...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Apa perlu saya cari tahu pemilik mobil ini bu? Dan meminta beliau untuk memindahkan mobilnya."
"Tidak perlu,saya minta tolong aja sama bapak.Tolong carikan parkiran yang masih kosong soalnya saya harus cepat-cepat naik."
"Oh iya bu,baik."
Aku pun langsung memberikan kunci mobilnya pada pak Hendar.Namun sebelum itu tidak lupa aku mengambil tas kerja ku terlebih dulu.
Sesampainya di dalam kantor,aku langsung naik dengan menggunakan lift.Setibanya di lantai 4 aku langsung di sambut oleh Susan yang sudah berdiri di dekat ruangan milik pak Eko.
"Loh,kamu sedang apa?"
"Kamu dari mana aja? Tadi pak Eko mencari kamu tau."
"Ya aku baru datanglah,emangnya kenapa katanya?"
"Tidak tahu aku juga,soalnya aku juga baru aja datang ke sini.Tahu sendiri kalau pagi itu aku kan nongkrong sama yang lainnya di kantin." jelas Susan.
"Ya sudahlah,paling nanti juga dia balik lagi ke sini untuk memanggil ku."
Aku dan Susan pun langsung duduk di kursi kami masing-masing.Tidak lupa aku juga sudah menyiapkan coklat panas untuk mengawali hari ku ini.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Aku pun memulai pekerjaan hari ini dengan beberapa laporan yang sudah menumpuk di atas meja ku.Tidak lupa aku juga menikmati coklat panas yang aku bawa dari rumah tadi.
Tidak lama setelah itu,baru lah pak Eko keluar dari ruangannya dan langsung menuju ke arah tempat kerja ku.
Aku berpura-pura seolah belum melihat beliau dan menyibukkan diri dengan layar komputer ku.
"El....." panggil beliau.
Susan pun langsung menepuk tangan ku pelan.
"Iya pak," ucap ku langsung beranjak dari tempat duduk ku.
"Sini masuk,pak Burhan sudah menunggu di dalam."
Pak Eko pun langsung kembali ke ruangannya lebih dulu.Dan aku pun merapihkan dulu penampilan ku supaya terlihat rapi.
"Semangat," ucap Susan.
Perlahan aku pun melangkahkan kaki ku menuju ruangan pak Eko yang letaknya tidak begitu jauh dari meja kerja ku.
*Tok.....Tok.....Tok ....
Aku pun langsung membuka pintu rungan pak Eko dengan pelan.Ternyata benar saja,di dalam sudah ada pak Burhan sedang mengobrol dengan pak Eko.
"Pagi pak,"
"Silahkan duduk El," pinta pak Eko.
Aku pun langsung duduk tepat di depan kursi yang di duduki oleh pak Burhan.Jantungku berdetak begitu kencang,karena meski pun aku sudah sering bertemu dengan pak Burhan,tetap saja mungkin karena bawaan beliau yang buat aku selalu merasa tegang.Apalagi beliau merupakan pemilik dari perusahaan dimana aku kerja sekarang.
Belau pun menyunggingkan senyumannya dan meminum secangkir kopi yang sudah tersedia di atas meja.
Susana pun langsung terasa hening,aku dan pak Eko pun sama-sama menundukkan kepala kami.
"Elvira yah," ucap beliau sambil menyimpan kembali cangkir kopinya di atas meja.
"Baik pak,"
"Pak Eko pastinya sudah menjelaskan semuanya sama kamu kemarin bukan?"
"Iya pak,"
"Jadi,apa keputusannya bisa kamu sampaikan kepada saya hari ini?"
"Iya pak,"
"Apa itu?" tanya beliau.
"Saya menyetujui masalah kepindahan saya ke kantor cabang."
Beliau pun langsung tersenyum kembali.
"Baiklah,kalau itu sudah menjadi keputusan kamu.Saya harap kamu sudah mempersiapkan semuanya sebelum berangkat ke sana."
