Malam Hari Bersama Elf Cantik

Bulan purnama yang indah pada malam hari, menyinari dunia yang sangat gelap.

dibawah sinar bulan purnama itu terdapat

Eiji yang terbang sambil menggendong Mizu di udara. mereka berdua melihat pemandangan yang indah saat malam hari.

Mizu terlihat sangat senang dan bahagia, melihat Padang rumput dan pertanian sambil terbang seperti impian dia.

melihat Mizu bahagia, membuat Eiji juga sangat bahagia karena merasa bisa membuat seorang Mizu bisa terlihat senyum bahagia tanpa ada beban kehidupan.

"Mizu... kamu benar-benar cantik seperti bulan purnama, aku tidak menyangka membawa terbang seorang Elf yang begitu cantik."

Mizu mendengar itu sontak langsung malu dan wajahnya memerah seperti tomat. Eiji hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah lucu Mizu saat di puji.

"kau ini... bikin aku salah tingkah saja"

"maaf-maaf..."

"sudahlah aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu Eiji."

"bertanya soal apa? silahkan jika ingin bertanya, aku akan siap menjawabnya"

"oke, aku ingin bertanya.. bagaimana bisa kamu memanggilku bahkan memegang pedang legendaris salah satu Dewa Utama bernama «Eterdar», aku melihatnya saat memerhatikan dirimu sebelumnya "

soal ini, aku sepertinya harus menjawab dengan jawaban yang sedikit berbeda karena identitas asliku tidak boleh terbongkar.

"soal itu... aku adalah penggunaan «Eterdark» yang baru selepas temanku memberikan pedang ini untukku sebagai hadiah."

"pasti Dewa Utama penggunaan Pedang «Eterdark» adalah Angels Of War, jika itu dia adalah teman Angelku."

Mizu yang mendengarkan perkataanku langsung terkejut dan kagum, entah apa yang dipikirkannya tapi aku yakin dia bakal percaya.

"itu sangat benar.... Dewa Utama penggunaan Pedang «Eterdark» adalah Angels Of War. aku tidak menyangka.. kamu adalah angel sungguhan bahkan berteman dengan Dewa Utama."

hehehe sudah kuduga, dia percaya cerita itu. semoga dia tidak mengetahui kebenarannya sampai aku yang mengatakan kebenaran aslinya.

"tentu saja, sudah aku bilang sebelumnya kalo aku adalah Angel bukan Maou. aku dan Maou beda derajat hanya bentuk Dark Angelku mirip dengan Maou."

"iya iya aku minta maaf karena sudah salah paham denganmu hihihi..." ucap Mizu dengan senyum manis.

sepertinya Mizu sangat bahagia saat mendengar aku Angel, sepertinya bukan hal itu, pasti hal yang dimana aku adalah teman Angels Of War.

"Mizu... sepertinya kamu sangat mengidolakan Angels Of War? aku melihatnya dengan jelas jadi kamu tidak perlu menyembunyikan hal ini"

"ehhh...." ucap Mizu dengan muka memerah karena wajah Eiji terlalu dekat dengan wajahnya.

"a-aku... anu.. iya aku sangat mengidolakan dia jadi wajah kamu jangan terlalu dekat denganku"

"oke"

"baiklah aku akan menceritakan sedikit kenapa aku mengidolakannya"

"yaitu karena dia adalah peran paling penting di duniaku, dia sesosok yang harus dijadikan panutan karena sikap dan prinsipnya yang mengubah dunia ini menjadi lebih baik"

"ditambah aku membaca semua kisahnya yang telah dicatat oleh sejarah yang menceritakan kisahnya, salah satu dari kisah ada yang bikin hati nyesek yaitu dia kehilangan kekasihnya yang berjuang bersama dengannya setelah mengalahkan Raja Maou sebelumnya"

aku mendengarkan cerita Mizu dengan seksama tapi saat dia menceritakan kalo Angels Of War kehilangan kekasihnya itu membuatku teringat akan dirinya yang sudah tiada baik didunia digital ataupun didunia nyata.

