Chapter 3

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

"Sebaiknya kita bicara di dalam saja nek,"

Aku pun langsung mengajak nenek masuk ke dalam dan tidak lupa untuk mengunci pintunya terlebih dulu.

"Kenapa nak?" tanya nenek kembali.

"Sebenarnya hari ini atasan aku,memberitahu aku secara mendadak.Beliau menjelaskan kalau aku akan di pindah tugaskan ke Semarang untuk menjadi sekertaris di kantor cabang yang ada di sana." jelas ku.

Nenek langsung nampak terkejut dengan apa yang aku jelaskan barusan.Aku tahu dengan pasti,nenek akan sedih setelah mendengar berita ini.

"Katanya beliau juga baru di kasih tahu malam kemarin oleh direktur di perusahaan tempat aku bekerja.Maka nya beliau baru memberi tahu ku hari ini juga." lanjut ku.

Nenek menghela nafasnya dalam-dalam dan menggenggam tangan ku.

"Nenek hanya bisa mendo'akan dan mendukung kamu nak.Nenek kan tahu betul,kamu kerja di tempat yang sekarang ini sudah melalui proses yang tidak mudah.Kamu sudah mengorbankan banyak hal untuk bisa kerja di sana."

"Nenek,tidak akan melarang kamu untuk pergi.Kejarlah apa yang kamu senangi dan apa yang kamu cintai sekarang." lanjut beliau.

"Terus,bagaimana dengan nenek di sini? Nenek kan pastinya jadi sendirian.Bagaimana kalau aku minta ibu untuk tinggal di sini saja untuk menemani nenek?''

"Apa ibu mu akan menyetujuinya? Nenek tidak yakin."

"Aku akan bantu bicara sama ibu dan pak Anto nanti sebelum aku tidur."

"Baiklah,nenek akan mempercayakannya sama kamu."

"Tapi ingat,kalau seandainya ayah sambung kamu tidak mengijinkannya jangan kamu paksa yah,nenek tidak ingin ada masalah nantinya." lanjut nenek.

"Iya nek,pasti.Aku juga tidak akan gegabah,aku akan bicara sebaik mungkin."

"Ya sudah,"

''Kalau boleh tahu,kapan kamu akan pindah ke semarang?"

"Hari jum'at,katanya supaya aku bisa berkenalan juga dengan beberapa karyawan yang ada di sana.Dan seninnya baru aku benar-benar bekerja seperti biasanya." jelas ku.

"Berarti tinggal 2 hari lagi,ya ampun.Nenek kira masih lama,"

Aku hanya tersenyum sambil memeluk nenek erat.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Setelah mengantar nenek ke kamarnya,baru lah aku menuju ke kamar ku untuk langsubg menelpon ibu.Karena besok pagi,aku harus memberikan jawabnya pada pak Eko dan pak Burhan.

Sesampainya di kamar,aku langsung meraih HP yang sedari tadi aku charger di meja kerja ku.Tidak menunggu lama,aku langsung menelpon ibu untuk memberitahu semuanya.

Setelah menunggu beberapa saat,akhirnya telpon ku pun di angkat oleh ibu yang tampaknya tengah memomong adik ku yang baru lahir.

"Halo nak,"

"Halo bu...."

"Sehat nak?"

"Sehat bu,"

"Ibu sendiri gimana,sehat?"

"Sehat,"

"Ada apa nak,tumben jam segini kamu nelpon ibu?"

"Ibu lagi apa? Aku tidak mengganggu ibu kan?"

"Tidak,ibu sedang menemani adik kamu yang bontot dia sedang main.Kenapa nak?"

"Jadi begini bu,tadi pagi aku di beritahu sama atasan aku."

"Kalau ternyata aku di pindah tugaskan ke kantor cabang yang ada di Semarang."

"Oh alah,jauh juga."

"Iya bu, Aku sempat ingin menolaknya.Tapi, ibu tahu sendiri aku ingin bisa bekerja di perusahaan ini bukanlah hal yang mudah.Apalagi sekarang posisi ku baru saja naik jabatan.Aku segan untuk menolaknya,"

"Iya ibu tahu itu,jadi gimana keputusan kamu?"

