Adik Tidak Tahu Diri

Pagi hari sekitar pukul tujuh, Dinda nampak sibuk memisahkan daun singkong dari tangkai nya. Rencananya Dinda akan memasak daun singkong, ia akan merebus daun singkong sebagai teman makan nasi, lauk dan sambel, hidangan yang akan ia persiapkan untuk menyambut calon suami Naira nanti.

Tiba-tiba saja Naira muncul di dapur, ia membuka kulkas, mengambil botol air dingin lalu langsung meneguknya dalam posisi berdiri.

Melihat itu, Dinda menyapanya.

''Nai, kalau lagi minum itu sebaiknya duduk. Enggak baik minum dalam posisi berdiri.'' Dinda berkata lembut.

''Apaan sih, Mbak! Sok banget nasehatin orang segala. Mending urus saja hidup Mbak yang miskin itu!'' Naira menyela ucapan sang kakak. Begitulah Naira, selama ini ia tidak pernah menganggap Dinda sebagai kakak nya karena keadaan ekonomi Dinda yang di bawah rata-rata. Mendengar hinaan dari sang adik, membuat hati Dinda merasa sakit.

''Kamu itu kalau jadi Adik yang sopan dong, Nai. Mbak cuma menasehati kamu.'' Ucap Dinda lagi dengan suara sedikit gemetar. Dinda memang tidak biasa adu mulut sama siapa pun.

''Alaah, Mbak. Enggak usah ceramah deh. Pagi-pagi udah bikin mood aku jelek aja. Mending Mbak masak yang cepat, nanti setelah sholat Zuhur calon suami aku akan datang,'' Naira berkata seraya berkacak pinggang. Ia menatap sebel ke arah sang kakak yang duduk lesehan di atas lantai keramik.

Dinda tidak membalas perkataan Naira lagi, ia memilih diam karena tidak ingin ribut dengan sang adik yang tak tahu diri. Bukan apa-apa, Dinda takut Mama nya mendengar keributan yang terjadi antara dirinya dan Naira, karena kalau sang mama tahu, sudah pasti nantinya dirinya akan kena semprot oleh sang mama, karena selama ini sang mama selalu membela Naira, tidak peduli Naira salah atau benar, tetap saja sang mama akan membela si anak bungsu kesayangan nya itu.

Naira berlalu dari dapur, dan Dinda masih melanjutkan pekerjaan nya.

Setelah beberapa menit berlalu, beberapa orang tetangga berdatangan, mereka membantu Dinda memasak dan menyiapkan keperluan untuk acara lamaran.

''Terimakasih, ya, karena Ibu-ibu sudah bersedia datang ke rumah saya dan membantu memasak dan menyiapkan hal lainnya. Sebenarnya kalian enggak usah repot-repot, tinggal duduk anteng saja sambil minum-minum. Dinda 'kan sudah ada, kalau ada Dinda mah semua nya beres.'' Mama Dinda muncul di dapur, ia ikut bergabung bersama Ibu-ibu yang merupakan tetangga dekat rumahnya.

''Kami ingin ikut bantu-bantu Bu Neli, kasihan Dinda. Ibu 'kan bisa lihat sendiri, pekerjaan nya banyak gini. Mana sanggup Dinda mengerjakannya seorang diri, tangannya 'kan ada dua, sama seperti kita,'' sanggah Bu Risma, selama ini Bu Risma memang begitu baik terhadap Dinda.

''Iya, Bu. Ibu kok tega banget sih sama Dinda.'' Timpal Bu Wati.

''Saya bukannya tega, ya, Bu ibu. Dinda 'kan kakak nya Naira, jadi ini sudah menjadi kewajiban Dinda untuk memasak dan mengerjakan hal lain perihal acara lamaran Naira, karena cuma dengan mengerjakan semuanya Dinda bisa menunjukkan baktinya sebagai seorang anak dan seorang Kakak. Sementara Siska, anak tertua saya, dia sudah mentransfer uang dalam jumlah banyak kepada saya, jadi saat Siska datang nanti, Siska tinggal duduk anteng saja, lain halnya dengan Dinda. Ya sudah, kalau begitu saya tinggal ke depan dulu ya Bu ibu, soalnya saya mau menunggu kedatangan Siska,'' Bu Neli berkata lagi tanpa rasa bersalah. Ibu-ibu yang mendengar nya hanya bisa menggeleng kecil.

''Kamu yang sabar ya, Dinda.'' Bu Risma mengelus punggung Dinda.

''Iya, aku tidak apa-apa kok, Bu. Ini mah sudah biasa bagi saya.'' Balas Dinda seraya berusaha menahan air matanya agar tak tumpah. Menurutnya sang mama sudah sangat-sangat keterlaluan. Dinda jadi berpikir, apakah sang mama menyayangi dirinya? Seperti sang mama menyayangi adik dan kakak nya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

menunggu_hilal

menunggu_hilal

greget banget sihh ibuknya dinda😑

2023-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!