Kiana merasa sangat lelah setelah membersihkan rumah ini selama kurang lebih 7 jam, selama itu Kiana belum meminum setetes air pun, gadis itu melihat ke arah matahari yang nampak sangat cerah hari ini, itu juga menambah pekerjaannya semakin berat, kini sudah lewat jam makan siang, tapi Lucas belum juga mendekatinya, bahkan lelaki itu duduk santai di teras rumah sambil menatapnya. Kiana sangat ingin berhenti menyapu pekarangan seluas lapangan sepak bola, namun ia takut Lucas akan mempersulitnya, maka ia memutuskan untuk terus membersihkan pekarangan dengan keringat yang bercucuran.
Sebuah mobil masuk lewat pintu depan rumah ini, Kiana tetap fokus membersihkan teras rumah ini tanpa peduli siapa sosok yang ada di dalam mobil mewah itu hingga sebuah suara yang akrab di telinganya mulai menyapanya.
"Kiana, kenapa kamu di sini?" tanya pria bernama Fkar.
Fkar adalah asisten Lucas dan sahabat baiknya juga. Sikap Fkar jauh lebih ramah dari Lucas.
Kiana terdiam sambil menundukan kepalanya tak mampu menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkan pria itu, hingga suara Lucas mulai terdengar memanggil Fkar untuk mendekat padanya.
"Kamu istirahat dulu, lihat wajahmu, kamu terlihat sangat pucat," kata Fkar yang tak tahan melihat rona merah di wajah cantik Kiana memudar entah dari mana.
“Kak, pergi saja, jangan khawatirkan aku”, kata Kiana yang tidak ingin menimbulkan masalah bagi yang lain karena dia peduli padanya.
"Aku akan berbicara dengan Lucas dan menyuruhnya untuk memintamu istirahat, kamu akan sakit jika terus seperti ini." tanpa menunggu jawaban dari Kiana Fkar, dia menjauh dari gadis itu.
“Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa aku tidak akan pergi ke kantor hari ini?” kata Lucas saat memasuki rumahnya dan pria itu duduk di sofa yang berada tepat di ruang tamu rumah ini.
"Aku tahu kamu masih dalam mood untuk pengantin baru, tapi aku tidak bisa mengunjungimu di sini karena tidak ada masalah serius di kantor, jadi aku bisa menyelesaikan tugas-tugas itu dengan cepat dan kemudian memutuskan untuk datang ke sini jika kamu membutuhkanku." tolong," Fkar. ucapnya ramah sambil duduk di sebelah Lucas.
"Nggak ada yang namanya pengantin baru," kata Lucas ambigu.
"Lucas, kamu suruh Kiana istirahat. Kasihan banget aku lihat mukanya nanti jadi pucat bisa sakit," kata Fkar yang baru ingat kondisi Kiana tadi. "Kamu tidak bisa membencinya sebanyak itu karena dia masih adik iparmu," lanjut Fkar yang masih belum tahu apa yang terjadi tadi malam.
"Apakah kamu tahu bahwa Wessica menghilang di pesta pernikahan?" Lucas angkat bicara sambil mengepalkan tangan saat lelaki itu teringat lagi bahwa Kiana yang menikah dengannya.
"Kamu jangan bercanda, tadi malam aku lihat sendiri kamu menikah dengan Wessica," kata Fkar kepada Lucas.
"Itu bukan Wessica tapi Kiana."
“Kalau tidak salah berarti sekarang kamu sedang menghukumnya, aku benar-benar tidak percaya dengan semua yang kamu katakan karena selama ini aku tahu Kiana sangat mencintai Wessica jika tidak ada sebab dan akibat, bagaimana aku bisa menggantikan si lugu itu. gadis?" Kakak perempuan yang sangat dia cintai? Aku hanya mencintainya," Fkar akhirnya menjelaskan, yang masih bisa berpikir jernih.
Lucas sempat membuka mulut untuk mengucap Fkar, namun suara langkah kaki yang berlari masuk ke dalam rumah menghentikan niat awalnya. Melihat Pak Mamat menghentikan langkahnya di depan Lucas, pria berusia 45 tahun itu menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya lewat mulut untuk menghentikan detak jantungnya yang baru saja berlari marathon dari pekarangan menuju ruang tamu rumah ini.