"Ya mungkin aku akan menerima tawarannya itu,"

"Namun yang jadi masalahnya itu,aku tidak bisa meninggalkan nenek sendirian di rumah bu."

"Oh alah,iya juga."

"Jadi apa yang kamu rencanakan untuk ini?"

"Ya aku sih,berencana untuk meminta ibu untuk tinggal di sini bersama adik Niken dan adik Ziyan.Ya itu pun kalau ayah Anto mengizinkannya.

"Sebentar,ibu bicara dulu sama ayah kamu."

Setelah menunggu beberapa saat,akhirnya telpon dari ibu pun tersambung kembali.

"Halo nak,"

Ternyata sekarang,giliran ayah sambung ku yang menelpon ku.

"Iya pak,"

"Ayah sudah mendengar ceritanya dari ibu,kalau ayah tidak keberatan sama sekali.Baik itu ibu tinggal bersama nenek di Jakarta bersama adik-adik kamu,atau pun nenek yang tinggal bersama kami di Bandung."

''Kebetulan memang,adik kamu Niken semoat bicara sama ayah untuk melanjutkan kuliah di tempat kuliah kamu dulu.Mungkin ini jakannya untuk dia bisa kuliah di sana."

"Yang benar yah?"

"Iya,coba tanya saja sama Niken."

"Ayah kan bisa pulang ke jakarta setiap sabtu dan minggu atau pun saat ada libur.Jarak dari sini ke Jakarta pun tidak jauh juga."

"Mengingat,nenek pasti tidak bakalan mau untuk pindah dan tinggal bersama kami di Bandung."

"Iya itu juga masalahnya,nenek pasti akan memilih untuk tetap tinggal di sini."

"Ya sudah,"

"Ayah tutup dulu ya,besok kita sambung lagi."

"Iya ayah,makasih....."

"Sama-sama,"

Ayah Anto pun langsung menutup telponnya dan sekarang perasaan ku sudah tidak terasa berat lagi.

Setalah itu baru lah,aku bersiap untuk istirahat.Namun sebelum itu,tidak lupa aku melakukan aktivitas yang biasa aku lakukan sebelum tidur.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

"Bagaimana dengan jawaban ibu dan ayah Anto semalam?" tanya nenek saat kami sarapan.

"Keduanya setuju untuk tinggal di sini,kebetulan juga Niken mau melanjutkan kukiah juga di kampus dulu tempat aku kuliah."

"Kata ayah,beliau bisa pulang ke sini saat libur kerja atau saat sabtu dan minggu tiba." lanjut ku.

"Syukurlah,kalau ibu dan ayah kamu mengerti.Memang yah,nenek merasakan sekali perbedaan di antara ayah sambung kamu sama ibu sambung kamu itu." ucap nenek tampak kesal.

"Sudah lah nek,sekarang kan baik ayah dan ibu sudah memiliki kehidupan mereka masing-masing.Lagi pula,aku merasakan kasih sayang yang lebih dari apa yang nenek berikan sama aku selama ini."

"Aku tidak ingin mempermasalahkan nya," lanjut ku.

"Nenek hanya kesal saja,ya meski pun ayah kandung kamu itu masih bertanggung jawab menafkahi kamu sampai saat ini.Tapi mengingat ibu sambung kamu itu,nenek suka merasa kesal saja."

"Ya aku tahu nek,wajar kalau nenek merasa kesal terhadapnya.Aku tidak bisa melarang nya,"

"Ya sudah,kalau begitu aku berangkat dulu ya nek."

"Ya sudah,hati-hati bawa mobilnya."

"Iya nek......"

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Sesampainya di kantor,saat aku mau memarkirkan mobil ku di tempat biasa.Ternyata di sana sudah ada sebuah mobil yang terparkir.

"Ish,siapa lah ini?" ucap ku pelan.

Aku pun langsung turun dari dalam mobil ku dan memanggil pak Hendar satpam yang bertugas pagi ini.

"Pak,ini siapa yang parkir mobil di sini? Ini kan tempat parkir mobil aku pak."

"Aduh bu,maaf."

"Saya baru saja datang,mobil ini sudah ada di sini saat saya sampai di sini.Saya kira ini mobil milik ibu di ganti," jelas pak Hendar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!