Bab 3

...🌺🌺🌺...

Setelah menikah. Andreas meminta ijin kepada kedua orang tuanya untuk tinggal di apartemen miliknya di pusat kota Jakarta.

Dulunya itu adalah apartemen miliknya dan juga Rayana. Semua cinta dan jiwa mereka terukir di rumah tersebut.

Anna yang kini berstatus sebagai istri Andreas pun harus mengikuti Andreas untuk tinggal di apartemen.

Setelah kepergian Rayana dari rumahnya, menyisakan luka yang mendalam untuk hatinya, hingga membuat Andreas sangat membenci Anna.

Namun, Meninggalkan Anna dan kembali kepada Rayana pun rasanya sangat mustahil, apalagi ketika ibunya berbicara tentang anak kepada Andreas, membuat Andreas mengurungkan niatnya untuk meninggalkan Anna, karena saat ini Anna sedang mengandung anaknya.

Andreas sudah menikah lima tahun bersama Rayana. Namun tidak memiliki Anak, hingga membuat Andreas sangat menginginkan sosok anak dari Rayana. Namun nyatanya, Rayana selalu sibuk dengan karirnya sebagai model dan selalu menunda kehamilan yang Andreas dan keluarganya inginkan.

"Ini kesempatan bagimu untuk memiliki Anak Andreas. Mama yakin kamu bisa bertahan. Setidaknya sampai anak itu dilahirkan!"

Andreas yang sedang duduk di kursi balkon teras kamarnya terus memikirkan ucapan ibunya. Dia tau bahwa dirinya sangat menginginkan seorang anak, tapi bukan bersama seorang pembantu, melainkan bersama Rayana istrinya.

"Tuan. Saya sudah siap!" Kehadiran Anna yang tiba-tiba muncul di sampingnya membuat Andreas sangat geram.

"Sudah berapa kali aku katakan. Jangan masuk ke kamarku sebelum aku ijinkan!" Bentak Andreas marah. Anna hanya bisa tertegun takut, sementara Andreas terus menatapnya tajam, seakan ingin menelannya hidup-hidup.

"Ketuk pintunya baru masuk setelah aku ijinkan, mengerti. Jika tidak mengerti juga, sebaiknya kamu mati saja dari dunia ini!" Bentak Andreas lagi yang membuat hati Anna terasa tercabik-cabik.

Baru saja menikah satu hari, Anna sudah diperlakukan seperti ini. Dia istrinya, tapi tidak merasa sebagai istri.

"Bawakan tas ku!" Perintah Andreas kepada Anna. Lalu dia pun melangkah pergi meninggalkan Anna begitu saja.

Anna hanya bisa menurut. Dengan bersusah payah, dia pun menarik koper besar milik suaminya itu keluar.

"Ma. Pa. Aku pergi dulu!" Ujar Andreas berpamitan. Bukannya menjawab Andreas, kedua orang tuanya malah menatap Anna dengan wajah mengkerut.

"Andreas. Kau suruh istrimu membawa itu semua. Kasihan dia sedang hamil!" Ujar papanya.

Andreas memutar bola matanya malas, lalu tanpa mengatakan apapun dia melangkah kearah Anna dan mengambil koper itu dengan kasar dari tangan Anna.

Anna sampai terlonjak dan kaget karena ulah Andreas. Namun dia tidak bisa berkata apa-apa saat ini. Dirinya pun menyadari siapa dirinya yang mengharapkan kasih sayang dari mantan majikannya tersebut yang kini berubah status menjadi suami untuknya.

"Anna. Kamu hati-hati disana ya. Kamu harus menjaga kandungan mu dengan baik!" Ujar Buk Santi lembut dan penuh kasih.

"Iya nyonya. Saya akan menjaga diri dengan baik." Jawab Anna tersenyum senang.

"Panggil saya mama saja. Jangan nyonya. Kamu kan sudah menjadi menantu saya. Jadi kamu panggil saya mama!" Perintah Buk Santi yang segera mendapat balasan Anggukan kepala oleh Anna.

"Hei pembantu. Apa kamu mau tinggal saja di situ?" Teriak Andreas dari luar yang terdengar menggema.