"ada apa denganmu Eiji? kenapa tampang mukamu seperti sedang teringat akan hal menyedihkan?"

"aku tidak apa-apa, hanya saja karena kamu menceritakan kisah beliau yang kehilangan kekasihnya membuatku teringat akan dirinya"

"dirinya? siapa dia?"

"dia adalah kekasihku dahulu yang sekarang sudah tiada sekitar 1003 tahun yang lalu, aku merasa kehilangan separuh hidupku"

"dia baik, pengertian dan lemah lembut yang membuat aku ingin melindunginya dengan cara apapun. dia perempuan pertama yang membuatku mengerti apa itu cinta... tapi dia sudah tiada karena suatu penyakit yang tidak bisa aku sembuhkan"

"maafkan aku karena tidak sengaja membuatmu mengingat akan dirinya, aku tidak tahu kalo kamu memiliki kisah yang sama sedihnya dengan Angels Of War" ucap Mizu dengan ekspresi wajah yang merasa bersalah.

"tidak apa-apa Mizu, ini bukan salahmu kok... itu sudah menjadi masa laluku yang mungkin tidak bisa aku lupakan dengan mudah, tapi terimakasih sudah mau mendengarkan."

Eiji dan Mizu menjadi canggung dan saling diam satu sama lain membuat suasana menjadi sunyi karena merasa membuat perasaan satu sama lain menjadi sedih.

Eiji, walaupun kamu seperti tampak biasa aja aku tahu didalam lubuk hatimu, kamu sangat sedih karena teringat sesosok dirinya yang sudah tiada.

aku mengetahuinya karena bisa melihat dengan mataku yang mengetahui perasaan mahluk hidup. aku merasa bodoh karena telah membuat hatinya bersedih.

minta maaf bukan perkataan yang menyelesaikan rasa bersalahku, aku harus melakukan sesuatu untuknya sebagai tanda permintaan maafku.

Mizu terlihat bersemangat karena memiliki rencana untuk minta maaf kepada Eiji karena sudah membuat hatinya menjadi sedih.

whoosh...!

tembakan laser cahaya yang terlihat jelas dari arah perkotaan dekat tembok pembatas. tembakan laser cahaya itu terlihat mengarah ke atas langit hingga keluar angkasa.

Eiji dan Mizu melihat Tembakan laser cahaya itu dengan jelas dan merasa kaget hingga mereka menyimpulkan terjadi sesuatu di kota tersebut.

swoosh...!

whoosh...! Eiji langsung terbang dengan kecepatan tinggi melesat menuju tempat kejadian.

[Tembok kota]

Eiji telah sampai didekat tempat kejadian, dia menurunkan Mizu dengan perlahan. Mizu langsung berdiri dan mengucapkan

"terimakasih Eiji karena kamu telah membantuku mencapai impianku" ucap Mizu dengan senyum.

"iya sama-sama Mizu, kalo begitu ayo kita Ketempat kejadian... aku penasaran ada apa disana"

aku dan Mizu berjalan menuju tempat kejadian yang tepat berada ditembok kota. aku dan Mizu melihat bekas kehancuran dan tembakan berupa hancurnya tembok tinggi 10 meter, panjang 6 meter dan lebar 5 meter.

aku menanyakan apa yang terjadi sama warga sekitar

"permisi pak.. saya mau menanyakan...ada apa sebenarnya disini, apa bapak bisa menceritakan kronologinya?"

"oh iya mas.. dengan senang hati saya akan menceritakannya."

aku dan Mizu mendengarkan warga tersebut yang menceritakan kalo terjadi perkelahian biasa, awalnya ada petualang dari Empire Light yang dikenal Demon Slayer bersama satu robot tinggi 4 meter yang tidak diketahui itu rekannya atau temannya.

warga tersebut juga menceritakan kalo mereka datang kesini untuk makan diwarung biasa tapi ada petualang Party yang membuat onar diwarung tersebut hingga sang robot tersebut murka karena menggangu dia makan.

Robot itu menantang petualangan party itu dengan taruhan duel yang menang akan meminta sesuatu terhadap yang kalah. mereka duel didekat tembok kota, sang penyihir Dari party itu mengeluarkan sihir summon Monster kontrak Level Tiger yang berukuran 8 meter mirip seperti kadal raksasa yang diselimuti api.

penyihir party itu menyuruh monster kontraknya mengeluarkan skill «Flapo» berupa air liur berapi yang beracun akan tetapi robot itu merasa biasa saja dan tidak terpengaruh apapun.

singkat cerita robot itu langsung dengan cepat menyelesaikan duel menggunakan tembakan laser yang dia sebut «Light Laser Gun».

tembakan laser cahaya itu menghancurkan Monster kontrak tersebut dengan mudahnya hingga menghancurkan tembok kota dan terus melesat keangkasa.

para warga, party, prajurit Empire Light termasuk bapak tersebut juga terkejut dan kagum karena dengan mudahnya mengalahkan monster level Tiger yang sangat berbahaya.

"begitulah Ceritanya mas, semoga itu sangat bermanfaat bagi mas kesatria ini"

"iya terima kasih pak, omong-omong kemana mereka robot dan prajurit Empire Light itu?"

"oh mereka sudah pergi entah kemana, mungkin kesalah satu penginapan kota ini yang ada 5 penginapan".

"begitu.. oke terimakasih lagi atas bantuan bapak ini, saya merasa terbantu"

"iya sama-sama mas kesatria, kalo begitu saya pamit dulu... selamat malam pasangan muda"

"oke sekali lagi terimakasih pak... hati-hati dijalan"

bapak tersebut sudah pergi dari Eiji dan Mizu. Eiji dan Mizu juga pergi dari tempat kejadian.

aku dan Eiji pasangan muda? hmm apakah terlihat seperti itu? tidak-tidak aku tidak boleh berpikiran seperti itu.

Mizu sepertinya terlihat memikirkan sesuatu sampai mukanya memerah lagi, dia terlihat lucu saat seperti itu.

"oh iya Mizu, sekarang kita Ketempat penginapan bukan? aku ingin beristirahat karena tidak nyaman tidur dalam cukup waktu yang lama ditanah"

"eehh... iya aku lupa, kalo begitu ayo ikutin aku, kita akan ketempat penginapan yang biasa aku nginap" ucap Mizu dengan senyum.

mereka berdua berjalan bersama menuju penginapan yang dimana itu penginapan kesukaan Mizu.

selama berjalan bersama, mereka mengobrol sesuatu, saling mengenal satu sama lain dan saling mengikatkan hubungan mereka hingga dilihat oleh warga seperti pasangan suami-istri yang baru saja pulang dari kencan.

ditambah Mizu selalu menyapa dan disapa oleh warga kota karena sudah lama Mizu kenal dan Mizu dikenal.

Eiji hanya melihat Mizu saat disapa dan menyapa, dia sedikit menjaga jarak karena tahu dilihat seperti pasangan suami-istri pada umumnya.

[Depan Penginapan Kota Huel]

"kita akhirnya sudah sampai...

ini dia, penginapan kota Huel salah satu penginapan favoritku".

"wahhh lumayan besar dan memiliki dekorasi diluar yang sangat menarik untuk dilihat, kamu memiliki selera yang bagus Mizu" ucap Eiji dengan memandang bangunan penginapan itu dan juga memandang Mizu.

"iyakan... sudahlah ayo kita masuk Eiji hehehe"

aku dan Mizu masuk kedalam penginapan itu melewati pintu masuk, berjalan menuju lobby penginapan ini.

saat sudah sampai lobby, kami disambut oleh Front Office dengan kata.

