Vivian menarik tangan suaminya berjalan menuju sumber suara.
"Tapi Vi kita bukannya harus pulang dulu ya?" Lio takut mencari alasan agar istri nya mau di ajak pulang.
"Nanti saja Kak, aku mau lihat dulu apa yang terjadi di dalam ruangan itu, aku jadi penasaran Kak!" Vivian sangat penasaran menolak Lio untuk pulang.
"Tapi Vi..." Lio memperlambat jalan nya.
"Kakak, ayo! Cepat lihat dulu apa yang terjadi di ruangan itu, aku sangat penasaran Kak! Kakak, kamu kan tau di sini tidak ada orang Kak, tapi suara itu membuat aku jadi sangat penasaran Kak, yang membuat suara itu apa Kak?" Jelas Vivian sangat penasaran dan menggandeng tangan suaminya yang takut itu.
"Ya baiklah, tapi jangan tarik tangan ku dan jalanlah pelan-pelan Vi!" Lio berusaha menahan rasa takutnya.
"Iya lagian Kakak jalannya lambat sekali. Ayo Kak!" Vivian terus mendesak Lio agar secepatnya ke sumber suara.
"Huhhhh... Baiklah Vi." Lio takut menggenggam erat tangan Vivian.
Aduhh.. Suami ku ternyata adalah seorang yang sangat penakut. Hanya tampilan nya saja yang selalu dingin dan di takuti orang lain, ternyata kelemahan nya adalah ini.
Vivian menempelkan tangan kanan lnya ke keningnya sedangkan tangan kiri nya menggandeng tangan suaminya.
Sial! Ini sangat memalukan, bisa-bisa nya aku memperlihatkan sisi lemah ku kepada istri ku ini!
Apa yang akan Vivian pikirkan tentang ku? Apakah Vivian akan benci kepada aku yang seperti ini.
Aku harap Vivian akan menerima sisi lemah ku ini dengan apa ada nya.
"Kakak! Mengapa kamu diam saja?" Vivian segera menyadarkan suaminya dari lamunan.
"Tidak, aku hanya sedikit berpikir saja, udah ayo kita lihat Vi!" Lio menguatkan diri melawan rasa takut nya demi istri tercintanya.
"Iya Kakak." Vivian tersenyum.
Vivian dan Lio berjalan ke sumber suara. Suara itu berasal dari ruangan yang pintu nya tertutup.
Vivian membuka pintu dengan perlahan dan Lio memperhatikan istrinya dari belakang.
Kreetttt... Suara pintu di buka.
Deg deg deg.... Suara detak jantung Vivian dan Lio mulai mengencang.
Vivian membuka pintu dengan pelan dan memperhatikan ruangan dengan perlahan.
Meong... Suara kucing berjalan dari dalam ruang itu.
"Hanya seekor kucing Kak." Vivian memberi tau Lio.
"Ternyata hanya kucing toh, ya sudah kita balik ke rumah yuk Vi! Kita harus memberi tau Ibu dan juga Cia kalo kita sudah membeli rumah ini. Jadi kita bisa diskusikan kapan kita akan pindah ke rumah ini." Jelas Lio mengajak Vivian pulang.
"Baiklah Kakak, ayo kita pulang" Vivian mendekat ke arah suaminya.
"Ayo!" Lio mengulurkan tangan kanan nya ke arah Vivian yang sedang berjalan menghampirinya.
"Iya Kak, ayo!" Vivian menerima tangan kanan suaminya dan bergandengan.
Vivian dan suaminya berjalan menuju ke luar. Lio mengunci pintu depan rumah mewah barunya.
Vivian dan Lio menaiki mobil dan bergegas pulang. Di dalam mobil Vivian dan Lio hanya diam saja.
"Kakak!" Vivian memanggil suami nya.
"Iya." Jawab Lio tetap fokus mengemudikan mobil.
"Apa Kakak yakin membeli rumah mewah tadi Kak?" Tanya Vivian menatap suaminya yang sedang fokus mengemudikan mobil.
"Iya yakin Vi, tadi aku sudah menanda tangani surat-surat rumah itu dan aku pun sudah membayar lunas rumah itu Vi" Jelas Lio sesekali mencuri pandang pada istrinya yang cantik namun tetap fokus mengemudikan mobil.
"O ya sudah." Vivian pasrah saja dengan keputusan suaminya.