Anna yang mendengar teriakan Andreas segera berpamitan dan menyalami tangan kedua mertuanya tersebut.

"Kamu harus sabar menghadapi sikap Andreas ya Anna. Hati-hati!" Ucap Buk Santi cepat setengah berteriak ketika Anna sudah akan melewati pintu keluar. Anna hanya bisa membalasnya dengan anggukan dan senyuman manisnya tanda setuju.

Setelah Anna masuk, Andreas pun menyetir mobilnya dan melaju meninggalkan rumah dengan kecepatan tinggi. Anna merasa sangat syok dan berteriak ketakutan. Balapan di jalan raya? Rasanya ini sudah gila. Andreas seakan menginginkan kematian. Bahkan pria yang sudah bergelar suami untuknya itu samasekali tidak mengindahkan permintaannya untuk memelankan mobil.

Andreas semakin menambah kecepatan mobil, membuat Anna hampir kehilangan jantungnya karena berulangkali terkejut ketika Andreas hampir menabrak kendaraan lain yang juga melaju di jalan raya.

KRITTTTTT!

"Agkkkkkkk" Teriak Anna ketika mobil Andreas hampir saja menabrak tebing.

Nafas Anna terasa tersengal dan hampir mati. Dia sangat ketakutan saat ini. Wajahnya memucat dan seperti mayat hidup yang sudah tak bernyawa..

"Apa kamu sudah merasa mati sekarang?" Andreas bertanya dengan suara baritonnya yang tegas.

Anna menoleh dengan wajah yang sulit di artikan. Dia ingin sekali memekik Andreas, namun nyalinya belum sampai hingga membuatnya tidak berani bersuara dan hanya melemparkan tatapan tajamnya.

"Berani menatapku seperti itu lagi, aku akan mencongkel mata mu sekarang juga!" Ucap Andreas yang terdengar seperti ancaman untuknya. Membuat Anna segera menundukkan wajahnya karena takut.

"Hidupku sudah mati bersama dengan Rayana ku. Rayana ku telah pergi meninggalkan aku. Kamu tau. Ini semua karena kamu Anna. Ini semua salah kamu?" Pekik Andreas marah yang sudah seperti orang gila. Ya, Andreas memang sudah gila, gila karena perpisahannya bersama cinta pertamanya yang sangat dia cintai.

"Aku sangat membencimu Anna!" Teriak Andreas yang menggema dan terasa memekik telinga.

Kata benci yang di ucapkan oleh Andreas sudah cukup jelas untuknya, hingga membuat Anna sadar diri.

Dia ingin keluar dari dalam mobil untuk pergi, namun Andreas menahannya. Sebuah tangan mencekal tangannya dengan kuat dan tidak membiarkan dia untuk keluar dari dalam mobil.

"Setelah apa yang kamu perbuat, kamu ingin pergi begitu saja?" Tanya Andreas tajam.

"Aku tidak akan mengampuni mu Anna. Aku akan membuat mu menyesal karena telah membuat kekacauan ini!" Lanjut Andreas dan dengan kasar dia menarik tangan Anna yang membuat wanita itu terhuyung dan masuk ke dalam mobil.

Andreas mengunci pintu mobil, lalu kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Sepanjang perjalanan. Anna terus berpikir didalam diamnya, Anna merasa tidak mengerti dan terpukul. Dia dibenci dan dihina oleh seorang pria yang telah menghamilinya. Dan berpikir, kenapa harus menodainya jika harus tidak menerima kehadiran dirinya dan anaknya. Hal itu pun membuat Anna menjadi ragu akan ayah yang sebenarnya dari anaknya tersebut.

Apakah mungkin, Andreas adalah ayah dari anaknya? Dan laki-laki yang telah menghamilinya?

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Andreas sungguh kejam

2024-01-24

0

Hamimah Jamal

Hamimah Jamal

sabar ana pengorbananmu TDK
akan sia2..🥺

2023-10-23

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

bajingn andress tinggalin aja, pergi ana yg jauuuhhh,,,

2023-10-13

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!