"selamat datang dipenginapan kota Huel, semoga malammu sangat tenang dan nyaman"

"hei Ica... aku sudah kembali..."

"hei.. Mizu, ternyata kamu sudah kembali dari misimu?"

"tentu saja dong, aku petualang yang sangat hebat... misi seperti ini sangatlah bagiku"

"wahh.. kamu sangat hebat Mizu" ucap Ica seraya menepuk tangannya.

Ica baru menyadari aku yang berada tepat dibelakang Mizu, dia memandangiku seperti melihat suatu yang luar biasa.

"eehh... Mizu-mizu, siapa dia? apakah dia kekasih kamu?" ucap Ica yang membisikkannya ditelinga Mizu.

Mizu mendengarnya langsung memerah diwajahnya dan menyangkalnya.

"eeehhhh... di-dia bukan kekasihku, dia cuman teman yang baru saja aku kenal dihutan bagian Utara tadi."

"hallo selamat malam"

"i-iya selamat malam juga tuan"

Mizu memperkenalkan diriku dan Ica untuk membuat kami saling mengenal.

"aku perkenalkan, dia adalah Eiji Kazuki... temanku yang baru saja aku temui dan ini adalah Ica temenku yang sangat setia"

"salam kenal, panggil saja aku Eiji"

"salam kenal juga, panggil aku Ica.. semoga kita saling bisa membantu kedepannya"

"Yos, karena kalian sudah saling mengenal, aku ingin berbicara dulu dengan Ica.... jadi Eiji mohon kamu tunggu aku disofa tamu yah" ucap Mizu dengan senyuman.

aku menuruti apa yang dikatakan Mizu, aku duduk di sofa tamu sambil memikirkan apa yang diceritakan Mizu dihutan tadi.

aku dan Ica berbicara tentang Eiji sekaligus menceritakan bagaimana aku bisa bertemu dengan Eiji, aku menceritakan semuanya dan meminta saran kepada Ica bagaimana caranya apa yang aku lakukan terhadap Eiji sebagai tanda minta maaf telah membuat hatinya sedih.

Ica menyarankanku mendekati Eiji terlebih dahulu untuk mengetahui sifat, sikap, dan perilaku Eiji supaya bisa memberikan sesuatu yang tepat kepada Eiji.

bisa ngasih sesuatu ke Eiji dengan mengetahui makanan, minuman, dan hal yang dia sukai, untuk mengetahui hal itu harus berbicara terus dan menanyakannya ke Eiji langsung.

aku sempat berpikir kalo ini sesuatu yang bisa bikin hatiku berdebar dan merasa tidak enak karena aku cuman seseorang yang baru dia kenal.

Ica bilang “kalo kamu ingin mendapatkan cintanya dan diterima permintaan maafmu, maka kamu harus berusaha dengan apa yang aku sarankan karena aku tahu apa yang terbaik untukmu.

menuruku dia adalah pria yang setia dan perhatian dengan pasangannya... terlihat dari sesosoknya, walaupun aku baru melihatnya tapi aku bisa merasakan dia memiliki aura spiritual yang baik dan memberikan kenyamanan atau merasa kita dilindungi”.

spontan aku bilang kepada Ica bahwa “aku tidak ada perasaan terhadapnya, meski kadang hatiku berdebar kencang tapi itu bukan kesimpulan kalo aku ada perasaan terhadapnya”.

