Bu Yaya, Diva dan Tania terbangun dari tidurnya mereka mandi dan sarapan, usai melakukan sarapan mereka berlalu menuju hutan di belakang rusun.
Terlihat dari luar hutan tersebut sangat buruk dan hawa di hutan tersebut banyak di kuasai sosok-sosok yang jiwanya bersifat jahat.
Pa Tono tidak ingin ikut masuk kedalam, jadi hanya kami bertiga Eca pun belum terlihat sampai saat ini. Bu Yaya berjalan terlebih dahulu dan Diva paling akhir, setengah perjalanan kami merasa lelah dan beristirahat sebentar.
"Apa tujuan kami datang ke desa ini bu?" Tanya Tania karena dia tidak tau apa tujuan mereka datang kesini.
"Kita akan membantu mereka yang tak terlihat untuk menyelesaikan urusannya" Balas Bu Yaya spontan.
"Lalu untuk apa kita ke hutan ini?" Tanya Diva heran.
"Kita akan membantu Tania agar lebih bisa beradaptasi" Balas Bu Yaya.
Di dalam dalam hutan banyak sekali sosok-sosok tidak baik berseliweran.
"Di pagi hari begini pun mereka keluar" Tanya Tania heran.
"Dipagi maupun siang mereka keluar hanya saja lebih aktifnya pada malam hari" Balas Bu Yaya menjelaskan.
Siang menjemput paginya, kami pulang ke rusun dan menemui warung kecil yang terlihat kumel. Kami berniat makan dulu.
"Siang bu" Sapa Diva sopan.
"Siang juga neng" Balas pemilik warung.
"Apa ibu tau mengenai rusun yang disana?" Tanya Bu Yaya menunjukan arah rusun.
"Iya saya tau" Balas pemilik warung.
"Apa yang terjadi disana bu?" Tanya Bu Yaya.
"Sebaiknya ibu tidak usah tau tentang rusun itu dan saya pun tidak mau tau tentang rusun berhantu itu" Balas pemilik warung ketus.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang bu?" Tanya Diva.
"Kita harus mencari tau segala informasinya" Balas Bu Yaya.
Tania duduk saja sambil menikmati makan siang nya, dan akhirnya Diva juga Bu Yaya ikut makan. Usai makan Bu Yaya, Diva dan Tania balik ke rusun, di rusun ada tiga pemuda. Bu Yaya memghampiri Pa Tono untuk menanyakan hal tersebut.
"Permisi Pa, mereka siapa?" Tanya Bu Yaya sambil menunjuk ketiga pemuda tersebut.
"Oh ini bu, mereka ingin mengetahui tentang rusun ini dan mereka sangat tertarik dengan hal yang diluar nalar" Balas Pa Tono menjelaskan.
Usai mendapat penjelasan Bu Yaya mengajak kami untuk pergi ke kamar, salah satu pemuda tersebut melihat keadaan Diva yang sangat terluka di sekujur tubuhnya.
"Gadis yang satu itu siapa namanya Pa?" Tanya David salah satu pemuda tersebut.
"Oh yang terluka itu? Dia namanya neng Diva" Balas Pa Tono ramah.
"Kenapa dia seperti itu pa?" Tanya Andi temannya yang melihat Diva heran.
"Di ganggu dengan sosok yang jahat disini" Balas Pa Tono membisikikan.
"Tetapi dia seperti tidak merasa sakit ya" Tanya Faris pemuda ketiga tersebut.
"Neng Diva mah kuat, neng Diva juga mempunyai indra keenam. Sama seperti Bu Yaya dan Tania mereka mempunyai indra keenam" Balas Pa Tono panjang lebar.
Pa Tono pergi ke depan rusun, sedang kan David, Andi dan Faris segera ke kamar mereka. Di kamar David sangat tertarik ingin membuka mata batin nya namun kedua sahabatnya melarang dan tidak setuju.
Di dalam kamar Diva menanyakan hal aneh kepada Bu Yaya, kenapa sampai detik ini Eca tidak pernah terlihat lagi. Diva dan Tania menyimpulkan bahwa Eca tidak baik, namun Bu Yaya mengajak mereka untuk memanggil Eca dan meminta penjelasan.
