Episode 4

Hari ini tiba tiba Alya ada di depan pintu rumah Nayfa dengan menggendong anaknya perempuannya yang berusia dua tahun.Lengkap dengan dua tas koper besar dan satu tas perlengkapan bayi.

Ammar,Nayfa dan bu Nurmala menatap Alya bingung dengan beribu pertanyaan.Tiba tiba Alya menangis dan masuk kedalam rumah begitu saja.

Ammar yang hendak berangkat kerja menundanya,mengikuti Alya masuk sambil menarik dua tas koper.

Alya duduk di sofa dan melanjutkan tangisnya.Bu Nurmala duduk disebelah Alya dan mengambil cucunya dari pangkuan Alya yang tampak kebingungan.

"Al,ada apa sih sebenarnya tiba tiba kamu datang membawa koper besar dan menangis,cerita dong jangan nangis terus"tanya bu Nurmala.

Ammar dan Nayfa ikut duduk di sofa menunggu Alya cerita.

"Ma...suami Alya bangkrut,kami sudah tidak punya apa apa lagi,Alya mau bercerai aja,Alya ga mau hidup sengsara" Alya terus menangis.

"Kak Al,dalam dunia bisnis dan perdagangan itu hal biasa,sebagai istri seharusnya kak Alya selalu berada di samping suami kak Alya bukan malah meninggalkannya"Ammar menasehati kakaknya.

"Kamu gampang ngomong gitu Mar,karna bukan kamu yang ngalami"Alya menatap Ammar kesal.

"Apa yang dikatakan Ammar itu benar Al,terus apa rencana kamu selanjutnya?"bu Nurmala menimang nimang anak Alya yang mulai menangis.

"Alya untuk sementara mau tinggal di rumah Ammar"Ammar dan Nayfa saling tatap.

"Kakak bolehkan tinggal di rumah kamu Mar?"Alya menatap Ammar.

"Ammar minta izin dulu sama Nayfa kak"Ammar menatap Nayfa minta jawaban.Nayfa bingung mau jawab apa.Mengizinkan berarti dia harus siap kolesterol dan tekanan darahnya semakin tinggi.Tidak mengizinkan, Alya akan tetap tinggal di rumah mereka,karna dia wanita yang bebal.Nayfa harus siap mental juga akan di dipergunjingkan dan di hujat di grup keluarga mereka.

"Ya Tuhan,mengapa engkau memberikan hamba mertua dan ipar yang merepotkan dan menyebalkan begini"keluh Nayfa dalam hati.

"Nayfa sih terserah mas Ammar"jawab Nayfa pasrah.

Anak Alya menangis,Alya mengambil anaknya dari pangkuan bu Nurmala dan memberikannya pada Nayfa.

"Nay,tolong beri Zafira makan sepertinya dia lapar,peralatan makannya ada di dalam"Alya memberikan tas perlengkapan bayi pada Nayfa.

Nayfa menerima begitu saja,Zafira di bawanya ke dapur untuk melihat makanan apa yang bisa di makan anak dua tahun.Zafira di dudukannya di atas meja makan,Nayfa memandang wajah Zafira yang juga sedang memandang Nayfa.

Zafira menatap Nayfa dengan wajahnya yang judes,kemudian menjulurkan lidahnya mencibir Nayfa.Nayfa kaget kok bisa banget gitu anak persis sama emaknya.Keturunan mama Nur ini mah,turunan judes."Masih kecil aja udah judes gimana nanti gedenya"pikir Nayfa.

Amira menceritakan keluhan Nayfa pada Aslam suaminya."Memang mertua,menantu dan ipar itu tidak boleh satu rumah mas Aslam,pasti akan selalu ada konflik,yang kasihan di sini Nayfa".

"Mas paham Amira,rencananya mas mau beli rumah buat mama di Jakarta dekat rumah Ammar ".

*****

Nayfa bisa bernafas lega untuk sementara,kolesterol dan tekanan darahnya mulai stabil.Nayfa tidak lagi merasa tertekan tinggal dirumahnya sendiri.Mama Nur dan Alya pindah kerumah baru yang di beli Aslam yang jaraknya hanya di pisahkan tiga rumah dari rumah Ammar.

