Diva sontak terkejut dengan menghilangnya sosok tersebut. Bu Yaya mencoba memanggil-manggil nama Diva, Diva baru tersadar dan menyaut panggilan Bu Yaya dari balik telepon.
"Apa yang terjadi?" Tanya Bu Yaya khawatir.
"Wanita tersebut hilang bu" Balas Diva.
"Biarkan saja nanti kita cari tau setelah urusan dengan urusan rumah susun selesai" Ucap Bu Yaya.
"Baiklah bu" Balas Diva menutup telepon nya.
Jam menunjukan pukul 8 lewat, orang tua Tania baru pulang.
"Diva kamu belum tidur nak?" Tanya Mama Tania.
"Belum tante" Balas Diva.
"Apa kamu dan Tania sudah makan?" Tanya Papa Tania.
"Sudah om tadi saya dan Tania sudah makan" Balas Diva.
Diva pamit menuju kamar Tania lagi-lagi sosok wanita itu muncul dihadapan Diva, Diva kaget dan langsung bersembunyi di bawah selimut hingga tertidur.
Pukul 12 malam, Tania beranjak menuju kamar mandi di bawah karena di dalam kamar Tania air nya tidak keluar.
Tania menuruni tangga dengan ketakutan, beberapa lampu dimatikan setelah anak tangga habis Tania berlari menuju kamar mandi di bawah, Tania menabrak sesosok wanita. Tania memberani kan diri untuk menyentuh nya, dalam ketakutan Tania memberani kan diri setelah melihat ke arah Tania sontak saja Tania menjerit dengan keras. Kedua orang tua Tania dan Diva langsung menuju arah teriakan Tania, Tania pingsan langsung saja dibawa ke kamarnya sekilas Diva melihat sosok wanita yang selalu mengikuti nya. Tania tersadar dari pingsannya, Tania ketakutan dan terus menangis.
"Ma.. pa... percayalah kali ini aku melihat nya" Ucap Tania menjelaskan.
"Iya.. iya.. sayang mama dan papa percaya padamu" Balas Mama Tania menenangkan.
Papa Tania mengajak ku berbicara diluar kamar Tania.
"Diva apa benar yang dikatakan Tania itu?" Tanya papa Tania penasaran.
"Diva jujur aja yah om, semua yang di katakan Tania benar apa adanya" Balas Diva menunduk.
Karena Tania yang sudah terlelap tidur kembali, Mama Tania menyusul suaminya dan Diva. Mama Tania yang mendengar percakapan suami nya dan Diva ikut takut.
"Apa yang di katakan kamu benar Diva?" Ucap Mama Tania.
"Tante boleh percaya atau tidak itu terserah tante, Diva hanya menangkap apa yang dilihat Diva" Balas Diva menjelaskan.
"Terus kami harus bagaiman Diva?" Ucap Papa Tania khawatir.
"Begini saja, besok Diva mengajak kenalan Diva yang lebih tau akan semua hal ini" Balas Diva menenagkan.
Kedua orang tua Tania kembali ke kamar nya setelah melihat anak nya tertidur kembali, Diva berbaring di sebelah Tania. Diva memasang earphone agar ia tidak mendengar suara aneh yang akan mengganggu tidurnya.
Pagi hari dua gadis tersebut bangun dari tidurnya, mereka beranjak menuju kamar mandi untuk mandi. Mereka mandi secara bergantian, karena Diva lupa untuk membawa baju seragam nya jadi Diva meminjam baju sekolah milik Tania.
Dibawah sudah ada kedua orang tuanya yang sedang menunggu mereka untuk sarapan.
"Selamat pagi Ma.. Pah.." Sapa Tania.
"Selamat pagi om.. tante.." Timpal Diva.
"Selamat pagi juga Tania..Diva" Balas mereka serentak.
Mereka sarapan seperti biasa nya, mereka pergi masing-masing. Tania di bonceng Diva menuju sekolahan.
Diva dan Tania masuk kedalam kelas yang sama, Diva sontak kaget dan takut melihat sosok wanita yang sampai detik ini masih mengikuti nya.
"Kenapa Div?" Tanya Tania heran.
"Ngga kenapa-napa Tann" Balas Diva menyakinkan.
"Ya sudah" Ucap Tania santai.