Ica mendengarnya hanya bisa menutup mata dan merasa heran terhadap Mizu, dia bilang kepadaku kalo “meski itu juga adalah benar tapi dari raut wajahmu, tatapan matamu, dan hatimu aku tahu kamu ada perasaan terhadapnya walaupun kamu menyangkalnya sedikitpun. kamu tidak bisa membohongi hatimu sendiri.... tapi aku hanya bisa menyarankan sisa apa yang kamu lakukan itu terserah kamu”.

aku mendengarnya hanya bisa menerima dan tidak bisa membalasnya, aku merasa emang kalo aku ada perasaan tapi itu mustahil karena derajat dan ras kami berbeda jauh. dia adalah Angel yang tentu saja mahluk suci dan derajatnya lebih tinggi, memiliki tugas yang berat untuk dijalankan oleh makhluk biasa seperti diriku.

aku merasa tidak layak untuknya tapi jika aku benaran memiliki perasaan terhadap. aku akan berjuang untuk mendapatkan cintanya.

sementara Eiji yang duduk di sofa sedang berpikir keras, memikirkan tentang dirinya dan keluarganya.

menurut cerita Mizu, kalo 5 Dewa Utama menghilangkan diri selama 1000 tahun lamanya, apalagi ramalan tersebut juga muncul bersamaan dengan 5 Dewa Utama.

aku sangat tahu kalo 5 Dewa Utama itu adalah aku dan yang lainnya, karena hanya kami berlima yang terkuat pada masa itu.

jika asumsiku benar, maka apakah didunia ini memiliki waktu yang sama dengan dunia nyata atau berbeda? jika iya maka aku sangat murka dan marah karena tidak bisa bertemu dengan keluargaku, apalagi aku memiliki janji dengan kedua orang tuaku untuk membawa mereka ke tanah suci untuk sekali lagi dengan usahaku sendiri.

jika tidak maka aku sangat senang dan memiliki sedikit harapan untuk mencari jawaban berapa perbandingan waktu di dunia ini dengan bumi.

lebih baik aku mencarinya di keesokan hari karena sekarang sudah larut malam.

"Ica... aku ingin pesan satu kamar untuk seminggu ini"

"eh iya Eiji, baiklah akan aku cek apakah ada kamar kosong terlebih dahulu, mohon tunggu sebentar"

"Eiji apakah kamu sudah mau tidur?"

"iya karena besok aku ingin mencari sesuatu yang harus aku cari, kamu mau menemaniku?"

"tentu saja aku mau, besok pagi aku akan menemanimu"

"Eiji, mohon maaf sekarang tidak ada kamar kosong. aku sungguh minta maaf "

tidak ada kamar kosong? sepertinya aku harus mencari tempat penginapan lain yang mungkin aku bisa bertemu dengan robot itu yang tampak familiar dari tembakan laser cahayanya.

"tidak apa-apa, kalo begitu aku mencari penginapan lain"

"kamu mau mencari penginapan lain? aku akan menemanimu"

"tidak perlu, kamu tidurlah duluan... aku bisa cari sendiri santai aja lagipula malam seperti ini wanita lebih baik di kamarnya ketimbang mengantarkan laki-laki keluar karena itu sangat tidak wajar"

"oke" ucap Mizu dengan wajah sedikit kecewa.

sepertinya Mizu sangat kecewa karena Eiji tidak ditempat yang sama menginapnya, sudah aku duga dia memiliki perasaannya dengan Eiji.

aku baru ingat, ada satu kasur di kamar Mizu tapi apakah dia mau tidur 1 kamar dengan Eiji? harusnya mau karena ini ada kesempatan yang bagus untuk dia, benar harus melakukan itu demi dirinya.

"hah! aku baru ingat kalo ada 1 kasur dikamar Mizu, Eiji jika kamu mau maka kamu tidur 1 kamar dengan Mizu"

"benarkah?.. jika demikian maka aku mau saja"

"tapi kamu harus izin terlebih dahulu kepada Mizu sebagai penempat pertama dikamar tersebut, jadi bagaimana mana Mizu?"

"eehhh...."

hap...!

"ayo Mizu, izinkan aku tidur satu kamar denganmu untuk kali ini saja, aku mohon kepadamu" ucap eiji yang meraih dan memegang kedua tangan Mizu.

Mizu yang tangannya dipegang langsung wajahnya memerah dan hatinya berdebar kencang.

