Sebelum rumah mewah angker di huni.
Sepasang suami istri yang baru saja menjadi pasangan yang sah, memutuskan untuk hidup mandiri dan tidak mau lagi tinggal di rumah orang tua.
Lio adalah seorang pria tampan yang baru saja menikah dengan wanita cantik berselung pipit bernama Vivian beberapa hari ini. Pria ini merupakan seorang pengusaha sukses terkenal dengan kedinginan nya di kantor, namun berbanding terbalik kalo dengan istri nya dan sedikit penakut.
Vivian adalah istri dari Lio memiliki paras yang cantik, pintar, penurut dan pemberani. Vivian adalah seorang wanita yang memiliki kelebihan yang jarang di miliki orang lain yaitu bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk yang tak kasat mata.
Di rumah orang tua Lio.
"Kak, apa kamu sudah menemukan rumah untuk kita tinggali? Kapan kita akan pindah rumah Kak? Aku tidak mau tinggal di rumah orang tua terlalu lama, kita kan sudah menikah, jadi aku mau kita jadi keluarga kecil yang mandiri Kak" Seorang wanita cantik berlesung pipit menghampiri dan duduk di samping Lio.
"Iya Vivian, aku baru saja mendapatkan informasi rumah mewah dan harga nya tidak mahal, apa kamu mau tinggal di rumah ini?" Pria tampan itu menyodorkan foto rumah mewah yang akan ia beli.
"Wahh, bagus sekali rumah nya Kak, tapi kok aku merasa aneh melihat rumah ini! Aku merasakan ada yang janggal di Foto rumah ini! Apa Kakak gak curiga dengan rumah ini yang harga nya murah?" Vivian merasa tak senang dan curiga melihat foto rumah itu.
"Merasa aneh? Aneh kenapa Vi? Rumah ini sangat bagus dan tempat nya sangat strategis. Tapi sebenarnya aku juga agak curiga sih, tapi rumah ini satu-satu nya yang dekat dengan kantor, atau kita cari rumah yang lain lagi?" Tanya Lio.
"Ya Kak, aku melihat foto rumah ini seperti nya ada yang janggal, tapi aku juga gak ngerti apa yang sebenar nya terjadi dengan rumah itu, perasaan ku gak enak saja melihat rumah itu Kak" Vivian memandang foto rumah mewah itu di ponsel suami nya.
"Terus bagaimana apa kita harus cari rumah yang lain?" Tanya Lio memandang Vivian yang sedang melihat foto rumah mewah di ponsel nya.
"Ya terserah Kakak saja, Kakak sebagai suami adalah seorang pemimpin, aku sebagai seorang istri akan menurut dengan apa pun keputusan Kakak" Vivian menyandar pada bahu lebar suami nya.
"Ya sudah kita coba saja dulu, besok kita lihat rumah itu ya" Kata Lio memegang tangan Vivian.
"Baik lah Kakak" Vivian tersenyum mempererat genggam tangan suami nya.
Keesokan hari nya di meja makan.
"Ibu, aku dan Vivian ingin membeli rumah, nanti kita akan melihat rumah itu, tolong izinkan kami untuk mandiri ya Bu?" Lio meminta izin ke pada sang ibunda tercinta nya
"Kenapa kamu ingin beli rumah Yo? Bukan rumah ini besar? Apa kamu tidak nyaman tinggal di rumah Ibu?" tanya Ibu Lio sedih.
"Bukan Ibu, Yo sangat nyaman tinggal di rumah Ibu, namun kini aku sudah menikah dan aku sudah memiliki keluarga kecil yaitu Vivian. Aku dan Vivian ingin mandiri Ibu, semoga ibu mengizinkan kami" Jelas Lio memohon ke pada Ibunda nya.
"Kalau seperti itu yang kamu pinta, Ibu tidak bisa melarang nya, karena kamu kini sudah punya tanggung jawab sendiri" Ibu Lio menghela napas panjang.
"Kak Yo, jangan pindah ya, nanti Cia jadi sepi di rumah hanya dengan Ibu" Cia manyun.
Cia merupakan adik bungsu dari Lio. Cia adalah wanita yang manja, pintar, keras kepala namun penurut.
"Cia, jangan begitu, Kakak kan sudah punya istri dan sudah mempunyai tanggung jawab yang besar. Kamu tenang saja, Kakak dan Kakak ipar akan sering main ke rumah dan lagi pula ini baru rencana kita" Lio mencoba menjelaskan dan membujuk Cia.
"Baiklah Kak" Cia mengangguk menurut.
