Beberapa saat kemudian di dalam kamar hotel itu....
"Mike bangunlah." Ucap Sang Papa berusaha membangunkan Mike dari tidur lelapnya.
"Hmmmm....." Mike merenggangkan otot tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
Mike masih tidak menyadari dimana dia berada saat ini. Dia semakin menutup tubuhnya yang terasa dingin dengan selimut.
"Lihatlah sekelilingmu Mike." Ucap Sang Papa berusaha menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Mike.
Namun Mike menahan selimut yang ditarik Papa nya itu agar tidak terbuka.
"Aku ngantuk Pa. Biarkan aku tidur lebih lama." Ucap Mike dengan mata yang masih tertutup.
Sang Papa tampak menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Mike yang belum juga berubah dewasa.
"Mike, apa yang sudah kau lakukan kepada customer kita sampai membuat dia harus meninggalkan hotel kita ini di waktu tengah malam." Tanya Sang Papa.
"Hmmm...." Balas Mike lagi setengah sadar dan merasa bingung dengan pertanyaan yang diajukan Papa nya itu.
"Aku dengar bahwa wanita ini melakukan check in kemarin pagi untuk waktu 1 bulan. Tapi tanpa penjelasan apapun, dia langsung pergi tadi malam tanpa mengatakan kepadaku bahwa.... Apakah kau alasan dari semua ini?" Ucap Sang Papa yang tengah mengintrogasi Mike.
Mike merasa bingung. Meski bukti sebenarnya sudah menunjukkan semuanya. Tapi Sang Papa masih ingin menanyakan apa yang terjadi kepada Mike secara langsung.
Mike membuka matanya dan melihat ke arah tubuhnya yang terekspos dengan jelas di depan Papa nya dan hal itu membuat Sang Papa menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak bisa mengingat apapun terjadi semalam. Aku bahkan tidak tahu kenapa aku tidur di sini." Jawab Mike dengan malas.
Sang Papa menghela nafas panjang.
"Penjaga bilang bahwa ada seorang wanita yang membantumu masuk ke dalam kamar ini." Balas Sang Papa.
"Dan kenapa penjaga itu tidak membantu ku?" Tanya Mike dengan marah.
"Penjaga itu bilang bahwa dia datang dan mencoba untuk membantu. Tapi dia tidak sengaja melihat suatu pertunjukan yang tidak pernah bisa dia bayangkan. Jadi dia pun pergi dengan cepat. Jika kau berada di posisi dirinya, apakah kau akan membantu bos mu, saat bos mu itu tengah mencoba berbaring di atas tempat tidur dengan seorang wanita yang berada di sela kedua kakinya." Ucap Sang Papa yang terdengar tertawa kecil.
Sang Papa kembali membayangkan bagaimana wajah dari penjaga malang itu yang tidak bisa bicara dengan lancar saat menceritakan semua hal yang dia lihat kepada dirinya.
"Papa.... Apa yang Papa bicarakan sebenarnya? Ini bukan waktunya untuk bercanda." Ucap Mike.
"Bangun dan bersiaplah. Kita akan bertemu pukul 04.00 sore nanti untuk meeting dan sekarang sudah pukul 02.00 sore. Cepat lah." Ucap Sang Papa dengan begitu serius lalu keluar dari dalam kamar itu.
Mike masih membaringkan kepalanya di atas tempat tidur dan mulai memikirkan tentang apa yang telah terjadi malam tadi keada dirinya. Namun dia hanya bisa mengingat bahwa dia mau berenang sebentar. Dia merasa pusing tadi malam dan berenang adalah hal yang baik untuk dilakukan dan setelah itu dia tidak bisa mengingat apapun lagi.
"Huh!!" Gerutu Mike.
Dia mengingat bahwa ada seorang wanita bertubuh mungil yang muncul di dalam pikirannya dan wanita itu menggunakan gaun malam berwarna merah.