"Apa yang membuatmu lari seperti itu?" tanya Fkar sambil bangkit dari posisi duduknya dan menghampiri pria paruh baya itu.
“Saya lihat Bu Kiana pingsan di halaman,” kata Pak Mamat serak.
Fkar menatap Lucas yang masih duduk santai dengan posisinya saat ini, lalu Fkar berlari ke halaman dan membawa jenazah Kiana yang sudah tergeletak tak berdaya di halaman. Afkar benar-benar merasa sangat kasihan pada Kiana karena dia beberapa kali sial dengan matanya sendiri. Fkar melihat Wessica dan kedua orang tuanya bersikap kasar kepada Kiana, namun saat di depan Lucas, sikap keluarga Hermansyah justru berbanding terbalik dengan apa yang dilihat Fkar.
"Kamu taruh di gudang!" Lucas memerintahkan Fkar dengan suara penuh penekanan.
"Lucas kamu tidak bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan setelah itu kamu bisa menghukum gadis ini sesukamu." Fkar berbicara dengan tatapan memohon dan melihat ini, Lucas hanya meringis dan berkata.
"Jangan pernah mencampuri urusan ini, hanya saya yang bisa memberi perintah," kata Lucas kepada Fkar. "Bawa dia ke gudang dan ambilkan dia makanan!" usai bicara Lucas kemudian berjalan pergi seperti ini.
***
Kiana mengerjapkan mata, gadis itu merasa tulangnya remuk, gadis itu terduduk dan melihat ada sepiring nasi dan segelas air minum yang terletak tidak jauh dari posisi tidurnya. Kiana mulai merasakan suara perutnya yang keroncongan, menandakan cacing di perutnya sudah minta diisi karena seharian tidak memasukkan makanan ke dalam perutnya.
"Siapa yang membawaku ke ruang gudang ini?" Kiana bertanya-tanya. "Tidak peduli siapa yang membantuku, yang terpenting sekarang adalah aku harus makan karena perutku sangat lapar", lanjut Kiana dalam hati.
Tepat pada saat itu, gadis itu selesai mengisi ulang piringnya, suara pintu terbuka membuat gadis itu berjinjit dan hampir tersedak minuman di gelas, Kiana meletakkan gelasnya kembali ke lantai dan kemudian dia bangkit dari posisi duduknya dengan kepala yang tertunduk.
Rasa takut kembali menyelimuti sekujur tubuhnya. Tubuhnya gementar saat berhadapan dengan sosok sombong dan kejam yang lebih kalau bukan Lucas.
"Kalau kamu kasih tahu keberadaan Wessica, aku akan berpikir dua kali sebelum menyiksamu seperti itu," kata Lucas kepada Kiana.
"Kalau saja aku tahu keberadaannya, aku pasti sudah memberitahumu", kata Kiana sambil menjauh dari pria itu.
"Kamu masih memilih diam, jadi mulai besok terimalah dirimu sebagai istriku." Lucas menatap kearah Kiana dengan penuh ancaman.
Kata yang di lontarkan oleh Lucas membuat hati Kiana hancur bagaikan gelas kaca yang jatuh dari ketinggian. Ucapan itu juga seperti belenggu pernikahan yang nengertikan dan sudah dapat dipastikan jika Kiana anak dirugikan dalam hal ini. Oh sungguh Kiana menyesal didalam hati karena menggantikan posisi Wessica, tapi semua sudah terjadi dan biarkan waktu menjadi saksi akan semua ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kasian sekali kau Kiana..moga saja Lucas akan menyesal setelah mengetahui kebenaran nya
2023-04-14
0
Ana_Mar
mudahan penyiksaan kiana segera berangsur selesai, terlalu sadis tuuu lucas.
cari kebenarannya woiiiii lucas gilaaa ya kamu, picik amat jadi orang. jangan di butakan cinta donk!!!! seenaknya main siksa orang tanpa tahu kebenarannya.
mudahan assisten lucaslah yang akan menolong
2023-01-04
1