"a-aku...."

aku terus menatap mata Mizu dan wajahnya yang penuh malu dan memerah untuk meyakinkannya.

"ba-baiklah... aku akan mengizinkanmu kali ini... tapi dengan syarat kami tidak boleh melakukan hal apapun yang berbau-bau hal 18+ kamu paham!"

"iya aku paham, terimakasih Mizu"

"baiklah kalo begitu... aku akan memprosesnya"

Ica memproses Eiji untuk menepati kamar yang sama dengan Mizu, selepas menunggu Ica akhirnya ia selesai dan memberikan kunci.

Eiji menerimanya dan memberi 1000 uang koin emas Nors. Ica menerimanya langsung merasa terkejut.

"ini adalah uang koin emas Nors? mata koin emas yang sangat mahal dan sudah melegenda yang dimana ini berlaku dizaman 5 Dewa Utama."

Eiji dan Mizu melihat tingkah Ica merasa terheran seperti melihat harta Karun.

"iya emang ada apa Ica? apakah ada kesalahan?" tanya Eiji yang bingung dan terheran.

"tidak ada yang salah , hanya saja aku terkejut karena ini mata uang koin emas Nors yang sudah lama hilang dan melegenda"ucap Ica sembari memegang koin emas tersebut.

"apalagi ini mata uang koin Sudan lama tidak berlaku tapi jika dijual sangat mahal... bernilai 1000 berlian Greak."

"wahh... itu sangat mahal sekali, itu bisa membeli rumah bahkan modal untuk usaha" ucap Mizu dengan menatap koin emas Nors.

"iya tapi bagaimana kamu bisa memiliki mata koin emas Nors ini?"

Eiji menjelaskan kalo dirinya dari zaman dan dunia 5 Dewa Utama sebelum menghilang kata lain aku berasal dari dunia berbeda.

Ica mendengarkannya dengan jelas dan mengganguk yang berarti dia paham.

tapi Ica sudah bilang kalo mata koin ini sudah tidak berlaku lagi sejak 500 tahun lalu, oleh karena itu Eiji mengubah koin emasnya menjadi koin emas Greak.

Eiji memberikannya ke Ica, Ica ingin memberikan kembaliannya karena menginap seminggu butuh biaya 100 perak saja.

tapi Eiji bilang kalo “ica tidak perlu dikembalikan, kamu terima saja kembalian itu ... itung-itung sedekah”.

Ica dengan senang hati menerimanya. Eiji dan Mizu langsung berjalan menuju kamar mereka yang berada dilantai 3 melewati tangga.

Ica memberikan kode untuk Mizu supaya semangat, mizu hanya bisa membalas dengan senyuman kematian.

[kamar tidur]

mereka berdua sudah masuk dikamar mereka. Mizu langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sementara Eiji melihat-lihat kamarnya.

Eiji melihat kamarnya yang sederhana yang dilapisi oleh kayu dan beton tembok, ada dua kasur dan di antaranya ada meja pemisah yang diatasnya ada lampu tidur.

didekat kasur Eiji terdapat jendela untuk melihat pemandangan diluar, ada juga tempat ruang ganti pakaian yang berisi lemari baju.

didepan ruang ganti, ada dapur yang berisi meja kompor, meja wastafel dan lain-lainnya. di antara dua ruangan itu adalah kamar mandi.

krekk...

Eiji membuka pintu kamar mandi dan masuk untuk melihat-lihat, dia melihat kelilingnya dan memandang orang mandi yang ternyata ada Mizu yang sedang membersihkan diri tanpa pakaian.

"eehh..." ucap Eiji yang langsung dengan cepat menggunakan skill «Invi» berupa skill tembus pandang.

"wuhh... bola gunung kembar itu sangat besar dan mengembang tanpa merosot kebawah sedikitpun, aku mengetahui ukuran F Cup dengan jelas setelah melihatnya." batin Eiji menatap Mizu dengan penuh detail.

