Bantuan dari Reno Aeris

Reno Sebastian adalah sepupu Alden yang merupakan anak angkat juga dari keluarga Sebastian. (Baca Novel Happy ending? ya Gaes..) Alden menemui Reno karena pria itu pasti bisa mengerti posisi Alden sebagai anak angkat. Tapi, apa yang dipikirkan Alden ternyata salah. Reno tetap tidak bisa mentolelir perbuatan Alden kali ini.

Saat ini, Reno memandang Alden dan Valen bergantian. Dia diam seribu bahasa karena tidak dapat memberi saran untuk mereka. Apalagi Sam bilang jika Pamannya kena gejala stroke dan sekarang tidak dapat berjalan gara-gara mendengar kelakuan Alden yang menghamili anak orang.

"Den.. aku sungguh tidak setuju dengan tindakan mu ini." kata Reno setelah 15 menit dia berpikir.

"Ya, aku sangat menyesal dan aku ingin menebus kesalahan ku."

Reno menghela nafas panjang. Dia tau karakter Alden yang tergolong pria bad boy yang selalu membuat masalah. Tapi mendengar Alden menyesal seperti ini membuat Reno kasihan juga pada Alden dan wanita cantik yang di bawanya.

"Kalian istirahat lah dulu di kamar VIP. Aku sudah bukakan kamar selama 1 bulan, jadi kalian punya waktu untuk cari rumah."

"Thanks, Ren." ucap Valen dan Alden bersamaan.

"Ya ampun, kalian begitu kompak." Wanita di samping Reno menimpali dengan ekspresi senang. Wanita itu adalah Aeris, alias istri Reno.

"Valen, aku sudah menyuruh orang untuk membeli beberapa pakaian untukmu dan mengirimkannya ke sini."

"Aeris! kenapa kamu tidak bicara pada ku dulu?" protes Reno.

"Aduh, Ren.. perut ku sakit." Aeris memegang perutnya dan memasang ekspresi kesaktian.

"Mana yang sakit? Apa baby nya menendang?" Reno mengusap perut Aeris yang sudah mulai buncit dengan perasaan khawatir. Ya, Aeris sedang hamil anak kedua dan usia kandungan nya sudah 4 bulan.

"Tidak, Ren. Aku ingin istirahat saja di rumah." Aeris memegang tangan Reno dengan kuat.

"Oke, kita pulang sekarang."

Aeris mengerlingkan mata pada Valen dan Alden. Ini hanya triknya saja supaya Reno tidak mengomelinya dan tidak banyak bicara lagi.

"Val, aku pulang dulu.." Aeris berdiri, lalu dia berpamitan dengan cipika cipiki.

"Val, aku ada sedikit tabungan. Memang tidak banyak, tapi semoga bisa membantu kalian." Aeris berbisik sambil menyelipkan kartu ATM ke tangan Valen tanpa sepengetahuan Reno.

Valen buru-buru memasukkan kartu ATM dari Aeris ke saku celana, supaya Reno tidak melihatnya.

"Thanks, Ris.. kamu hati-hati dan semoga Baby mu sehat." Valen mengusap perut Aeris sambil tersenyum.

"Kamu juga. Jangan terlalu stress.." ucap Aeris pada Valen yang tampak begitu lelah dan pucat.

"Sayang, cepat.. katanya mau pulang.." Reno memanggil Aeris yang tidak kunjung jalan juga.

"Iya,, iya.. Sebentar.. kita lagi sharing sesama ibu hamil." Aeris balas berteriak. "Kita lanjut nanti ya di Whatsapp.. Bye Valen, Alden.."

Aeris sedikit berlari untuk mengejar Reno yang sudah berjalan lebih dulu.

"Pelan-pelan, jangan berlari." Reno memarahi Aeris yang dengan ceroboh berlari mengejarnya.

"Ya, kamu sih ninggalin aku."

Valen dan Alden memandang kemesraan Reno-Aeris yang kini sudah menjauh, dengan wajah yang datar. Mereka sedang sibuk berpikir, apakah mereka bisa seperti itu jika sudah menikah nanti?

*

*

*

Di kamar, Alden baru saja selesai membersihkan diri. Dia menatap Valen yang sudah berbaring di ranjang sambil mengecek ponsel.

"Sedang chat dengan siapa?" tanya Alden yang kini sudah naik ke ranjang.

"Ini, Aeris." "Dia sedang memberitahu PIN ATM nya."

"Kamu Terima bantuan dari Aeris?" Alden berkata dengan nada yang sedikit melengking.

"Den, kita ini ga punya apa-apa. Kita memang butuh uang." Valen tertunduk lesu. Dia juga sebenarnya sedih karena harus merendahkan diri menerima bantuan dari orang lain. Tapi, Valen tidak punya pilihan. Dia tidak membawa apapun dari rumah Bramantyo, begitu juga dengan Alden.

"Maaf, sayang.." Alden bergerak untuk memeluk Valen. Alden lupa kalau Valen itu biasa hidup dengan kemewahan. Berbeda dengan dirinya. Alden sudah biasa hidup di rumah kontrakan kecil. Dia juga biasa makan seadanya dan tidak menggunakan mobil. Ya, sebelum bertemu Valen, Alden juga sudah kabur dari keluarga Sebastian karena berselisih dengan Sam dan Ben. Baru beberapa bulan belakangan ini mereka kembali akur, tapi sekarang sepertinya dia tidak bisa mengharapkan bantuan dari keluarganya juga. Sam pun tampak sudah tidak peduli padanya.

"Den, berjanjilah untuk tidak meninggalkan aku." Valen mengeratkan pelukannya.

"Tentu saja, Val.. aku sangat menyayangi kalian." Alden memandang Valen dalam. Dia lalu mencium wanita yang akan jadi istrinya itu.

Episodes
1 Hamil
2 Bicara pada orang tua Valen
3 Penolakan Keluarga Sebastian
4 Bantuan dari Reno Aeris
5 Menikah
6 Rencana Alden ke depan
7 Kenyataan Pahit
8 Kehidupan baru Valencia
9 Sosialita
10 Club
11 Zoe
12 Belum bisa beradaptasi
13 Bicara dari hati ke hati
14 Mengikuti Alden
15 Aku bukan mereka
16 Sulit mengontrol emosi
17 Penawaran yang bagus
18 Pekerjaan yang cocok
19 Jason
20 Bucin bukan suatu kejahatan
21 Jackpot
22 Maaf
23 Aku sudah menikah
24 USG
25 Alasan bekerja
26 Totalitas
27 Terlalu cemburuan?
28 Nikah tapi gak bahagia
29 Ke toilet sebentar
30 Terlihat Rumit
31 Billy Stevenson
32 Sopir Pribadi
33 Berkomunikasi secara terbuka
34 Bodoh to the max
35 Keluar kerja
36 Terlihat sangat tampan
37 Sudah biasa diinjak-injak
38 Kangen padamu
39 IGD
40 Mom
41 Vitamin
42 Kunjungan ke rumah sakit
43 Jujur
44 Anak Mira
45 Ingin terus bersama
46 Lebih nyaman seperti ini
47 Percaya padamu
48 Rencana jahat
49 Bertemu Bram
50 Jangan beritau dia
51 Pergi
52 Berlutut
53 Masalah
54 Rahasia besar
55 Merindukan Alden
56 Jadi cleaning service
57 Fans Alden
58 Bisa melewati ini
59 Akan ada di samping kamu
60 Jaga Alden
61 Anak perempuan
62 Draft
63 Alana Sebastian
64 Mengenalkan Alana
65 Melihat sesuatu dari 2 sisi
66 Akan memaafkan Dad
67 The End
68 Pengumuman
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Hamil
2
Bicara pada orang tua Valen
3
Penolakan Keluarga Sebastian
4
Bantuan dari Reno Aeris
5
Menikah
6
Rencana Alden ke depan
7
Kenyataan Pahit
8
Kehidupan baru Valencia
9
Sosialita
10
Club
11
Zoe
12
Belum bisa beradaptasi
13
Bicara dari hati ke hati
14
Mengikuti Alden
15
Aku bukan mereka
16
Sulit mengontrol emosi
17
Penawaran yang bagus
18
Pekerjaan yang cocok
19
Jason
20
Bucin bukan suatu kejahatan
21
Jackpot
22
Maaf
23
Aku sudah menikah
24
USG
25
Alasan bekerja
26
Totalitas
27
Terlalu cemburuan?
28
Nikah tapi gak bahagia
29
Ke toilet sebentar
30
Terlihat Rumit
31
Billy Stevenson
32
Sopir Pribadi
33
Berkomunikasi secara terbuka
34
Bodoh to the max
35
Keluar kerja
36
Terlihat sangat tampan
37
Sudah biasa diinjak-injak
38
Kangen padamu
39
IGD
40
Mom
41
Vitamin
42
Kunjungan ke rumah sakit
43
Jujur
44
Anak Mira
45
Ingin terus bersama
46
Lebih nyaman seperti ini
47
Percaya padamu
48
Rencana jahat
49
Bertemu Bram
50
Jangan beritau dia
51
Pergi
52
Berlutut
53
Masalah
54
Rahasia besar
55
Merindukan Alden
56
Jadi cleaning service
57
Fans Alden
58
Bisa melewati ini
59
Akan ada di samping kamu
60
Jaga Alden
61
Anak perempuan
62
Draft
63
Alana Sebastian
64
Mengenalkan Alana
65
Melihat sesuatu dari 2 sisi
66
Akan memaafkan Dad
67
The End
68
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!