Diva menyusul Tania yang telah lebih dulu duduk di bangku nya. Sepanjang pelajaran Diva takut memandang ke arah depan, karena sosok wanita itu terus melihat kerah Diva.
Jam pelajaran selesai, Diva pulang duluan menuju rumah nya. Ketika sampai rumahnya, Diva menarik nafas dan membuang nya kasar.
Ketika hendak masuk, tangisan anak kecil mengagetkan Diva. Diva mencari sumber suara dam ternyata itu sosok anak kecil yang pernah mengajak Diva bermain. Diva mendekatkan diri kepada nya dan duduk di sebelah anak kecil tersebut.
"Nama kamu siapa dek?" Tanya Diva ketakutan.
"Kaka tidak takut dengan ku?" Tanya balik anak tersebut.
Sebenarnya Diva takut untuk menatap nya, karena setengah wajah anak tersebut hancur.
"Kaka tidak takut" Balas Diva memberanikan.
"Nama aku Eca ka" Ucap Eca anak kecil tersebut.
"Oh kamu Eca, kamu kenapa selalu ada dikamar ku? dan kenapa kamu menangis?" Tanya Diva penasaran.
"Aku ingin berteman dengan kaka, ada banyak roh jahat yang menginginkan jiwa kaka. Begitu pun dia!" Balas Eca menuduh kan.
Sontak aku terkejut melihat wanita yang selalu megikuti ku, di cekik nya leher Diva sampai tidak di lepas di arah pintu sudah ada Bu Yaya yang tau jika pirasaat nya akan selalu benar.
Bu Yaya membantu Diva agar terlepas dari cekikan roh wanita tesebut. Mulut Bu Yaya komat kamit membacakan mantra dan tak lama Diva jatuh terkulai lemas.
Orang tua Tania dan Tania datang menuju kontrakan Diva, karena kemaren Diva janji untuk membantu mengusir roh wanita yang selalu menghantui nya.
"Apa yang terjadi pada Diva?" Tanya Mama Tania khawatir.
"Sebaiknya kita bawa Diva ke kamarnya" Balas Bu Yaya.
Setelah Diva terbangun, dia merasa sakit di bagian leher ada banyak tanda cengkraman di leher Diva.
"Apa kau baik-baik saja Diva" Tanya Tania.
"Aku baik tann" Balas Diva.
Diva menceritakan semua kejadian yang dialami nya kepada Tania dan kedua orang tua nya. Diva pun tak lupa mengenal kan Bu Yaya kepada kedua orang tua Tania.
Setelah Tania dan kedua orang tua nya pulang, tinggalah Bu Yaya dan Diva. Bu Yaya sangat heran dengan sosok anak kecil yang bersembunyi di dalam lemari.
"Keluar kamu!" Ucap Bu Yaya tegas.
Eca keluar dari dalam lemari nya.
"Siapa kamu?!" Ucap Bu Yaya tegas.
"Bu dia teman saya, dia membantu saya agar hati-hati karena banyak roh jahat yang menginginkanjiwa saya bu" Ucap Diva membela Eca.
"Baiklah jika kau baik, kau boleh berteman dengan Diva. Jangan sakiti Diva jika kau menyakiti kau akan ku musnah kan!" Ucap Bu Yaya kepada Eca roh anak kecil yang baik.
Diva tersenyum kepada Eca.
"Dan kau Diva persiapkan dirimu untuk ujian setelah itu persiapan mental untuk menelusuri rumah susun di desa sebelah" Ucap Bu Yaya tegas.
Diva mengiyakan ucapan Bu Yaya, Diva mengantar ku Bu Yaya pulang sambil Diva kembali mengojek.
Diva bekerja keras untul biaya kuliah nya nanti, walaupun dengan beasiswa Diva tetap harus bekerja. Diva pula harus belajar untul ujian nya nanti dan harua menyiapkan mental dan mata bantin nya untuk menelusuri rumah susun di desa sebelah bersama Bu Yaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Sugianti Bisri
lanjut
2020-06-07
0
Agita Trianna Tarigan
haduh kak.
jangan serem-serem bangey donk
2020-05-29
1
_sshinta
Mampir di ceritaku juga ya kak "BERI AKU KEBAHAGIAAN" terimakasih. Like, komen, dan vote juga ya hehe :)
Mari saling dukung
2020-05-29
0