"Leon, apa yang sedang kau lakukan?"
Nara terkejut mendapati putranya sedang berkutat dengan laptop miliknya. Di Layarnya penuh dengan tulisan-tulisan kecil yang tak Nara pahami sama sekali. Dan yang mengejutkan lagi, memangnya dari mana Leon mempelajari keahlian semacam itu.
"Mencari jejak, Papa. Bibi Sunny sudah memberitahuku semuanya, tentang bagaimana aku dan Lea bisa lahir ke dunia ini. Tapi, Mi, sebenarnya siapa laki-laki yang menitipkan kecebongnya padamu, hingga kemudian kami berdua lahir?"
Nara nyaris saja tersedak minuman yang ada di mulutnya setelah mendengar pertanyaan si sulung. Dia bertanya padanya tentang ayah kandungnya, tidak ada yang salah memang, tetapi kata 'kecebong' itulah yang membuat Nara nyaris tersedak.
Sebuah kecelakaan satu Malam membuat Nara terusir dari keluarganya, dia hamil diluar nikah tanpa tahu siapa ayah kandung dari bayi yang tengah dikandungnya. Akhirnya dia dikirim ke luar negeri oleh ayahnya karena keberadaannya dianggap sebagai aib keluarga.
"Kecebong apa maksudmu? Dan dapat dari mana kau istilah semacam itu?"
"Bibi, Sunny. Dia mengatakan padaku jika ada pria asing yang menitipkan kecebongnya di dalam rahimmu kemudian terus tumbuh dan tumbuh, hingga akhirnya aku dan Lea lahir." Jelas Leon.
"Sunny!!" geram Nara. "Sebaiknya Jangan dengarkan apa yang dikatakan oleh Bibimu. Dia itu sudah gila, kepalanya sedikit korslet. Jadi apa yang dia katakan itu tidak ada yang benar!! Ini sudah larut malam, sebaiknya segera matikan laptopmu dan cepat tidur!! Dan Mami tidak mau mendengar alasan apapun!!"
Sepertinya Nara harus membuat perhitungan dengan Sunny, sahabatnya itu benar-benar sudah tidak tertolong lagi. Tanpa mengatakan apapun lagi, Nara segera meninggalkan kamar putranya.
Dan sementara itu.. bukannya menuruti perintah ibunya untuk segera tidur, Leon malah melanjutkan kegiatannya. Dia harus segera menemukan jejak ayahnya, dia ingin tau pria seperti apa yang telah menitipkan kecebong di perut ibunya tujuh tahun yang lalu.
Entah bagaimana Leon bisa mengerti tentang dunia perhackeran. Bahkan dia terlihat sangat mahir dalam menggunakan laptop, Leon mencoba menelusuri jejak tentang ayahnya. Sunny hanya memberitahu di hotel mana ibunya pernah satu ruangan dengan ayahnya.
Memang tidak ada CCTV yang menangkap tentang kejadian malam itu. Tetapi bukan berarti Leon tak bisa.mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia adalah seorang jenius, seorang anak dengan IQ tinggi.
"Dapat!! Akhirnya aku menemukannya. Jadi dia orangnya? Tidak buruk juga, dan ternyata wajah tampanku ini adalah warisan darinya. Tunggu, apa ini?! Omo!! Dia sedang berada di kota ini. Bagus sekali, dengan begini aku bisa mencarinya dan membawa dia ke hadapan Mami!!"
Setelah berhasil menemukan jejak tentang ayahnya. Kini Leon bisa tidur dengan tenang. Dan dia sudah tidak sabar untuk menunggu esok hari, dia akan meminta bantuan Sunny untuk mencari dan menemukan ayahnya tersebut. Dan Leon yakin jika bibinya itu tak mungkin menolaknya mengingat betapa keponya dia.
-
-
Zian memasuki sebuah restoran bersama asisten pribadinya yang pastinya adalah Kai. Mereka berdua hendak sarapan sebelum memulai aktifitasnya.
Rencananya hari ini Zian mulai melakukan pencariannya. Dia harus segera menemukan mereka bertiga.
Sudah terlalu lama waktu yang dia sia-siakan untuk mencari dan menemukan perempuan itu. Tujuh tahun, dia mencarinya selama tujuh tahun tanpa hasil. Dan ketika kesempatan itu sudah ada di depan mata, maka Zian tidak akan menyia-nyiakannya.
"Kai, kau ingin memesan apa?" tanya Zian sambil membuka buku menu ditangannya.
"Samakan saja dengan Anda, Tuan." Jawabnya.
Kai tidak mungkin memesan makanan lain yang dia sukai, dia merasa tidak enak pada Zian meskipun sebenarnya dia tidak mempermasalahkannya. "Kau tidak akan suka dengan makanan yang aku pilih, jadi pilih sendiri saja makanan untukmu."
"Baik, Tuan."
Zian tau Kai merasa tidak enak padanya, itulah kenapa dia mengatakan supaya menyamakan saja makanan dengan yang dia pesan. Selanjutnya mereka berdua menyantap sarapannya dengan tenang.
-
-
"Aku menemukannya!! Bibi, ayo cepat. Papiku ada disini!!"
Dengan penuh keyakinan, Leon menarik Sunny memasuki restoran bintang lima tersebut. Sunny tidak tau apa yang membuat Leon begitu yakin jika dia akan menemukan ayahnya di sana. Leon tak mengajak Lea, dia takut jika adik kembarnya yang super bawel itu malah merusak semua rencananya.
"Leon, apa kau yakin dia ada di dalam? Bahkan kita berdua saja sama-sama belum tau seperti apa rupa ayahmu. Jangan mengada-ada deh, sebaiknya kita pergi saja sebelum satpam mengusir kita karena dianggap membuat keributan."
Leon mendengus. "Sudahlah, Bibi. Kau percaya saja padaku. Jika aku bilang ada ya ada, dan kau tinggal ikut masuk saja apa susahnya. Dan percaya saja padaku jika tak ada yang berani mengusir kita keluar dari sini, karena aku punya ini."
Mata Sunny membulat sempurna melihat sebuah platinum card, itu adalah kartu member restoran ini. Dan pemilik kartu tersebut merupakan tamu special dari kelas VIP.
"Omo!! Dari mana kau mendapatkan kartu itu?" tanya Sunny. Dia butuh penjelasan dari Leon.
"Tidak penting darimana aku mendapatkannya, yang jelas ini legal. Sudah jangan banyak berpikir, ayo masuk saja." Leon sekali lagi menarik Sunny masuk ke dalam.
Kartu member itu adalah milik ibunya. Leon mengambilnya tanpa sepengetahuan Nara. Nara sendiri mendapatkan kartu member itu dari seorang pria yang Leon ketahui bernama Arya.
Leon adalah seorang hacker cilik yang sangat handal. Dia berhasil mempelajari dunia perhackeran secara otodidak. Dan kemampuannya tersebut sekarang bisa dia manfaatkan untuk mencari sang ayah dan kemudian mempersatukan orang tuanya.
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Oi Min
wkwkwkwkkwk..... Kai kalah pintar dri anak pak boss.....
2023-03-28
1
im3ld4
gen cebongnya pinter
2023-02-11
0
Fatma Kodja
duh dasar anak kecebong pintar juga cari info
2023-02-09
2