."
"Iya, apalagi jika misalnya sekarang Liam sedang ada disini pasti Ace akan jauh lebih bahagia karena bisa merasakan bermain bersama daddy nya."
"Benar nyonya, semoga saja tuan bisa kembali menemui anda dan juga tuan muda."
"Iya Pak Kang. Eh apa kamu sudah mendapat kabar mengenai Liam?" tanya Jane menatap serius Pak Kang.
Pak Kang menggelengkan kepalanya pelan.
"Belum nyonya, maaf karena saya belum berhasil mendapatkan informasi apapun."
Jane mengehela nafasnya kasar.
"Tidak apa - apa Pak Kang."
"Saya akan secepatnya mencari informasi mengenai keberadaan tuan, nyonya."
"Tidak perlu terburu - buru Pak Kang dan jangan paksakan dirimu, mungkin Liam sudah hidup bahagia disuatu tempat yang tidak pernah kita ketahui."
"Maksud anda?"
"Sepertinya Liam sudah menikah lagi dengan seseorang, oleh sebab itu dia tidak berani menemuiku ataupun berbicara denganku."
"Kenapa anda bisa menyimpulkan hal tersebut nyonya?"
"Memang sedari dulu dia menikahiku bukan karena rasa cinta melainkan hanya karena ingin membuat kedua orang tuanya merasa senang, bukankah begitu kan?"
"Tidak nyonya, tuan memang sudah sangat mencintai anda dengan tulus."
"Dia mencintaiku karena aku sudah melahirkan keturunannya."
"Jangan berfikir seperti itu nyonya, aku yakin bahwa tuan tidak mungkin menikah lagi apalagi kalian berdua juga tidak bercerai selama ini."
Jane lalu bersandar di bahu Pak Kang, dan tiba - tiba saja dia menangis.
"Aku sudah sangat mencintainya namun dia malah meninggalkanku tanpa kejelasan serta dengan tega membiarkan anaknya tidak merasakan kasih sayang dari seorang ayah. Sejujurnya aku merasa rapuh tanpa Liam, akan tetapi aku harus berusaha kuat demi anakku."
Mendengar hal itu hati Pak Kang seketika merasa hancur karena wanita yang menjadi cinta pertamanya itu sudah disakiti oleh seorang pria brengsek yang dahulu dia percayai akan menjaga Jane dengan baik. Pak Kang merasa marah sekali dengan Liam karena sudah membuat Jane menjadi seperti ini, dan setelah itu Pak Kang mengusap punggung Jane.
"Yang sabar nyonya, saya yakin anda dan tuan muda akan menemukan sebuah kebahagiaan meskipun tidak bersama dengan tuan, akan tetapi saya juga berharap bahwa anda dan tuan akan secepatnya bisa kembali bersama."
"Terima kasih ya Pak Kang," ucap Jane mengusap air matanya.
Pak Kang lalu mengambil sebuah sapu tangan dari kantongnya dan memberikannya kepada Jane.
"Ini nyonya."
"Ah terima kasih Pak Kang," ucap Jane menerima sapu tangan dari Pak Kang.
"Sama - sama nyonya."
"Eomma," ucap Ace yang tiba - tiba menghampiri Jane.
"Sudah mainnya? aduh kamu sampai berkeringat begini," ucap Jane mengusap keringat Ace.
"Ayo beli mainan."
"Beli mainan? boleh, ayo kita pergi."
Jane lalu memakaikan Ace sepatu dan menggandeng Ace berjalan menuju ke toko mainan, sedangkan Pak Kang berjalan di belakang mengikuti mereka berdua. Begitu sampai disana Ace langsung berlari untuk memilih mainan yang ingin dia beli, dan Jane hanya mengikuti Ace di belakangnya agar Ace tidak hilang. Ace saat ini sedang melihat mobil mainan dan kemudian dia mengambil satu mobil mainan yang merupakan mobil pengangkut dinosaurus namun dia memilih ukuran yang besar. Ace menenteng mainan tersebut dengan tangannya sendiri meskipun bebannya terlihat sangat berat untuk seorang anak umur 1 tahun. 1 jam kemudian mereka bertiga lalu pulang ke rumah.
"Grandma Kim!!" ucap Ace berlari menghampiri Mrs Kim untuk menunjukkan mainan barunya.
"Eh beli apa itu?"
"Truck dino."
"Keren."
"Ayo main bersama."
"Boleh, ayo."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Ayano
Sadis
Single parent butuh tiang penopang batin
2023-08-19
1
Ayano
Sadis
Sakit dengernya
Pantes kek bang toyib
Gak pulang-pulang
2023-08-19
1
Ayano
Pilihannya itu gak ada yang akan ditolak anak-anak loh 😅😅
Salah ngasih pilihan
2023-08-19
1