04. Bertemu Felix

Siapa kamu?!" teriak seseorang yang baru masuk ke dalam kamp tersebut.

Marinka menoleh ke belakang, melihat orang yang berteriak tadi. Seorang laki-laki berjanggut tebal dan memakai turban di kepala dan juga senjata api panjang.

Dia mendekat pada Marinka dan menodongkan senjatanya dan menatap tajam pada Marinka.

"Kamu mata-mata pemberontak hah?!" tanya laki-laki itu.

"Bukan, no! Saya petugas medis." jawab Marinka.

"Bohong! Lepaskan tas kamu dan lempar padaku?!"

"Tidak! Saya memang petugas medis, mau membantu korban yang terluka." kata Marinka lagi.

Dia kesal juga kenapa kartu tanda pengenalnya tertinggal di barak tengah. Jadi dia kini tersudut. Laki-laki itu mendekat pada Marinka dan hendak mengambil tas Marinka. Tapi beberapa orang masuk ke dalam kamp tersebut, laki-laki itu menoleh dan meninggalkan Marinka.

"Jabeer, cepat kamu bawa semua peti-peti ini ke markas kita." kata salah seorang yang sama berjenggot tebal itu.

"Baik tuan." kata laki-laki bernama Jabeer.

Tampak ada seorang laki-laki gagah dengan cerutu di mulutnya. Dia masih terlihat muda dengan jas hitam dan mantel tebal. Marinka melihat laki-laki itu bukan kelompok orang tadi yang bernama Jabeer. Pandangan Marinka dan laki-laki itu bersitatap lama, lalu Marinka memutus untuk menunduk.

Laki-laki itu pun mendekat pada Marinka, tatapannya masih tertuju pada Marinka. Di lepasnya cerutu di mulutnya lalu mengepul asapnya. Berhenti di depan Marinka, meneliti setiap inci tubuh dari atas sampai bawah.

"Tuan Hajez, apakah saya boleh bawa perempuan ini ke tempatku?" tanya laki-laki yang sedang menghitung senjata di dalam peti besar.

"Perempuan yang mana tuan Felix?" tanya Hajez.

"Di depanku? Apa aku bisa bawa dia ke negaraku, aku rasa dia akan aku jadikan gadis pemghiburku di mansionku." kata laki-laki bernama Felix itu.

"Hemm, silakan saja tuan Felix. Saya rasa dia perempuan nyasar kemari, karena ketakutan dengan bom dan senjata yang berseliweran. Hahah!" kata Hajez itu.

"Begitukah? Kamu siapa?" tanya Felix masih menatap Marinka.

"Maaf tuan, saya ini petugas medis. Saya harus mengobati para korban akibat perang saudara ini." kata Marinka.

"Apa? Petugas medis? Hahah! Mana tanda pengenalmu?" tanya Felix dengan mencibir.

Marinka diam, dia mendengus kasar dan menatap pada Felix yang kembali menghisap cerutunya.

"Mana tanda pengenalmu? Bukankah jika tenaga medis harus punya tanda pengenal?" kata Felix lagi.

"Tanda pengenalku ketinggalan. Lihatlah, saya membawa kotak obat-obatan. Makanya saya adalah petugas medis yang di kirim ke kamp bagian selatan. Kemana kamp bagian selatan, apakah di sini bukan kamp untuk para koban sipil?" tanya Marinka.

"Hahah! Kamu tahu kamp ini apa?" tanya Felix.

"Ini kamp untuk para korban kan?" tanya Marinka.

"Hahah! Kamu ternyata bukan tenaga medis. Kamu itu penyusup yang sengaja mau memata-matai kami di sini?" tanya Felix.

"Hei! Saya adalah petugas medis, jangan menuduhku seorang mata-mata. Heh, orang dengan egonya melakukan perang saudara. Untuk apa? Hanya akan ada banyak korban yang tidak bersalah banyak yang berjatuhan." kata Marinka

Dia ikut meluapkan kekesalan pada orang-orang yang justru bangga dengan banyaknya senjata dan akhirnya mengajak perang dengan sesama penduduk negara tersebut.

"Oh ya? Kamu sedang mengaspirasi pendapatmu? Boleh juga, tapi kamu mengatakan begini tidak ada yang mendengar. Jika pengen di dengar, kamu bicara di dewan keamanan PBB. Baru bisa di dengar." kata Felix lagi.

"Tuan Felix, bawa saja dia. Kalau tidak, saya yang akan membawanya ke tempat hiburan dan akan saya jual ke tempat pelacuran. Biar saya dapat uang juga dan menikmati tubuhnya. Hahah!" kata Hajez.

"Tidak, biar dia aku bawa ke negaraku. Lumayan untuk hiburan." kata Felix.

Dia pun menarik tangan Marinka, namun dia melawan dan memukulkan tasnya pada wajah Felix. Felix terkejut, dia melepas tangan Marinka dan tersenyum sinis.

"Sudah saya bilang, saya ini petugas relawan medis. Asalku dari Indonesia, kalian tahu kan negara Indonesia?!" teriak Marinka dengan menggebu.

"Tidak! Dan aku tidak peduli dari mana asalmu. Yang jelas, aku akan membawamu ke negaraku. Kujadikan kau penghibur di mansionku, kamu harus memuaskanku di sana." kata Felix lagi.

Biasanya Felix tidak ikut mengirim senjata yang dia jual pada para pemberontak itu. Tapi kali ini dia ikut dan sekarang justru bertemu Marinka di kamp rahasia penjuang wilayah yang di rusak oleh pemberontak di negara itu.

Maka jadilah perang saudara antara para pemberontak dan juga pejuang wilayah negara tersebut. Kelompok Felix yang memasok senjata untuk para pejuang itu, mereka membelinya dari dana yang mereka galang di berbagai gerai toko di seluruh dunia, bentuk donasi.

Uang yang mereka kumpulkan daro donasi itu untuk membeli senjata pada para mafia. Felix adalah mafia dari negara Inggris, dia pemasok senjata ke negara konflik seperti di timur tengah itu. Dan sekarang dia ingin tahu apakah senjata yang dia jual memang di gunakan oleh para pejuang negara itu.

Sedangkan para pemberontak itu di pasok oleh musuh bebuyutannya, sama juga kelompok mafia di negaranya.

Marinka di tarik tangannya,dia berontak melepaskan diri. Tetapi Felix menarik lebih kuat dan tangan satunya dia hentakkan ke leher Marinka. Hingga perempuan itu terkulai tak sadarkan diri. Felix menarik tubuh Marinka dan membopongnya lalu di bawa keluar.

"Tuan Hajez, saya bawa perempuan ini. Nanti saya kirim satu peti senjata tambahan ke kamp anda ini. Katakan pada tuan Roy, kalau saya langsung pulang ke pesawat dan ke Inggris. Saya membawa dia ke negaraku." kata Felix.

"Baiklah tuan Felix, anda bisa bersenang-senang dengan perempuan itu. Anggap saja anda mendapatkan hadiah tak terduga. Hahah!" kata Hajez dengan tertawa.

"Baiklah, saya harus segera pegi dari sini." kata Felix.

Dia lalu keluar dan berjalan cepat dengan membawa tubuh Marinka yang pingsan karena di pukul olehnya. Rasanya dia menemukan perempuan yang berbeda dari perempuan yang pernah dia jumpai.

Melihat Marinka pertama kali, dia merasa ada yang berbeda. Karena itu dia ingin membawanya ke negaranya.

_

_

********************

Terpopuler

Comments

Lingah Ce Moeymoey

Lingah Ce Moeymoey

semangat thor

2023-01-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!