"Memangnya kenapa Vi? Apa kamu tidak suka dengan rumah itu?" Tanya Lio menatapi istrinya dan kembali melihat ke depan.
"Tidak kenapa-napa kok Kak, aku hanya bertanya saja pada Kakak." Jelas Vivian masih menyembunyikan yang ia pikirkan.
"Aku yakin pasti ada sesuatu yang kamu pikirkan, coba kamu kasih tau aku apa yang kamu pikirkan kepada ku!" Tegas Lio penasaran kepada istri nya.
"Tidak ada apa-apa kok Kak." Jawab Vivian pelan.
"Vivian nakal ya! Tidak mau jujur dengan suami mu sendiri?" Lio mencubit Hidung istrinya.
"Aduhh.. Kakak lepaskan! Sakit tau!" Vivian manyun.
"Makannya jangan nakal lagi, gadis baik tidak boleh berbohong terhadap suami sendiri. Ayo ceritakan kepada Kakak!" Pinta Lio sedikit tersenyum melihat istri cantik nya manyun.
"Iya iya aku beri tau Kak, tapi jangan mencubit hidung ku lagi Kak" Vivian memegang hidungnya yang di cubit manja oleh suaminya.
"Nah gitu dong, itu baru gadis yang baik" Lia mengacak-acak rambut istrinya.
"Kakak, kamu mengacak-acak rambut ku!" Vivian manyun memegang tangan suaminya dan merapikan rambutnya kembali.
"Hahaha.. Ya sudah ceritakan pada aku apa yang kamu pikirkan Vi?" Tanya Lio mulai serius setelah selesai tertawa.
"Jadi seperti ini kak.." Vivian akan menceritakan apa yang ia pikirkan ke pada suaminya.
Sreeettttt... Tiba-tiba Lio menghentikan mobil nya secara mendadak.
"Aduhh..." Vivian terkejut tubuh nya terdorong ke depan namun tertahan oleh sabuk pengaman.
"Apa kamu baik-baik saja Vi? Apa ada yang terluka? Bagian mana yang sakit?" Tanya Lio khawatir dengan istrinya.
"Aku baik-baik saja kok Kak, tidak ada yang terluka atau yang sakit. Aku hanya sedikit terkejut saja Kak. Mengapa Kakak berhenti mendadak kak?" Jelas Vivian merapikan rambut nya dan bertanya pada suaminya.
"Ya syukurlah kamu tak kenapa-napa. Aku tadi seperti nya nyaris saja menabrak orang Vi, seorang wanita muda. Ayo kita lihat orang itu ke luar Vi!" Jelas Lio sambil mengelus kepala istrinya.
"Iya iya ayo Kak" Vivian membuka pintu mobil segera melihat orang yang nyaris tertabrak oleh suaminya.
Vivian dan Lio keluar dari mobil lalu segera melihat ke depan mobil. Namun saat di lihat Vivian dan Lio tidak menemukan orang.
Vivian dan Lio melihat sekeliling mobil namun tidak menemukan siapa-siapa.
"Aneh! Kemana orang itu perginya? Jelas-jelas aku nyaris menabraknya. Namun tidak ada satu pun orang di dekat sini. Bahkan sudah aku kelilingi mobil ini tidak menemukan siapa-siapa" Lio keheranan dengan kejadian yang ia alami.
"Mungkin Kakak salah lihat atau hanya halusinasi Kakak saja. Bukti nya tidak ada siapa-siapa di sini. Kalo begitu kita pulang saja yuk Kak!" Vivian mengajak suaminya pulang.
"Aneh! Tadi itu seperti nyata! Bukan halusinasi ku Vi, itu benar-benar nyata Vi" Jelas Lio ke pada istri nya.
"Buktinya tidak ada siapa-siapa Kak! Tak usah di pikirkan lagi, ayo kak!" Vivian menarik tangan suami nya.
***Bersambung....
Jangan lupa like, rate5, vote dan jadikan favorit ya..
Di tunggu jejak nya..
Terima kasih♡^_^♡***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
boom like 5 episod ya thor, nanti aku mampir lagi 👍
ditunggu feedbacknya 😍
2020-10-06
3
Sekar Sekar
seruuuu
2020-08-26
1
👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣
aisya aku like aja ya soalnya agak takur serem.....
2020-08-08
2