"Sudah jangan di bahas lagi, kita makan dulu, nanti makanan nya dingin lo" Ibu memperhentikan pembicaraan dan menyuruh Lio, Cia dan menantu nya makan.
"Iya Ibu" Lio, Vivian dan Cia menjawab serentak.
Lio, Vivian, Cia dan Ibu Lio sarapan bersama.
Selesai makan Lio dan Vivian berpamitan ke pada Ibu dan Adik nya.
Di mobil dalam perjalanan pergi ke rumah mewah yang di bahas malam tadi.
"Kak, aku jadi tidak enak dengan Ibu dan Cia, seperti nya Ibu dan Cia tidak mau Kakak pindah rumah, namun mereka terpaksa mengizinkan Kakak untuk pindah rumah karena Kakak sudah menikah dengan ku" Vivian tidak enak hati.
"Jangan sedih seperti itu, itu memang sudah jalan yang benar Vi. Aku dan kamu sudah menikah, keputusan keluarga kecil kita berada di tangan kita, tidak berada di tangan Ibu atau Cia" Jelas Lio pada Vivian.
Sekarang aku lah yang menjadi kepala keluarga kecil kita. Kita dari dulu sudah mendambakan hidup yang mandiri bukan? Dan ini adalah langkah pertama yang harus kita ambil, jadi Istri ku tercinta jangan bersedih lagi ya!" Lio mengusap kepala Vivian.
"Baiklah Kakak" Vivian tersenyum memandang jalan.
"Nah, sebentar lagi kita sampai di rumah mewah itu, kamu siap-siap ya!" Lio membelokan kemudi mobil nya ke arah rumah mewah itu.
Hawa rumah ini sangat mencekam, seperti banyak arwah penasaran yang penuh dengan dendam memandang ke arah ku, seperti nya ada rahasia di rumah ini!
Vivian memandang sekeliling rumah dari dalam mobil.
Lio ke luar dari mobil dan pergi ke pintu mobil sebelah kiri lalu membuka nya.
"Ayo Vivian!" Lio mengulurkan tangan kanan ke arah Vivian.
"Iya Kakak" Vivian meletakan tangan kanan nya di atas tangan Lio.
"Yuk jalan ke dalam, kita sudah di tunggu oleh penjual rumah ini" Lio berpegangan tangan jalan berdua dengan Vivian menuju dalam rumah mewah itu.
"Selamat datang! Apakah benar ini dengan tuan Lio yang ingin membeli rumah ini?" Tanya pak tua yang menjual rumah mewah.
"Iya, saya Lio yang ingin membeli rumah ini, saya datang kemari dengan Istri saya Vivian" Lio memperkenalkan Istri nya.
"Salam kenal ya Tuan dan Nyonya, saya adalah Edi. Mari Tuan dan Nyonya masuk lah dulu, mari berbincang di dalam" Pak tua mempersilahkan Lio dan Vivian duduk di kursi.
"Iya terima kasih Pak" Jawab Lio.
"Kak, aku tunggu di luar saja ya!" Vivian memegang tangan Lio.
"Kenapa Kamu gak mau ikut ke dalam?" Tanya Lio.
"Kakak, aku mau lihat-lihat di luar dulu" Alasan Vivian.
"O baik lah" Lio mengikuti keinginan Vivian.
Lio berbincang bersama dengan Pak tua di dalam rumah, sedangkan Vivian melihat-lihat di luar.
"Apa itu?" Vivian melihat ada sosok bayangan lewat sekilas.
Vivian berjalan ke arah bayangan itu. Sedangkan pada waktu bersamaan di dalam rumah mewah, ada sosok makhluk yang meniru rupa Vivian jalan ke dalam rumah mewah dengan kaku lalu duduk di samping Lio.
**Bersambung...
Tetap tunggu kelanjutan nya ya kak! Pasti nya akan lebih seru lo!
Jangan lupa beri like, rate 5, vote dan jadikan favorit ya kak!
Di tunggu jejak nya!
Terima kasih ♡^_^♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Sabda Dewi Bundanaryan
kaya film yurike yg judulnya lukisan berdarah wkwkwkw
2021-06-20
0
Ayuni Ningsih
panggilan utk suamix terlalu kaku, kayak manggil saudara aja, enakan manggil syg, mas atw abang
2021-04-18
0
New Monica
harus nya panggil mas atau panggilan sayang lain ny sama suami biar enak bacanya..masa panggil kakak sih..bacany jadi gimana gituu..
2021-03-03
1