Menghilangkan barang bukti

Sonya sangat jengah mendengar perkataan Chandra yang mengatakan kalau anak itu anugrah dan titipan dari sang pencipta. Sebagai seorang wanita yang akan menjadi seorang ibu, harus sayang terhadap buah hatinya, bukannya menyia-nyiakan atau membuangnya, apalagi membunuhnya.

Perkataan Chandra hanya masuk Kuping kanan dan keluar kuping kiri. Ia tidak peduli dan tetap ingin menggugurkan kandungannya yang menurutnya pembawa sial. Apalagi bayi yang dikandungnya adalah anak dari si pengkhianat yang sudah menghancurkan hidupnya dalam sekejap.

Sonya jelas tidak mau melahirkan anak dari lelaki brengsek itu. Ia tidak peduli di cap sebagai seorang ibu yang kejam dan tidak memiliki perasaan.

"Apa sekarang Nona sudah paham dengan apa yang saya katakan," ucap Chandra.

"Iya. Sekarang kamu keluar dari kamarku," usir Sonya, yang memang sudah malas melihat wajah Chandra.

"Saya akan keluar, Non, tapi Non jangan memukuli perut lagi."

"Hmm...." Seraya memutarkan bola matanya.

Chandra bergegas keluar dari kamar Sonya dan Chandra berharap Sonya tidak menyakiti buah hatinya yang ada di dalam perutnya.

Karena sudah sangat larut, Chandra memutuskan untuk beristirahat dan besok pagi-pagi sekali ia akan mengambil motornya di rumah sakit.

***

Sinar matahari pagi sudah memancarkan biasnya. Sonya menggeliat dan meregangkan otot tubuhnya. Sonya turun dari kasur dan bergegas untuk mandi dan tiba-tiba Sonya baru teringat akan mobilnya yang masih berada di parkiran club.

"Kenapa aku sampai lupa sama mobilku," gumam Sonya, sembari menggelengkan kepalanya.

Cepat-cepat Sonya mandi dan setelah itu ia bergegas ke tempat club malam untuk mengambil mobilnya.

Disinilah sekarang, Sonya kini sudah di parkiran club malam dan segera mengambil mobilnya.

Saat Sonya akan menjalankan mobilnya, kedua bola matanya menangkap sosok yang sangat di kenalnya, dia adalah Regi.

Regi keluar bersama dengan perempuan yang semalam dan sepertinya keduanya sudah menghabiskan malam panas di club tersebut.

Sonya mengeratkan genggaman ke setir mobil dan menatap penuh emosi. Sebuah ide hinggap di otaknya dan Sonya tersenyum menyeringai kepada duo sejoli itu.

Sonya melajukan mobilnya, ketika mobil yang di kendarai oleh Regi sudah melaju lebih dulu. Sonya mengikuti mobil Regi dari belakang dan saat jalanan sepi, juga di samping jalan adalah jurang. Sonya langsung mengegas mobilnya.

Sonya menyelip mobil Regi, lalu mobil yang di kendarai oleh Sonya sengaja menyenggol mobil Regi dengan sangat keras.

Tentu saja, mobil Regi langsung oleng dan membanting stir mobil ke tepi jalan. Mobil Regi pun terperosok ke dalam jurang. Sonya tertawa senang melihat mobil Regi terjatuh ke jurang.

"Mampus kamu Regi. Makanya jangan pernah bermain-main denganku," ucap Sonya masih dengan tawanya.

"Mudah-mudahan dia mati," sambung Sonya. Tanpa ia sadari, saat sedang menyenggol mobil Regi ada mobil lain dibelakangnya.

"Waduh! ada mobil lain dibelakang ku. Gimana kalau orang itu tahu kalau aku habis...." Seketika Sonya langsung dibuat panik dan berpikir harus menghilangkan barang bukti.

"Aku harus minta bantuan siapa ini?"

Entah kenapa yang terlintas dipikirannya adalah nama Chandra. "Apa aku minta bantuan saja sama Chandra?" Akan tetapi Sonya masih ragu untuk meminta bantuan kepada Chandra.

Bingung dan tidak menemukan jalan keluar, pada akhirnya Sonya tetap meminta bantuan kepada Chandra. Kini mobil yang dikendarainya melaju menuju kantor papanya.

Sesampainya di kantor papanya, Sonya segera menemui Chandra di ruang satpam.

"Chandra! Sini kamu," panggil Sonya ketika sudah berdiri di bawah gawang pintu ruang satpam.

"Non Sonya?" Chandra sedikit terkejut melihat Sonya, lalu Chandra segera menghampiri Sonya. "Ada apa Non panggil saya?"

"Kamu ikut aku."

"Kemana?"

"Ikut saja!" Bentak Sonya, yang kesal karena Chandra banyak tanya.

Chandra pun terpaksa mengikuti langkah kaki Sonya ke arah lobby.

"Masuk," suruh Sonya.

"Maaf Non, kalau boleh tahu kita mau kemana? Terus gimana nanti kalau Tuan mencari saya?"

"Sudah jangan banyak ngomong! Pokoknya kamu ikuti saja apa kataku. Soal papa, biar aku yang urus," jawab Sonya.

"Tapi, Non...."

Sonya langsung melototi Chandra dan Chandra pun masuk ke dalam mobil tanpa banyak bicara. Sonya juga segera masuk ke dalam mobil, tapi sebelum menjalankan mobilnya. Sonya terlebih dahulu menelpon papanya, mengatakan kalau ia membutuhkan bantuan Chandra. Setelah itu Sonya mobil yang dikendarainya meninggalkan kantor papanya.

Berkali-kali Chandra melirik Sonya dan mulutnya rasanya ingin sekali bertanya, tapi melihat wajah fokus Sonya mengendarai mobilnya, membuat Chandra mengurungkan niatnya.

Sonya pun akhirnya memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan menoleh ke arah Chandra.

"Kamu tahu tempat yang cocok untuk menyembunyikan mobil ini?"

"Maksudnya?" Chandra bingung dengan perkataan Sonya. "Memang kenapa dengan mobil ini?" Lanjut Chandra bertanya.

"Aku habis nabrak mobil Regi dan mobilnya Regi jatuh ke jurang," jawab Sonya santai.

"Apa?! Non habis nabrak mobil Regi?" Chandra terhenyak mendengar perkataan Sonya dan Chandra tak menyangka kalau Sonya bisa bertindak senekat itu.

"Bagaimana kalau Non sampai di tangkap polisi!" Sambung Chandra dengan tatapan kesal.

"Maka dari itu, kamu bantu aku menyembunyikan mobil ini."

Chandra mendesah kesal dan mengusap wajahnya. Baginya, tindakan Sonya sudah tidak bisa di toleransi lagi.

"Seharusnya, sebelum Non melakukannya, Non pikir-pikir lagi ! Bagaimana nanti akibatnya untuk, Non!"

Kali ini Chandra tidak lagi menutupi rasa kesalnya terhadap anak dari tuannya, sekaligus istrinya.

Kenapa Non Sonya jadi sejahat itu, sih....

Chandra tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Sonya, yang begitu jahatnya mencelakai orang lain dan sekarang Sonya ingin menghilangkan jejak mobilnya karena tidak mau di tangkap polisi.

Sonya terus mendesak Chandra untuk membantunya menyembunyikan mobil tersebut dan akhirnya mau tidak mau Chandra pun membantu Sonya. Walau dengan terpaksa.

Kali ini Chandra lah yang membawa mobilnya dan melajukan mobilnya ke suatu tempat dan tempat tersebut adalah ke rumah peninggalan kakeknya Chandra yang berada di daerah puncak.

Rumah tersebut sudah lama tidak ditempati. Setibanya di sana Chandra langsung memasukkan mobil milik Sonya ke dalam, lebih tepatnya mobil Sonya di simpan di bekas warung, yang kebetulan muat untuk menyimpan mobil milik Sonya.

"Terima kasih, kamu sudah membantu aku," ucap Sonya senang, karena saat ini tengah merasa lega karena berhasil menghilangkan jejak mobilnya dan pastinya mobilnya tidak mudah di lacak oleh polisi.

"Iya!" Jawab Chandra yang masih sangat kesal dengan Sonya. Chandra kembali mengunci rumah tersebut. Setelah itu keduanya bergegas meninggalkan rumah peninggalan kakeknya Chandra.

Dengan berjalan kaki, Chandra dan Sonya mencari penginapan di daerah sana. Sonya sudah kelelahan untuk meneruskan langkah kakinya.

"Aku capek, istirahat dulu," kata Sonya yang dianggukin oleh Chandra.

"Apa di daerah ini tidak ada kendaraan yang lewat?" tanya Sonya, sebab dari tadi ia tidak melihat adanya kendaraan umum.

"Ada, tapi di jalan raya nya. Inikan jalanan kampung, tapi tunggu dulu, say la coba cari kendaraan yang bisa membawa kita ke jalan raya."

Chandra pun kini langsung mencari kendaraan. Tidak lama Chandra datang bersama tukang becak.

"Adanya becak, Non. Nggak apa-apakan kalau naik becak?"

Sonya mengangguk, daripada harus berjalan kaki. Nanti yang ada kakinya langsung lecet. Keduanya kini naik ke becak dan melanjutkan mencari penginapan.

Terpopuler

Comments

dede mbo

dede mbo

chandra lembek banget banget kayak kue lapis.. tegas donk bro walau cuma pelayan😁
itu sma aja kaun laki2 jelek kliatan nya..

2023-04-04

0

Ami batam

Ami batam

sonya udh di tolongin sm Chandra msh juga bawel 🤭

2023-01-07

0

Evi

Evi

waduh bls dendam ni

2023-01-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!