"apalagi dengan rambut perak mengkilap yang terurai lurus panjang lembut dari ujung kepala hingga kelantai atau ujung kaki dengan lebatnya."batin Eiji melihat Mizu yang benar-benar detail.

"memiliki badan yang bagus dan cukup seksi untuk dipandang... apalagi telinga Elf itu yang menambah kesan cantik Mizu. tubuh badannya penuh dengan air yang mengalir karena habis di siram oleh air.." batin Eiji.

"aku tidak menyangka ukuran tubuhnya sekitar 170 cm yang lumayan jauh dari diriku yang 195 cm."batin Eiji.

Plak... Eiji memukui helm besinya sendiri untuk membuat dirinya sadar dari situasi tersebut.

"ada apa denganku? aku harus cepat-cepat pergi dari kamar mandi sebelum Mizu sadar aku berada disini" batin Eiji, Eiji langsung keluar dari kamar mandi dan berbaring di atas kasur yang Langsung ketiduran.

krek....

mizu keluar dari kamar mandi menutupi badannya dengan handuk dari bola kembar hingga pahanya.

dia masuk ke ruang ganti untuk mengganti pakaian drees tidur, dia mengusap dan mengelap kepala, rambut hingga ujung kaki.

[2 menit kemudian]

Mizu telah menggantikan pakaian dan berjalan menuju kasurnya, dia melihat Eiji yang sudah terlelap tidur saat masih menggunakan armornya.

dia melihat Eiji tidur tanpa ditutupi selimut, Mizu mendekati Eiji dan menutupi selimut ke Eiji, ia memandang dekat Eiji yang tidur pulas.

"Eiji... kamu sangat keren dan bersinar walaupun tidur sekalipun, walaupun aku tidak melihat wajahmu Secara langsung tapi aku bisa melihatnya dari helm besimu"batin Mizu yang menatap penuh peduli dengan Eiji.

"apakah aku bisa mendapatkan cintamu dan bersama denganmu sebagai pendamping hidupmu? aku sangat yakin jika aku akan bahagia bersama dirimu" batin Mizu yang memutarkan jarinya didekat armor besi Eiji.

"heheh omong apasih aku... berbicara dengan hal yang belum pasti, meski begitu aku juga ingin menjadi pendamping hidupnya atau istrinya yang dicintai olehnya" batin Mizu.

"tapi sudahlah, lebih baik aku tidur. aku harus menemani dia besok untuk membantu dia menemukan sesuatu" batin Mizu, Mizu mematikan lampu tidur, berjalan kekasur dan berbaring di atas kasurnya.

dia perlahan menutup matanya dan berharap impian dia menjadi kenyataan.

di luar kota tepatnya di langit malam, bulan purnama terlihat indah dengan cahayanya yang menyinari malam gelap.

perkotaan mulai mati lampunya satu persatu hingga sebagian besar lampu bangunan mati walaupun ada sebagian yang masih menyala terang.

sebagian besar sudah tertidur dengan mimpi yang indah hingga matahari terbit dan mereka semua bangun menyambut pagi hari.

selanjutnya.....