Mike terus memaksa kepalanya untuk mengingat tentang wanita itu. Tapi wajah wanita itu tampak buram.
Rasa sakit yang dirasakan di antara kedua kakinya mengalihkan perhatiannya. Dia menarik selimut dan matanya hampir saja terasa meledak. Dia melompat dan memeriksa kenapa ada plester di sana dan dia pun terkejut melihat apa yang terjadi di hadapannya.
Ada darah di atas tempat tidur. Mike pun berpikir, apakah dia sudah melakukan hubungan badan dengan seorang wanita semalam.
'Tapi siapa dia?' tanya Mike dalam hati.
Mike berdiri dan mencoba untuk memeriksa kamar itu, berpikir apakah seseorang memang pernah menginap di sana semalam bersamanya. Tapi dia tidak mendapatkan bukti apapun ya g menunjukkan bahwa dia tidur dengan seorang wanita semalam.
'Ini semua tidak mungkin terjadi... Tapi darah itu menunjukkan semuanya...' ucap Mike dalam hati.
Mike lalu masuk ke dalam sebuah kamar mandi yang berukuran sangat kecil dan hanya cukup untuk satu orang saja. Dia masuk ke dalamnya dan mulai mandi. Saat dia berdiri, dia melihat sebuah kain merah yang bergantung di belakang pintu.
Mike menatap semakin dekat ke arah kain itu dan dia pun tertawa kecil saat dia menyadari kain apa itu. Dia pun menyadari bahwa semalam dia memang tidak sendirian di kamar itu. Setelah selesai mandi, Mike lalu memanggil sopir untuk membawakan pakaian ganti untuknya.
Setelah selesai bersiap-siap, dia keluar dari dalam kamar hotel itu dan mengecek ke meja resepsionis, mencari tahu tentang siapa wanita yang sudah melakukan check in di kamar itu. Tapi resepsionis itu hanya mengatakan nama dari wanita itu dan tidak ada hal lainnya lagi. Mike pun memutuskan untuk merubah peraturan baru untuk penerimaan tamu dan menaruh sebuah kamera CCTV di setiap sudut Hotel itu.
...****************...
Setelah tiba di kantornya, Mike mencoba untuk mengecek nama dari wanita itu di situs laman internet. Tapi dia tidak bisa menemukannya. Mike pun berpikir bahwa bisa jadi wanita itu menggunakan nama palsu karena untuk menginap di hotelnya para tamu tidak perlu menunjukkan identitas asli saat melakukan check ini. Tapi sekarang karena sesuatu sudah terjadi, Mike pun berpikir untuk membuat peraturan baru untuk keamanan yang lebih ketat.
Kepala Mike terasa sakit memikirkan tentang apa yang sudah terjadi semalam dan kenapa dia mendapat plester di pedangnya.
'Kenapa bisa ada luka di sana? Apakah wanita itu menggigitku?' tanya Mike dalam hati.
"Tunggu dulu....!" Ucap Mike langsung berdiri karena merasa tidak percaya.
Pikirannya kembali mengingat bahwa ada wanita yang berlutut di hadapannya semalam.
"Sial! Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?" Tanya Mike kepada dirinya sendiri.
Apapun yang dikatakan Sang Papa tadi tentang meeting, Mike sama sekali tidak mau menghadiri meeting itu karena kepalanya terasa begitu pusing memikirkan siapa wanita itu. Dia terus saja bertanya kepada dirinya sendiri, apakah dia melecehkan wanita itu atau wanita itu sendiri yang memang menginginkan semuanya.
Bukti dari kepolosan wanita itu ada di sprei kamar hotel itu. Mike pun merasa begitu bersalah dan dia memutuskan untuk pulang ke rumah dan tidur.
Mike hanya bisa berharap bahwa dia bisa menemukan identitas asli dari wanita itu. Agar dia bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan wanita itu, agar dia bisa mengurangi rasa penasaran dan juga bersalah dalam dirinya itu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments