Bertemu Masa Lalu

Tentu saja tidak ada salahnya Jane mencoba suatu hal yang baru. Mungkin dia akan menikmatinya dan tetap bersama dengan pria yang dikenalkan oleh Mama nya itu jika dia memang cocok dengannya. Jane hanya berharap bahwa pria yang akan dikenalkan oleh Mama nya dengan dirinya sama seperti pria yang dia temui di hotel malam itu.

Jane lalu mengambil set manicure nya dan mulai membersihkan tangannya. Dia merasa puas dengan apa yang dia lakukan. Dia kemudian memegang cat kuku dan memilih yang berwarna merah yang cocok dengan pikirannya yang nakal itu. Dia tertawa saat dia sudah menyelesaikannya dan menatap ke arah kukunya yang kecil dan juga lentik itu.

"Apa hal lain yang bisa digunakan jemariku selain membuat kuku tangan orang lain tampak cantik?" Tanya Jane secara tiba-tiba.

Dia menunggu sampai kuku tangannya itu kering, kemudian dia mengecek laporan bulanan dari salonnya itu.

Memiliki sebuah bisnis sedikit melelahkan. Tapi Jane bangga karena sudah mewujudkan impiannya. Tidak mudah untuk menstabilkan sebuah bisnis sendirian. Tapi dia melakukan hal itu dengan bantuan dari para karyawannya yang setia dan kepercayaan dari para pelanggan mereka. Mereka memang bersikap begitu ramah dan selalu memberikan waktu yang menyenangkan bagi para pelanggan mereka saat dilayani.

Satu hal yang selalu disyukuri Jane adalah, dukungan dari Mama nya. Dengan hal itu, Jane pun merasa bahwa dia akan menjadi pebisnis yang sukses suatu hari nanti.

Jane sangat menyayangi Mama nya. Tapi mengatur kencan buta baginya, membuat Jane begitu kesal. Dengan memiliki seorang kekasih, membuat Jane sakit kepala. Hal itu juga terasa mengekang dirinya dan bahkan seolah terasa seperti mencekik lehernya sampai dia kehilangan nafasnya.

Jane tidak membenci laki-laki. Hanya saja dia merasa bahwa dia sendiri sudah cukup baik. Dan dia perlu bertanggung jawab untuk Mama nya dan juga dirinya sendiri.

...****************...

Ada rasa sakit di dalam diri Mike saat melihat ke arah Sang Papa dan seorang wanita yang amat sangat dikenalnya itu tampil bersama di depan semua orang. Papa nya memutuskan untuk tidak menikahi wanita itu tahun ini karena ada masalah dari perusahaan mereka.

Papa nya memiliki perusahaan konstruksi sementara Mike mengurus resort nya sendiri. Mereka tidak terlalu kaya, tapi cukup untuk hidup dengan sangat baik.

Mike melihat ke arah lain dan meminum wine-nya dengan sedikit tersenyum saat dia menemukan sebuah tempat untuk bisa sendirian.

Sudah begitu lama sejak dia menyukai Rossa. Tapi dia tidak punya keberanian untuk mengatakan hal itu kepada wanita cantik itu. Kemudian setelah itu, dia menjadi sibuk setelah kelulusannya.

Resort miliknya berjalan dengan begitu mulus dan dia juga membantu Papa nya untuk menjalankan perusahaan mereka. Berkompetensi dalam bisnis adalah hal yang cukup menguras tenaga Mike dan itu tidak semudah dengan mendapatkan kepercayaan dari para customernya.

"Papa memang pria yang beruntung. Aku harap dia akan mencintai Papa sebagaimana Papa menjaga dirinya." Bisik Mike di udara.

Kemudian tiba-tiba dia mengingat malam aneh itu. Dia pun tertawa sendiri memikirkan jika nantinya dia akan bertemu dengan wanita yang bersamanya pada malam itu di masa depan, dia yakin bahwa wanita itu pasti akan mengingat dirinya.

Mike pun berpikir bagaimana jika wanita itu datang dan mengatakan kepada dirinya jika dia tengah hamil.

'Apakah aku akan menerimanya?' pikir Mike dalam hati kemudian...