Episodes
1 Chapter 1: Awal dari semuanya
2 Chapter 2: Kelas 11-A
3 Chapter 3: Keseharian disekolah
4 Chapter 4: Taman
5 Chapter 5: Latihan
6 Chapter 6: Pulang
7 Chapter 7: Kingdom of Glaudusa Glenice
8 Chapter 8: Mempersiapkan Senjata
9 Chapter 9: Strategi
10 Final Melawan Level Boss Monster.
11 Hadiah dan Perayaan Kemenangan
12 Terbangun Didunia Yang Berbeda
13 Malam Hari Bersama Elf Cantik
14 Guild Huel
15 Menyelamatkan Seseorang
16 Menyembuhkan
17 Mendapatkan Dua Pasangan
18 Hari Pertunangan Yang Bahagia
19 Tekad Hati Yang Membara
20 Perang Abys of Darkness Vs Huel
21 Perpisahan Untuk Takdir Yang Baru
22 Kota Peramal (Precognition)
23 Bertemu dengan Peramal Cantik
24 Sebuah Kesalahpahaman
25 Sebuah Rencana
26 Festival Gerhana Bulan
27 Penyerangan
28 Pertempuran yang mengingat masa lalu
29 Bangkit Kembali
30 Kebenaran Yang Terungkap
31 Absolute Decton
32 Absolute Chaos Vs Aina
33 Bertemu dengan Goddess of Natural
34 Tidak Menyerah
35 Last Pertempuran Precognition
36 Last Pertempuran Precognition Part 2
37 Last Pertempuran Precognition Part 3
38 Final Last Pertempuran Precognition
39 Pencipta dan Mukjizatnya
40 Berkumpul Kembali
41 Empire Light
42 Bertemu teman lama
43 Sihir Kutukan
44 Dimensional Infinite at Infinite Structure
45 Perlawanan menghadapi pembantaian Skeleton Dark dan Moncris
46 Sang Penyihir
47 Bertemu Lawan yang Menyenangkan
48 Kerjasama tim
49 Void, Atomic dan Destruction
50 Asal usul keluarga Mataram
51 Tentang Tania
52 Latihan dan Motivasi
53 Mata Dewa/The Eyes of God
54 Penyihir Hitam
55 Desa Nagano
56 Arti Kedai Domain
57 Menginap Kembali ditempat Penginapan Lama
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Chapter 1: Awal dari semuanya
2
Chapter 2: Kelas 11-A
3
Chapter 3: Keseharian disekolah
4
Chapter 4: Taman
5
Chapter 5: Latihan
6
Chapter 6: Pulang
7
Chapter 7: Kingdom of Glaudusa Glenice
8
Chapter 8: Mempersiapkan Senjata
9
Chapter 9: Strategi
10
Final Melawan Level Boss Monster.
11
Hadiah dan Perayaan Kemenangan
12
Terbangun Didunia Yang Berbeda
13
Malam Hari Bersama Elf Cantik
14
Guild Huel
15
Menyelamatkan Seseorang
16
Menyembuhkan
17
Mendapatkan Dua Pasangan
18
Hari Pertunangan Yang Bahagia
19
Tekad Hati Yang Membara
20
Perang Abys of Darkness Vs Huel
21
Perpisahan Untuk Takdir Yang Baru
22
Kota Peramal (Precognition)
23
Bertemu dengan Peramal Cantik
24
Sebuah Kesalahpahaman
25
Sebuah Rencana
26
Festival Gerhana Bulan
27
Penyerangan
28
Pertempuran yang mengingat masa lalu
29
Bangkit Kembali
30
Kebenaran Yang Terungkap
31
Absolute Decton
32
Absolute Chaos Vs Aina
33
Bertemu dengan Goddess of Natural
34
Tidak Menyerah
35
Last Pertempuran Precognition
36
Last Pertempuran Precognition Part 2
37
Last Pertempuran Precognition Part 3
38
Final Last Pertempuran Precognition
39
Pencipta dan Mukjizatnya
40
Berkumpul Kembali
41
Empire Light
42
Bertemu teman lama
43
Sihir Kutukan
44
Dimensional Infinite at Infinite Structure
45
Perlawanan menghadapi pembantaian Skeleton Dark dan Moncris
46
Sang Penyihir
47
Bertemu Lawan yang Menyenangkan
48
Kerjasama tim
49
Void, Atomic dan Destruction
50
Asal usul keluarga Mataram
51
Tentang Tania
52
Latihan dan Motivasi
53
Mata Dewa/The Eyes of God
54
Penyihir Hitam
55
Desa Nagano
56
Arti Kedai Domain
57
Menginap Kembali ditempat Penginapan Lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!