Episode 5

Malam minggu tiba,Ammar dan Nayfa telah bersiap siap berangkat ke pesta reuni.Sampai di tkp disebuah ballroom hotel,tamu tamu sudah hampir memenuhi semua ruangan.Nayfa sungguh takjub melihat desain dekor ballroom hotel tersebut.Saat memasuki ballroom hotel Nayfa merasa gugup,dia mengeratkan pegangan tangannya pada Ammar.Konsep standing party membuat para tamu lebih leluasa bergerak kesana kemari untuk menyapa teman teman alumni.

Para alumni wanita terlihat berlomba lomba menampilkan busana dan perhiasan yang terbaik.Bak ajang fashion show wanita wanita itu berlenggak lenggok berusaha mencari perhatian.

"Ammar apa khabar,lama tak bertemu,tambah tampan aja nih"sapa Ryan sambil menyalami Ammar.

"Hai Ryan,khabar baik bro,kamu juga tambah tampan...mana teman teman yang lain?"Ammar tersenyum menatap teman temannya mulai berdatangan menemuinya.

"Wah ini dia nih yang di tunggu tunggu,Ammar Fauzan si bintang kampus,sepertinya sudah sukses"Bagas dan Ammar saling berpelukan.

"Haiii...!Ammar...!"Kayla dulu yang paling centil dan ceriwis tampak berlari kecil,dibelakangnya ada suaminya mengikuti langkah Kayla.Kemudian Kayla langsung cipika cipiki pada Ammar.Nayfa merasa risih begitu juga dengan Ammar sendiri.

"Omg...ini istri kamu ya Mar,wah cantik sekali"Kayla hanya basa basi,kemudian memperkenalkan diri pada Nayfa.Masing masing memperkenalkan pasangannya.

"Oiya kenalkan ini istri saya namanya Nayfa"Ammar memeluk Nayfa dari samping membuat Nayfa tersenyum malu.

"Mba Nayfa kerja di mana?"tanya Kayla.

"Oh saya nggak kerja mba Kayla...saya hanya ibu rumah tangga"jawab Nayfa agak gugup.

Jawaban Nayfa membuat semua tertawa terbahak bahak,Ammar bahkan ikut tersenyum dengan canggung,padahal yang mereka tertawakan adalah istrinya sendiri.

"Ya ampun bro,zaman sekarang istri ga jadi wanita karir ga berkelas bro,minimal kerja kantoran,masa istri seorang Ammar Fauzan hanya seorang ibu rumah tangga"kata Ryan sambil tertawa mengejek.

"Pasti di rumah istri kamu hanya dasteran ya Mar,belum lagi ditambah bau sambel,bau ikan asin"Bagas ikut menimpali.

Hati Nayfa terasa sakit,pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga di anggap rendah.

Ammar hanya diam,Nayfa memandang Ammar, berharap Ammar membelanya dengan mengatakan bahwa tidak ada masalah menjadi ibu rumah tangga,bahwa menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan mulia.

"Mba Nayfa lulusan apa,dikantor aku sedang ada lowongan untuk posisi staf administrasi dan Staf keuangan,kalau mba Nayfa berminat nanti bisa aku rekomendasikan"Kayla inisiatif menawarkan pekerjaan.

"Maaf mba Kayla,saya hanya lulusan sma saja"jawab Nayfa apa adanya.

Kembali semua tertawa terbahak bahak mendengar pengakuan Nayfa.

"Ya ampun bro,istri lo dari kampung ya atau mungkin lo nemu di hutan,hari gini cuma lulus sma"ejek Bagas yang dulu merupakan rival Ammar di kampus.

"Oh my god,padahal tadinya aku mau ngajak istri kamu ikut gabung arisan istri istri alumni,tapi sepertinya ga jadi deh,ga level!"Shinta dari tadi hanya sebagai pendengar angkat bicara.

"Kayanya juga istri Ammar ga pernah perawatan ke salon,lihat aja tuh wajahnya kusam gitu,ga kaya kita kita glowing paripurna"Yang lain ikut ikutan menilai Nayfa.

Merasa jengah dan kikuk karena terus terusan di di olok olok,Ammar akhirnya pamit sebelum acara selesai.

Kini Ammar dan Nayfa pulang dalam kesunyian tidak ada yang memulai percakapan, Nayfa yakin suaminya itu sedang marah.

"Kamu kenapa sih dari tadi diam terus?"akhirnya Nayfa angkat bicara karna sudah tidak tahan dari tadi mereka diam membisu,padahal sudah di atas tempat tidur yang sama.

"Aku menyesal mengajak kamu tadi,dengan tidak tahu malu kamu mengatakan kalau kamu hanya lulusan sma,kamu hanya sebagai ibu rumah tangga,aku malu Nay,mau di tarok di mana muka aku"bentak Ammar.

"Mas aku hanya mengatakan yang sebenarnya,kenapa harus malu"Nayfa meninggikan suaranya.

"Kamu ga paham banget ya,yah begitulah pemikiran orang yang tidak berpendidikan, memang seharusnya aku tidak menikahi kamu"Ammar semakin melampiaskan emosinya pada Nayfa.

"Mas Ammar,kamu tega ya berkata begitu,kamu menyakiti perasaan aku, hanya karna perkataan teman teman kamu tadi,padahal mereka bukan siapa siapa kamu mas,aku ini istri kamu mas,orang yang harus kamu jaga perasaannya!"Nayfa mulai menangis dan mengeluarkan apa yang di rasakannya.

Ammar keluar dengan kesal,ia tak habis pikir kenapa dulu bisa tertarik dan menikahi Nayfa.Dan tak memikirkan kedepannya bagaimana.

Ammar tidur di sofa ruang tamu dan mulai berselancar dengan gadgetnya.Dia membuka WA dan memilih grup keluarganya.Ammar berfikir istrinya kan tidak ada di grup,jadi dia menumpahkan masalah dia dan Nayfa di grup keluarga.

("Ternyata hidup berumah tangga tidak seindah yang kita bayangkan"-Ammar)Ammar mulai curhat.

Dengan cepat si resek Adara yang sedang online membalas chat Ammar.

("Kenapa kak,ada masalah,cerita aja"-Adara).

("Ceritanya tadi kakak dan Nayfa menghadiri pesta reuni alumni kampus kakak,Nayfa benar benar membuat kakak malu"-Ammar).Ammar mengirim emoj setan merah bertanduk.

("Pasti dia membuat kakak malu dengan penampilannya yang kampungan dan norak itukan?'-Adara).

("Bukan,ini lebih parah dari itu,dengan tidak tahu malu Nayfa mengatakan di depan teman teman kakak kalau di hanya lulusan sma dan hanya sebagai ibu rumah tangga,saat teman teman kakak bertanya apa pekerjaannya dan pendidikannya"-Ammar).

Nadya sepupu Ammar yang baru online ikutan komentar.

("Pasti kak Ammar malu banget ya,secara kan teman teman kak Ammar itu semua orang orang berkelas dan berpendidikan tinggi"-Nadya).

("Kakak lagian ajak ajak dia,lain kali tinggalin aja di rumah"-Adara).

Aslam yang baru selesai solat Isya,membuka hp nya dan melihat ada banyak pesan masuk di grup keluarga.Iseng iseng dia membaca chat yang masuk,biasanya Amira istrinya yang suka membacanya bila ada yang penting Amira akan memberitahukannya pada Aslam.

Aslam mengomentari chat nya Ammar .

("Masalah dalam rumah tangga itu biasa Mar,kamu harus dewasa menyikapinya,jangan pakai emosi"-Aslam).

("Berarti istri kamu jujur,kenapa kamu harus malu,menjadi ibu rumahtangga itu mulia Ammar,kamu jangan anggap sepele"-Aslam).

Kalau Aslam yang berkomentar tidak ada yang berani menyahut,karna memang apa yang dikatakan Aslam adalah kebenaran.Grup pun akhirnya sepi.

Aslam sebagai anak pertama dia memang selalu mengayomi adik adiknya.Aslam laki laki yang sholeh dan bijak beda dengan Ammar yang kekanakan dan emosian.Mungkin dulu karna dia terlalu di manjakan oleh bu Nurmala.

Sementara di kamarnya Nayfa terus menangis,memikirkan kata kata Ammar yang sudah keterlaluan dan menyakitkan hatinya yang paling dalam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!