Mereka duduk melingkar, lampu di matikan, jendela semua di tutup rapat dan hanya ada satu penerang yaitu lilin. Bu Yaya membaca mantra tidak lama Bu Yaya, Diva dan Tania berada di alam Eca.
"Jangan jauh-jauh dari saya" Ucap Bu Yaya.
"Baik bu" Balas Diva dan Tania serentak.
Mereka menyusuri lorong dengan ketakutan tapi beda dengan Bu Yaya jiwa nya tidak pernah takut. Bu Yaya, Diva dan Tania berada di kamar Riantin, mereka melihat kejadian Rianti dan Eca.
"Kamu harus bisa membunuh Diva, karena kita hampir menang! Kedua orangtua nya sudah kita lenyap kan, dan tinggal Diva saja. Apa kamu bisa?" Tanya Rianti pada Eca.
Eca mengangguk namun naas saat hendak di depan rumah Diva, Eca meninggal dunia karena tertabrak. Disini kami melihat bahwa Rianti prustasi dengan kematian Eca, Rianti pun menyusul adik nya itu.
Mereka pula berencana akan membunuh Diva walaupun Rianti dan Eca telah meninggal. Diva tersadar, Diva menangis dengan kematian orang tuanya beberapa tahun yang lalu. Bu Yaya dan Tania memeluk Diva.
"Kami akan menjaga mu Diva" Ucap Tania menenangkan.
"Terimakasih Bu, Tann" Balas Diva memeluk.
Malam pun tiba, Diva mendengar lagu di earphone nya Tania sedang main game dan Bu Yaya sedang menghirup udara malam.
Ketika Bu Yaya sedang melihat langit malan, David datang menghampiri Bu Yaya.
"Apa bole saya berdiam disini?" Tanya David ragu.
"Silahkan" Balas Bu Yaya singkat.
"Kamu ini tertarik pada dunia lain?" Tanya David gugup.
"Panggil saya ibu, nama saya Yaya" Ucap Bu Yaya tegas.
"Baik kalo begitu bu" Balas David.
Ketika sedang berbincang, Bu Yaya dan David kaget dengan jeritan gadis. Bu Yaya dan David berlari menuju kamar Diva, Andi dan Faris pun menyusul mereka. Bu Yaya kaget tidak kepalang, Diva cekik oleh sosok Rianti dan Tania menghilang. Dengan sigap Bu Yaya membacakan mantra nya Diva terlepas dari cekikikan tangan Rianti, Rianti menghilang dan Diva terjatuh. Bu Yaya, David dan kedua sahabat David menghampiri Diva. Diva masih dalam keadaan lemas dan masih terbatuk-batul karena cengkraman Rianti sangat kuat.
"Tania hilang" Ucap Bu Yaya.
"Apa yang harus saya lakukan bu? Saya harus menemukan Tania hanya dia yang ku punya" Balas Diva menangis.
"Coba kamu tenang dulu, ibu sedang memikirkan caranya" Ucap Bu Yaya menenangkan.
"Apa saya dan kedua teman saya boleh ikut" Ucap David.
"Dengan senang hati" Balas Bu Yaya.
Tak lama Pa Tono datang, dia merasa bingung dengan apa yang terjadi. Bu Yaya menceritakan semua nya kepada Pa Tono. Bu Yaya meminta data rumah Rianti dan Eca jika Pa Tono punya, dan benar saja Pa Tono mempunyai barang peninggalan Rianti di kamar nya dulu.
Besok pagi Bu Yaya, Diva, David dan kedua temannya akan berangkat menuju alamat rumah Rianti. Bu Yaya akan mencari tau apa alasan Rianti membunuh orang tua Diva dan apa pula tujuan Rianti ingin membunuh Diva.
David, Pa Tono dan kedua sahabat David keluar dan pergi menuju kamar nya. Bu Yaya dan Diva beristirahat mengumpulkan tenaga untuk besok mencari Tania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Alya_Kalyarha
semangat nulisnya kk, udah aku like ya
kalau sempat mampir baliklah ke karyaku "sahabat atau cinta" dan "berani baca" tinggalkan like dan komen ya makasih
2020-06-03
1
Agita Trianna Tarigan
Ya ampunnn...
greget aku deh...
up lagi thor
2020-05-29
1