Sore hari Ammar pulang dari kantor dengan wajah yang sangat ceria,wajahnya bersinar bagaikan bulan purnama,senyumnya selalu merekah,sambil bersiul Ammar masuk kedalam rumah.Nayfa menyambut Ammar dengan mencium tangannya.

"Mas,kamu sepertinya hari ini sangat senang?"tanya Nayfa mengambil tas kerja Ammar dan menyimpannya.

"Sini sayang,peluk aku"Ammar meraih Nayfa kedalam pelukannya dan mencium Nayfa bertubi tubi."Nay,akhirnya gaji aku naik juga,dan aku menjadi salah satu kandidat yang di promosikan untuk menjadi direktur!"seru Ammar kemudian menggendong Nayfa dan berputar putar sambil tertawa bahagia.Ammar dikantor karyawan yang paling menonjol karena prestasinya dan skill yang mumpuni.

Ammar menurunkan Nayfa dan mencium keningnya"Sayang,semua ini berkat dukungan kamu,doa kamu,terimakasih ya istriku".

Nayfa tersenyum bahagia"Semua ini juga berkat kerja kerasmu mas"Nayfa memandang suaminya penuh cinta.

"Oiya sayang,malam minggu nanti ada acara pesta reuni alumni kampus,kamu ikut ya,besok pulang kerja kita ke mall cari gaun yang bagus buat kamu pakai"kata David teringat undangan pesta reuni.

"Gaun aku masih banyak yang bagus mas,ga usahlah,aku pakai yang ada aja"sahut Nayfa.

"Nggak sayang,kamu harus tampil cantik,ok my sweetie"Ammar mencubit mesra hidung Nayfa.

Malam menjelang tidur,Ammar mengirim chat di grup WA keluarganya.

("Alhamdulillah tadi gaji Ammar naik,terimakasih saudara saudara semua atas doanya,terutama untuk mama tercinta"-Ammar).

("Congrats ya kak,aku tunggu traktirannya"-Adara).

("Naik berapa digit Mar,kakak pinjam dong buat modal usaha"-Alya).

("Selamat ya anak mama tersayang,tapi mama bolehkan minta di belikan tas untuk acara arisan minggu depan"-Mama Nur).

("Boleh dong mama"-Ammar)Ammar mengirim emoj love.

Tak lama kemudian Ammar mengirim sebuah foto dirinya bersama petinggi di kantornya.Ada CEO sir Lukas,putrinya sir Lukas Raisya,president direktur,para pemegang saham.Ammar berdiri di samping Raisya,tampak Raisya mencondongkan tubuhnya ke arah Ammar,senyumnya begitu bahagia.Seketika banyak komen yang masuk ke grup keluarga.

("Ini foto Ammar sama bos bos besar"-Ammar).Ammar mengirim emoj bangga.

(Wah,siapa itu kak cewek yang disebelah kak Ammar,cantik banget?"-Adara).

("wuih mantap levelnya sekarang bos"-Tante Sally).

("Namanya Raisya,anak CEO sir Lukas"-Ammar)

(Pasti pendidikannya tinggi ya Mar"-Tante Delia)

(MBA tante,lulusan luar negeri"-Ammar)

("Wow high class , Coba kamu dulu ketemu sama Raisya ya kak,bukan Nayfa,coba aja waktu bisa diputar "-Nadya)

(Raisya itu sudah nikah belum,kak Ammar,kalau belum ga papa kali kak Ammar poligami"-Adara)

(Poligami?satu aja ga habis habis"-Ammar) Ammar mengirim emoj meledek.

Seperti biasa kalau ada chat di grup keluarga yang ada hubungannya dengan Nayfa dan Ammar pasti di SS sama Amira dan di kirim pada Nayfa.

Nayfa memandang foto yang dikirim Amira,memang Raisya itu cantik banget,anggun,berkelas,Nayfa jadi minder.

Chat di grup itu membuat pikiran Nayfa tidak tenang,Nayfa memandang Ammar yang sudah tertidur disebelahnya."Mas Ammar tidak akan pernah mengkhianati aku,dia pernah berjanji kami akan saling mencintai selamanya.Nayfa berusaha menghibur dirinya sendiri."Ga masalah mereka semua tidak menyukai aku dan membicarakan aku di belakang,yang penting mas Ammar tetap mas Ammar yang aku kenal"Nayfa membelai rambut suaminya dan yakin semua akan baik baik saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!