"Hei Mike....! Ke mana saja kau? Semuanya tengah menikmati pesta di dalam sana, sementara kau di sini sendirian. Ayolah kawan... Kau masih muda. Berikan waktu bagi dirimu sendiri untuk menikmati pesta ini." Ucap Brandon menepuk pundak Mike.

Brandon tahu apa yang tengah dirasakan oleh Mike dan dia merasa prihatin akan hal itu. Tapi dia berkata bahwa Mike masih muda dan Mike harus bisa move on dari semua masa lalunya.

Mika pun menghela nafas.

"Tidak apa-apa. Hidup memang sangat tidak adil. Siapa yang menyangka bahwa dia akan menjadi ibu tiri ku. Dia begitu muda." Ucap Mike tertawa.

"Hei bro, usia tidak penting jika sudah menyangkut dengan hasrat seseorang."

Brandon pun terbatuk beberapa saat.

"Maksudku, jika mereka saling mencintai maka kau harus tenang dan berbahagialah. Ikutlah bersama kami dan nikmati malam ini. Ini adalah ulang tahunmu kau tidak boleh sendirian." ucap Brandon menarik Mike untuk bergabung dengan kerumunan orang-orang yang ada di dalam pesta.

"Mike kemari lah, Rossa ada di sini. Aku tahu kau sudah mengenal dia karena kau belajar di sekolah yang sama saat SMA bersamanya. Tapi biarkan aku memperkenalkan dia sebagai Mama mu." Ucap Papa Mike dan menggandeng Rossa mendekat ke arah Mike.

"Hai..." Ucap Mike merasa aneh dengan menjulurkan tangannya dan berbicara dengan ceria.

Seseorang memanggil Papa Mike dan mereka berdua ditinggalkan berduaan.

"Senang berada di dekatmu setidaknya begitu." Ucap Rossa tersenyum ramah. "Sudah sangat lama sejak terakhir kali aku melihatmu." Lanjut Rossa.

"Iya setelah kelulusan, aku pindah ke tempat Tante ku untuk menyiapkan diriku mengambil kuliahku. Aku bersenang-senang di sana dan malas untuk kembali lagi. Di samping itu, Papa selalu mengunjungi aku di sana. Jadi tidak ada alasan bagiku untuk pulang ke rumah." Ucap Mike.

"Aku mengerti. Kau terlihat lebih tampan sekarang." Ucap Rossa melihat ke sekeliling kemudian memegang tangan Mike, menekannya dan mengusapnya perlahan.

"Ehhmmm... Aku harus pergi." Ucap Mike yang terkejut dengan sikap Rossa saat ini.

Mike pun lantas pergi, dia merasa ada sesuatu yang salah.

'Apa tujuan dari sentuhannya tadi?' pikir Mike.

Bahkan meski Mike tidak pernah mempunyai kekasih di masa lalu, dia tahu bagaimana jenis sentuhan yang diberikan Rossa tadi kepadanya.

Dia merasa bahwa itu menjijikkan. Dari Rossa yang dia kenal lembut dan pemalu di masa lalu yang membuat dia tertarik dan hal yang membuat dia mencintai Rossa juga karena sikap Rossa yang polos dan begitu alami. Namun, melihat dia sekarang, Rossa begitu banyak berubah. Dia menjadi wanita yang sangat dewasa seperti yang disukai oleh Papa Mike.

Kelemahan Papa Mike adalah gadis muda yang cantik dan yang memiliki aura kuat untuk membuat para pria terjatuh di lutut mereka. Cara Rossa berjalan dan berbicara, sekarang penuh dengan percaya diri dan juga menggoda. Tidak heran bahwa dia bisa menggoda Papa Mike.

"Bro..." Bisik Brandon di telinga Mike yang hampir membuat Mike terjatuh ke lantai karena terkejut.

"Brandon, yang benar saja kau ini. Aku mau membunuhmu sekarang Brandon." Ucap Mike kesal dan dia hampir saja teriak dengan sangat keras.

"Apa itu tadi?" Tanya Brandon dengan tatapan penuh selidik kepada Mike.

"Apa?" Tanya Mike bingung.

"Aku melihat dia memegang tanganmu." Ucap Brandon dengan senyuman menggoda.

Mike terdiam.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!