"Oh iya,ada satu hal lagi yang perlu saya sampaikan.Kamu pergi ke sana tidak hanya sendirian,tapi saya sudah bicara sama pak Eko untuk meminta Susan untuk pergi bersama kamu juga.Masalaahnya kerjaan kamu di sana kebanyakan akan berada di lapangan sedangkan dia akan bekerja di kantor." jelas Pak Burhan.
Apa yang di katakan oleh pak Burhan barusan jelas buat aku merasa senang,sekaligus sedih juga.Masalahnya ini terlalu mendadak untuk Susan juga,pastinya dia juga belum di kasih tahu perihal kepindahannya ini.
"Pastinya kamu sudah tahu,di sana itu anak perusahaan yang masih terbilang baru.Meskipun begitu,perkembangannya sangat bagus.Saya harap kamu bisa bantu pekerjaan anak saya nantinya." lanjut beliau.
"Baik pak...."
"Ya sudah,saya rasa semuanya sudah saya jelaskan.Kalau ada yang ingin kamu tanyakan,kamu bisa bicara sama pak Eko."
"Baik pak,"
Pak Burhan pun langsung berdiri dan berjalan menuju pintu sebelah yang tersambung dengan ruangan pak Eko.
Sepeninggal beliau,aku langsung berbicara sama pak Eko yang sedari tadi hanya diam saja.
"Pak,gimana sih? Katanya aku saja yang di pindahkan ke Semarang." ucap ku sedikit berbisik.
"Iya bapak juga baru tahu pagi ini,seperti yang sudah di jelaskan oleh pak Burhan barusan,kerjaan kamu di sana itu kebanyakan akan menghabiskan waktu di luar bersama anaknya.Saya dengar anaknya bekerja nya itu kebanyakan langsung terjun ke lapangan tidak hanya berdiam di kantor saja."
"Makanya beliau meminta satu orang lagi untuk ikut bersama kamu ke sana untuk membantu pekerjaan kamu juga." lanjut pak Eko.
"Terus,kalau Susan ikut bersama ku ke sana,siapa dong nantinya yang akan menggantikan posisi kami berdua di sini?"
"Saya sudah meminta orang dari kantor yang ada di Balikpapan dan di Bali untuk di pindahkan ke sini.Tidak mungkin juga kan saya mendadak mencari orang baru untuk menggantikan posisi kalian berdua.Mau berapa lama saya mengajarkannya," jelas beliau.
"Oh seperti itu,"
"Terus,Susan sendiri apa bapak sudah memberitahu dia tentang masalah ini?"
"Belum lah,saya juga masih kaget dengan keputusan yang di berikan pak Burhan pagi ini."
"Setelah ini,saya minta tolong kamu untuk menyuruh Susan menghadap saya."
"Baik pak,"
"Kalau begitu saya permisi."
Aku pun langsung beranjak dari duduk ku dan langsung keluar dari ruangan pak Eko. Sesampainya di tempat kerja ku,Susan langsung menghampiri ku dengan semangat.
"Bagaimana?" tanyanya.
"Bagaimana apanya? Ya aku setuju lah dengan apa yang mereka minta kemarin."
"Oh iya,kamu di panggil sama pak Eko tuh." lanjut ku.
"Aku? Kenapa yah? Perasaan hari ini tidak ada laporan yang harus aku kasih sama beliau deh."
"Udah sana samperin aja,jangan buat pak Eko menunggu.Kamu mau nantinya malah dia yang menghampiri kamu ke sini dan berteriak-teriak seperti biasanya?"
"Tidak lah,"
Susan pun langsung berdiri dan berjalan menuju ruangan pak Eko.
Sepeninggal Susan,pikiran ku begitu rumit.Dinsatu sisi aku merasa senang karena selama di sana aku ada teman.Namun di sisi lain,aku tidak yakin Susan akan menyetujui tentang kepindahannya bersamaku kali ini.
"Tau ah,aku pusing." ucap ku sambil meremas kepala ku kasar.
Aku pun memilih untuk pergi ke kantin untuk membeli minuman supaya mood ku kembali seperti semula.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments