...🍀🍀🍀...
Keesokan paginya. Anna seperti biasa bangun lebih awal. Wajah cantiknya terlihat sangat pucat. Apalagi, setelah bermimpi buruk semalam, membuat Anna kesulitan untuk tidur karena merasa sangat khawatir.
Pagi ini adalah hari kedua Anna yang sudah berstatus sebagai istri. Walaupun pernikahan ini adalah keterpaksaan, namun Anna tetap menjalaninya dengan hati yang Ikhlas.
"Non. Wajah Nona kok pucat. Nona sakit?" Tanya Bik Susi ketika sampai ke dapur.
Anna hanya tersenyum simpul, "Nggak kok Bik. Anna hanya sedikit kelelahan aja!" Jawab Anna.
Anna pun menyiapkan sayur-sayuran untuk dia masak pagi ini. Dia tahu bahwa Andreas menyukai makanan vegetarian. Jadi dia berinisiatif untuk membuat masakan kesukaan suaminya.
"Non Anna. Kalau Non Anna lelah, sebaiknya istirahat saja! Biar bibik aja yang masak!" Pinta Bik Susi lembut.
"Gak apa-apa bik. Lagian aku sudah terbiasa masak kok. Jadi jangan khawatir!" Jawab Anna masih kekeh pada pendiriannya.
"Kalau gitu bibik bantuin ya masaknya!" tawarnya lagi.
Anna hanya mengangguk sambil tersenyum menanggapi ucapan bik Susi. Lalu, Bik Susi pun sangat bersemangat dan membantu Anna memasak.
"Bik. Bibik bisa dandan gak?" Tanya Anna di tengah memasak di depan kompor.
"Sedikit sih bisa Non. Emangnya kenapa?" Tanya Bik Susi balik.
"Nggak kok Bik. Aku gak mau kelihatan pucat di depan Tuan Andreas. Bibik bisa bantuin aku untuk dandan gak?" Tanya Anna penuh harap.
Bik Susi hanya tersenyum, "Bisa Non. Bisa banget. Nanti setelah selesai masak, bibik bantuin ya!" Jawabnya bersemangat dan Anna langsung tersenyum senang.
Setelah sesaat memasak. Akhirnya masakan itu pun matang. Anna segera pergi untuk memoles wajahnya dengan Make-up agar tidak terlihat pucat. Dan benar saja? Bik Susi ternyata sangat pandai merias, hingga Anna sekarang terlihat sangat cantik dan press.
Setelah semuanya siap, Anna pun menyajikan makanan di atas meja sebelum suaminya datang untuk sarapan. Dia menyiapkan segalanya agar bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya.
Tidak lama setelah semuanya siap tersaji di atas meja. Andreas pun nampak menuruni anak tangga dengan pakaian formal dan rapi.
sambil berjalan menuruni tangga. Sesekali pria tampan itu merapikan dasi serta kerah bajunya yang sedikit mengkerut.
Matanya menangkap makanan di atas meja. Selera makannya tiba-tiba meningkat ketika melihat makanan kesukaannya tersaji di atas meja. Dia pun duduk disana dan berniat untuk sarapan.
Anna yang melihat suaminya telah datang, segera menghampirinya dengan membawa segelas kopi hangat ditangannya.
Wajahnya nampak tersenyum, dan menyapa suaminya dengan sangat ramah.
"Tuan. Ini kopinya!" Ucap Anna dan berdiri di samping kursi Andreas setelah meletakan cangkir kopi di samping Andreas.
Andreas yang hendak makan, kini menghentikan kegiatannya dan menoleh kesisi kanannya. Matanya nampak memindai penampilan Anna yang terlihat berbeda pagi ini.
Anna yang biasanya terlihat berpenampilan biasa dan sangat udik, kini berubah menjadi wanita yang sangat cantik.
Anna pikir, setelah melihat penampilannya yang berbeda, Andreas akan menyukainya. Namun nyatanya, Setelah melihat Anna, Andreas seakan sangat geram, hingga rahang bawahnya mengeras karena saking marahnya.
"Anna. Darimana kamu mendapatkan baju ini. Hah?" Pekik Andreas geram yang menggema disana.
Anna sampai terlonjak kaget oleh pekikan suaminya itu, "Tu-tuan. Sa-saya di kasih sama Nyonya. Ke-kenapa tuan sangat marah?" Tanya Anna terbata dengan tubuh bergetar takut. Dia sangat takut melihat kemarahan Andreas, kali ini kemarahan itu terlihat sangat berbeda, membuat Anna sangat takut.
"Mama?" Gumam Andreas tak menduga.
Kini dia menatap Anna dengan sorot mata tajamnya yang seakan membunuh Anna secara perlahan.
"Kamu tau. Ini baju siapa. Ini baju istri saya Anna. Kamu sengaja agar saya naik darah dan mati karena stroke. Atau jangan-jangan kamu sengaja memakai baju istri saya agar kamu terlihat seperti dia dan saya akan menyukai kamu. Begitu?" Bentak Andreas yangs semakin geram.
Anna menggelengkan kepalanya dengan air mata yang meluruh tak tertahankan.
"Walaupun kamu ingin menyamai istri saya. Kamu itu masih terlihat hina di mata saya. Kamu tidak pantas ingin menyamai Rayana ku. Kamu tidak pantas menjadi istriku Anna. Kamu pantasnya menjadi budak dan pela\*cur di luaran sana!" Teriak Andreas tanpa ampun.
Anna menunduk terisak, menahan hinaan yang di lontarkan oleh Andreas kepadanya.
"Selera makan ku tiba-tiba saja menghilang setelah melihat wajahmu Anna" Lanjutnya.
Byuurrrrrr!
Anna menyerjapkan matanya ketika Andreas dengan sengaja menyiram kopi panas itu ke wajah Anna.
Bik Susi yang menyaksikan itu pun tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa ternganga karena terkejut ketika tuannya dengan tega menyiram Anna dengan kopi panas.
"Enyahlah kau Anna. Dasar Pel\*cur!" Hina Andreas, lalu dia pun pergi begitu saja meninggalkan Anna yang masih terisak.
Setelah kepergian Andreas. Bik Susi segera menghampiri Anna dan memeluk tubuh Anna untuk menenangkannya. Bukannya semakin tenang, Anna malah semakin menangis di dalam pelukan Bik Susi.
"Sabar ya Non!" Ucap Bik Susi menenangkan Anna.
"hik. Apa salahku bik. Kenapa hidupku seperti ini?" Ujar Anna sedih di balik isakkan tangisnya.
Bik Susi pun ikut menangis melihat kemalangan majikan barunya itu. Dia pun semakin mengeratkan pelukannya kepada Anna dan menenangkan Anna. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa tuannya Andreas ternyata sekejam itu.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Lhisa Amira Nhatasya
pergi aj ana jg mw sm laki2 sialan, buat dia menyesal
2025-03-27
0
Yunerty Blessa
Andreas memang setan
2024-01-24
0
Maya Ratnasari
fresh
2023-12-11
0